SUSPEK VESIKOLITHIASIS
Disusun Oleh:
Mulya Ito Astari, S.Ked
11310244
Pembimbing:
Dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD
IDENTIFIKASI PASIEN
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan :
Pasien mengkonsumsi obat asam urat sejak 5 tahun
terakhir. Namun, sekarang stop.
Malaria
- Cacar air
Disentri
Burut (hernia)
- Difteri
Hepatitis
Penyakit prostat
- Batuk rejan
Tifus abdomen
Wasir
- Campak
Skirofula
Diabetes
- Influenza
Sifilis
Alergi
- Tonsilitis
Gonore
Tumor
- Kholera
Hipertensi
Penyakit pembuluh
darah
Ulkus ventrikulus
- Pneumonia
Ulkus duodeni
- Pleuritis
Magh
- Tuberkulosis
Batu empedu
Cacar
Malaria
Cacar air
Disentri
Burut (hernia)
Difteri
Hepatitis
Penyakit prostat
Batuk rejan
Tifus abdomen
Wasir
Campak
Skirofula
Diabetes
Influenza
Sifilis
Alergi
Tonsilitis
Gonore
Tumor
Kholera
Hipertensi
Demam rematik
akut
Ulkus ventrikulus
Asma
Pneumonia
Ulkus duodeni
Dispesia
Pleuritis
Gastritis
Tuberkulosis
Batu empedu
ANAMNESIS SISTEM
Abdomen (Lambung/Usus)
-
Rasa kembung
Perut membesar
Mual
Wasir
Muntah
Mencret
Muntah darah
Tinja berdarah
Sukar menelan
PEMERIKSAAN FISIK
19 Maret 2016 di IGD, 10.18 WIB
Keadaan : Tampak lemas
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi : 77 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu
: 36,2C
Sianosis : tidak sianosis
Cara berjalan : normal
Mobilitas (aktif/pasif) : aktif
MATA
Konjungtiva
: Pucat (+/+)
Oedem palpebra : (-/-)
Sklera
: Ikterik (-/-)
Strabismus
: (-/-)
Reflek cahaya
: (+/+)
Visus
: Normal
Pupil
: Isokor diameter 3mm/3mm
LEHER
Tekanan vena jugularis
: 5 - 2 cm H20
: (-)
PARU-PARU
DEPAN
Inspeksi : normochest (+/+), simetris kanan kiri,
retraksi (-/-)
Palpasi
: simetris, sela iga tidak melebar, tidak ada
yang tertinggal, retraksi (-/-), Fremitus vocal kanan dan
kiri normal
Perkusi
: Sonor /Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi
: Kiri
: vesikuler (+), wheezing (-), rhonki
(-)
Kanan : vesikuler (+), wheezing (-), rhonki (-)
BELAKANG
Inspeksi : normochest (+/+), simetris kanan kiri,
retraksi (-/-)
Palpasi
: simetris, sela iga tidak melebar, tidak ada
yang tertinggal, retraksi (-/-), Fremitus vocal kanan dan
JANTUNG
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis teraba di SIC V, 2 cm medial
linea midclavicularis, sinistra, pulsus para sternal
(-), pulsus epigastrium (-)
Perkusi :
Kiri bawah : SIC V, 2 cm medial linea
midclavikularis sinistra
Kiri atas : SIC II linea sternalis sinistra
Kanan atas : SIC II linea sternalis dextra
Pinggang jantung : SIC III linea parasternal sinistra
Auskultasi
: bunyi jantung I-II intensitas normal,
regular, bising (-), gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada,
spider nevi (-) ,sikatriks (-) ,striae (-)
Palpasi : Dinding perut: nyeri tekan epigastrium
(+) ,Hati : tidak teraba ,Limpa: tidak teraba,
tugor kembali cepat, defans muskuler (-).
Perkusi : pekak alih (-), pekak sisi (-), tes undulasi
(-), timpani di semua kuadran abdomen
Auskultasi
: bising usus (+) normal
EKSTREMITAS
Atas : luka (-/-), pucat (+/+), kesemutan (-/-),
bengkak (-/-) , sakit sendi(-/-)
Bawah : luka (-/-), pucat (-/-), kesemutan (-/-),
bengkak (-/-) , sakit sendi(-/-)
Hasil Laboratorium
19 Maret 2016
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
Leukosit
HASIL
7,4
7.200
0
0
2
20
67
11
Eritrosit
2,9
Hematokrit
21
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
135.000
75
25
34
NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Wn: 12-16 gr%
4500-10.700 ul
0-1 %
1-3%
2-6 %
50-70 %
20-40 %
2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Wn: 38-47 %
159-400 ul
80-96
27-31 pg
32-36 g/dl
KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN
HASIL
NORMAL
Urea
25
10-40 mg/dl
Creatinin
1,1
Lk 0,9-1,5 mg/dl
Wn 0,7-1,3 mg/dl
110
<200 mg/dl
20 Maret 2016
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
Leukosit
Hitung jenis leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limposit
Monosit
HASIL
8,1
11.100
0
0
1
29
61
9
Eritrosit
Hematokrit
21
Trombosit
MCV
129.000
NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Wn: 12-16 gr%
4500-10.700 ul
0-1 %
1-3%
2-6 %
50-70 %
20-40 %
2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Wn: 38-47 %
159-400 ul
80-96
MCH
27-31 pg
MCHC
32-36 g/dl
URIN
PEMERIKSAAN
HASIL
NORMAL
Warna
kuning
kuning
Kejernihan
jernih
jernih
Berat Jenis
1.010
1.005-1.030
5-8
Lekosit/Lesis
negatif
Nitrin
negatif
negatif
Protein
negatif
Glukosa
negatif
Keton
negatif
Urobilinogen
negatif
Negatif(<1 mg/dl)
Bilirubin
negatif
10
pH
Darah samar
sedimen
Leukosit
3-6
10/LPB
Erytrosit
7-10
5/LPB
Feses
PEMERIKSAAN
Warna
Konsistensi
Epitel
Bakteri
Kristal
Silinder
Lain-Lain
HASIL
kecoklatan
beberapa
Lendir
Lembek
Positif
negatif
Darah
Negatif
negatif
Bau
negatif
Epitel
negatif
Khas
Beberapa
Telu Cacing
Tidak ditemukan
Amoeba
Tidak ditemukan
Bakteri
Sedikit
Leukosit
6-8
Eritrosit
3-5
Lain-Lain
Negatif
DIAGNOSIS BANDING
Melena et causa Gastropati NSAID
Melena et suspek gastritis
Anemia
Suspek Vesikolithiasis
DIAGNOSIS KERJA
Melena et causa Gastropati NSAID + Anemia + Suspek
Vesikolithiasis
FOLLOW UP
Sabtu, 19 Maret 2016 Pukul 11.00 wib
S
BAB hitam sejak sebulan, mual, nyeri di ulu hati
O
Keadaan Umum
- Keadaan
: Lemas
- Kesadaran
: compos mentis
- Tekanan darah
: 120/80 mmHg
- Nadi
: 77 x/menit
- Pernapasan
: 22 x/menit
- Suhu
: 36,2C
- Hb
: 7,4
A
P
IVFD RL xx tpm
Omeprazole 1x1
As. Traneksamat (ekstra)
Ceftriaxone 1x1
Sakralfat sirup 3x1
As. Folat 3x1
Paracetamol 3x500mg
Rencana transfusi 2 kolf
S
O
Keadaan Umum
: Compos mentis
- Kesadaran
- Tekanan darah : 140/60 mmHg
: 104 x/menit
- Nadi
- Pernapasan : 28 x/menit
- Suhu
: 37,6C
O Keadaan Umum
- Keadaan: Baik
- Kesadaran : compos mentis
- Tekanan darah : 140/80 mmHg
: 116 x/menit
- Nadi
- Pernapasan : 24 x/menit
: 36,5C
- Suhu
A -
P -
Endoskopi
Rujuk
BAB II
KONSEP DASAR
Pengertian
Melena adalah pengeluaran feses atau tinja
yang berwarna hitam seperti ter yang
disebabkan oleh adanya perdarahan saluran
makan bagian atas. BAB darah atau biasa
disebut hematochezia ditandai dengan
keluarnya darah berwarna merah terang dari
anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah
bercampur dengan tinja.
5. Pemeriksaan diagnosis
6. Penatalaksanaan
a. Pengaturan diet
Bila terjadi konstipasi berikan makan dengan makanan tinggi serat.
Dianjurkan untuk menghindari susu.
b. Pengaturan obat-obatan
7. Komplikasi
a. Encelofati
b. Asites
c. Sirosis Hepatis
A. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan zat gizi yang berlangsung lama yang
disebakan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung
zat gizi atau suatu keadaan terganggunya sistem pencernaan
sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan penyerapan
makanan yang di konsumsi (Supandiman.1997).
B. Etiologi Anemia
Menurut Brunner dan Suddart (2001)
a. Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat
kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen
ke jaringan.
b. Akibat dari sel darah merah yang prematur atau
penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
c. Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
d. Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan
nutrisi, faktor keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat
besi.
PENATALAKSANAAN ANEMIA
KOMPLIKASI ANEMIA
1. Gagal jantung
2. Kejang dan parestesia (perasaan
yang menyimpang seperti rasa
terbakar , Kesemutan )
3.
Gagal ginjal
Pengertian Vesikolithiasis
Vesikolitiasis
adalah
penyumbatan
saluran
kemih
khususnya pada vesika urinaria atau kandung kemih oleh
batu penyakit ini juga disebut batu kandung kemih.
( Smeltzer and Bare, 2005).
Etiologi
a. Obstruksi kelenjar prostat yang membesar
b. Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra)
c. Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena
lesi pada neuron yang menginervasi bladder)
d. Benda asing,misalnya kateter
e. Divertikula,urin dapat tertampung pada suatu
kantung di dinding vesika urinaria
f. Shistomiasis, terutama oleh Shistoma haemotobium,
lesi mengarah keganasan
Pemeriksaan Penunjang
a. Urinalisa
1) Warna kuning, coklat atau gelap.
2) pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman areasplitting,
organisme dapat berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH
yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat.
3) Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada
penderita dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan
meningkat.
4) Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang
berkontribusi dalam proses pembentukan batu saluran kemih.
5) Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk
melihat apakah terjadi hiperekskresi.
b. Darah
1) Hb akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis.
2) Lekosit terjadi karena infeksi.
3) Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal.
4) Kalsium, fosfat dan asam urat.
c. Radiologis
1) Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar
batu, apakah terjadi bendungan atau tidak.
2) Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat
dilakukan, pada keadaan ini dapat dilakukanretrogad
pielografiatau dilanjutkan denganantegrad
pielografitidak memberikan informasi yang memadai.
3) PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan
kandung kemih
4) Sistokopi : Untuk menegakkan diagnosis batu
kandung kencing.
d. Foto KUB
Menunjukkan ukuran ginjal ureter dan ureter,
menunjukan adanya batu.
e. Endoskopi ginjal
Menentukan pelvis ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.
THANK YOU,,,