Anda di halaman 1dari 42

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN

KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA


REMAJA KELAS XII DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

DAISA ROSIANA
J500120108

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Stres merupakan respon tubuh sifatnya
nonspesifik terhadap beban yang merupakan
respon fisiologis, psikologis perilaku dari
manusia yang mencoba untuk mengadaptasi
dan mengatur baik tekanan internal dan
eksternal (stresor) (Setiawati, 2015; Pinel,
2009).
Salah satu sistem hormonal di dalam
tubuh yang di pengaruhi oleh stres adalah
Hipotalamus-pituitary-ovarian-axis. HPO axis
merupakan sistem hormonal yang mengatur
pematangan folikel, ovulasi dan siklus
menstruasi (Sarwono, 2008).

Menstruasi
adalah
pengeluaran
darah, mukus, dan debrissel dari mukosa
uterus disertai pelepasan (deskuamasi)
endometrium secara periodik dan siklik,
yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi (Setiawat, 2015).
Siklus menstruasi normal 21-35 hari
dan hanya 10-15% yang memiliki
siklus peremenstruasi 28 hari dengan
lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7-8
hari (Setiawat, 2015).

Menurut data dari Riset Kesehasatan Dasar


(Rikesdas) tahun 2010:
A. 68 % perempuan di Indonesia berusia 10-59
tahun melaporkan haid teratur
B. 13,7 % mengalami masalah siklus haid
yang tidak teratur dalam 1 tahun
terakhir
1. Persentase tertinggi haid tidak teratur adalah
Gorontalo (23,3%)
2. Persentase terendah di Sulawesi Tenggara
8,7%.

Masalah haid tidak teratur sudah mulai banyak


terjadi pada usia 45-49 tahun (17,4%) dan 5054 tahun (17,1%) kemungkinan terkait dengan
umur menopause. Masalah haid tidak teratur
pada usia 17-29 tahun serta 30-34 tahun cukup
banyak yaitu sebesar 16,4 % (Rikesdas, 2010).

Alasan yang dikemukan perempuan 10-59


tahun yang mempunyai siklus tidak teratur
antara lain:
1. Karena masalah KB sebesar 5,1%,
seperti KB suntik yang menyebabkan
siklus haid menjadi tidak teratur
2. Terdapat 2,9% menyatakan karena
menjelang menopause dan yang sudah
menopause
3. Kurang dari 0,5% melaporkan karena
sakit seperti kanker leher rahim, myom
dan sakit lainnya
4. Sebanyak 2,8% karena hamil atau nifas
atau habis keguguran
5. Yang menjawab lainnya seperti stres dan
banyak pikiran sebesar 5,1 %

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati


mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram Q.S Ar-Raad ayat 8

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan
keteraturan siklus menstruasi pada remaja kelas XII di
SMA Batik 1 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
keteraturan siklus menstruasi pada remaja kelas XII di
SMA Batik 1 Surakarta

2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan
tingkat stres dengan keteraturan siklus menstruasi
pada remaja kelas XII di SMA Batik 1 Surakarta

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Memberi sumbangan ilmu pengetahuan
tentang hubungan tingkat stres dengan
keteraturan siklus menstruasi pada remaja.

2. Manfaat Praktis
Bagi masyarakat dapat memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya
wanita-wanita mengenai hubungan stres
dengan
terjadinya
keteraturan
siklus
menstruasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Tinjauan Tentang Stres
a. Pengertian
Stres merupakan suatu respon
tubuh yang sifatnya non spesifik
terhadap setiap tuntutan beban yang
dimiliki seseorang atau keseimbangan
badan dan jiwa yang terganggu dan
berusaha untuk mengembalikannya
disebut juga usaha untuk penyesuaian
diri (Hawari, 2011; Maramis, 2009).

1.

b. Respon Stres
1. Fase Alarm (Waspada)
2. Fase Resistance (Melawan)
3. Fase Exhaustion (Kelelahan)
(Hawari, 2011)

c. Sumber stres (Stresor)


Frustasi
Timbul akibat kegagalan dalam
mencapai tujuan karena ada arah
melintang
Konflik
Timbul karena tidak bisa memilih antar
dua atau lebih macam-macam keinginan,
kebutuhan atau tujuan, ada 3 konflik:
1. Konflik pendekatan ganda
2. Konflik pengelakan ganda
3. Konflik pendekatan pengelakan

Tekanan
keadaan berasal dari luar individu
Krisis
Keadaan mendadak yang menimbulkan
stres pada individu
(Maramis, 2009).

d. Tingkat Stres
Stres Ringan
mengacu pada skor DASS stres ringan
berada pada skor 15-18
Stres Sedang
mengacu pada skor DASS stres sedang
berada pada skor 19-25
Stres Berat
mengacu pada skor DASS stres berat
berada pada skor 26-33

e. Klasifikasi Stres
Distress

(stres negatif)

Merupakan stres yang merusak atau bersifat


tidak menyenangkan. Contohnya: rasa cemas,
ketakutan, khawatir atau gelisah.
Eustress

(stres positif)

Bersifat
menyenangkan
dan
merupakan
pengalaman
yang
memuaskan,
untuk
mengungkapkan hal-hal yang bersifat positif
yang timbul dari adanya stres. Eustress dapat
meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan,
kognisi, performansi kehidupan dan motivasi
individu untuk menciptakan sesuatu.

f. Respon Fisiologi Stres


Sherwood, 2011)
Hipotalamus

Sistem saraf
simpatis

Medula adrenal

Epineprin
Non Epineprin

1. Kardiovasku
ler
2. Pencernaan
3. Respirasi

(Alloy dkk, 2005;


CRH

Hipofisis
Anterior

ACTH

Kortek
Adrenal

Kortisol

g. Coping Stres
merupakan upaya yang dilakukan oleh individu untuk
mengatasi masalah yang datang kepada dirinya
Dua Strategi coping, yaitu:
Emotional focused coping yang banyak
mereka lakukan diantaranya menjauhi hal
yang menyebabkan masalah dan mengatur
tindakan dan perasaan diri sendiri.
Problem focused coping yang banyak mereka
lakukan yaitu meminta bantuan orang lain
dalam menyelesaikan masalah (Rizky, 2014)

h. Dalam mengelola stres dapat


dilakukan beberapa pendekatan
antara lain (Yulianti;2004,
Chomaria;2009):
Pendekatan Farmakologi
Pendekatan Perilaku
Pendekatan Kognitif
Releksasi

II Tinjauan Tentang Menstruasi


a. Pengertian Menstruasi
Proses deskuamasi atau meluruhnya
dinding endometrium yang keluar
melalui vagina bersama dengan
darah (Sarwono, 2011).
Panjang siklus menstruasi jarak
antara tanggal mulainya menstruasi
yang lalu dan mulainya menstruasi
berikutnya. Siklus menstruasi pada
wanita normalnya berkisar antara
21-35 hari (Baziad, 2008)

b. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi yang normal dapat
di pahami dengan baik dengan
membagi atas dua fase satu saat:
1. Fase folikuler
2. Ovulasi
3. Fase luteal
(Sarwono,
2011)

2008;

Sherwood,

c. Siklus Menstruasi Tidak Teratur


Siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan
gangguan menstruasi yang terjadi diluar interval
siklus menstrusi normal. Dimana normal interval
menstruasi adalah 21-35 hari, sedangkan yang
abnormal seperti:
Gangguan siklus menstruasi terlalu cepat
dengan interval <21 hari yang disebut
polimenorea.
Gangguan siklus menstruasi yang terlalu
jarang dengan interval >35 hari yang disebut
Oligomenorea.
Tidak terjadi menstruasi selama 3 bulan atau
lebih yang disebut amenore
(Biaziad, 2008).

d. Faktor yang Mempengaruhi Siklus


Menstruasi
Stres
Gaya Hidup
Genetik
Status Gizi
Penyakit

e. Hubungan Stres dengan Siklus


Menstruasi
HPA Aksis
Hipotalamus mensekresi CRH

Hipofisis
Anterior

GNRH
LH

ACTH
Mensekresi
Korteks adrenal:
Kortisol

Siklus Menstruasi
Terhambat

(Breen dan Karsch, 2004; Sherwood, 2011; Speroff dan Fritz, 20

KERANGKA KONSEP
Stresor:
frustasi
konflik
tekanan
krisis

STRES
Respon Fisiologis

HPA Aksis
Hipotalamus mensekresi CRH

Hipofisis
Anterior
ACTH

GNRH

LH

Mensekresi Korteks
Keterangan:
adrenal: Kortisol
Yang diteliti
Yang tidak diteliti

Gaya Hidup,
Genetik,
Status gizi
Penyakit

Siklus Menstruasi
Terhambat

Hipotesis
Ada hubungan tingkat stres dengan
keteraturan siklus menstruasi pada
remaja kelas XII SMK Batik 1
Surakarta

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Survey Analitik
Pendekatan cross
sectional
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : SMK Batik 1 Surakarta
Waktu
: November Desember
2015

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa dan siswi kelas X11
yang bersekolah di SMK Batik 1
Surakarta
Sampel

di ambil dari Siswi kelas XII


SMK Batik 1 Surakarta

D. Teknik Sampling
Non probability sampling
purposive sampling
E. Estimasi Besar Sampel

= 46,92 dibulatkan menjadi 47

Jumlah sempel yang di gunakan peneliti minimal


adalah sebesar 47 responden

F. Kriteria Restriksi
Kriteria penelitian meliputi:
Kriteria Inklusi:
a. Siswi kelas XII yang terdaftar di
SMK 1 Batik Surakarta dan sudah
menstruasi
b. Bersedia menjadi responden
Kriteria Ekslusi:
c. Tidak hadir dalam penelitian
d. Siswi yang sakit reproduksi

G. Identifikasi Variabel
Variabel Bebas
Tingkat Stres
Variabel Terikat
Siklus menstruasi
Variabel Perancu
Gaya Hidup, Genetik, Status
gizi, Penyakit

H. Definisi Operasional Variabel


Tingkat

Stres
Definisi: Stres adalah keseimbangan badan
dan atau jiwa yang terganggu dan berusaha
untuk mengembalikannya disebut juga usaha
untuk penyesuaian diri (Hawari, 2011;
Maramis, 2009).
Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap
ringan, sedang , beratnya stres yang dialami
seseorang.
Alat ukur: Tingkat stres diukur dengan
kuesioner dengan 42 item skala stres
(DASS Stres). Jika didapatkan skor 15-18
dikatakan rendah, skor 19-25 dikatakan
sedang, skor 26-33 dikatakan berat.
Skala pengukuran : skala kategorik ordinal

Siklus menstruasi
Siklus menstruasi jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan
mulai haid berikutnya. Siklus haid
normal antara 21-35 hari (Bizared,
2008).
Alat ukur: Kuesioner siklus
menstruasi
1. Teratur
: Siklus menstruasi
antara 21-35 hari
2. Tidak Teratur : Tidak masuk dalam
siklus menstruasi antara 21-35 hari
Skala pengukuran : Kategorik nominal

I.

Rancangan Penelitian
POPULASI

Kriteria
restriksi

Purposive sampling

Kriteria eksklusi
Kriteria inklusi
Mengisi informed consent

Kuesioner L-MMPI

DASS

Ringan

Sedang

Berat

Kuesioner siklus menstruasi

Siklus menstruasi
tidak teratur

Siklus menstruasi
teratur

Analisis
Data

J. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner Data diri
2. Lie Minnesota Multiphasic
Personality Inventory ( LMMPI)
3. Depression Anxiety Stress Scale
(DASS Stres)
4. Kuesioner Siklus Menstruasi

K. Teknik Pengumpulan Data


Pengambilan data dilakukan dengan
cara menemui langsung para
responden yang sudah berada disatu
tempat. Lalu membagikan kuisioner
data diri, kuisioner LMMPI , DASS dan
kuisioner siklus menstruasi dalam
satu waktu.

L. Tahap Penelitian
Pengurusan izin dan pendekatan terhadap
populasi
Penentuan subjek penelitian
Pelaksanaan penelitian, yaitu dengan
mengumpulkan data melalui penyebaran
kuisioner,:

Subjek bersedia ikut mengisi informed


consent yang telah disediakan selanjutnya
mengisi identitas.
2. Untuk mengetahui angka kejujuran sampel
diberi pertanyaan sesuai dengan L-MMPI
3. Subjek diberikan pertanyaan tingkatan stres.
4. di berikan pertanyaan kuesioner siklus
menstruasi
Analisis data.
1.

M. Rencana Analisis Data


Data yang diperoleh pada penelitian
ini akan dianalisa dengan jenis
analisa komparatif kategorik, tidak
berpasangan dan dilakukan satu kali
pengukuran sehingga digunakan Chi
Square. Untuk mempermudah
perhitungan digunakan SPSS 22.

N. Pelaksanaan Penelitian
Bulan
Agustus

Kegiatan

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Perbaikan proposal

Pengambilan dan
pengolahan data

Penyusunan skripsi
Ujian skripsi

Perbaikan skripsi

Oktober

November

Desember

4
1

Persiapan studi pustaka

September

2
1

Anda mungkin juga menyukai