Anda di halaman 1dari 18

SURVEI GAMBARAN UMUM STRES DAN SIKLUS MENSTRUASI

PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR JURUSAN IKM-UNNES


TAHUN 2020

PROPOSAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Survei Epidemiologi
Dosen Pengampu : Lukman Fauzi, S.K.M.,M.P.H.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
Selva Dwi Prahasti (6411417008)
Nurkhaqiqotul Mazidah (6411417015)
Kunthi Silviana Pangesti (6411417151)
Annisa Putri Fatmasari (6411417161)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manusia mengalami stres dari tiga sumber utama, yaitu lingkungan,
fisiologik, dan pikiran (Tyas, Verawati, & Nurhayati, 2018). Stres lingkungan
mencakup kebisingan, kepadatan, tekanan waktu, dan standar prestasi. Stres
fisiologik (dari tubuh) antara lain perubahan kondisi tubuh seperti masa remaja,
haid, kurang tidur. Stres pikiran merupakan pemaknaan diri dan lingkungan
dimana pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan
(Gunarya, 2008 dalam Tyas, Verawati and Nurhayati, 2018).
Stressor berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, yang dapat
mengganggu stres mental, mengalami gangguan perilaku, gangguan interaksi
dengan lingkungan sekitar menjadi bermasalah, sehingga menyebabkan gangguan
siklus menstruasi (Sriati, 2008).
Stres bisa terjadi pada siapapun termasuk pada mahasiswa. Stres pada
mahasiswa bisa disebabkan ketidakmampuan dalam melakukan kewajibannya
sebagai mahasiswa atau karena permasalahan lain (Gamayanti, Mahardianisa, &
Syafei, 2018). Faktor akademik juga dapat menimbulkan stres pada mahasiswa
seperti perubahan gaya belajar dari sekolah menengah ke pendidikan tinggi, tugas-
tugas perkuliahan, termasuk stres yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir yang
diakibatkan pembuatan karya ilmiah atau skripsi (Fadillah, 2013 dalam
Gamayanti, Mahardianisa and Syafei, 2018).
Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debris sel dari mukosa
uterus disertai pelepasan endometrium secara periodik dan siklik, yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi (Maftuchah, Fitri, & Wasthu, 2015). Sedangkan
yang dimaksud dengan siklus menstruasi adalah waktu sejak hari pertama
menstruasi sampai datangnya tanggal menstruasi periode berikutnya. Siklus
menstruasi pada wanita normalnya berkisar antara 21—35 hari dan hanya 10—
15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3—8 hari
(Proverawati, 2009 dalam Maftuchah, Fitri and Wasthu, 2015).
Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan. Siklus menstruasi normal
secara fisiologis menggambarkan organ reproduksi cenderung sehat dan tidak
bermasalah (Ulum, 2016). Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur
yang terus diproduksi dan siklus menstruasinya teratur sehingga dengan siklus
menstruasi yang normal, seorang wanita akan lebih mudah mendapatkan
kehamilan, menata rutinitas, dan menghitung masa subur (Nurlaina, 2007 dalam
Ulum, 2016).
Hasil penelitian Maftuchah, Fitri, dan Wasthu (2015) menyatakan bahwa
ada hubungan antara stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa prodi DIII
Kebidanan di Stikes Karya Husada Semarang dengan 67,8% responden
mengalami stres tingkat ringan. Hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang
menyebutkan bahwa 11,76 % responden yaitu mahasiswi Kepaniteraan Klinik
Madya (co-assistant) di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado mengalami stres
tingkat berat dengan hanya 5,88% responden yang memiliki siklus menstruasi
yang normal tanpa dismenorea, sisanya memiliki siklus mentruasi normal dengan
dismenorea maupun siklus menstruasi yang terganggu (Tombokan, Pangemanan,
& Engka, 2017). Sementara itu penelitian terkait gambaran stres dan siklus
menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir juga pernah dilakukan dengan hasil
37,2% responden mengalami stres sedang dan siklus menstruasi oligomenore
yang akan berpengaruh buruk kedepannya bagi mahasiswa tersebut (Tyas et al.,
2018).
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan
survei mengenai gambaran umum stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi
tingkat akhir Jurusan IKM-Unnes tahun 2020.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam survei ini
adalah bagaimana gambaran umum stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi
tingkat akhir Jurusan IKM-Unnes tahun 2020?
1.3 TUJUAN SURVEI
Tujuan yang ingin peneliti capai dari survei ini adalah untuk mengetahui
gambaran umum stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir Jurusan
IKM-Unnes tahun 2020.
1.4 MANFAAT
1.4.1 Bagi peneliti
Survei ini dapat memperdalam pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman peneliti dalam melakukan sebuah survei epidemiologi dan melakukan
analisis terhadap data survei tersebut.
1.4.2 Bagi mahasiswi
Survei ini diharapkan dapat memberikan informasi serta menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan mahasiswi terutama mahasiswi tingkat akhir agar
senantiasa mencegah terjadinya stres yang berdampak pada terganggunya siklus
menstruasi.
1.4.3 Bagi Jurusan IKM-Unnes
Survei ini diharapkan dapat memberikan informasi yang representatif
mengenai gambaran umum stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi tingkat
akhir Jurusan IKM-Unnes tahun 2020 sehingga dapat dijadikan bahan masukan
dalam merencanakan maupun menyusun program pencegahan stres pada
mahasiswi tingkat akhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres
2.2.1. Definisi Stres
Stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan
fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dll) atau oleh kondisi lingkungan
dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi
kemampuan individu untuk melakukan coping [ CITATION Hab10 \l 1057 ].
Menurut Selye stres diawali dengan reaksi waspada (alarm reaction)
terhadap adanya ancaman, yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis,
seperti : meningkatnya denyut jantung, yang kemudian diikuti dengan reaksi
penolakan terhadap stressor dan akan mencapai tahap kehabisan tenaga
(exhaustion) jika individu merasa tidak mampu untuk terus bertahan [ CITATION
Car11 \l 1057 ].
2.2.2. Penggolongan Stres
Penggolongan ini berdasarkan apersepsi individu terhadap stres yang
dialaminya dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Distress (stress negatif)
Distress merupakan stres yang merusak atau bersifat tidak
menyenangkan. Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana individu
mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir, atau gelisah.
b. Eustress (stres positif)
Eustress bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang
memuaskan. Hanson (dalam Pin, 2011) mengemukakan frase joy of stress
untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat positif yang timbul sari adanya
stres.
2.2.3. Stressor
Lazarus & Cohen (dalam Sunaryo, 2011) mengklasifikasikan stressor
ke dalam tiga ketegori, yaitu :
a. Cataclysmic events
Fenomena besar atau tiba-tiba terjadi, kejadian-kejadian penting yang
mempengaruhi banyak orang, seperti bencana alam.
b. Personal stressors
Kejadian-kejadian penting yang mempengruhi sedikit orang atau sejumlah
orang tertentu, seperti krisis keluarga.
c. Background stressors
Pertikaian atau permasalah yang biasa terjadi setiap hari, seperti masalah dalam
perkerjaan dan rutinitas pekerjaan.
Ada beberapa jenis-jenis stresor psikologis (dirangkum dari Calaguas,
2011; Wade, 2008 serta Pin, 2011) yaitu:
a. Tekanan (pressures)
Tekanan terjadi karena adanya suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau
tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku tertentu.
b. Frustasi
Frustasi dapat terjadi apabila usaha individu untuk mencapai sasaran tertentu
mendapat hambatan atau hilangnya kesempatan dalam mendapatkan hasil yang
diinginkan.
c. Konflik
Konflik terjadi ketika individu berada dalam tekanan dan merespon langsung
terhadap dua atau lebih dorongan, juga munculnya dua kebutuhan maupun
motif yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
2.2 Menstruasi
2.2.1. Definisi
Menstruasi ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2007). Haid atau
menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh perempuan yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting
dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini bisa terjadi setiap bulan antara usia
pubertas dan menopause [ CITATION AFi07 \l 1057 ].
2.3 Mekanisme Terjadinya Menstruasi
Menurut [ CITATION Ire09 \l 1057 ] ada beberapa rangkaian dari siklus
menstruasi yaitu:
a. Siklus Endometrium
Siklus endometrium menurut Bobak [ CITATION Ire09 \l 1057 ], terdiri
dari empat fase, yaitu :
1) Fase Menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata
fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari).
2) Fase Proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang
berlangsung sejak sekitar hari ke 5-14 dari siklus haid. Permukaan
endometrium kembali normal sekitar empat hari atau menjelang pendarahan
berhenti.
3) Fase Sekresi/Luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari
sebelum periode menstruasi berikutnya.
4) Fase Iskemi/Premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi sekitar 7 sampai 10 hari
setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus
luteun yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut.
b. Siklus Ovulasi
Ovulasi merupakan peningkatan kadar esterogen yang menghambat
pengeluaran FSH, kemudian hipofisis mengeluarkan LH. Peningkatan kadar
LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.
c. Siklus Hipofisis-Hipotalamus
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadara estrogen dan
progesteron darah menurun, kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah
ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi Gonadotropin Realising
Hormone (GnRH). Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada
masa ini, korpus luteun menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan
progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
BAB III
METODE SURVEI

3.1 JENIS DAN RANCANGAN SURVEI


Jenis survei pada penelitian ini adalah Cross Sectional survei dimana
kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari suatu sampel dilakukan dalam
satu waktu seketika dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pengumpulan data
dapat diperoleh dari mensurvei sampel atau setiap individu dalam populasi. Survei
yang dilakukan pada setiap individu dalam populasi disebut dengan sensus.
Survei dikirimkan menggunakan komputer (computer delivered survey),
misalnya internet. Penyebaran dapat dilakukan lewat e-mail dan media lainnya
yang dikirimkan lewat komputer. Kelebihan survei ini yaitu dapat menjangkau
subjek yang lebih luas; biaya lebih murah; privasi terjaga karena peneliti tidak
mengenali responden sebab tidak ada kontak langsung. Adapun kekurangannya
yaitu kuesioner harus benar-benar jelas bagi responden dan tidak dapat dipastikan
bahwa responden sendiri yang menjawab kuesioner bukan orang lain.
3.2 DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Skala
1. gambaran stres Keadaan psikologis Ordinal
mahasiswa semester mahasiswa semester
akhir akhir IKM UNNES
2. Siklus menstruasi Siklus menstruasi Ordinal
yang dialami
mahasiswi jurusan
IKM UNNES selama
3 bulan terakhir
3.3 INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan pada survei ini adalah kuesioner. Kuesioner ini
diambil dari kuesioner penelitian sejenis yaitu penelitian Dwi Rohmaning Tyas,
Metti Verawati, dan Tetik Nurhayati pada tahun 2018 tentang Gambaran Stres dan
Siklus Menstruasi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3.4 POPULASI/ SAMPEL
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Negeri Semarang yang sedang menempuh perkuliahan
semester terakhir yaitu semester 8, yang diambil secara purposive dari populasi
mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang.
3.5 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Judgement sampling, Judgement sampling adalah purposive sampling dengan
kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel bertujuan
dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria
tertentu.
3.6 ANALISIS DATA
Analisis univariate adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap
variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005 : 188). Analisa univariat
berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa
sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna.
peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa univariat
dilakukan masing–masing variabel yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKAX

Bobak, I. M. (2009). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.


Carolin. (2011). Skripsi Gambaran Tingkat Stres Pada Mahasiswa Pendidikan
Sarjana Kedokteran. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Fitria, A. (2007). Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu


Semesta.

Habeeb, K. A. (2010). Prevalence of Stressors Among Female Medical Student.


Journal of Taibah University Medical Science, 110-119.

Gamayanti, W., Mahardianisa, & Syafei, I. (2018). Self disclosure dan tingkat
stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. PSYMPATHIC :
Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115–130.

Maftuchah, Fitri, A. A., & Wasthu, D. (2015). Hubungan stres dengan siklus
menstruasi pada mahasiswa prodi diii kebidanan stikes karya husada
semarang. Penelitian STIKES Karya Husada Semarang, 23–32.

Sriati, A. (2008). Tinjauan Tentang Stres. In Makalah Fakultas Ilmu


Keperawatan. Jatinagor: UNPAD.

Tombokan, K., Pangemanan, D., & Engka, J. (2017). Hubungan antara stres dan
pola siklus menstruasi pada mahasiswa kepaniteraan klinik madya (co-
assistant) di rsup prof. dr. r. d. kandou manado. Jurnal E-Biomedik, 5(1).

Tyas, D. R., Verawati, M., & Nurhayati, T. (2018). Gambaran stres dan siklus
menstruasi pada mahasiswi tingkat akhir di fakultas ilmu kesehatan
universitas muhammadiyah ponorogo. Penerbitan Artikel Ilmiah, Universita.

Ulum, N. (2016). Hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada
mahasiswi fisioterapi universitas hasanuddin. Universitas Hasanuddin
Makassar.
LAMPIRAN INSTRUMEN

Lampiran 1

KISI-KISI KUESIONER
SURVEI GAMBARAN UMUM DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA
MAHASISWI TINGKAT AKHIR JURUSAN IKM-UNNES TAHUN 2020

Variabel Parameter Jumlah Soal Nomor item yang


mewakili
1. Perasaan 14 1,2,3,4,5,6,7,8,9,
Sehari-hari 10,11,12,13,14
2. Lingkungan 6 15,16,17,18,19,2
Perkuliahan 0
Tingkat Stres 3. Individu dan 6 21,22,23,24,25,2
Keluarga 6
4. Sistem 8 27,28,29,30,31,3
Pelaksanaan 2,33,34
Perkuliahan

Variabel Parameter Jumlah Soal Nomor item yang


mewakili
Siklus 1. Riwayat 1 1
Menstruasi amenore
2. Siklus 1 2
menstruasi
3. Rutinitas 1 3,5
olahraga
4. Menjalani diet
5. Mengalami 1 4
stres akhir-
akhir ini

Lampiran 2

KUESIONER SIKLUS MENSTRUASI

Kode :
Usia :
1. Apakah Anda memiliki riwayat amenore (tidak mengalami menstruasi
selama 3 bulan) Ya / Tidak
2. Siklus menstruasi Anda (3 bulan terakhir ini)
a. Polimenore (< 21 hari)
b. Normal (24—35 hari)
c. Oligomenore (> 35 hari)
d. Amenore (tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan)
3. Apakah Anda melakukan olahraga minimal satu minggu sekali ? Ya /
Tidak
4. Apakah Anda mengalami stres 3 bulan terakhir ini ? Ya / Tidak
5. Apakah Anda sedang melakukan diet ? (Diet rendah lemak, Diet rendah
kalori seperti daging merah) Ya / Tidak
Lampiran 3

KUESIONER

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Saudara/(i) dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat
empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pertanyaan yaitu:
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan
sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali
Selanjutnya, Saudara/(i) diminta untuk menjawab dengan cara memberi
tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman
Saudara/(i) selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar
ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Saudara/(i) yang
sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran
Saudara/(i).
No. PERNYATAAN Tidak Jarang Sering Selalu
pernah dialami dialami dialami
dialami
A. Perasaan Sehari-hari
1. Saya merasa bahwa diri
saya menjadi marah karena
hal-hal sepele.
2. Saya cenderung bereaksi
berlebihan terhadap suatu
situasi.
3. Saya merasa sulit untuk
bersantai.
4. Saya menemukan diri saya
mudah merasa kesal.
5. Saya merasa telah
menghabiskan banyak
energi untuk merasa
cemas.
6. Saya merasa diri saya
menjadi tidak sabar ketika
mengalami penundaan
(menunggu sesuatu).
7. Saya merasa bahwa saya
mudah tersinggung.
8. Saya merasa sulit untuk
beristirahat.
9. Saya merasa bahwa saya
sangat mudah marah.
10. Saya merasa sulit untuk
tenang setelah sesuatu
membuat saya kesal.
11. Saya sulit untuk sabar
dalam menghadapi
gangguan terhadap hal
yang sedang saya lakukan.
12. Saya sedang merasa
gelisah.
13. Saya tidak dapat
memaklumi hal apapun
yang menghalangi saya
untuk menyelesaikan hal
yang sedang saya lakukan.
14. Saya merasa diri saya
mudah gelisah.
B. Lingkungan Perkuliahan
15. Saya merasa tidak nyaman
perkuliahan terlalu lama
dan banyak tugas sehingga
saya merasa lelah dan sulit
untuk tidur.
16. Saya merasa tidak nyaman
karena suhu ruangan kelas
tidak menentu sehingga
mengganggu proses
perkuliahan.
17. Saya merasa tidak nyaman
ketika saya harus mencari
referensi tetapi rata-rata
jurnal dalam bahasa
inggris.
18. Saya merasa tidak nyaman
mengerjakan tugas karena
kelompok tidak sesuai.
19. Saya merasa tidak nyaman
ketika saya ingin belajar
lalu terganggu karena
teman sering mengganggu
dan mengajak bercanda.
20. Banyak materi yang harus
saya persiapkan untuk
tugas dan ujian besok,
sehingga saya kurang
tidur.
C. Individu dan Keluarga
21. Saya merasa tidak nyaman
ketika teman sekelas saya
bising dan mempengaruhi
situasi kelas.
22. Saya merasa tidak nyaman
ketika materi yang
diberikan tidak saya
mengerti dan saya malu
bertanya karena takut
ditertawakan.
23. Saya merasa tidak nyaman
ketika tidak dapat
mengatur waktu antara
kegiatan organisasi dan
akademik.
24. Saya sangat tidak nyaman
ketika hasil akademik saya
tidak sesuai dengan
pengharapan orang tua.
25. Saya merasa kurang
frustasi dan takut dalam
mengerjakan tugas akhir.
26. Saya merasa tidak nyaman
ketika tidak dapat
berkonsentrasi di dalam
kelas.
D. Sistem Pelaksanaan
Perkuliahan
27. Saya merasa tidak nyaman
dengan tugas saya ketika
tugas tersebut tidak
dikoreksi oleh dosen.
28. Saya merasa tidak nyaman
ketika sehabis diskusi
tidak mendapatkan solusi
karena tidak ada
pencerahan dari dosen.
29. Saya merasa tidak nyaman
ketika jadwal yang
ditetapkan jurusan tidak
tepat waktu.
30. Saya merasa tidak nyaman
ketika materi perkuliahan
yang seharusnya selesai
dalam beberapa pertemuan
digabung menjadi satu
pertemuan.
31. Saya merasa tidak nyaman
ketika jadwal final tidak
sesuai dengan aturan
jurusan sehingga waktu
libur semester jadi
berkurang.
32. Saya merasa tidak nyaman
dengan sistem pemberian
nilai ujian praktek yang
bervariasi karena belum
adanya standar penilaian
dari jurusan.
33. Saya merasa tidak nyaman
ketika saya tidak dapat
beradaptasi dengan metode
pengajaran beberapa
dosen.
34. Saya merasa tidak nyaman
ketika range waktu
perkuliahan tidak menentu
kadang cepat dan kadang
sangat lama di dalam kelas

Anda mungkin juga menyukai