Anda di halaman 1dari 15

SEJARAHDAN KARYA TOKOHTOKOH ILMU FALAK

Oleh :
Anisa Siti Ganjari
Hani Latifah
Nurul Ramadhaniah
Tiffany Aby Funan

Al-Farghani
Nama lengkapnya Abu al Abbas Ahmad bin Muhammad bin Katsir al Farghani
(Alfarganus) adalah seorang astronom terpenting dalam sejarah peradaban Islam
yang hidup pada masa khalifah Al-Mamun dan karya-karyanya banyak
diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.

Ketika Khalifah Al-Mamun membangun observatorium astronomi di Baghdad, alFarghani memulai observasinya disana. Melalui observasi yang terus menerus
dilakukannya, ia berhasil membuat jadwal apogee (apogeum) dan perigee
(perigeum) masing-masing planet dengan sistem koresponden episikel ke dalam
eksentrisitas-eksentrisitas

dan

elips-elips

yang

terdapat

dalam

astronomi

modern.

Al-Farghani merupakan pioner astronomi modern. Ia juga pernah melakukan


observasi eksperimen unuk menentukan diameter bumi.

Karya-karya Al-Farghani diantaranya :

1) Jawami ilm an Nujum wa al Harakat as Samawiyya


2) Ushul Ilm An Nujum
3) Al Madkhal ila Ilm Hayat al Falak (Pengantar ke Ilmu Perbintangan)
4) Kitab al Fushul ats Tsalatsin
5) Al Kamil fi Asturlab
6) Fi Sanat al Asturlab

Muhammad Turghay Ulugh Begh


Nama lengkapnya adalah Mirza Muhammad Turghay bin Shahrukh adalah
seorang astronom terkemuka, ahli matematika, disamping merupakan penguasa
Turki kelahiran Samarkhan, ia merupakan cucu dari Timur Lenk, sang penakluk.

Ulugh Begh (Penguasa Agung), pada masanya selain dikenal sebagai raja atau
sultan, ia pun menguasai ilmu astronomi dan matematika. Salah satu hasil
karyanya yang brilian adalah ilmu trigonometri dan geometri bentuk bola.

Semasa Ulugh Begh menjadi raja, ia membangun sebuah observatorium


bersama astronom-astronom saat itu serta menyusun almanak astronomi. Di
observatorium inilah, Ulugh Begh memimpin para astronom dan menyiapkan
tabel-tabel

astronomi,

kecermatan tinggi.

matahari,

bulan,

dan

planet-planet

lain

dengan

Observatorium

yang

ia

dirikan

dapat

menginovasi

secara

kreatif

model

observatorium Nasiruddin al Thusi. Hasil-hasil observasi ilmu falak yang dikerjakan


dengan rekan-rekannya terhimpun dalam Zij I Jadid I Sulthani.

Bukti kecintaannya dalam bidang astronomi, pada tahun 1420 Ulugh Begh
mendirikan sebuah observatorium kolosal yaitu Gurkhani Zij. Berkat observatorium
inilah, Ulugh begh berhasil menyusun katalog bintang Zij I Sultani yang berisi
tentang 994 bintang serta mengoreksi berbagai kesalahan yang ada pada katalog
bintang sebelumnya.

Ulugh Begh mampu menentukan lamanya tahun sideris (rotasi bumi terhadap
bintang-bintang) yaitu 365 hari 6 jam 10 menit 8 detik. Nilai ini kemudian diperbaiki
28 detik pada tahun 1525 oleh Nicolaus Copernicus. Dibidang matematika, Ulugh
Begh berhasil menyusun secara akurat tabel trigonometri untuk nilai sinus dan
tangen.

Ulugh Begh Observatory

Nasiruddin Al-Thusi
Nama lengkapnya Abu Jafar Muhammad Ibnu Muhammad al Hasan Nasir ad Din
al Thusi al Muhaqqiq adalah seorang pemikir Islam terbesar yang karya
ensiklopedianya meliputi hampir semua cabang ilmu pengetahuan, termasuk
astronomi, matematika, sains, optik, geografi, obat-obatan,

filsafat, logika,

musik, mineralogi, teologi, dan etika.

Nasiruddin al Thusi juga seorang penulis. Tak kurang dari 56 karyanya terdaftar
pada Brockelmann. Dibidang astronomi, ia telah memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan yang kekal. Dia berhasil membuat tabel pergerakan planet yang
sangat akurat dan menulis sejumlah risalah astronomi, yang terpenting,
diantaranya Kitab at Tazkira fil Ilmi al Haia (memorial astronomi).

Kemahsyuran Nasiruddin al Thusi dibidang astronomi terletak pada penelitianpenilitian astronominya yang dilakukan observatorium Maragha yang disediakan
juga perpustakaan yang memiliki 400.000 buku.

Nasiruddin al Thusi dianggap sebagai penemu Torpuetum sebuah instrument yang


terdiri dari dua lingkaran, yang memakai tanda ukur, dalam dua bidang tegak lurus,
yang menjadi sangat popular di Barat.

Nasiruddin

al

Thusi

juga

berperanan

dalam

bidang

perkembangan

ilmu

trigonometri. Dialah yang mengarang Kitab Shakl al Qatta (risalah tentang


Kuadrilateral). Buku ini menguraikan trigonometri bulatan ini sangat terkenal dan
mungkin

merupakan

pertengahan.

karya

terbaik

yang

pernah

ditulis

sapanjang

abad

Model dari observatorium Maragha

Sebuah Risalah yang menjelaskan


pentingnya Astrolabe
oleh Nasiruddin al Tushi

Astrolabe

instrumen

astronomi

zaman dahulu yang digunakan oleh


astronom, navigator, dan astrolog
pada era klasik.

Fungsi : untuk menentukan lokasi


dan memprediksi posisi matahari,
bulan,

planet,

menentukan
diketahui

dan

waktu

letak

bintang;

lokal

bujur

dengan

dan

letak

lintang; survei; serta triangulasi.

Raihan Al-Biruni
Nama

lengkapnya

Abu

Raihan

Muhammad

Ibn

Ahmad

Al

Biruni

adalah

matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,


pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru.

Ia banyak membuat karya tulis (sekitar 120 buah). Dr. B. Nashim dari Peshawar
University, menguraikan karya-karya Al Biruni, antara lain: untuk bidang geometri
dan astronomi sebanyak 18 buku, 15 geografi, 8 matematika, 4 tentang cahaya, 5
ilmu falak, 5 tentang musim sepanjang tahun, 5 tentang komet, 12 tentang bulan,
7 buku tentang ilmu nujum, 13 buku tentang cerita, 6 buku tentang agama, dan
sekitar 20 buku yang belum sempat terselesaikan sampai ia meninggal.

Al-Biruni menyumbangkan hasil pemikirannya dalam ilmu bumi, yaitu dialah yang
menetapkan garis-garis lintang dan bujur bumi secara tepat. Ia melakukan
penelitian radius bumi kepada 6.339,6 km, hasil ini diulang dibarat pada abad ke16 M.

Di era keemasan Islam, Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu


cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi. Selain itu,
al-Biruni juga dinobatkan sebagai antropolog pertama di seantero jagad. Sebagai
ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, al-Biruni juga menjadi pelopor dalam
berbagai metode pengembangan sains.

Karya-karyanya :
Istikhraj Al Auwtar, kitab yang membahas ilmu matematika
Qanun Al Masudi, (ketentuan-ketentuan Al Masudi), dibarat dikenal dengan
Canon Masudicus, sebuah kitab ensiklopedi astronomi yang ditulis pada tahun
421 H (1030 M). Karya ini merupakan karyanya yang paling komprehensif dalam
bidang astronomi dan ilmu yang mencakup gerhana matahari, gerhana bulan,
angin, badai, kosmologi, hujan, arah angin, air terjun, serta ilmu tentang
pengukuran dalamnya laut dan sungai.
Kitab Tahqiq Al Hind (Fakta-fakta (penelidikan) tentang India) atau Tahqiqu Ma Lil
Hindi Min Muqauwalah, Maqbulatin Fil aqli Au Marzulah (penyelidikan (faktafakta) tentang hal-hal di India,

Al Atsarul Baqiyah Anal Qurun Al Khaliliyah (Cronology of Ancient Nations /


Rahasia-rahasia yang tertinggal dan abad-abad yang lalu), tentang kronologi
bangsa-bangsa purba
Al Hawi (kitab menyeluruh)
Kitab Al Jamahir fi Marifah Al jawahir (kumpulan pengetahuan tentang batu-batu
permata), yang membicarakan pelbagai jenis permata dan berat jenisnya.
Al Tafhim Fi at Tanjim, kitab tentang pemahaman astronomi,
Kitab Asy Syahdalah (Buku tentang ramuan-ramuan)
Maqalid Ilm Al Hayah (Kunci ilmu perbintangan)
Tahdid Nihayah Al Amakin (Penentuan koordinat kota-kota)
Kitab Al Kusuf Wa Al Khusuf Ala Khayal Al Hunud (Kitab tentang pandangan
orang-orang India terhadap peristiwa gerhana matahari dan gerhana bulan)
Al Tafhim li Awail Sinaatit Tanjim, berisi tanya jawab tentang ilmu hitung, ilmu
ukur, limu perbintangan dan ilmu jalak.

AlFarghani

Ulugh
Begh
Nasaruddin AlTushi

Al-Biruni

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai