Anda di halaman 1dari 21

Perdarahan Epidural

Asti Pramita Sari


1220221131

DEFINISI

Epidural hematom : Perdarahan yang


terletak antara durameter dan tulang,
biasanya sumber perdarahannya adalah
robeknya Arteri meningea media (paling
sering), Vena diploica (oleh karena adanya
fraktur kalvaria), Vena emmisaria.

dapat berasal dari pembuluh arteri,


yaitu akibat fraktur linier diatas
parietal/temporal yang menyilang
arteri meningea media

namun pada sepertiga kasus dapat


terjadi akibat perdarahan vena,
karena tidak jarang EDH terjadi
akibat robeknya sinus venosus
terutama pada regio parieto-oksipital
dan fosa posterior.

Perdarahan biasanya terjadi dengan


fraktur tengkorak bagian temporal
parietal yang menyebabkan laserasi
pada arteri atau vena meningea
media.

Keadaan ini
mengakibatkan
terpisahnya perlekatan
antara dura dengan
kranium dan
menimbulkan ruang
epidural.
Perdarahan yang
berlanjut akan memaksa
dura untuk terpisah lebih
lanjut, dan menyebabkan
hematoma menjadi
massa yang mengisi
ruang

epidemiologi

60% <20th
Jarang <2th dan >60th
Laki-laki : perempuan = 4:1
80% berlokasi di regio tempoparietal
dimana fraktur tulang melewati arteri
meningea media
10% EH frontal & oksipital
10% EH akibat perdarahan vena di regio
parietal-oksipital atau fossa posterior

etiologi
Trauma merupakan penyebab tipikal
dari EDH. Trauma biasanya merupakan
trauma tumpul pada kepala akibat
suatu serangan, jatuh, atau
kecelakaan.

Sebagian kecil epidural hematom


telah dilaporkan tanpa adanya
trauma.
Etiologinya dapat suatu penyakit
infeksi pada kepala, malformasi
vaskuler dari duramater, dan akibat
suatu metastasis dari tumor ganas
tertentu.

Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang khas adalah : Lucid
Interval (adanya fase sadar diantara
2 fase tidak sadar karena
bertambahnya volume darah)
Gelaja paling menonjol yaitu
penurunan kesadaran secara
progresif

Gejala lain yang sering tampak :


Bingung
Penglihatan kabur
Susah bicara
Nyeri kepala yang hebat
Keluar cairan darah dari hidung atau telinga
Nampak luka yang dalam atau goresan pada kulit
kepala
Mual
Pusing
Berkeringat
Pucat
Pupil anisokor, yaitu pupil ipsilateral menjadi melebar
(pupil anisokor dengan refleks cahaya menurun)

Respon chusing yang menetap dapat


timbul sejalan dengan adanya
peningkatan tekanan intra kranial,
dimana gejalanya dapat berupa :
Hipertensi
Bradikardi
bradipneu

perdarahan

hematom

Menekan lobus
temporalis ke arah
bawah dan dalam

Bagian medial lobus


mengalami herniasi

Menekan pons

Penurunan
kesadaran

Menekan
kortikospinalis
pathway

Nuclei saraf
ketiga

Dilatasi pupil &


ptosis

Melemahnya motorik
kontralateral (tanda
babinski positif)

Hematoma >>

TIK meningkat

Pemeriksaan Penunjang
Foto polos AP/lateral -> untuk mencari
fraktur yang memotong sulkus arteri
meningea media.
CT-scan : menunjukkan lokasi, volume ->
extraaxial, berbatas tegas, hiperdens
bikonkaf(cembung), midline shift
kontralateral, muncul sebagai massa SOL
MRI : hiperintens bikonveks menggeser
durameter, ada diantara tulang &
duramater

Terapi
Kontrol airway dan tekanan darah
IV kristaloid, O2 kanul dan monitoring
Manitol 20% dan deksamethasonuntuk
mengurangi TIK dan memperbaiki aliran darah
Phenytoin untuk profilaksis kejang
Operatif : trepanasi untuk dekompresi atau
kraniotomi untuk evakuasi hematom
Intubasi : Intubasi digunakan sebagai fasilitas untuk
oksigenasi, proteksi jalan nafas dan hiperventilasi bila
diperlukan.

Setelah nampak hematom epidural, bersihkan tepi-tepi tulang


dengan spoeling dan suctioning sedikit demi sedikit.
Pedarahan dari tulang dapat dihentikan dengan bone wax.
Gantung dura (hitch stich) dengan benang silk 3.0 sedikitnya 4
buah. Evakuasi hematoma dengan spoeling dan suctioning
secara gentle. Evaluasi dura, perdarahan dari dura dihentikan
degan diatermi. Bila ada perdarahan dari tepi bawah tulang
yang merembes tambahkan hitch stich pada daerah tersebut
kalau perlu tambahkan spongostan di bawah tulang. Bila
perdarahab profus dari bawah tulang (berasal dari arteri)
tulang boleh diknabel untuk mencari sumber perdarahan
kecuali dicurigai berasal dari sinus. Bila ada dura yang
robekjahit dura denga silk 3.0 atau vicryl 3.0 secara simpul
dengan jarak kurang dari 5mm. Pastikan sudah tidak ada lagi
perdarahan dengan spoeling berulang-ulang.

Terapi operatif apabila :


Vol. hematom >30ml
Keadaan pasien memburuk
Pendorongan garis tengah >3mm

Anda mungkin juga menyukai