kedaruratan
By dewi
Pendahuluan
• Kasus kedaruratan dapat berasal dari kepala, leher, thorax,
abdomen dan ekstremitas.
• Radiologi memegang peranan penting untuk membantu
penegakan diagnosa.
• Modalitas radiologi yang dapat digunakan adalah x ray
konvensional, USG, CT Scan.
• MRI dan nuclear medicine umumnya tidak digunakan pada
kasus kedaruratan
Kedaruratan thorax
Pneumothorax
• Udara bebas dalam cavum pleura
• Foto thorax
• Hiperlusen avascular
• Visceral pleural white line
• Pergeseran organ mediastinum kontralateral
• Dua tipe mayor : simple dan tension
Simpl Tension
e
• Giant bulla mimicking pneumothorax (hiperlusen avascular)
• Perhatikan pleural white line sign
• Skin fold mimicking pneumothorax
• Perhatikan pleural white line
Inverted V sign
Falciform dan
rigler sign
Ileus obstruktif
• Bisa disebabkan : invaginasi, tumor, volvulus, corpal, adhesi,
dll
• Tanda radiologik
• Distribusi udara yang terputus
• Distensi usus di bagian proximal lesi, heringbone apperance.,
coffe bean sign.
• Air fluid level dalam usus (step ladder)
LBO
SBO
Step ladder
Coffee bean sign
Trauma kepala
CT scan memegang peranan penting
Membedakan EDH, SDH, SAH, ICB, pneumocephal.
Foto x ray kepala : dapat memperlihatkan fraktur tetapi dapat
terjadi false negatif karena overlap tulang pada foto.
• EDH
• Biconvex
• Tidak dapat melewati sutura
• Ruptur arteri meningeal 90%
10% vena
• Lesi coup
• 85%-90% fraktur
• Emergency
• SDH
• Planoconvex (cresent)
• Melewati sutura
• Ruptur briedging vein dari cortex ke sinus
• Lesi contrecoup
• Bisa kronik
• SAH
• Trauma pembuluh darah leptomeningeal
• Pendarahan ruang subarachnoid, intraventricular.
• pneumocephal
CT scan dapat mengevaluasi efek sekunder cedera kepala:
• Oedem cerebri
• Ischemia-infarction
• Hydrocephalus
• Herniasi subfalcine,
• Herniasi transtentorial,
• Herniasi cerebellar tonsil
(transmagnal foramen)
Pustaka
• 1. grainger and allison’s “Diagnostic radiology”
• David Sutton “ textbook of radiology”