(14812141004)
(14812141007)
PENDAHULUAN
Distribusi Elpiji atau Liquefied Petroleum Gas (PG) 3 kg bersubsidi merupakan
distribusi dengan sistem tertutup yang diawali dari PT Pertamina (Persero) Tbk.
sebagai perusahaan Minyak dan Gas Bumi Nasional (National Oil Company),
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) sebagai Filling Plant atau tempat
pengisian LPG. Agen/distributor yang mendistribusikan LPG Pertamina ke
pangkalan dan diteruskan kepada masyarakat. Distribusi LPG yang dimaksudkan
adalah distribusi isi ulang LPG. Agen/distributor dan SPBE merupakan perusahaan
swasta rekanan PT Pertamina (Persero) Tbk., sedangkan pangkalan merupakan
kepanjangan tangan dalam proses penyaluran LPG tersebut. Kelancaran distribusi
LPG ke masyarakat sangat bergantung pada ketiga komponen tersebut, yaitu
SPBE, agen/distributor, dan pangkalan LPG. Permasalahan distribusi mulai terjadi
karena adanya beberapa perilaku dari dalam organisasi yang terdapat di PT Redjo
Prawiro Putra. Oleh karena itu kami akan membahas mengenai perilaku dalam
organisasi PT Redjo Prawiro Putra
Awal mulanya
perusahaan ini adalah
agen minyak tanah yang
dimiliki turun temurun
oleh keluarga bapak Aryo
MISI
VISI
Menjadi penyuplai gas LPG yang
menciptakan
lingkungan
bagian
pemerintah.
dari
program
3. Memaksimalkan
potensi
keuletan
dan
semangat kerja keras serta kedisiplinan tinggi
guna memberikan mutu pelayanan yang
unggul;
4. Mengedepankan kepuasan konsumen;
5. Menjaga komunikasi yang baik dengan
karyawan untuk menciptakan iklim kerja yang
baik.
ATURAN
menjaga
keamanan
dan
keselamatan dalam bekerja, antara
lain mengenai pemakaian seragam
dan perlengkapan safety seperti
helm dan pengaman lain.
dilarang merokok pada saat bekerja
karena
sangat
berbahaya
sehubungan dengan banyaknya gas
disekitarnya.
pengaturan jadwal yaitu hari kerja
Senin-Sabtu untuk pegawai di
bagian kantor jam kerjanya dari
pukul 08.00-16.00, sedangkan untuk
yang dilapangan yaitu dari pukul
08.00
sampai
selesai
mendistribusikan gas sesuai jadwal
pengiriman yang sudah ditetapkan
ETOS KERJA
Tanggung jawab
Jujur
Disiplin
Taat aturan yang dibuat oleh PT Redjo
Prawiro Putra
PENGENDALIAN
FISIK
Pengendalian fisik yang diterapkan di PT
Redjo Prawiro Putra yaitu mengandalkan
kejujuran dari karyawan. Bapak Aryo
percaya bahwa seluruh karyawannya
memiliki sifat yang jujur.
PROBLEM PERUSAHAAN
adanya double job yang menyebabkan timbulnya ketidakefektivan dalam
kinerja perusahaan.
seringkali para pegawainya datang terlambat dan pulang lebih awal dari
jadwal yang sudah ditentukan
Pemilik tidak mempekerjakan satpam untuk menjaga gudang penyimpanan
tabung gas yang sebenarnya sangat rawan terjadi pencurian.
PT Redjo Prawiro Putra beberapa kali menanggung kerugian akibat dari
kelalaian sopir dan awak kendaraan dalam mengambil gas dari SPBE. Mereka
tidak mengecek gas yang diambilnya sehingga sering terjadi kebocoran gas
yang akan menimbulkan kerugian juga berbahaya bagi yang ada disekitarnya.
Dalam menjalankan tugasnya tidak jarang terjadi miss communication antara
sopir dan awak kendaraan yang mendistribusikan gas ke pangkalan dengan
staf keuangan yang membuat laporan pendistribusian gas
REKOMENDASI
1. Sebaiknya PT Redjo Prawiro Putra mempertegas pemisahan tugas
dengan demikian tidak ada lagi karyawan yang merangkap tanggung
jawab dan kinerja pegawai akan lebih terarah dan lebih efektif.
2. Pemilik sebaiknya mempertegas aturan yang sudah dibuat misalnya
dengan membuat presensi kehadiran sehingga pegawai kembali disiplin
dalam melaksanakan tugasnya dan datang tepat waktu.
3. Memperketat penjagaan gudang untuk meminimalisir adanya tindak
kejahatan.
4. Perlu adanya pemberitahuan misalnya saja menyertakan pemberitahuan
khusus kepada sopir dan awak kendaraan dengan membuat memo
terkait dengan pemeriksaan sebelum mengambil tabung gas yang
ditempel di kendaraan agar sopir dan awak kendaraan dapat setiap saat
membaca sehingga tidak lalai lagi dalam melaksanakan tugasnya.
5. Perlu dibangun komunikasi yang baik antarpegawai sehingga tidak
terjadi lagi miss communication
KESIMPULA
N dalam PT Redjo Prawiro
Kondisi internal yang terdapat
Putra sudah cukup baik, akan tetapi masih perlu adanya
penyempurnaan dalam beberapa aspek antara lain
pemisahan tugas agar lebih diperjelas, lebih
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dan kadang
masih terjadi ketidakkonsistenan dalam pembagian
tanggung jawab. Pemisahan tugas dan tanggung jawab
yang terjadi di PT Redjo Prawiro Putra belum begitu jelas
dan tegas karena struktur organisasi sudah ada namun
kurang optimal, sehingga terdapat beberapa pegawai
melakukan double job. Selain itu, pengendalian fisik di PT
Redjo Prawiro Putra juga belum ketat, belum adanya
sistem yang memadahi sehingga masih memunculkan
peluang untuk melakukan kecurangan maupun ancaman
yang lain.
LAMPIRAN