Anda di halaman 1dari 19

MORFOLOGI

KELAINAN KULIT

I L M U P E N YAK I T K U L I T & K E L A M I N
FAK U LTAS K E D O K T E R A N U N I V E R S I TAS I N D O N E S I A

STATUS
DERMATOLOGIS
A.

Distribusi

B.

Lokasi

C.

Lesi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

D.

Jumlah
Penyebaran lesi
Batas
Bentuk dan susunan
Ukuran
Permukaan
Kering dan basah

Efloresensi

DISTRIBUSI
Lokalisata: terbatas pada tempat yang kecil tidak menempati
lebih dari 1 regio.
Regional: mengenai regio tertentu atau beberapa regio tubuh
Generalisata : menyebar pada sebagian besar tubuh atau
mengenai banyak regio tubuh tapi masih terdapat morfologi
kulit yang normal
Universal : mengenai seluruh tubuh atau hampir seluruh
tubuh (>90%)

DISTRIBUSI
Simetris : kelainan kulit mengenai kedua sisi tubuh pada
regio yang sama
Asimetris : kelainan kulit mengenai kedua sisi tubuh pada
regio yang tidak sama
Unilateral : kelainan kulit mengenai satu sisi tubuh saja
Bilateral : kelainan kulit mengenai kedua sisi tubuh
Dermatomal : kelainan kulit mengenai satu area kulit tertentu
yang dipersarafi oleh serabut saraf efferen yang berasal dari
ganglion posterior

LESI
1.

Jumlah Lesi : soliter atau multipel

2.

Penyebaran Lesi : diskret atau konfluens

3.

Batas Lesi: sirkumskrip atau difus

4.

Bentuk Lesi : teratur misal: bulat, lonjong, atau tidak


teratur

5.

Susunan Lesi : linier, anular, arsinar, herpetiformis,


serpiginosa, irisformis

6.

Ukuran lesi : miliar, lentikular, numular, plakat, gutata

7.

Permukaan Lesi : halus atau kasar

8.

Kering atau basah

9.

Efloresensi

EFLORESENSI
1.

Efloresensi Primer

2.

Kelainan kulit yang pertama tampak yang biasanya khas


untuk penyakit tersebut
Efloresensi Sekunder
Kelainan kulit yang berubah pada waktu berlangsungnya
penyakit. Dapat merupakan perjalanan proses patologik
atau dipengaruhi oleh keadaan dari luar seperti garukan,
trauma, atau pengobatan yg diberikan

EFLORESENSI PRIMER
Makula
Papula
Urtika
Nodus
Nodulus
Vesikel
Bula
Pustula
Kista

MAKULA
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna.
Permukaan rata
Contoh: melanoderma, leukoderma, purpura, petekie,
ekimosis

PAPULA
Penonjolan di atas permukaan kulit, berukuran diameter
lebih kecil dari 1/2cm, dan berisikan zat padat.
Warna papula dapat merah, pucat, putih, atau seperti warna
kulit di sekitarnya.

NODUS
Massa padat, terletak di kutan atau subkutan, dapat
menonjol. Jika diameter <1cm disebut nodulus (di bawah
epidermis)

PUSTULA
Vesikel yang berisi nanah

VESIKEL
Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang
dari 1/2cm garis tengah, dan mempunyai dasar.

BULA
Vesikel yang berukuran lebih besar.

URTIKA
Penonjolan di atas kulit akibat edema setempat dan dapat
hilang perlahan-lahan.

KISTA
Ruangan berdinding dan berisi cairan dan sel. Dindingnya
terdiri dari jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau
endotel. Isi kista bisa serum, getah bening, keringat, sebum,
sel epitel, lapisan tanduk, dan rambut.

EFLUROSENSI
SEKUNDER :
SKUAMA : STRATUM KORNEUM YANG LEPAS
KRUSTA : CAIRAN TUBUH YANG MENGERING DI PERMUKAAN
TUBUH
LIKENIFIKASI : PENEBALAN KULIT
EROSI : KEHILANGAN JARINGAN KULIT BATASNYA STRATUM
BASALIS
EKSKORIASI : KEHILANGAN JARINGAN KULIT SAMPAI PAPILA
DERMIS BISA JD SIKATRIK
ULKUS : KEHILANGAN JARINGAN KULIT LEBIH DARI EKSKORIASI
FISSURA : KEHILANGAN JARINGAN KULIT DAN ELASTISITAS
KULIT
SIKATRIKS : JARINGAN YANG TIDAK UTUH
KHUSUS :
CANALICULI : TEROWONGAN DI EPIDERMIS
KOMEDO : MASA SEBACEA DAN KERATIN YANG ,MENYUMBAT
TELANGIEKTASI : DILATASI KAPILER MENETAP DAN KRONIK
MILIA : NODULUS BERWARNA PUTIH,DIAMETER 1-2 MM

Skuama & likenifikasi

kru
sta

erosi

fisura

sikatri
ks

mili
a

Anda mungkin juga menyukai