Anda di halaman 1dari 40

TRANSFORMASI

GEOMETRI
OLEH :
DAFID SLAMET SETIANA, S.Pd.Si, M.Pd

PUTARAN (ROTASI) RP,


Pengantar
Ambil sebarang sumbu s dan t yang berpotongan di
P. sebuah titik A sebarang dikenai MS kemudian Mt.
s
A

A
T

t
A

A = Ms(A)
A = Mt(A) = Mt(Ms(A)) = (Mt Ms)(A)
Misalkan Q titik tengah AA dan T titik tengah AA.
Karena sifat pencerminan :
m QPA = m QPA dan
TPA
= m TPA.
m

Jika = m (s,t) maka jelas bahwa:


m APA
= 2 m APQ
+ 2 m TPA

= 2 m QPA +2 m TPA

= 2 m QPT

= 2 (s,t) = 2

Dari sifat pencerminan, PA = PA = PA, diperoleh bahwa


hasil kali dua pencerminan (terhadap s dan t)
memberikan PA = PA dan m APA = 2 (s,t) = 2

Pemetaan terakhir disebut putaran terhadap P


dengan sudut 2.

Definisi. Putaran terhadap P dengan sudut ,


dengan lambang RP, ialah pemetaan yang
memenuhi:

(i)RP, (P) = P
(ii)RP, (A) = A dengan PA = PA dan m
A
A

APA = .

P
Titik P disebut pusat putaran dan disebut sudut
putar.

Sudut positif jika arah putar berlawanan dengan


arah jarum jam.
Jika = 0 maka RP,0 = I , sedangkan
Jika R I satu-satunya titik tetap ialah pusat
putaran, sebab titik lain akan dibawa ke titik di luar
dirinya.
HP = RP,180 = RP,-180, artinya setengah putaran
adalah kejadian khusus dari putaran.
Hasil kali dua pencerminan (terhadap s dan t)
dengan s tidak sejajar dengan t adalah suatu
putaran (termasuk H).

Dalil 2.7.1.
Sebarang putaran RP, selalu dapat
dianggap sebagai hasilkali dua pencerminan, satu
terhadap s dan satu terhadap t dengan P = titik
(s,t) dan m (s,t) = .
Bukti:
Diketahui titik P dan sudut , maka RP, tertentu.

Tarik sebarang garis s melalui


P
Dilukis garis t melalui P dengan m (s,t) = .
Maka, hasilkali Ms dengan Mt akan memberi suatu
putaran RP,.

Dalil 2.7.2.Rotasi merupakan suatu isometri.


Bukti:
Karena (dalil 2.7.1) rotasi dapat ditulis sebagai R P,
= Mt Ms
Dan sudah diketahui bahwa Ms (juga Mt) adalah
transformasi yang berupa isometri,
Maka dengan Dalil 2.1.1. dan Dalil 2.2.2.
disimpulkan bahwa RP, adalah transformasi yang
merupakan isometri, sehingga juga kolineasi.

Kesimpulan:
Hasilkali dua pencerminan
geseran atau putaran:
Mt Ms

akan

menghasilkan

= SAB jika t s
= RP, jika t tidak sejajar s.

Dengan kejadian khusus, jika s


= RP,180 = RP,-180

t, maka Mt Ms = HP

Dalil 2.7.3. RP, -1 = RP,-


Dalil 2.7.4. Hasilkali RP, RP, = RP,+

Dalil 2.7.5. RP, yang merupakan involusi hanyalah


HP.
Bukti:
Jika RP, adalah involusi berarti haruslah RP, 2 = I
Dari dalil 2.7.4., RP, 2 = RP, RP, = RP,2 karena harus
sama dengan I,
Maka:
2 = k. 360 (k bulat)
= k. 180
berarti RP, = HP terbukti.

Dalil 2.7.6. Himpunan RP, dengan P tertentu,


menyusun grup Abel
Bukti:
Bahwa RP, tertutup terhadap hasilkali
(Dalil
2.7.4)
Bahwa RP, -1 ada dalam himpunan (Dalil 2.7.3)
Berarti bahwa himpunan tersebut menyusun grup.
Gup Abel diperlihatkan:
RP, RP, = RP,+
= RP, + = RP, RP, Terbukti

Dalil 2.7.7. Bila g = RP, (g)maka m

(g,g) =

Artinya peta putaran RP, terhadap suatu garis g


akan membentuk sudut dangan g.
g
Bukti:
Q

Diketahui P, g dan besar sudut .


Lewat dua titiknya Q dan R,
garis g diputar menjadi g,
PQR menjadi PQR
sehingga keduanya saling kongruen.
P=
P

T
R
g

S
Q

Misalkan titik S = (g,g). T g dan R-S-T.

Tinjau segiempat PRSR.


m PRS
= m PRQ.
Jadi m PRS + m SRP = 180

sehingga m
RPR+ m RSR = 180.

= 180 -m RSR = m TSR


= m (g,g)
jadi m (g,g) = .
Terbukti.

Rumus Putaran
Putaran R0, dapat dianggap sebagai hasilkali Mt Ms

dengan s = 0x
2
dan t adalah garis melalui 0 bersudut
dengan s.
Y

90+/

/2

Rumus Ms = x' 1 0
y ' 0 1

Persamaan garis t :

x

y

x cos 90

Pencerminan Mt dapat ditulis:

x' cos 180



y ' sin 180

2 y sin 90 2 0

sin 180

cos 180

x

y

cos sin x
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ms

Sehingga
hasilkali
Mt

sin cos y
x' cos sin
maka
diperoleh

y ' sin cos


x' cos

y ' sin

sin

cos

1 0

0 1
x

x

y

Rumus Putaran terhadap O(0,0)


Y

x' cos

y ' sin
atau

A
X

sin

cos

x' x cos y sin

y ' x sin y cos

x

y

(5)

(5' )

Rumus putaran terhadap sebarang titik P(a,b) dapat disusun :

Anggap ada sistem sumbu koordinat yang berpangkal di P


x
dengan sumbu dan sumbu berturut-turut
sejajar dengan sumbu x dan y.
0
a ini titik C mempunyai koordinat C ( , ) dan
Bila terhadap
sistem
C = RP, (C) mempunyai koordinat C ( , )

y
x y

Bukti:

x y

Maka dengan rumus putaran di dapat,


x' cos

y'
sin

sin

cos

x

y

Bila terhadap x0y titik C mempunyai koordinat C (x,y)


dan C berkoordinat C(x, y), maka:
x x a x a

y
y b y b
x' x' a x'a

y'
y ' b y 'b

Sehingga diperoleh:

Rumus putaran terhadap P(a,b).


x'a cos


y 'b sin

sin

cos

x a

y b

(6)

Rumus dapat diubah lagi menjadi:


x' cos

y ' sin

sin

cos

x p

y q

dengan
p = -a cos + b sin + a
q = -a sin b cos +b

(6' )

Dalil 2.7.8. Terhadap RP, I satu-satunya titik tetap


adalah P. Ada garis tetap hanya jika R = H.
Bukti:
Untuk titik tetap, bukti cukup jelas dari definisi.
Untuk garis tetap, dari Dalil 2.7.7. dapat
disimpulkan bahwa untuk g yang berupa garis
tetap perlu = k.180 (k bulat)
Untuk k genap maka R = I.
Untuk R I maka k harus ganjil, berarti R = H.
Terbukti

Contoh 1:
Diketahui garis g,garis h, dan titik A seperti
gambar di bawah. Lukislah segitiga siku-siku sama
kaki dengan titik sudut siku-siku di A, satu titik
sudut pada garis g dan sudut lainnya pada garis h.
g
h

Jawab:
Garis g adalah tempat kedudukan titik C.
Garis h adalah tempat kedudukan titik B.
Misalkan yang dicari adalah ABC.
Jika B dikenai RA,90 maka petanya akan jatuh di C
(sifat segitiga siku-siku sama kaki)
Hal ini berarti bahwa peta garis h (ialah h) juga akan
melalui C.
Jadi C adalah titik potong (g,h)

Lukisan:
1. Putar h dengan RA,90 sehingga didapat h
2. Tentukan titik (g,h) yang disebut titik C = B
3. Putar kembali B (putar dengan RA,-90) sehingga
didapat B pada h.
4. Lukis ABC.
g

h'

C=B

Contoh:
x' 1 3 4

Diketahui rumus putaran


y' 5 4 3

x 1

y 1

Pada putaran tersebut tentukan pusatnya.

Jawab:
Mencari pusat putaran dapat dikerjakan dengan
mencari titik tetapnya (Dalil 2.5.4.)
x' x
x
1 3 4 x 1
atau


5 4 3 y 1
y' y
y
Menghasilkan persamaan linear dengan penyelesaian:
x
12

3
y
2
P 1 2 , 3 2
Jadi pusat putarannya adalah

Latihan:
x'

Diketahui rumus putaran



y'

12
5

13

13

513 x 2

12
13 y
4

Pada putaran tersebut tentukan pusatnya.

Latihan:

Diketahui ABC
ABC seperti pada gambar.
Tentukan putaran R yang membawa ABC ke
ABC .
A
C

Hasilkali beberapa isometri


Pencerminan geser (G)
Definisi. G disebut pencerminan geser jika terdapat
garis s dan ruas garis AB dengan s AB sehingga G
= Ms SAB
Jadi pencerminan geser adalah geseran yang bukan I
disusul oleh pencerminan terhadap sumbu yang
sejajar dengan arah geseran.
Urutan dapat dibalik.
G adalah isometri.
Garis s disebut sumbu bagi pencerminan geser.

Dalil 2.8.1. untuk s AB maka Ms SAB = SAB Ms


B

To

Bukti:
T t
Tarik garis r dan tr keduanya
tegak lurus s dengan jarak (r,t)

= AB
P = titik (r,s); Q = titik (t,s) maka:
Ms SAB
= Ms HQ HP (dalil 2.5.4)
= Ms (Ms Mt) (Mr Ms) (dalil 2.6.4)
= (Ms Ms) (Mt Mr) Ms (sifat asosiatif)
= I SAB Ms
Hingga G = Ms SAB = SAB Ms. Terbukti.

Dalil 2.8.2 Suatu G tidak mempunyai titik tetap.


Satu-satunya garis tetap adalah sumbunya sendiri.
Dalil 2.8.3.
Untuk sebarang CD dan garis t dengan CD tidak tegak
lurus t, terdapat G sehingga SCD Mt = G.
(Jadi untuk CD tidak tegaklurus t, hasilkali pencerminan
terhadap t dan geseran sepanjang CD selalu berupa
pencerminan geser).
Dalil 2.8.4.
Untuk sebarang garis s, titik A di luar s, dan sudut yang
diketahui, terdapat G1 dan G2 sehingga Ms R A, = G1
dan RA, Ms = G2
(Putaran terhadap A disusul oleh pencerminan terhadap s
atau sebaliknya akan merupakan pencerminan geser)

Dalil 2.8.5 Untuk sebarang garis s dan titik P di


luarnya berlaku bahwa
a) hasilkali Hp Ms merupakan suatu G = Mr SAB
b) hasilkali Ms Hp merupakan suatu G = SCD Mr
dengan
sumbu r adalah garis melalui P tegaklurus s.
Kebalikan dalil 2.8.5 adalah dalil 2.8.6
S selalu dapat dianggap
Dalil 2.8.6 Suatu G = Ms
CD
sebagai hasilkali HB Ma atau Mb HA dengan a s, b
s.

Contoh:
Sebuah ABC dicerminkan terhadap garis t,
kemudian dicerminkan lagi terhadap garis r seperti
gambar di bawah ini. Lukislah hasil transformasi
sehingga diperoleh ABC.
At

Bt B

2 3
Ct C
P

t
C

C
A
A

B
r

1
B
r

Geseran dan Putaran


Dalil 2.8.7. Untuk sebarang titik A,B,P dan bilangan
selalu dapat ditemukan titik C dan D sehingga
a) SAb RP, = RC,
b)

RP, Sab = RD,

Hasil kali putaran dan geseran atau sebaliknya


akan menghasilkan suatu putaran terhadap pusat
lain tetapi dengan sudut putar yang sama dengan
sudut putar dalam putaran yang diketahui
(terhadap P).

Contoh:
Sebuah ABC diputar setengah putaran terhadap
titik P, kemudian dicerminkan terhadap garis t
seperti gambar di bawah ini. Lukislah hasil
transformasi sehingga diperoleh AtBtCt.
B

2
C
P

C =Ct

B
r

1 3
B =Bt
r

At

Putaran dan Putaran


Hasilkali
dua
putaran
yang
sepusat
akan
menghasilkan putaran lagi dengan pusat yang
sama dan dengan sudut putar adalah jumlah sudut
putar yang diketahui. Ditulis:
RP, RP, = RP,+
Bagaimana jika dua putaran dengan pusat berbeda
disambungkan?

Dalil 2.8.8. Hasilkali dua putaran RA, dengan RB,


akan berupa putaran lagi dengan sudut putar +
atau berupa geseran ialah jika + = 0
r
Bukti:
C

( + )/2

A
B

/2

t
/2

Diketahui titik A dan B, serta besar sudut dan


Tarik garis t = AB

Tarik garis s melalui A dengan


m (s,t) = /2.

Tarik garis r melalui B dengan


m (t,r) = /2.
Misalkan C = titik (s,r) maka:

RB, RA, = (Mr Mt) (Mt Ms)


=
=
=
=

Mr (Mt Mt) Ms
Mr I Ms
Mr Ms
RC,+

Keterangan:

Dalam ABC,m ABC


= m (t,r) = /2 ; m CAB =

m (s,t)
= /2
Maka m (ACD) = m (s,r) = /2 + /2 = (+ ) /2
Sehingga putaran yang dihasilkan oleh Mr Ms
mempunyai sudut putar +

Akibat:
Untuk sebarang tiga garis r, s, t yang tidak setitik
(tidak melalui satu titik) dan tidak tiga-tiganya
saling
sejajar,
Hasilkali
Mt,Ms,Mr
tanpa
memandang urutan akan merupakan suatu G.
t
C
B
r
s
A

Bukti:
Mt Ms Mr = Mt (Ms Mr)
= Mt RA,
=G

(Dalil 2.8.4)

Latihan Soal:
Diketahui A(4,8); B(4,11); C(6,8) dan O(0,0). Tentukan
P dan
Jika P = RO,/2 . RA,/4
B
11
8

Penyelesaian:
g

11
8

B
B1
D

C1
A

45

RA,/4 ( ABC) = A1B-8


1C1

(A1=A)

RO,/2 ( A1B1C1) = ABC


g garis sumbu AA
H garis sumbu CC
= APA

titik potong g dan h = P

Tugas:
1.
Diketahui suatu segitiga siku-siku yang tidak
sama kaki.
Buktikan SG atau GS hasilnya merupakan G atau M
(S = translasi, G = refleksi geser, M = refeksi)
t
B

2. Sebuah titik A(4,6) dikenai geseran sebanyak dua


kali, masing-masing (-3,1) dan (2,-5). Tentukan
koordinat titik A.

Sekian . . .
Salam & Bahagia . . .

Anda mungkin juga menyukai