Anda di halaman 1dari 17

Oleh:

Dr. Andreas Lala, SpF, DFM

Metoda typing DNA :


- semakin berkembang pesat
- pemanfaatannya sangat
semakin dirasakan terutama
untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia
Kemampuan Analisis DNA :
- bersifat Diskriminating dan
lebih stabil
- menggunakan marker genetik

Aplikasi teknik typing DNA juga


bermanfaat untuk penyelidikan
kriminal

TANTANGAN MASA KINI


( FOR JUSTICE SYSTEM)

Keberhasilan Pengungkapan
Perkara Tindak Pidana

BB
.
TKP
Korban

Pelaku

-Integritas BB dalam Olah TKP


-Penanganan salah BB
Kasus sulit diungkap

ANALISIS DNA .pada TKP


terutama BB biologik:
-Teknik Pengumpulan
-Dokumentasi
-Bentuk dan Jumlah
-Petugas penanganan,
Pembungkusan dan
Penyimpanan
-Penanganan BB tidak baik :
* Dampak Hukum
* Scientific-nya ?

Barang Bukti DNA


. pada TKP :
- Foto, sebelum disentuh
dipindah dan dikumpulkan
- Videotape, lokasi dan
keadaannya
- Buat Skets
- Bungkus diberi Label, Inisial
dan Segel

Barang Bukti DNA


. pada
Laboratorim Forensik :
- Catat bungkusan, keadaan
label dan segel
- Buat skets/foto isi bungkus
- Catat lokasi dan keadaan BB
sebelum diambil sampel
- Catat nama pengumpul BB,
nomor kasus lab dan bahan
- Cegah kontaminasi BB
- Catat seluruh kelainan yg
ditemukan

Barang Bukti DNA


. pada
Ruang Otopsi :
- Foto tubuh korban dan
keadaan BB (catat dan skets)
- BB dikumpulkan sistematis
- Bungkus masing-masing
- secara terpisah, simpan
- dalam kontainer.
- Kontainer di label & segel
- Pakaian dikumpulkan hatihati agar BB kecil tidak
hilang

- Kualitas & kuantitas sampel adekuat


atau tidak untuk Analisis DNA
- Faktor yang mempengaruhi
* Jumlah Sampel (mis. Metode PCR
sangat sensitif)
* Degradasi Sampel, exposure lama,
growth bakterial, DNA rusak.
* Kemurnian Sampel thd Kontamintant,
seperti kotoran, lemak, dll
- Bila ada faktor diatas akan inhibit
proses typing DNA

Pengumpulan Barang Bukti DNA :


1. Darah dan Bercak Darah
a. Seseorang : - EDTA
- Tabung diberi Label
- Refrigerator
b. Darah cair di TKP
c. Darah cair di es, salju dan air disimpan
di frozen
d. Bercak darah (kering, basah : dikeringkan
di udara)
e. Bercak darah di kendaraan
f. Bercak darah di tubuh korban

2. Semen dan Cairan Seminal


a. Cairan semen di TKP : dokumentasi
diambil dengan syringe/pipet steril,
dilekatkan ke kapas/kain
b. Bercak Seminal (kering, basah)
c. Pada korban Kejahatan Sexual di
RS, krisis center, Kit
standar
pemeriksaan

3. Jaringan, organ dan tulang


a. Dokumentasi
b. Dengan pinset bersih
c. Disimpan di refrigerator (frozen)
4. Urine, Saliva dan Cairan tubuh lainnya
a. Sampel cair : dipindahkan ke plastik
atau gelas
b. Bercak
: dikorek/dipotong dari
lapisannya, keringkan
simpan.

Pengolahan BB DNA di laboratorium


saat diterima :
Kelengkapan : surat pengirim, daftar
inventaris, bentuk pemeriksaan yang
diminta
Seluruh BB diterima dan dicatat....
termasuk kelainannya
Kekurangan sampel atau kontaminasi
dicatat.
Formulir isian bila ada permintaan
khusus
Catat saat diterima, nama dan
instansi
pengirim,
tgl, waktu,
no.kasus dan item.

Prosedur Pengolahan di Laboratorium :


Mengisi formulir pemeriksaan
Catat beratnya dan jumlah yg dipakai
Catat hasil test awal
Buat laporan yg memuat informasi
masing-masing sampel.
Sampel dicegah thd kontaminasi
Sisa sampel disimpan untuk y.a.d
Potongan sekunder u/ analisis DNA
disimpan terpisah
Menggunakan kontrol sampel
DNA tak terpakai disimpan dalam
frozen.

Barang Bukti penting untuk penyelidikan


Tindak Pidana
Pentingnya pengumpulan dan penyimpanan
BB DNA dengan baik dan benar, agar dapat
diterima baik dalam Hukum dan Pandangan
Ilmiah.
Analisis DNA tidak tergantung dan lebih
obyektif
serta
dapat
menghubungkan
tersangka/korban dengan TKP satu sama lain
dibandingkan dengan Saksi mata yang tidak
akurat atau BIAS

Anda mungkin juga menyukai