Malformasi Anorektal: Oleh Imadie Yaqzhan Pembimbing Dr. Jon Effendi, SPB, Spba
Malformasi Anorektal: Oleh Imadie Yaqzhan Pembimbing Dr. Jon Effendi, SPB, Spba
Oleh
Imadie Yaqzhan
Pembimbing
dr. Jon Effendi, SpB, SpBA
Epidemiologi
Angka insiden berkisar antara 1 pada
4000 sampai dengan 5000 kelahiran
Lebih sering pada anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan sekitar 7:3
Defek paling sering terjadi
Laki-laki : Atresia ani dengan fistula
rektouretra
Perempuan : Atresia ani dengan fistula
rektovagina
Etiologi
Kelainan bawaan anus disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan, fusi, dan
pembentukan anus dari tonjolan
embriogenik.
Kelainan bawaan terjadi karena adanya
gangguan pemisahan kloaka menjadi
rectum dan sinus urogenital sehingga
biasanya disertai dengan gangguan
perkembangan septum urorektal yang
memisahkannya.
Embriologi
Anatomi Anorektum
Fistula Perineal (Letak Rendah) Pada
Laki-laki
Fistula Rectouretra
Fistula Rektovesika
Tanpa Fistula
Fistula Perineum
Fistula Rektovestibular
Fistula Rektovaginal
Kloaka
Tanpa Fistula
Gejala Klinis
Gejala yang menunjukan terjadinya
malformasi anorektal terjadi dalam
waktu 24-48 jam. Gejala itu dapat
berupa:
Perut kembung
Muntah
Tidak bisa buang air besar
Terkait Juga dengan gejala lain
VACTERL
Diagnosis Kerja
Anamnesis
KU : Tidak ada anus sejak lahir
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis : Inspeksi & RT
Penunjang
Cross table: teknik pengambilan foto
untuk menilai jarak puntung distal
rektum terhadap tanda timah atau
logam lain pada tempat bakal anus
di kulit peritoneum. Sewaktu foto
diambil, bayi diletakkan terbalik
(knee-chest position).
Sistogram: untuk melihat fistula ke
arah traktus urinarius.
Tatalaksana
PSARP dengan atau tanpa kolostomi.
Businasi Hegar.
Businasi Hegar
Umur Ukuran
Defekasi 1-2 kali sehari atau 2 hari 3-5 kali sehari atau 3 hari > 4 hari sekali
sekali sekali