Anda di halaman 1dari 41

SIRKUMSISI (dorsumsisi)

dr. Marta Hendry Mawardy, SpU

1
Definisi

Sirkumsisi
atau khitan atau sunat, atau dalam
budaya jawa
dikenal dengan istilah sumpit:
pada dasarnya adalah pemotongan
sebagian dari
preputium penis hingga keseluruhan
glans penis
dan corona radiata terlihat jelas.
2
DISTRIBUSI DUNIA

3
INDIKASI UMUM

1. AGAMA SOSIAL- KULTURAL

4
INDIKASI UMUM

KESEHATAN MOTIF EKONOMI????

5
INDIKASI MEDIS

2. Phymosis : gangguan dimana


preputium tidak dapat ditarik
melewati glans penis, dikarenakan
congenital (bawaan) atau infeksi.

6
INDIKASI MEDIS

3. Paraphymosis : gangguan dimana


preputium tidak dapat ditarik kembali
ke posisi normal.

7
INDIKASI MEDIS

4. Condyloma Accuminata (veneral


wart) : tumor jinak jaringan epiel,
akibat infeksi human papiloma virus
(HPV) tipe tertentu

8
KONTRA INDIKASI
1. Epispadia : ostium urethra (lubang
kencing) terdapat pada bagian dorsal
batang penis sehingga urin akan
terpancar ke atas.

9
KONTRA INDIKASI
2. Hypospadia : ostium urethra
terdapat di bagian ventral.

10
Kontra indikasi Sirkumsisi

3. Kelainan hemostasis : gangguan


pembekuan darah,
(hemofilia,trombositopenia, aplastik
anemia, defisiensi Vit. K.)

4. Infeksi pada penis

11
Komplikasi operasi
1. Hematom adalah berkumpulnya
darah di mukosa akibat
rupturnyapembuluh darah
sehingga menimbulkan tonjolan.

2. Edema adalah berkumpulnya


cairan di ekstra vaskular (di luar
pembuluh darah):pemberian
anestesi yang berlebihan. 12
Komplikasi operasi
3. Glans penis terluka bisa karena
tertusuk atau tersayat.
Manajemen : gunakan balut
tekan, atau dikompres
andrenalin.

13
Komplikasi operasi
4.Syok anafilaktik/ neurogenik yaitu
kurangnya perfusi (suplay) darah ke
organ-organ vital (otak, jantung)
sehingga mengakibatkan penurunan
kondisi orang tersebut.

5.Pendarahan pasca operasi yaitu


keluarnya darah setelah operasi
selesai, baik setelah beberapa menit
atau beberapa jam.
14
Komplikasi lanjut

1. Infeksi; karena kontaminasi baik dari


perlengkapan yang kurang steril atau
dari lingkungan yang kurang
2. Preputium tumbuh lagi; hal ini
disebabkan pemotongan kulit dan
mukosanya terlalu pendek.
3. Sukar kencing; hal ini dapat diakibatkan
oleh adanya sumbatan pada muara
saluran kencing luar oleh bekuan
darah.
15
Komplikasi lanjut

4. Meatal stenosis yaitu adanya


pengerutan pada saluran kencing.

16
Komplikasi lanjut

5. Peyronie dissease yaitu


pembengkokan pada batang penis
karena terbentuknya jaringan parut
akibat komplikasi infeksi pada bagian
dalam batang penis.

17
ANATOMI PENIS

18
ANATOMI PENIS

19
BEBERAPA TEHNIK
SIRKUMSISI

20
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK GULOTIN
DORSUMSISI / DORSAL SLIT
TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI
( DORSAL SLIT OPERATION )

Teknik Dorsumsisi adalah


teknik sirkumsisi dengan cara memotong
preputium pada bagian dorsal pada jam
12 sejajar sumbu panjang penis ke arah
proksimal,
kemudian dilakukan pemotongan
sirkuler ke kiri dan ke kanan sejajar
sulcus coronarius.

25
KEUNTUNGAN :

1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur


2. Resiko menyayat/memotong penis
lebih kecil
3. Mudah mengatur panjang pendek
pemotongan mukosa
4. Tidak melukai glan dan frenulum
5. Pendarahan bisa cepat diatasi
6. Baik untuk penderita
fimosis/paraphimosis.
7. Baik untuk pemula.(tehnik yang 26
KERUGIAN

1. Pendarahan relative lebih banyak


(relatif)
2. Teknik sulit dan lebih rumit (relatif)
3. Insisi sering tidak rata, tidak
simetris (relatif)
4. Waktu lebih lama (relatif)

27
PERSIAPAN
Setelah fisik dan mental
dipersiapkan,
Informed consent didapat dari
penderita atau keluarganya
Disiapkan alat-alat :

28
PERSIAPAN
1. Sarung tangan steril 2 pasang
2. Kasa steril
3. Disinfektan, seperti povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. atau klem arteri kecil
29
PERSIAPAN
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat diserap,
misalnya plain catgut 3/0 dengan
jarum jahit a-traumatic cutting
14. Needle holder
15. Pinset

30
Prosedur

1. Disinfeksi penis dan sekitarnya


dengan cairan disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan
doek lubang steril
3. Lakukan anestesi blok atau infiltrasi
subkutan dimulai dari pangkal penis
melingkar.
4. Tunggu 3 5 menit dan yakinkan
anestesi lokal sudah bekerja dengan
mencubitkan pinset 31
Prosedur

5. lepaskan perlengketan preputium


dengan glans.
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan
dan kiri garis median bagian dorsal
dengan 2 klem lurus(pada jam 11,
1 ). Klem ketiga dipasang pada garis
tengah ventral (jam 6).

32
Prosedur

7. Gunting preputium dorsal tepat


digaris tengah (diantara dua klem)
sampai kira-kira sentimeter dari
sulkus koronarius (dorsumsisi).

33
Prosedur
8. Insisi meingkar kekiri dan kekanan
dengan arah serong dari frenulum ke
arah jam 12

9. Cari perdarahan dan klem, ikat


dengan benang plain catgut yang
disiapkan, atau di cauterisasi.

34
WOUND SUTURE

Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan
matras horizontal atau boleh dengan
matras 8 (cross) ataupun matras
horizontal. sisakan benang untuk
sebagai kendali.
Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis
mengunakan jahitan simpul. Sisakan
benang untuk tali kendali 35
WOUND SUTURE

Jahitan bagian kulit mukosa yang


lain:
Dengan menggunakan kendali untuk
mengarahkan posisi penis jahit
sekeliling luka dengan jahitan
simpul .
pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8
dan 10.
36
WOUND CARE

Metode terbuka (Open Care )


Perawatan ini bisa dilakukan bila ada
jaminan penderita mampu menjaga
kebersihan luka.
Setelah diolesi betadine dan salep
antibiotika biarkan secara terbuka
(dianjurkan urologi).

37
WOUND CARE

Metode tertutup (Close Care)


Setelah diberi betadine dan salep
antibiotika, berikan sufratule secara
melingkar.
Tutup denga kasa steril, ujung kain
kasa dipilin sebagai tempat fiksasi
supra pubic dengan menggunakan
plester.
38
POST OPERATION CARE

Medikamentosa :
1. Analgetika :
Antalgin 500mg 3dd1,
Asam Mefenamat 500mg 3dd1
2.Antibiotika:
Amoksisilin 500mg 3dd1,
Eritromisin 500mg 3dd1

39
Edukasi

1. Luka dalam 3 hari jangan kena air,


atau urine.
2. Hati hati dengan perdarahan post
circumsisi, bila ada segera kontrol.
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa air
kencing dengan tisue atau kasa
5. Perbanyak dengan makan dan
minum yang bergizi
40
Edukasi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka
perban di rumah.
7. Bila terkena urine, segera diganti atau
dilepas.
8. Memakai celana longgar setelah hari
ke 3

41

Anda mungkin juga menyukai