Anda di halaman 1dari 13

BAHAYA MAKSIAT

Dio Millando Razak


Defenisi Maksiat
Fathi al-Duraini, seorang ahli ushul fiqh,
memberikan pengertian maksiat sebagai
segala perbuatan yang sifatnya yang
meninggalkan yang wajib dan mengerjakan
yang haram. Hal tersebut menyangkut apakah
perbuatan itu berkaitan dengan hak-hak Allah
SWT ataupun yang berkaitan dengan hak-hak
pribadi seseorang.
Secara umum Maksiat adalah lawan ketaatan,
baik itu meninggalkan perintah maupun
melakukan suatu larangan.
Jenis-Jenis Maksiat
Secara garis besar maksiat jika ditinjau
dari dampaknya terhadap keimanan
tauhid dapat digolongkan menjadi 3,
Yaitu : Maksiat / Dosa
Maksiat / Dosa
Besar, yang tidak
Besar, yang
mengeluarkan
mengakibatkan
pelakunya dari
pelakunya murtad.
Islam.

Maksiat / Dosa kecil


Setiap manusia pasti
punya dosa
A. Maksiat / Dosa Besar, yang mengakibatkan
pelakunya murtad.
- Syirik akbar / besar (menyekutukan Allah) yaitu
menyamakan Allah kepada makhluk-Nya dalam
tauhid rububiyah maupun uluhiyah.
- Mengolok-olok Hukum Allah dan rasul-rasulnya Ciri
seorang munafik adalah mengaku islam tapi hatinya
tidak mau menerima islam. Meskipun mengaku islam
kalau pelakunya suka mengolok-olok dan mengejek
hukum Allah dan ajaran rasulullah dia sudah dianggap
murtad bila dia tidak bertobat dia halal darahnya
- Memusuhi kaum muslimin dan berloyalitas kepada
kaum kafir. Banyak sekali munafik jaman sekarang
mengaku islam namun sebenarnya tujuannya adalah
untuk membuat makar supaya kaum muslimin hancur.
B. Maksiat / Dosa Besar, yang tidak mengeluarkan
pelakunya dari Islam.
- Durhaka kepada Orang tua Durhaka kepada orang tua
adalah sikap yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya.
- Membunuh sesama muslim Membunuh manusia yang
diharamkan konsekuensinya dia harus diqishos sesuai
dengan perbuatannya yaitu dia juga harus dibunuh.
- Berzina (berhubungan badan yang tidak sah) Nabi telah
bersabda kalau pelaku zina adalah seorang yang telah
menikah maka hukumannya adalah dibunuh. Jika
pelakunya adalah seorang yang belum menikah maka dia
dihukum cambuk seratus kali dan diasingkan keluar
daerahnya.
- Dosa-dosa lainya dosa mulut dan tangan contohnya
seperti Riba, sumpah palsu, menyia-nyiakan anak yatim,
Ujub, melaknat sahabat nabi dsb.
C. Maksiat / Dosa kecil Setiap manusia pasti punya
dosa karena kita bukan malaikat yang suci,
barangsiapa mengaku tidak punya dosa sama
sekali maka diapun telah melakukan dosa yang
besar yaitu sombong. Oleh karena itu memang Allah
telah menciptakan manusia dengan tabiat penuh dengan
kesalahan supaya manusia itu mau bertobat dan
berserah diri kepada Tuhan Sekalian Alam. Dosa-dosa
kecil adalah dosa yang disengaja maupun tidak namun
dosa kecil ini adalah dosa yang sering disepelekan orang.
Namun tak ada dosa kecil yang disepelekan sehingga
berkumpul menjadi dosa yang besar, dan tak ada dosa
besar bila pelakunya segera bertobat.
Contoh maksiat jenis ini adalah : melihat aurot wanita
baik dijalanan maupun dilayar tv, menyentuh wanita
yang bukan mahram, berbohong, mencela orang lain /
mengejek, marah-marah, berkata jorok dsb
Akibat Maksiat
Hanya Alloh yang mengetahui akibat dan
pengaruhnya. Meski begitu dampak maksiat
dapat dirasakan oleh pelakunya sendiri.
Berikut akan dijabarkan beberapa akibat dari
maksiat:
1. Maksiat Menghalangi Ilmu. Ilmu
adalah sinar yang diletakkan Alloh di
dalam hati.
2 Maksiat Menghalangi Rezeki Dalam
Musnad-musnad dikatakan, Seorang
Hamba tidak mendapatkan rezeki
kareana dosa yang ia kerjakan.
3 Maksiat Mendatangkan Bencana
dan Kesulitan Kemaksiatan
menjadikan seseorang menjumpai
banyak kesulitan.
4. Maksiat sebab tidak terkabulnya
doa Inilah dampak yang cukup berat
dari pelaku maksiat bahkan sampai
doa-doa dirinya orang sekitarnya
tidak mau mencegah pelakunya
melakukan maksiat mengakibatkan
doa tidak terkabul.
SEBAB-SEBAB
MELAKUKAN MAKSIAT
Pertama, keterkaitan hati kepada
selain Allah.
Kedua, menuruti dorongan amarah.
Ketiga, menuruti dorongan syahwat.
SOLUSI MENGHINDARI
MAKSIAT
1. Anggaplah besar dosamu.
2. Janganlah meremehkan dosa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,"Kapan saja orang yang
melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa,
maka itu akan membinasakannya. (Ahmad dengan sanad
yang shahih)
3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa) Rasulullah
bersabda,Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun
(orang yang berterus terang). Termasuk Mujaharah ialah
seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada
malam hari kemuadian pada pagi harinya ia
membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya.
4. Taubat Nasuha yang tulus

Anda mungkin juga menyukai