Email: anisept_14@yahoo.com
HP: 081360411878
Untuk apa kita hadir di sini?
Tujuan Pembelajaran Umum
03/09/17
03/09/17 CHAIN OF CORRUPTION
9 1 7 4
Hakim
1
3
Anggota DPR
Pejabat Eselon
Duta Besar
4
11 100 ....
Kepala Lembaga/Kementrian
Conviction Rate
9 1% ? 3 5
0 396
Walikota/Bupat
i/wakil
Swasta
4 Gubernur
REFLEKSI PERISTIWA GRATIFIKASI
P EK Korupsi
AS
5.UU 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
6.UU 5/2014 tentang ASN
SUBYEK HUKUM: 7.Inpres no 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
1.Penyelenggara Negara Korupsi
2.ASN 8.Inpres 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan &
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011
OBYEK HUKUM:
1.Uang 9.Inpres 17 Tahun 2012 tentang Aksi Pencegahan &
2.Barang Pemberantasan Korupsi Tahun 2012
3.Fasilitas
Kebijakan Pemberantasan Korupsi
Diktum KESEBELAS angka 4 huruf e Inpres Nomor 5 Tahun 2004 :
Menteri Negara PAN mengkoordinasikan, memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan Inpres ini
Surat Edaran Menneg.PAN No. B/345/M.PAN/2/2005 tanggal 22 Pebruari
2005 tentang Pelaporan Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004
Surat Edaran Menneg.PAN No.: SE/14/M.PAN/8/2005 tentang Tindak
Lanjut Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004
Keputusan Menneg.PAN No.: KEP/94/M.PAN/8/2005 dan diubah dengan
No.: KEP/120/M.PAN/4/2006 tentang Pedoman Umum Kormonev
Pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004
Surat Edaran Menneg.PAN No.: SE/06/M.PAN/4/2006 tentang
Pelaksanaan Pakta Integritas
Penandatanganan Pakta Integritas oleh Men.PAN pada 9 Desember 2005
Penandatanganan Pakta Integritas oleh eselon I, II, dan Tim Pemantau Independen
pada 17 April 2006
Diluncurkan website KORMONEV www.kormonev.org pada 17 April
2006
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Tugas ASN:
1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
3. mempererat persatuan dan kesatuan NKR
16
Indeks
Persepsi
Pemberantasan
IPK
Korupsi Korupsi di Indonesia
Islandia
10,0 Finlandia Finlandia Ranking 1
9,7 9,7 9,6
9,3 9,4 9,4 Singapura
8,3 8,3 Hong Kong
8,0
7,6 Jepang
7,3
6,9
TARGET kita
2016 ?
5,0 5,0 5,1 Malaysia
5,0 Korsel 5,1 Korsel
5,0 Malaysia
3,8 Thailand
3,2 China
Indonesia 2,9 India
2,6 Vietnam
2,2 2,4
1,9 1,9 2,0
IPK 1,7 1,7 1,7
1999 2000 2001 2002 2000 2004 2005 2006 2010 2016
Mengapa
kita harus
BERANTAS
KORUPSI
?
Apakah penyebabnya?
Salah satu sebabnya
GARA- GARA
KORUPSI
03/09/17
INDONESIA KU
i n y a ?
a B u kt
Ap
Bayangkan jika Anda mempunyai . . .
168 T rupiah
Berapa rumah yang dapat dibangun?
Berapa sekolah yang dapat dibangun?
Berapa rumah sakit yang dapat dibangun?
Berapa anak yang dapat dibiayai sekolah gratis?
Berapa petani yang dapat diberikan subsidi pupuk?
Berapa UKM yang dapat diberikan modal usaha?
Tahukah Anda?
168 T rupiah
Tahukah Anda?
168 T rupiah
Estimasi total biaya eksplisit akibat praktik korupsi
sepanjang 2001-2012
Tahukah Anda?
15 T rupiah
Nilai total hukuman finansial
terhadap 1842 terdakwa koruptor selama
2001 -2012
168T-15T ?
Siapa yang menanggung sisa
biaya?
Apa yang dapat
masyarakat lakukan
?
Pantang terlibat korupsi
Pengertian
KORUP
SI Setiap orang yang secara hukum
memperkaya diri sendiri atau
orang lain, atau suatu korporasi,
yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian
negara
(UU No.31 Th 99)
KORUPSI ADALAH
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara
dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
AN tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit
T
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
A
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
NG
R I
PE
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
38
POLA UMUM KORUPSI
Suap Menyuap
Memberi
atau
menjanjik
an
Suap sesuatu
menyuap kpd PNS
(Sesuatu/Janji) karena
kekuasaan
atau
kewenang
an yang
berhubun
40
Penyalahguna Pejabat/PN
an Jabatan S yang
sengaja
menggelap
kan
merusak
atau
menghilang
kan dengan
sengaja
barang,
41
Pemerasan
3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 merupakan pedoman bagi Aparatur
Kementerian Kesehatan dalam menentukan tindakan-tindakan yang berpotensi atau
mengarah pada gratifikasi.
46
PERMENKES NOMOR : 14 TAHUN 2014
mengatur tentang :
1 Kategori Gratifikasi
47
KATEGORI GRATIFIKASI
48
GRATIFIKASI MENJADI SUAP
Berhubungan dg
JABATAN
dan
BERTENTANGAN
dengan TUGAS &
KEWAJIBANNYA
49
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP
50
GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
51
.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
52
.LANJUTAN GRATIFIKASI TIDAK DIANGGAP SUAP
53
PENYALAHGUNAAN TUGAS
03/09/17
ALAT UKUR GRATIFIKASI
No Kriteria Penjelasan
Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi
1 Motif keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak
melaksanakan tupoksinya?
57
03/09/17
UANG ROKOK
GRATIFIKASI
BUKAN MELARANG SESEORANG
MEMBERI HADIAH
YANG DILARANG
JIKA PEMBERIAN SESUATU KEPADA
PNS/PEJABAT NEGARA PATUT DIDUGA
MEMPENGARUHI PEJABAT UNTUK MELAKUKAN
ATAU TIDAK MELAKUKAN TUGAS DAN FUNGSI,
SEKARANG DAN DIKEMUDIAN HARI
59
BATASAN GRATIFIKASI
(UU no.20/2001 Pasal 12 B ayat 1)
60
03/09/17 GRATIFIKASI
SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI
Benturan
kepentingan
dalam
pengadaan
Barang-Jasa
Menghindari
Tidak Saling
Penyalah- gunaan Etika Mempengaruhi
Wewenang
Etik
Kode Etik
Good Governance
Ketentuan Kode
Ketentuan
Ketentuan
4 20 tahun 20 jt 1 m
68
CARA MEMBERANTAS
KORUPSI
K A S I
1.ED U
A I K AN
R B
2.PE M
S IS T E
A KA N
NI ND
3.PE
EDUKASI ANTI KORUPSI
www.kpk.go.id
Acch.kpk.go.id
Integritas
Diri
Teladan
Keluarga
Budaya
Organisas
i
70
1. Lingkungan pengendalian
4. Keteraturan pelaporan
KEKUATAN
yang kita miliki
untuk
memberantas
korupsi
? 73
PENGENDALIAN INDIVIDU
Berupa self assessment sederhana yang dapat
digunakan oleh masing-masing pegawai negeri dan
penyelenggara negara dalam menghadapi penerimaan
gratifikasi.
74
75
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PENGADAAN BARANG/JASA
PENGENDALIAN
82
Mekanisme pelaporan
Penerima Proses
Penetapan
Gratifikasi
Status
Penelitian 30
Palaing lambat 30 hari Oleh KPK hr
Negara
SK Status
Penerima
83
TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI
DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DGN MENGISI FORMULIR
SEBAGAIMANA DITETAPKAN OLEH KPK DGN MELAMPIRKAN
DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN GRATIFIKASI.
84
PENGELOLAAN GRATIFIKASI
DI KEMENTERIAN KESEHATAN
85
Pengaduan
Pimpinan
Kemenkes
Tindak lanjut
penanganan DUMAS
1. Tindakan administratif
2. Tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi
3. Tindakan perbuatan pidana
4. Tindakan pidana
5. Perbaikan manajemen.
WBS ITJEN KEMENKES
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Jln. HR Rasuna Said Kav C-1 Jakarta 12920
Telp: (021) 2557 8300
www. kpk.go.id
www.acch.kpk.go.id
facebook.com/KomisiPemberantasanKorupsi
twitter.com/KPK_RI
Konsekuensi Hukum dari tidak melaporkan gratifikasi
yang diterima
93
Nilai- nilai
A TI
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
06/11/2013 96
03/09/17
JANGAN MENYERAH MEMBERANTAS
Identifikasi
kasus kasus Korupsi dan
Gratifikasi
Yang sdr ketahui !
Bagaimana pengendaliannya !
03/09/17
KAMI INDONESIA
ke tanah abang beli celana
pulangnya naik taxi
lebih baik hidup sederhana
daripada kita harus korupsi
KEY WORDS.