Anda di halaman 1dari 27

Dampak

Oligarki Ekonomi & Politik :


SOLUSI DAN
MASA DEPAN UMAT ISLAM

Didin S. Damanhuri*

*a.l Guru Besar Ekonomi-Politik IPB, slh seorang Pendiri INDEF, Ketua L-KEN
(Lingkar Kajian Ekonomi Nusantara), Pengamat Ekonomi, Tenaga Ahli Lemhannas dll
KETIMPANGAN SOSIAL
EKONOMI

PEMBANGUNAN
DEMOKRASI
EKONOMI YANG
TANPA SUPREMASI PENUH KORUPSI
HUKUM

HIGH COST OF
“KOMPRADORISASI” PROSES ECONOMICS
MARAKNYA PELAKU
POLITIK
“PERBURUAN RENTE”
- PROXI KEPENTINGAN ASING
(MEMBURU PROFIT
DAN VESTED KELOMPOK &
SUPERNORMAL)
PRIBADI DI DLM NEGERI KARTELISASI &
MAFIA BARANG
DAN JASA
HIGH COST OF
OLIGARKI TERMASUK
POLITICS EKONOMI & POLITIK IMPORTASI

DIDIN S.DAMANHURI.
KONSTRUKSI OLIGARKI
 Sejarah terbangunnya Imperium Bisnis berbasis Sistem Perburuan Rente
 Rasa “Insecurity” dlm mempertahankan Bisnis di lingkungan yang Korup
 Menciptakan lobby2 dg kalangan “Pelindung” (Birokrasi, Pemerintahan,
Legislatif) Pusat (masa Orba), sjk Era Reformasi (Pusat dan Daerah2)
 Terbentuk konstruksi Oligarki Ekonomi yang kmdn mnyeret Oligarki Politik
 Terjadi “lingkaran setan antara High Cost of Politics and Economics” yg
berdampak kebutuhan perlindungan yg lbh sistematis dg “membeli Elit”,
“mmbeli Regulasi” (UU, PP, Perpres, Keprpes, Kepmen, Perda dst) dan
“membeli Partai”
 Mengkonsolidasikan Konstruksi Oligarki lebih jauh di Era Digital dengan
membangun BuzeRp dan Influencer guna mnghegemoni Opini Publik (dg
menguasai Media mainstream: Koran, TV) maupun Medsos..
 Melanggengkan Power System berbasis Oligarki yang bersinambungan at all
cost
Democracy
Negara Tahun GDP Growth
Index
Indonesia 2010 6.20 6.53
Indonesia 2011 6.20 6.53
Indonesia 2012 6.00 6.76
Indonesia 2013 5.60 6.82
Indonesia 2014 5.00 6.95
Indonesia 2015 4.90 7.03
Indonesia 2016 5.00 6.97
Indonesia 2017 5.10 6.39
Indonesia 2018 5.20 6.39
Malaysia 2010 7.40 6.19

Malaysia 2011 5.30 6.19

Malaysia 2012 5.50 6.41

Malaysia 2013 4.70 6.49

Malaysia 2014 6.00 6.49

Malaysia 2015 5.10 6.43

Malaysia 2016 4.20 6.54

Malaysia 2017 5.90 6.54

Malaysia 2018 4.70 6.88


Democracy
Negara Tahun GDP Growth
Index
Singapore 2010 14.50 5.89

Singapore 2011 6.30 5.89

Singapore 2012 4.40 5.88

Singapore 2013 4.80 5.92


Singapore 2014 3.90 6.03
Singapore 2015 2.90 6.14

Singapore 2016 3.00 6.38

Singapore 2017 3.70 6.32

Singapore 2018 3.10 6.38

Thailand 2010 7.50 6.55

Thailand 2011 0.80 6.55

Thailand 2012 7.20 6.55

Thailand 2013 2.70 6.25

Thailand 2014 1.00 5.39

Thailand 2015 3.10 5.09

Thailand 2016 3.40 4.92

Thailand 2017 4.00 4.63

Thailand 2018 4.10 4.63


Penyebab Turunnya Indeks Demokrasi Indonesia
(Tahun 2017-2019)
Tahun Alasan Sumber

• Peringkat Democracy Index Indonesia mengalami


penurunan signifikan dari peringkat 48 menjadi
peringkat 68.
2017 • Terancamnya kebebasan sipil (Kebebasan Berexpresi) • The EIU
• https://www.indopress.id
menjadi salah satu faktor paling menentukan dalam
kemerosotan kondisi dan peringkat demokrasi
Indonesia. 

• Pemilihan Umum menjadi faktor utama menurunnya


2018, 2019 • Badan Pusat Statistik
Democracy Index Indonesia tahun 2018-2019 • www.cnnindonesia.com
• Detik.com
Penyebab Naiknya Indeks Demokrasi Malaysia
(Tahun 2017-2019)

Alasan Sumber

• Adanya Pemilu 2018

• Kemenangan Koalisi Partai Oposisi di Malaysia merupakan perubahan


• http://kolom.tempo.co/read/1088773/
politik yang luar biasa. kemenangan-demokrasi-malaysia

• Berakhirnya dominasi koalisi Barisan Nasional pimpinan Perdana

Mentri Najib Razak.

• Transisi Politik yang berjalan Damai.


KETIMPANGAN ANTAR ETNIS:
95% PENDUDUK ADALAH PRIBUMI, AKAN TETAPI HANYA TERDAPAT
9 PENGUSAHA PRIBUMI DENGAN PORSI KEKAYAAN 11,1%

Jumlah Net Worth

Pribumi 9 orang US$ 11,3 miliar 11,1%

Non-Pribumi 41 orang US$ 90,9 miliar 88,9%

Total 50 orang US$ 102,2 miliar 100%

Sumber: Forbes’s 50 richest list


REALITA EKONOMI INDONESIA:
KETIMPANGAN ANTAR LAPISAN MASYARAKAT SANGAT LEBAR
*Indonesia termasuk negara paling timpang di dunia
60

Proporsi Aset yang Dikuasai 1% orang Terkaya


Indonesia;
50 Series 1; 49.3
Brazil; Series 1; 47.9 4 Orang Terkaya
China; Series Amerika
1; 43.8 Serikat; Series
Afrika Selatan; Series 1; sama dg 100 jt
1; 42.1 41.9
40 Meksiko; Series 1; 38.2 1% orang
terkaya di
30
Indonesia
menguasai
Inggris; Series 1; 23.9
46,6% total
20 Hungaria; Series 1; 17.6 kekayaan

10% Orang
10
terkaya
menguasai
0
75,3% Total
Indonesia Brazil China Amerika Afrika Selatan Meksiko Inggris Hungaria Kekayaan
Serikat
(2020)
Sumber: Credit Suisse, Global Wealth Databooks
RASIO GINI KEPEMILIKAN ASET LEBIH TINGGI DARI RASIO GINI
PENGELUARAN
1,25% rekening menguasai 80,5%
1% orang menguasai 64% lahan total simpanan (2019, LPS)

Rasio Gini Penguasaan Lahan Total Simpanan di Bank


Series
2003; Gini Lahan; 0.72 Tiering Jumlah Nominal
Nominal (Jt Rekening (%)
Rp) (%)

1993; Gini Lahan; 0.64 2013; Gini Lahan; 0.64 <100 97,9 14,04
100-200 0,95 5,49
200-500 0,64 8,49
500-1000 0,26 7,76
1973; Gini Lahan; 0.54
1000-2000 0,13 7,44
1983; Gini Lahan; 0.50

2000-5000 0,08 9,79

1973 1983 1993 2003 2013 >5000 0,04 46,99


 Sumber: Sensus Pertanian, BPS, Indef, , LPS, Credit Suisse
Dengan menggunakan konsep Material Power Index (MPI) yang dikembangkan oleh Jeffrey Winters
(2013), nilai MPI Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain (kecuali Philipina), angka
584.478 menunjukkan bahwa rata-rata aset yang dikuasai oleh 40 orang terkaya di Indonesia setara
denganhampir 678 ribu kali lipat thn 2014 aset yang dimiliki oleh rata-rata orang di Indonesia (tahun
2021 sudah 750 kali lipat)
GRAFIK PERKEMBANGAN INDEX
OLIGARKI (DENGAN MPI / PENGUKURAN
MATERIAL POWER INDEX)
DI ASEAN 5
(INDONESIA PALING PARAH)
(hasil riset)
SOLUSI EKONOMI KERAKYATAN,
NUSANTARANOMICS DAN MASA DEPAN
UMAT ISLAM
Didin S. Damanhuri, ‘022

TANTANGAN EKONOMI Dibangun dlm Landasan


NASIONAL: Pengembangan Perekonomian Yang Terlalu
Ekonomi Kerakyatan yg Rapuh Liberal, HARUS DIKOREKASI

 Prasyarat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan


Disamping Memang Dibutuhkan Infrastruktur yang Menopangnya (Irigasi,
Bendungan,Jembatan, Pelabuhan, Kereta Api, dst), Juga mutlak hrs ditopang
oleh Kebijak.Eko.Makro Pro-UMKM & Prtanian dlm arti luas (Perbankan, Pasar
Modal, Kebijak.Fiskal, Otda, dst)….
 Sekarang disamping Paceklik Infrastruktur yg mau dan sedang digenjot Pemrt
JKW-JK, tp Kebijak.Makro.Ekonomi yg tdk Ramah UMKM & Pertanian dlm arti
luas trmsk Maritim dan Kelautan…

 Malahan Ruang Pasar Uang & Modal yg makin besar brsifat


spekulatif trmsk pemb.Property dan msh blm dikoreksinya
ketergantungan kpd Comodity (Sawit, Batubara, dll) ditengah hrganya
yg anjlok dan Kebijakan Tuppering off AS

….dikhawatirkan Ekonomi Indonesia kembali masuk kpd


perangkap“Ekonomi Buih” (Bubble Economy) yg bisa menjadi
sumber Krisis Baru
Didin S. Damanhuri, ‘022

Ancaman “Ekonomi Buih” (Bubble Economy)


- Dengan Konten Pertumbuhan ekonomi yg makin bertumpu kpd Sektor
Non-tradable (Pertumb.5-10%) yg padat modal dan menurunnya
sumbangan sektor tradeble (trutama Idustri manufaktur dan Pertanian yg
tumbuh 3,8%)…
- Dengan mayoritas pasar modal didominasi oleh transaksi di bawah 1
bulan (spekulasi)…
- Dengan lbh 90% Perbankan ke Korporasi besar, trutama utk Komoditi
(sawit, Batubara,dst)…dlm kondisi jatuhnya hrga Komoditi, sbgian
dialihkan ke Properti….
- Sementara Infrstruktur yg trbangun favorable ke Struktur
Pertumb.Ekonomi nontrable (Tol, Mall, dst.)===>
- Kalau tdk Dikoreksi akan mnimbulkan “Bubble Economy”, dan
Pemb.Infrastruktur Pemrt JKW-JK serta Pemb. Ekonomi Kerakyatanpun
akan sulit Diwujudkan……

Ekonomi Kerakyatan sebagai Pilar


Perkonomian NasionalAkan sulit diwujudkan
Perekonomian yang “Berorientasi Kesejahteraan Rakyat ”
(Pertumbuhan Ekonomi berkualitas yg mampu mengurangi
Kemiskinan & Ketimpangan), dg.REKOMENDASI :
 Peran Active State (Negara yg Smart, Clean, Governance dan bukan Minimum state yang
tersubordinasi kpntingan Negara2 Maju) bersama dg Peran Pasar yang sehat adalah prasyarat
pelaksanaan Ekonomi Pasar Pancasila

 Stabilitas Ekonomi Makro (Pertumbuhan, Inflasi, Suku bunga, Kurs Rupiah, Index Saham
Gabungan, Devisa), adlh “syarat keharusan”, tp itu “insufficent condition”, yakni hrs
diorientasikan kpd Pningkatan Kesejhtraan (brgeraknya sektor riil, brkurangnya kmiskinan,
pengangguran dan Ketimpngan, mningkatnya daya beli rakyat) = trcermin dlm kbijkan
Fiskal, moneter, prbankan (Sinergi Bappenas, Kmenkeu, BI) srt Perbankan yg berorientasi bkn
hnya stanbilitas moneter tp jg “Agen Pembangunan”

 Trdpt Blueprint & Kebijakan yg komprehensif mnghadapi Globalisasi (atau Deglobalisasi) yg


mnjadi acuan Pemrt.Pusat maupun Daerah

 Pengembangan pasar uang dan modal yg lebih terkontrol di tingkat nasional dengan
meninjau kembali resiko dan akibat negatif goncangan eksternal;

 Pembngunan Infrastruktur hrs berorientasi kpd pencapaian pertumbuhan brkualitas (sektor


tradable dan berorientasi Kemakmuran Rakyat sebesarnya, dan bukan Kemakmuran Orang
per Orang).
Didin S. Damanhuri, ‘022
 ……..

 Memperbaiki Iklim (fisik, ekonomi, sosial, hukum, keamanan, stabilitas politik) yang
menunjang kpd pengembangan kesjhtraan rakyat (bukan smata asal masuk Asing dan
Besar).

 Memperbaiki perhitungan dana alokasi umum dan khusus (DAU dan DAK) yang kondusif
bagi Otda utk Ksejahtraan Rakyat;

 Pengembangan paradigma pembangunan wilayah dg rujukan Perencanaan Tata Ruang


yang Multisektoral & Eko.Rakyat;

 Mengubah peranan Bappenas yg mensinkronkan peran otonomi daerah baik hubungannya


dengan pusat maupun antar daerah; Fokus agar Pemb.Nasional yang Comply thd
Konstitusi dan ada Badan Perencanaan Pemb.Lintas Daerah (Ditjen BANGDA kemendagri)

 Pengemb.UKM, pertanian (dlm arti luas trsmk Kelautan) dan Prdesaan srt Indutrilisasi yg
mngolah SDA dg kandungan Iptek (trmsk digital economy) di segala tingkatan:
benchmarking bbrp ngr (Thailand, Malaysia, Taiwan, Korsel, dll) dg modifikasi dalam
konteks Indonesia.

 Kenaikan Kelas “Local Economy” (“Nusantaranomics”) shg mnjadi Prime Mover Ekonomi
Nasional dan dengan mengintegrasikan Digital Economy kedlm perekonomian nasional
dan daerah2 sehingga terjadi quantum leave namun tetap terjaga kepntingan nasional.

Didin S. Damanhuri, ‘022


MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH/LOKAL

 Dengan adanya semacam “payung” berupa Grand Design


pembangunan yang lekat dengan konstitusi UUD 45 dg
BUMN, Swasta dan Koperasi yg sehat srt
Revitalisasi“Nusantaranomics”..>Ekosistem Ekonomi Islam
 Sinergikan Dana Desa, Bumdes (yang tepat sebenarnya adlh
Koperasi Pedesaan) dengan ekonomi lokal yang sudah
berkembang, atau jika belum ada, bisa digali berbasis potensi
daerah/desa dan masyarakat daerah/ desa. Seperti Bumdes di
Gunung Kidul (mengelola air bersih seperti PDAM dan desa
wisata yang banyak terdapat di daerah tersebut)
Lanjutan ...
 Peningkatankapasitas petani, nelayan dan warga daerah
& pedesaan sehingga mempunyai akses dalam
pemanfaatan infrastruktur fisik, akses pasar dan modal
srt sumber2 kemajuan lainnya (teknologi dll)..
 Perkuat
modal sosial dan kelembagaan
daerah/desa/petani yang sudah ada sejak dulu dan
perencanaan pembangunan nasional perlu
memperhatikan modal sosial ini
 Paradigma besarnya adalah EKONOMI PANCASILA
(SEBAGAI EKOSISTEM EKONOMI ISLAM & EKONOMI UMAT
ISLAM) dengan “Indonesia Incorporated” seperti yang
telah dicapai oleh bangsa-bangsa lain spt : Jepang,
Korsel, Malaysia dan Thailand …
Struktur Dunia Usaha
Menurut BPS/Kemenakertrans (2018) ada 64.260.309 unit
Usaha :
@ 5.550 (0,01%) unit termasuk Usaha Besar/ Konglo
@ 60.702 Unit (0,09%) Usaha Menengah
@ 64.194.057 (99,99%) termasuk UMK
@ Sek.Informal, 68% dari 110 juta tenaga kerja
Jadi Strukturnya seperti “Tempayan”.
Padahal yang sehat merupakan “Struktur
Belah Ketupat” atau setidaknya
merupakan “struktur Piramida” .
Didin S Damanhuri. 022
PEREKONOMIAN UMAT ISLAM
 Diperkirakan Ekonomi Umat Islam, Strukturnya :

- hanya 5-10% dlm skala Usaha Besar


- 50 - 60% dlm Skala Usaha Menengah
- 90% dlm Skala Usaha Kecil dan Mikro

 Kekuatannya ada potensi dana Zakat sekitar 300 T


/ thn (World Zakat Forum) plus Infak, Shodaqoh
dan Wakaf...
BANK WAKAF VENTURA MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN
UMKM DLM RANGKA MENGURANGI KETIMPANGAN &
MENCAPAI KEADILAN SOSIAL
Wakaf
 non-tunai (Tanah) sek. 45,6 ribu ha (Rp.2.050 T), tp kurang produktif. Potensi
Wakaf Tunai / thn sek.120 T, tp baru trkumpul Rp.148,5 M (0,0012%) dan blm
berkembang scr Produktif (khususnya dlm pengemb.UMKM).
Kelebihan Wakaf: “Pokok Tetap & terus Berkembang srt Nikmati Hasilnya” guna
pengembangan UMKM dlm rangka MENGURANGI KETIMPANGAN & MNCAPAI KEADILAN
SOSIAL.

AGENDA
 Strategis Bank Wakaf Ventura, a.l :
- Dikelola scr Profesional dan memenuhi azas Pengelolaan “Good
Corporate Governance”..
- Pengembangan UMKM scr bergulir
- Identifikasi UMKM Unggulan scr nasional & di Daerah2
- Mendorong Hilirisasi / industri pengolahan
- Kerjasama dengan PT & Lembaga Riset agar masuk ke dalam Ekonomi berbasis
Iptek (knowledge & technological based economy)…
Didin S Damanhuri ‘022
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai