1
Disajikan oleh
Margono Slamet
Institut Pertanian Bogor
2
MUTU BERAWAL DARI
DIRI KITA SENDIRI
4
PENGERTIAN TENTANG
MANAJEMEN MUTU
TERPADU
DI PERGURUAN TINGGI
5
MANAJEMEN MUTU
PERGURUAN TINGGI
Tanggung jawab siapa ?
Tugas siapa ?
Semua orang yang bekerja di PT ikut
bertanggung-jawab, dan karena itu
juga harus ikut serta dalam
pelaksanaannya.
Pimpinan seperti rektor, dekan, ketua
jurusan, dll bertanggung-jawab
memimpin tugas manajemen itu.
Mereka harus bisa menjamin adanya
pengelolaan pendidikan tinggi 6
PENGERTIAN TENTANG
MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)
ATAU
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
MMT = Total Quality Management (TQM)
Total = Semua Hal/Aspek, dan Oleh Semua Orang
dalam Organisasi.
Manajemen konvensional yang dimanej 3M (Men,
Money, Materials).
Dengan TQM yang dimanej adalah quality atau mutu
dari barang dan/atau jasa yang dihasilkan.
7
MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi
prosedur- prosedur kerja agar dalam organisasi setiap
orang mau berusaha bekerja keras secara terus
menerus memperbaiki jalan menuju sukses.
MMT bukanlah seperangkat peraturan dan
ketentuan yang kaku dan harus diikuti, melainkan
seperangkat prosedur dan proses untuk memperbaiki
kinerja dan meningkatkan mutu kerja.
MMT adalah suatu cara lain dalam mengatur kerja
orang banyak, dengan menyelaraskan kerja mereka
sedemikian rupa sehingga orang-orang itu menghadapi
tugasnya dengan penuh semangat dan berpartisipasi
dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan.
8
Tujuan utama MMT adalah meningkatkan mutu
pekerjaan, memperbaiki produktivitas dan
efisiensi.
11
Pelanggan Pendidikan Tinggi adalah :
A. PELANGGAN EKSTERNAL :
- PRIMER : Kelompok Sasaran Utama: Mahasiswa
- SEKUNDER: Masyarakat, Pemerintah, Orangtua
mahasiswa yang membiayai.
- TERSIER : Fihak lain yang memanfaatkan
hasil pendidikan tinggi.
B. PELANGGAN INTERNAL :
- Para dosen, Unsur-unsur Pimpinan,
- Pegawai Administrasi - Pegawai teknis.
12
Jasa yang bermutu adalah yang dapat
memberi kepuasan kepada pelanggannya.
YANG TERSIRAT.
15
EMPAT USAHA MENDASAR UNTUK
MENGHASIKAN MUTU :
1.
1.Ciptakan
CiptakanSituasi
SituasiMenang-Menang,
Menang-Menang,Bukan
BukanKalah-
Kalah-
Menang.
Menang.
2.
2.Utamakan
UtamakanMenumbuhkan
MenumbuhkanMotivasi
MotivasiIntrinsik
Intrinsik dalam
dalam
Diri
DiriSetiap
SetiapOrang.
Orang.
3.
3.Berorientasilah
Berorientasilahpada
pada Proses
Prosesdan
danHasil
HasilJangka
Jangka
Panjang.
Panjang.
4.
4.Utamakan
UtamakanMengembangkan
Mengembangkan Kerja
Kerjasama,
sama,Bukan
Bukan
Persaingan.
Persaingan.
16
MUTU BERAWAL DARI
DIRI KITA SENDIRI
PELANGGAN PUAS
KEBUTUHAN
HARAPAN
JASA YANG
BERMUTU
PEMBERI JASA
18
JASA PERGURUAN TINGGI
( MUTU TERPADU )
1
JASA
KURIKULER`
(JK) 2
JASA
PENELITIAN
6 (JP)
JASA MUTU
KEBIJAKAN 3
UMUM P.T. JASA PE-
(JKU) NGABDIAN
PD MASY.
5
(JPM)
JASA 4
ADMINISTRASI JASA EKSTRA
(JA) KURIKULER
(JEK)
MUTU
P.T.
20
ANALISIS MUTU PERGURUAN TINGGI (II)
MUTU
JASA PT
LINGKUNGAN PROSEDUR
21
MUTU PT/MGS/96
22
23
STRATEGI PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI
MUTU
SUASANA
KONDUSIF
PROSES KERJA
PENGEMBANGAN
INSTITUSI
Pe
e mpu r ste & Fa
na Ris
y m m sil
Pen urikulu
Ma ita
ta r e t
K na s
/ L N 2 / S3
an
jem
en
Me
ai r
B ja Materi Pengajaran
S
h ga
tod
k Baik & Relevan
ikan
b i en
Pe
.
Le f P
ne
Ba Pu
DN
-
a
did
aja elajar
St
lit
&
aik
ny bli
ia
Suasana
Pen
ak ka
n
rB
Bantuan Teknis
Akademis
Me ses B
Ri si
Q
se
PT ya & Admin.
& Pakar
ng
t
Pro
& B an
is
Labora i &
ik.
Berfun
isn
Menun
Ka ba
tri eng
KUALITAS
n g ba
Le
ita ga
m
Ged atan
aik
.
d
jemen
yar an kpd
Pera
n
Pe has
Ind itan
tories
De Ilm
gs
B
Ma
lay
jang
ung
ng iah
us
t
Ka
l
aka
an swa
Mana
an
n
a K Ba
&
aya
i
.P &
p d ik
Pel
Mas
T
m MT
Kepemimpinan
Ad a M
Pe
in
rp & Waw asan
n
us ija u
te ary
ka
eb ar
Ba taka 25
K B
ak
Ju
Bu a
m
ik a n
ok
rn
PENGEMBANGAN OTONOMI.
AKUNTABILITAS.
TEMPAT YANG MENGEMUKA BAGI
MOTIVASI SIVITAS AKADEMIKA DALAM SISTEM.
EVALUASI DIRI SEBAGAI DASAR
PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN.
AKREDITASI.
BAGI :
PENINGKATAN KUALITAS
BERKESINAMBUNGAN
26
DITJEN DIKTI / PMU-HEDS / 1996
PARADIGMA BARU
PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI
Evaluasi Diri
Kualitas
Akuntabilitas
Otonomi Akreditasi
Lima komponen yang saling terkait ini perlu dijabarkan
menjadi seperangkat peraturan, pengaturan dan kesepakatan,
yang dapat digunakan sebagai acuan dan panduan dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi serta menjadi acuan dalam
27
Ditjen Dikti / PMU-HEDS /1996 pelaksanaan perguruan tinggi.
IMPLIKASI KPPTJP III
Bekerja dengan :
PENINGKATAN KUALITAS BERKELANJUTAN.
PARADIGMA BARU PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI.
RENCANA BERORIENTASI PADA PROGRAM.
PENENTUAN PRIORITAS YANG LEBIH KETAT.
PUSAT KEPUTUSAN TERSEBAR.
Bukan dengan :
CARA KERJA LAMA.
MARGINALISASI.
RENCANA BERORIENTASI PADA DANA.
MANAJEMEN MONOLITIK / POLA MANAJEMEN
TERPUSAT.
PERHATIAN TERLALU BESAR PADA HASIL (MENGU-
RANGI PERHATIAN TERHADAP DAMPAK).
HANYA BERGANTUNG PADA DANA PEMERINTAH. 28
Ditjen Dikti / PMU-HEDS / 1996