Anda di halaman 1dari 66

DIFUSI

Kelompok 8KS
Dimas Farlyansyah Pratama
(1306449340)
Elsa Prisna Widyasmara
(1306392790)
Risya Utaviani Putri (1306370423)
TUJUAN
MAMPU MENGGUNAKAN PERSAMAAN
DASAR PERPINDAHAN MASSA
(HUKUM FICK) UNTUK MENGETAHUI
DAN MENENTUKAN KOEFISIEN
DIFUSIVITAS PADA FENOMENA DIFUSI
GAS-CAIR DAN DIFUSI CAIR-CAIR.
MAMPU MENJELASKAN MEKANISME
PERPINDAHAN MASSA DARI GAS KE
CAIR MAUPUN DARI CAIR KE CAIR.
PROSEDUR DIFUSI GAS-CAIR
MUL
Mengisi kapiler 35 mm dengan cairan aseton murni
AI
Merendam tabung kapiler dalam wadah waterbath, dan
memasang termometernya pada waterbath.

Mengatur jarak mikroskop dengan tangki (20-30 mm),


mengatur lensa agar miniskus terlihat terbalik.

Mengatur sliding vernier scale pada skala tertentu.

Menyalakan pompa udara, kemudian mencatat level cairan.

Menyalakan temperatur kontroler dan mengatur pada


temperatur 50oC, lalu menunggu hingga temperatur
Mengulangi percobaan untuk mencapai steady state.
suhu aseton 600C.
Mencatat waktu (t) dan level cairan setiap interval waktu 3
menit selama 30 menit
PROSEDUR DIFUSI CAIR-
MUL
CAIR
Mengisi sel difusi dengan larutan KCl 1
AI M.

Membersihkan cairan yang berlebih pada


luar sel difusi.

Menempatkan sel difusi ke dalam tangki,


lalu atur kedudukan sel horizontal sedikit
di bawah garis tangki.

Mengulangi untuk Mengisi tangki dengan aquades.


konsentrasi KCl
2M.
Memasang konduktometer.

Menyalakan pengaduk dengan kecepatan


sedang agar konsentrasi merata.

Mencatat konduktivitas setiap interval 3


menit dalam waktu 30 menit.
TEORI DASAR
Difusi adalah proses perpindahan masasa
suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua
larutan disebut gradien konsentrasi.
Peristiwa difusi akan terus berlangsung
hingga tercapainya kondisi kesetimbangan
antara dua keadaan dimana sebelumnya
terdapat perbedaan besarnya konsentrasi
suatu komponen pada masing-masing
keadaan.
TEORI DASAR
TEORI DASAR

Molekuler

Difusi

Konvektif

Cair-Gas
Difusi
Cair-Cair
TEORI DASAR
Laju difusi molekul gas lebih besar apabila
dibandingkan dengan laju difusi molekul cair
jarak antara molekul dalam fasa gas lebih
renggang apabila dibandingkan dalam fasa cair.
Jarak molekul dalam gas lebih renggang daripada
dalam fasa cair, maka densitas dan hambatan
difusi pada gas akan lebih kecil.
Penentuan koefisien difusi gas digunakan pipa
kapiler berisi cairan volatil yang dilewatkan aliran
gas di atasnya.
TEORI DASAR
Contoh Peristiwa
Faktor Difusi
Difusi
Ukuran partikel Parfum yang
disemprot ke ruangan
Luas area
Garam yang
Jarak ditaburkan ke
Ketebalan makanan
membran
Suhu
TEORI DASAR DIFUSI GAS-

CAIR
Laju difusi molekul gas lebih besar
apabila dibandingkan dengan laju
difusi molekul cair
Jarak antara molekul dalam fasa gas
lebih renggang daripada dalam fasa
cair.
Densitas dan hambatan difusi pada
gas akan lebih kecil.
Penentuan koefisien difusi gas
menggunakan pipa kapiler berisi
cairan volatil yang diatasnya
TEORI DASAR DIFUSI GAS-
CAIR

Contoh Proses Difusi Komponen A melalui


Komponen B yang Stagnan : (a) Difusi
Aseton ke Udara, (b) Ammonia diserap oleh
Air.
TEORI DASAR DIFUSI CAIR-
CAIR
Pada umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar hingga
105 kali koefisien difusi cairan.
Gaya interaksi antar molekul sangat penting dalam difusi
cairan.
Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada dalam fasa
gas sehingga densitas dan hambatan difusi pada cairan akan
lebih besar
Penentuan koefisien difusi cairan menggunakan sel difusi.
TEORI DASAR DIFUSI CAIR-
CAIR
DATA PERCOBAAN DAN
PENGOLAHAN DATA DIFUSI GAS-CAIR
DATA PERCOBAAN (T=50OC)
Pada umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar hingga
105 kali koefisien difusi cairan.
Gaya interaksi antar molekul sangat penting dalam difusi
cairan.
Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada dalam fasa
gas sehingga densitas dan hambatan difusi pada cairan akan
lebih besar
Penentuan koefisien difusi cairan menggunakan sel difusi.
DATA PERCOBAAN (T=50OC)
t L
L (mm) L-L0
(menit) (mm)
0 8.5 0 0
3 9.5 1 18
6 10.1 0.6 29.76
9 10.5 0.4 38
12 10.9 0.4 46.56
15 11.2 0.3 53.19
18 11.5 0.3 60
21 11.9 0.4 69.36
24 12.3 0.4 79.04
27 12.5 0.2 84
30 12.7 0.2 89.04
DATA PERCOBAAN (T=50OC)
Karakteristik senyawa aseton dan
udara
Berat
Massa Jenis
Senyawa Molekul
(g/cm3)
(g/mol)
Aseton 58.08 0.791
1.2943 x 10-
Udara 29 3

Konstanta R : 82.06 cm3.atm/mol.K


Titik didih aseton : 56.5oC
Lo : 20mm
PENGOLAHAN DATA (T=50OC)
A B C
7.231 1277.
Perhitungan
tekanan uap : 6 03
237.23
T = oC dan P =
mmHg
PENGOLAHAN DATA (T=50OC)
A B C
1277.0
Perhitungan
tekanan uap standar
7.2316
3
237.23

T=25oC T = oC dan P = mmHg


PENGOLAHAN DATA (T=50OC)

Perhitungan
tekanan total
PENGOLAHAN DATA (T=50OC)

Perhitungan PB1 dan PB2

0.8031
PENGOLAHAN DATA (T=50OC)

Perhitungan PB1 dan PB2


PENGOLAHAN DATA
(T=50OC)
Perhitungan koefisien difusi

Dengan memplot grafik L2-Lo2


(sumbu y) vs t (sumbu x) maka
diperoleh nilai DAB dari perhitungan
nilai gradien
GRAFIK L2-LO2 VS T DENGAN T=50OC

100
f(x) = 2.63x + 13.38
80
R = 0.99
60
L2-Lo2
40

20

0
0 5 10 15 20 25 30 35
t (s)
MENCARI DAB PERCOBAAN
(T=50OC)
Pengolahan
data difusi gas-cair pada
T = 50oC
MENCARI DAB LITERATUR (T=50OC)

DAB Literatur didapatkan dengan


menggunakan persamaan Fuller-Schletter-
Giddings
Jika diketahui Aseton Udara
Densitas
0.791
(g/cm3)
R
(cm3.atm/m 82.06
ol.K)
Mr 58.08 29
V 66.86 20.1
MENCARI DAB LITERATUR (T=50OC)

Maka
DAB Lit dapat dihitung sebagai
berikut :
KESALAHAN LITERATUR (T=50OC)


DATA PERCOBAAN (T=60OC)
Pada umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar hingga
105 kali koefisien difusi cairan.
Gaya interaksi antar molekul sangat penting dalam difusi
cairan.
Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada dalam fasa
gas sehingga densitas dan hambatan difusi pada cairan akan
lebih besar
Penentuan koefisien difusi cairan menggunakan sel difusi.
DATA PERCOBAAN (T=60OC)
t (menit) L (mm) L (mm) L-L0
0 1.4 0 0
3 3.9 2.5 13.25
6 9.4 5.5 86.4
9 15.4 6 235.2
12 22.5 7.1 504.29
15 28.7 6.2 821.73
18 35 6.3 1223.04
21 42 7 1762.04
24 49 7 2399.04
27 54.4 5.4 2957.4
30 59.6 5.2 3550.2
PENGOLAHAN DATA (T=60OC)
A B C
7.231 1277.
Perhitungan
tekanan uap : 6 03
237.23
T = oC dan P =
mmHg
PENGOLAHAN DATA (T=60OC)
A B C
1277.0
Perhitungan
tekanan uap standar
7.2316
3
237.23

T=25oC T = oC dan P = mmHg


PENGOLAHAN DATA (T=60OC)

Perhitungan
tekanan total
PENGOLAHAN DATA (T=60OC)

Perhitungan PB1 dan PB2

1.13
PENGOLAHAN DATA (T=50OC)

Perhitungan PB1 dan PB2


GRAFIK L2-LO2 VS T DENGAN T=60OC
4000

3500

3000 f(x) = 135.2x - 875.52


R = 0.95

2500

2000
L2-L02

1500

1000

500

0
0 5 10 15 20 25 30 35

t (s)
MENCARI DAB PERCOBAAN
(T=60OC)
Pengolahan
data difusi gas-cair pada
T = 60oC
MENCARI DAB LITERATUR (T=60OC)

Maka
DAB Lit dapat dihitung sebagai
berikut :
KESALAHAN LITERATUR (T=60OC)


ANALISIS PERCOBAAN
Difusi merupakan fenomena perpindahan zat zat dalam
pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke rendah
dengan driving force, yaitu perbedaan konsentrasi.
Percobaan dilakukan untuk menentukan laju aseton (liquid)
yang berdifusi ke udara (gas) melalui besar koefisien difusi.
Penggunaan aseton karena sifatnya yang volatile sehingga
cenderung mudah menguap, dan langsung terbawa tanpa
adanya proses mixing
Penggunaan kompressor untuk mengalirkan udara di ujung
pipa kapiler dimaksudkan agar tidak ada konsenstrasi aseton
pada pipa bagian atas .
Dalam percobaan, dilakukan variasi suhu yang berbeda, yaitu
50 dan 60oC. untuk melihat pengaruh suhu terhadap laju difusi
ANALISIS ALAT DAN BAHAN
Zat volatile yang dalam percobaan akan mengalami
Aseton difusi. Merupakan senyawa yang mudah menguap
(volatil) dengan titik didih 56 C
Termometer Digunakan untuk mengukur suhu deionized water
dalam water bath
Digunakan sebagai media untuk menghangatkan
Waterbath aseton yang berada di dalam pipa kapiler dalam
percobaan difusi cair-gas
Berfungsi untuk memanaskan cairan pada tangki,
Heater temperatur yang divariasikan adalah temperatur 50
0
C dan 60 0C.
Digunakan untuk mengukur tinggi aseton pada pipa
Scale
difusi
Pipa kapiler Tempat pengontakan aseton dengan gas, sebagai
T untuk terjadinya difusi gas-cair
Air murni yang telah dihilangkan ion-ion bebas
Deionized
pengotornya. Digunakan sebagai media penghantar
Water
panas dari heater ke larutan aseton.
ANALISIS HASIL DAN GRAFIK
Untuk mendapatkan nilai difusivitas pada percobaan difusi
gas-cair, diperlukan nilai gradien (slope) yang diperoleh
dari persamaan yang menggambarkan hubungan L2-Lo2
terhadap waktu
Nilai gradien yang positif menunjukkan bahwa seiring
dengan penambahan waktu, maka ketinggian aseton
dalam tabung kapiler semakin berkurang akibat sejumlah
aseton yang berdifusi ke udara
Peningkatan suhu akan meningkatkan nilai difusivitas
eksperimental aseton ke udara sehingga menyebabkan
molekul aseton memiliki energi kinetik yang lebih besar
untuk bergerak dan bertumbukan satu sama lain untuk
berpindah ke zat lain yang konsentrasinya lebih rendah,
sehingga kemampuan difusinya meningkat
ANALISIS KESALAHAN
Adanya air pada pipa kapiler T dan
tercampur aseton sehingga dapat
mempengaruhi nilai difusivitas dari
aseton
Laju alir udara yang tidak konstan
sehingga proses difusi menjadi tidak
steady state dan tidak sesuai
literatur
DATA DAN PENGOLAHAN
DATA DIFUSI CAIR-CAIR
DATA PERCOBAAN
KCl 1 M KCl 2 M
t (Menit)
K (S) K (S)
0 5.6 201
3 95.3 300
6 131.1 357
9 180.5 400
12 218 433
15 260 445
18 273 480
21 292 501
24 306 544
27 316 564
30 328 602
PENGOLAHAN DATA
Diketahui:
Jumlah Pipa Kapiler (N) =121
Diameter (D) = 0,1 cm
Panjang Pipa Kapiler (L) = 0,5 cm
Volume tangki (V) = 900 cm3
CA (KCl) = 10-3 mol/cm3
Perubahan konduktifitas per-Mol (CM) =
0,41 S.cm3/mol
PENGOLAHAN DATA
(KCL=1M)
t t K (mikro K
(menit) (sekon) S) (sekon)
0.00000
0 0 5.6 56
0.00009
3 180 95.3 53
0.00013
6 360 131.1 11
0.00018
9 540 180.5 05
0.00021
12 720 218 8
15 900 260 0.00026
0.00027
18 1080 273 3
GRAFIK WAKTU VS KONDUKTIVITAS
(KCl =1 M)

0
f(x) = 0x + 0
0 R = 0.91
0
0
Konduktivitas (S) 0

0
0
0
0 500 1000 1500 2000

t (sekon)

Slope

PERHITUNGAN DAB perhitungan (KCL =
1M)

=0.2311
PERHITUNGAN DAB Literatur (KCL = 1M)

= 0.8879
KESALAHAN LITERATUR (KCl =1M)


PENGOLAHAN DATA
t
(KCL=2M)
t K (mikro K
(menit) (sekon) S) (sekon)
0.00000
0 0 101 101
0.00003
3 180 300 00
0.00035
6 360 357 7
0.00040
9 540 401 1
0.00043
12 720 433 3
0.00047
15 900 473 2
0.00049
18 1080 490 0
GRAFIK WAKTU VS KONDUKTIVITAS
(KCl 2 M)

0
0
f(x) = 0x + 0
0 R = 0.95
0
Konduktivitas (S) 0

0
0
0
0 500 1000 1500 2000
t (sekon)

Slope

PERHITUNGAN DAB perhitungan (KCL = 2
M)

= 0.1155
PERHITUNGAN DAB Literatur (KCL = 2 M)

= 0.0671
KESALAHAN LITERATUR (KCl =2M)


ANALISIS ALAT DAN BAHAN
Konduktometer digunakan untuk mengukur
konduktansi larutan KCL yang tercampur dengan
air disertai pengadukan menggunakan magnetic
stirrer
Magnetic Strirrer digunakan dengan cara memutar
kapsul magnet yang diletakkan ke dalam wadah
dan dapat diatur kecepatan putarannya
Larutan KCl digunakan dalam percobaan karena
molekul-molekul ion pada larutan KCl akan berdifusi
dari larutan KCl menuju air sehingga penambahan
ion K+ dan ion Cl- pada air dapat diamati dengan
penambahan konduktivitas air
ANALISIS ALAT DAN BAHAN
Tabung Kapiler berisi larutan KCl digunakan
untuk mendukung terjadinya difusi cair-cair.,
namun harus sepenuhnya terendam dalam
air untuk menghindari proses difusi
berlagsung dengan sangat cepat.
Deionized Water merupakan air murni yang
telah dihilangkan ion-ion bebas pengotornya
dan digunakan sebagai media berpindahnya
ion K+ dan ion Cl- dari larutan KCl.

Konduktometer Magnetic
Strirrer
ANALISIS PERCOBAAN
MENENTUKKAN NILAI KOEFISIEN
DIFUSIVITAS
Percobaan ini memiliki tujuan untuk
mendapatkan nilai koefisien difusivitas dengan
mengamati proses difusi antara larutan KCl
dalam air
Perpindahan massa yang terjadi akibat adanya
perbedaan konsentrasi dengan Larutan KCl
berkonsentrasi tinggi (1 M & 2M) akan berdifusi
ke dalam aquades atau air yang berkonsentasi
rendah dengan melewati membran
semipermeabel yang diletakkan didekat
permukaan aquades air
ANALISIS PERCOBAAN
MENCEGAH EFEK DARI TEKANAN HIDROSTATIS
OLEH AIR / AQUADES
Percobaan ini bertujuan untuk menghindari
terjadinya difusi yang terlalu cepat akibat
tekanan hidrostatis dari aquades. Jika proses
difusi terlalu cepat maka perbedaan
konsentrasi akan menurun atau akan semakin
cepat pula terjadi kesetimbangan konsentrasi
antara KCl dan aquades sehingga mengurangi
driving force dan proses difusi akan berhenti.
Pengukuran nilai konduktaksi dilakukan untuk
melihat proses difusi KCl pada air yang terjadi,
jika nilai konduktansi semakin tinggi, maka
akan semakin tinggi pula konsentrasi ion K dan
ANALISIS DATA PERCOBAAN
Dari data yang didapatkan, t
KCl 1 M KCl 2 M
terlihat bahwa semakin besar (meni
konsentrasi KCl maka semakin t) K (S) K (S) K (S) K (S)
besar perbedaan konsentrasi 0 5,6 0 201 0
sehingga driving force 3 95,3 89,7 300 99
semakin besar pula dan laju 6 131,1 35,8 357 57
difusi akan semakin cepat. 9 180,5 49,4 400 43
12 218 37,5 433 33
Hal ini dapat dilihat dari delta 15 260 42 445 12
nilai konduktivitas yang 18 273 13 480 35
didapatkan. 21 292 19 501 21
24
(delta K-KCl 2 M cenderung > 306 14 544 43
27 316 10 564 20
delta K-KCl 1 M)
30 328 12 602 38
ANALISIS HASIL
PERHITUNGAN
Perubahan molaritas KCl yang semakin besar akan
menurunkan dK/dt.
Kesalahan literatur yang besar terjadi akibat perbahan
konduktivitas terhadap waktu (dK/dt) yang terlalu kecil.
Kesalahan yang terjadi akan dianalisa pada bagian
Analisa Kesalahan.
Koefisien difusi cairan berbanding terbalik dengan Ca.
Hasil perhitungan yang didapatkan yaitu slope (dK/dt)
untuk KCl 1 M lebih besar dibandingkan dengan KCl 2
M.
DAB DAB Kesalahan
Percobaan Literatur Literatur dK/dt
KCl
1M 0.2311 0.8879 73.97% 2.2 10-7
KCl
ANALISIS KESALAHAN
Kesalahan-kesalahan yang terjadi disebabkan oleh hal-hal
berikut ini :
Kurang akuratnya nilai konduktasi yang terbaca dari
konduktometer
Ketidaktepatan peletakkan dalam pemasangan alat
pengaduk itu sendiri, sehingga proses pengadukan tidak
merata
Pemasangan deteKtor konduktometer dalam wadah
kurang tepat sehingga nilai konduktivitas yang terukur
tidak mewakili konsentrasi keseluruhan KCl dalam
deionized water sepanjang wadah
Penggunaan mikroskop yang tidak tepat
KESIMPULAN
Pada percobaan difusi gas-cair didapatkan nilai D AB sebesar

0,077 cm2/detik pada suhu 50C dengan kesalahan literatur

sebesar 54.55%, sedangkan pada suhu 60C nilai D AB adalah

0,3358 cm2/detik dengan kesalahan literatur sebesar 1.65%.

Pada percobaan difusi cair-cair didapatkan nilai D AB sebesar

0.2311 cm2/detik pada konsentrasi KCl=1 M dengan kesalahan

literatur 73.97%, sedangkan pada konsentrasi 2M nilai D AB

adalah 0.1155 dengan kesalahan literatur sebesar 72.17


KESIMPULAN
Perbedaan konsentrasi antar larutan yang semakin
besar akan mempercepat laju difusi dan dapat
terlihat dari nilai koefisien difusi yang lebih besar.
Nilai gradien yang positif menunjukkan bahwa
seiring dengan penambahan waktu, maka
ketinggian aseton dalam tabung kapiler semakin
berkurang
Peningkatan suhu akan meningkatkan nilai
difusivitas aseton ke udara
Pengotor yang berada dalam wadah dapat
menyebabkan terhambatnya proses difusi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai