Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN JENIS FICUS

DENGAN MENGGUNAKAN SIG DI GUNUNG TILU


KABUPATEN KUNINGAN

Komar
Latar Belakang

Kelompok tumbuhan Ficus.


Peranan penting tumbuhan Ficus
Fungsi ekologi Hutan Lindung
Gunung Tilu.
Tumbuhan Ficus di kawasan
Hutan Lindung Gunung Tilu.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
Mengidentifikasi jenis ficus yang
terdapat di Kawasan Hutan Gunung Tilu.
Memetakan berbagai jenis ficus yang
terdapat di kawasan Hutan Gunung Tilu.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan
memberikan informasi tentang sebaran
dan distribusi ficus yang ada di kawasan
Hutan Gunung Tilu.
Metode Penelitian
Waktu dan Tempat
Metode Analisis Vegetasi
A. Semai adalah permudaan mulai
dari kecambah sampai dengan
D tinggi 1,5 meter.
B. Pancang adalah permudaan mulai
dari tinggi diatas 1,5 meter sampai
diameter < 10 cm.
C C. Tiang adalah permudaan dengan
ukuran diameter batang antara
B
10 cm dan < 20 cm
D. Pohon adalah tumbuhan berkayu
A dengan ukuran diameter 20 cm
Metode Analisis Vegetasi
Hasil dan Pembahasan
Struktur Vegetasi Semai
Struktur Vegetasi Pancang
Struktur Vegetasi Tiang
Struktur VegetasiPohon
Indeks Diversitas
Shannon (H)
Indeks Kemerataan Jenis
(E)
Pemetaan Berdasarkan Ketinggian.
Pemetaan Berdasarkan Kelerengan.
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat 26 jenis
vegetasi, 11 dianataranya merupakan teramasuk dalam keluarga Ficu. 11 Jenis
tersebut diantaranya adalah Benying (Ficus fistulosa), Bisoro (Ficus hispida), Bunut
(Ficus glabella), Calodas (Ficus involucrata), Caringin (Ficus benjamina), Darangdan
(Ficus abscura), Hampelas (Ficus ampelas), Ki Beas (Ficus annulata), Kondang (Ficus
variegata Bl.), Leles (Ficus retusa) dan Renghas (Ficus alba).
2. Secara keseluruhan dari 11 (sebelas) jenis vegetasi keluarga Ficus di Kawasan Hutan
Gunung Tilu tumbuh baik pada kisaran ketinggian 494 mdpl sampai dengan
ketinggian 659 mdpl. Sebaran jenis Ficus sebagian besar berada pada kelas
kelerengan >12-25%. Sedangkan pada kelas kelerengan >45 tidak ditemukan sama
sekali. Hal tersebut menunjukan bahwa Ficus tidak menyukai lahan hutan dengan
kelerengan yang sangat curam. Kesesuaian tempat tumbuh Ficus lebih
mengutamakan kondisi lahan yang landai dengan mendapatkan sinar matahari dan
ketersediaan air yang cukup.

Saran
3. Kondisi kemerataan jenis vegetasi yang cenderung labil maka perlu adanya
identifikasi berbagai jenis spesies vegetasi yang terancam punah akibat tekanan
lingkungan.
4. Indeks keanekaragaman yang sedang pada kawasan hutan yang cukup luas
menunjukan penggunaan dimensi luas yang didominasi oleh salah satu jenis
vegetasi, terutama jenis vegetasi dari hutan produksi. Oleh sebab itu perlu adanya
penataan kawasan serta batas-batas yang terencana.
Daftar Pustaka
Astika, G. 2003. Pengaruh Media Arang Sekam terhadap Pertumbuhan Semai
Ficus callosa Willd. ( Pangsar) [Skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan,
Institut pertanian Bogor.
[Depkes] Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.1997.Inventarisasi Tumbuhan Obat Indonesia (IV). Jakarta :
Djamhuri, E.1981. Kunci Pengenalan Jenis-Jenis Pohon di Sekitar kampus
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.Bogor.Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Depkes Republik Indonesia.
Resosoedarmo,R.S., Kuswata K, Aprilani S. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung:
Remadja Karya.
Sastrapradja, S. Dan Afriastini J.J. 1984. Kerabat Beringin, seri Sumberdaya
Alam.Bogor.Lembaga Biologi Nasional,LIPI.
Soekidjo. 1994. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung : Gramedia 229
Halaman.
Sumedi,E. 2003. Keanekaragaman Jenis Palem (Arecceae) di Resort Cikaniki
Taman Nasional Gunung Halimun [Skripsi]. Bogor.Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
Van Stenis, C.G.C., Bloemberg S, Eyum P.j. 1975 Flora untuk Sekolah Indonesia.
Jakarta Pusat : PT. Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai