PPT CHF
PPT CHF
Dispnea
Tanda kongesti vena
Orthopnea sistemik :
4. Asites
Klasifikasi
Tahapan Gagal Jantung berdasarkan struktural dan Beratnya gagal jantung berdasarkan gejala dan
kerusakan otot jantung. aktivitas fisik.
(NYHA)
Memiliki risiko tinggi mengembangkan gagal Aktivitas fisik tidak terganggu, aktivitas
jantung. Tidak ditemukan kelainan struktural yang umum dilakukan tidak
Stage A atau fungsional, tidak terdapat tanda/gejala. Kelas I menyebabkan kelelahan, palpitasi, atau
sesak nafas.
Secara struktural terdapat kelainan jantung Aktivitas fisik sedikit terbatasi. Saat
yang dihubungkan dengan gagal jantung, tapi istirahat tidak ada keluhan. Tapi aktivitas
tanpa tanda/gejala gagal jantung. fisik yang umum dilakukan
Stage B Kelas II mengakibatkan kelelahan, palpitasi atau
sesak nafas.
Gagal jantung bergejala dengan kelainan Aktivitas fisik sangat terbatasi. Saat
struktural jantung. istirahat tidak ada keluhan. Tapi aktivitas
Stage C Kelas III ringan menimbulkan rasa lelah, palpitasi,
atau sesak nafas.
Stage II Gagal jantung. Terdapat : ronkhi, S3 gallop, dan hipertensi vena pulmonalis, kongesti
paru dengan ronkhi basah halus pada lapang bawah paru. Prognosis kematian
sebanyak 17%
Stage III Gagal jantung berat, dengan edema paru berat dan ronkhi pada seluruh lapang
paru. Kilip P rognosis kematian sebanyak 38%
Stage IV Shock Kardiogenik. Pasien hipotensi dengan SBP <90mmHg, dan bukti adanya
vasokontriksi perifer seperti oliguria, sianosis, dan berkeringat. Prognosis kematian
sebanyak 67%
KRITERIA FRAMINGHAM
Kriteria Mayor: Kriteria Minor:
Dispnea nokturnal paroksismal atau ortopnea
Edema pergelangan
Distensi vena leher kaki bilateral
Ronkhi Basah Batuk pada malam
Kardiomegali pada hasil rontgen
hari
S3 gallop Hepatomegali
Peningkatan tekanan vena pusat > 16 Efusi pleura
cmH2O pada atrium kanan
Takikardi
Hepatojugular reflux
120x/menit
Penurunan berat badan 4,5 kg dalam
kurun waktu 5 hari sebagai respon Penurunan Kapasitas
pengobatan gagal jantung vital 1/3 dari normal.
Anamnesis
Ortopneu
PND
Cheyne stokes
Edema
Pemeriksaan fisik
1. Ronkhi 1. Hepatomegali
2. Bersifat simetris
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1. darah rutin,
2. urine rutin,
5. SGOT/PT,
6. BNP
Foto Thorax Echocardiogram
1. Q patologis,
1. Kardiomegali (CTR >50%)
2. hipertrofi ventrikel kiri dengan
2. Edema paru strain,
5. AV blok,
4. Remodelling eksentrik
4. Remodelling eksentrik
ventrikel kiri.
ventrikel kiri
5.Tidak ada mitral regurgitasi,
5. Regurgitasi ringan-sedang jika ada minimal.
katup mitral*
6.Hipertensi pulmonal*
6. Hipertensi pulmonal*
7. Pola pengisian mitral
abnormal.*
7. Pengisian mitral berkurang*
8.Terdapat tanda-tanda
8. Tanda-tanda meningkatnya tekanan pengisian meningkat.
tekanan pengisian ventrikel
Komplikasi
Cachexia jantung
Aritmia
Depresi
Kongesti paru
Cardiac arrest
Sudden death
Tata laksana
Tujuan pengobatan gagal jantung antara lain :
Menurunkan mortalitas
Definisi dan etiologi gagal jantung Memahami penyebab gagal jantung dan mengana
keluhan-keluhan timbul
Gejala-gejala dan tanda-tanda gagal jantung Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala gagal
jantung
4. DIURETIK
5. ANTAGONIS ALDOSTERON
Penyebab primer
Keadaan paru
Aru W. Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2009. Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing
Grady KL, Dracus K, Kennedy G, at al. Team management of patients
with heart failure. A statement for healthcare professionals from The
Cardiovascular Nursing Councils of The American Heart Assiciation
Circulation 2000
Sudoyo A W dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III ed.IV,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. h.
1514-7.