Anda di halaman 1dari 21

Kelompok F2

Tutor: dr. Yosephin


Penanganan dan Pencegahan Eunike Kusuma Yanti

HIV-AIDS dalam Meningkatkan 102012194

Pengetahuan dan Perilaku Erdward Sundoro 102013010


Masyarakat Erlin Efrina Winata 102013117
Anak Agung Gede Putra
Saskara 102013206
Agnes Dua Nurak 102013214
Venia102013415
William Tanujaya 102013438
Nur Sulaili Binti Borhan
102013511
Mukti Wisendha 102013546
Skenario 5

Angka kejadian HIV-AIDS semakin hari semakin memperihatinkan. Sampai dengan triwulan
III tahun 2014 jumlah kasus baru HIV HIV 7335 kasus, infeksi tertinggi menurut golongan
umur adalah 25-49 tahun mencapai 69,1%, 20-24 = 17,2%, umur > = 50 tahun = 5,5%.
Rasio laki-laki: perempuan = 1:1. Sementara itu kasus AIDS dari bulan Juli sampai
September 2014 telah bertambah 176 orang. Persentase tertinggi kasus AIDS pada usia
30-39 tahun (49%) umur 20-29 tahun (36,9%) dan umur 40-49 (13,1%). Rasio AIDS laki-
laki:perempuan adalah 2:1. Yang menarik adalah adanya 4% kasus berasal dari ibu yang
HIV positif yang menularkan kepada anakanya. Pemerintah saat ini sedang melaksanakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat
terhadap penyakit HIV-AIDS ini, antara lain dengan program VTC (Voluntary, Counseling
and Test). Diharapkan mampu menjaring sebanyak mungkin kasus HIV-AIDS sedini mungkin
untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain itu sasaran lainnya adalah usia muda dan
remaja agar mampu melaksanakan upaya promosi dan prevensi terhadap penyakit ini.
Istilah yang Tidak Diketahui

Level promotif: Proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kegiatan bersifat
promosi. (UU 36/2009 tentang kesehatan).
Level preventif: Sebuah usaha yang dilakuakan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diingikan. Prevensi secara etimologi berasal
dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi
atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang
sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan
untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi
seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005).
Rumusan Masalah

Angka kejadian HIV-AIDS semakin hari semakin


memprihatinkan.
Mind Map

Menemukan
penyebab
permasalahan Langkah
Bekerjasama penyelesaian
dengan unsur lain masalah
R
M
Analisis kejadian
Langkah-langkah
promosi
kesehatan Upaya
pencegahan
Hipotesis

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai


masalah HIV-AIDS.
Pendahuluan

Acquired Immunodeficiency SyndromeatauAcquired Immune


Deficiency Syndrome(disingkatAIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknyasistem kekebalantubuh manusia
akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya.
Virusnya sendiri bernamaHuman Immunodeficiency
Virus(disingkatHIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada
tubuh manusia.
Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik


bagaimana frekuensi penyakit berubah
untuk menguji data serta
menurut perubahan variabel-variabel
epidemiologi informasi-informasi yang diperoleh
dari studi epidemiologi deskriptif
Tidak menjelaskan sebab dan akibat

Mempelajari tentang:
Distribusi : Orang, tempat, waktu
Frekuensi : Insiden atau prevalen
Determinan faktor resiko : faktor yang mempengaruhi ( Agent, Host,
Environment, incubation, transmisi penyakit)
Penyebab Masalah

Agen
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Retrovirus rantai RNA tunggal
Penjamu
Manusia yang terinfeksi HIV
Lingkungan
Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus
genitalis, Herpes Simpleks dan Sypphilis yang
positif akan meningkatkan prevalensi HIV.
Lingkungan sosial yang buruk seperti
pergaulan bebas.
Lingkungan sosial ekonomi seperti pekerja
PSK juga ikut serta dalam penyebaran HIV.
Cara Transmisi

Cara Transmisi
Metode Sistem
Surveilence HIV/AIDS
Definisi: metode untuk mengetahui tingkat masalah melalui pengumpulan data
yang sistematis dan terus menerus terhadap distribusi dan kecenderungan infeksi
HIV dan penyakit terkait lainnya.
Tujuan: untuk memperoleh gambaran epidemiologi tentang infeksi HIV/AIDS di
Indonesia untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
Manfaat:
Melakukan pengamatan dini yaitu Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) HIV/AIDS
Dapat menjelaskan pola penyakit HIV/AIDS yang sedang berlangsung yang
dapat dikaitkan dengan tindakan tindakan/intervensi kesehatan masyarakat.
Contoh kegiatan: Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit HIV/AIDS
Konsep Surveilans HIV dan AIDS
Pengumpulan
Data
Kompilasi Data
Analisis Data
Interprestasi
-Mengisi informed consent Data
-Melakukan pemeriksaan fisik terhadap penderita Umpan Balik
yang mencurigakan terkena AIDS Data
-Pelaporan kasus surveilans AIDS
Monitoring
Evaluasi :
-Evaluasi input
-Evaluasi
proses
-Evaluasi
output
Langkah-Langkah Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar


mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Menurut Depkes RI (2005), 3 strategi dasar promosi kesehatan, yaitu:
Gerakan pemberdayaan
Bina suasana
Advokasi
5 level of prevention (Leavell and
Clark)
Bentuk kerjasama

Masalah kesehatan adalah tanggung jawab bersama


setiap individu,masyarakat, pemerintah dan swasta.
(Notoadjmojo S).
Bentuk kerjasama antara lain:
Bina Suasana
Gerakan pemberdayaan
Kemitraan
Bina Suasana
Bina Suasana merupakan upaya menciptakan opini dan atau mengkondisikan lingkungan
sosial, baik fisik maupun non fisik agar mampu mendorong individu, keluarga dan
kelompok untuk mau melakukan perilaku pencegahan dan berperan serta dalam
pengendalian HIV dan AIDS. Kegiatan Bina suasana antara lain melalui :
Mass Media Campaign (MMC):
Strategi ini menggunakan media massa (TV, radio, koran, majalah) sebagai kendaraan
utama untuk menyampaikan pesan-pesan pencegahan HIV dan AIDS.
Targeted-Multi Media Campaign (TMMC)
TMMC akan lebih terfokus, yakni pada populasi tertentu di daerah tertentu dengan jenis
media tertentu. Jenis-jenis media yang akan dimanfaatkan dalam TMMC ini adalah:
Website, Facebook, Twitter, SMS gateway, Hotline.

Sumber: Buku Rencana Operasional HIV AIDS (2010)


Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menumbuhkan kesadaran, kemauan,
kemampuan masyarakat dalam upaya pengendalian HIV dan AIDS. Pemberdayaan
masyarakat dilakukan melalui:
Intervensi Berbasis Sekolah;
contoh: Integrasi pesan HIV AIDS pada mading, acara MOS, pada kegiatan
ekstrakurikuler dan intrakurikuler
Intervensi Berbasis Luar Sekolah (Tempat Kerja, Komunitas dan Tempat Nongkrong)
Contoh: Pojok informasi dan konseling di mal, penyuluhan, mengadakan event

Sumber: Buku Rencana Operasional HIV AIDS (2010)


Kemitraan
Kemitraan dilakukan untuk mendukung upaya advokasi, bina
suasana dan pemberdayaan masyarakat. Kemitraan yang dibangun
terutama kemitraan di tingkat lapangan dengan organisasi
kemasyarakatan/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di
bidang pengendalian HIV dan AIDS, kelompok profesi, media massa
dan swasta/dunia usaha.

Contoh: menyusun data base mitra peduli HIV dan AIDS.

Sumber: Buku Rencana Operasional HIV AIDS (2010)


Kesimpulan
Untuk mengatasi masalah dipuskesmas kita perlu memilih
prioritas masalah terlebih dahulu, kemudian
menganalisanya, menentukan kesenjangan yang terjadi
kemudian mencari solusi yang tepat sehingga masalah
cakupan program puskesmas yang tidak terpenuhi dapat
terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai