Angka kejadian HIV-AIDS semakin hari semakin memperihatinkan. Sampai dengan triwulan
III tahun 2014 jumlah kasus baru HIV HIV 7335 kasus, infeksi tertinggi menurut golongan
umur adalah 25-49 tahun mencapai 69,1%, 20-24 = 17,2%, umur > = 50 tahun = 5,5%.
Rasio laki-laki: perempuan = 1:1. Sementara itu kasus AIDS dari bulan Juli sampai
September 2014 telah bertambah 176 orang. Persentase tertinggi kasus AIDS pada usia
30-39 tahun (49%) umur 20-29 tahun (36,9%) dan umur 40-49 (13,1%). Rasio AIDS laki-
laki:perempuan adalah 2:1. Yang menarik adalah adanya 4% kasus berasal dari ibu yang
HIV positif yang menularkan kepada anakanya. Pemerintah saat ini sedang melaksanakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat
terhadap penyakit HIV-AIDS ini, antara lain dengan program VTC (Voluntary, Counseling
and Test). Diharapkan mampu menjaring sebanyak mungkin kasus HIV-AIDS sedini mungkin
untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain itu sasaran lainnya adalah usia muda dan
remaja agar mampu melaksanakan upaya promosi dan prevensi terhadap penyakit ini.
Istilah yang Tidak Diketahui
Menemukan
penyebab
permasalahan Langkah
Bekerjasama penyelesaian
dengan unsur lain masalah
R
M
Analisis kejadian
Langkah-langkah
promosi
kesehatan Upaya
pencegahan
Hipotesis
Mempelajari tentang:
Distribusi : Orang, tempat, waktu
Frekuensi : Insiden atau prevalen
Determinan faktor resiko : faktor yang mempengaruhi ( Agent, Host,
Environment, incubation, transmisi penyakit)
Penyebab Masalah
Agen
Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Retrovirus rantai RNA tunggal
Penjamu
Manusia yang terinfeksi HIV
Lingkungan
Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus
genitalis, Herpes Simpleks dan Sypphilis yang
positif akan meningkatkan prevalensi HIV.
Lingkungan sosial yang buruk seperti
pergaulan bebas.
Lingkungan sosial ekonomi seperti pekerja
PSK juga ikut serta dalam penyebaran HIV.
Cara Transmisi
Cara Transmisi
Metode Sistem
Surveilence HIV/AIDS
Definisi: metode untuk mengetahui tingkat masalah melalui pengumpulan data
yang sistematis dan terus menerus terhadap distribusi dan kecenderungan infeksi
HIV dan penyakit terkait lainnya.
Tujuan: untuk memperoleh gambaran epidemiologi tentang infeksi HIV/AIDS di
Indonesia untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
Manfaat:
Melakukan pengamatan dini yaitu Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) HIV/AIDS
Dapat menjelaskan pola penyakit HIV/AIDS yang sedang berlangsung yang
dapat dikaitkan dengan tindakan tindakan/intervensi kesehatan masyarakat.
Contoh kegiatan: Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit HIV/AIDS
Konsep Surveilans HIV dan AIDS
Pengumpulan
Data
Kompilasi Data
Analisis Data
Interprestasi
-Mengisi informed consent Data
-Melakukan pemeriksaan fisik terhadap penderita Umpan Balik
yang mencurigakan terkena AIDS Data
-Pelaporan kasus surveilans AIDS
Monitoring
Evaluasi :
-Evaluasi input
-Evaluasi
proses
-Evaluasi
output
Langkah-Langkah Promosi Kesehatan