0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
114 tayangan8 halaman
Budidaya terpadu melibatkan pemeliharaan ikan dan komoditas lain seperti ternak dan tanaman di lahan dan waktu yang sama untuk memaksimalkan sumber daya. Jenis budidaya terpadu meliputi mina-ternak dengan ikan dan ternak seperti ayam, mina-padi dengan ikan dan padi, serta budidaya ikan-padi-ternak yang memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk. Budidaya ikan-tanaman air juga dilakukan den
Budidaya terpadu melibatkan pemeliharaan ikan dan komoditas lain seperti ternak dan tanaman di lahan dan waktu yang sama untuk memaksimalkan sumber daya. Jenis budidaya terpadu meliputi mina-ternak dengan ikan dan ternak seperti ayam, mina-padi dengan ikan dan padi, serta budidaya ikan-padi-ternak yang memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk. Budidaya ikan-tanaman air juga dilakukan den
Budidaya terpadu melibatkan pemeliharaan ikan dan komoditas lain seperti ternak dan tanaman di lahan dan waktu yang sama untuk memaksimalkan sumber daya. Jenis budidaya terpadu meliputi mina-ternak dengan ikan dan ternak seperti ayam, mina-padi dengan ikan dan padi, serta budidaya ikan-padi-ternak yang memanfaatkan limbah ternak sebagai pupuk. Budidaya ikan-tanaman air juga dilakukan den
atau dengan pertanian adalah pemeliharaan ikan dan komoditas lain dalam lahan dan waktu yang sama. Tujuan budidaya terpadu adalah memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan dan air, mengefisiensikan modal, tenaga dan waktu guna menghasilkan Iebih dan satu komoditas. JENIS BUDIDAYA TERPADU 1. MINA-TERNAK Budidaya ikan terpadu ikan dengan ternak, terutama ayam, itik, babi dan kambing banyak dipraktekkan oleh petani/pembudidaya ikan. Jenis ikan yang dipelihara adalah jenis ikan tahan dalam kualitas air yang relatif rendah (oksigen terlarut rendah dan gas-gas beracun tinggi. Pemeliharaan dengan pola polikultur dan ditujukan untuk pembesaran karena makanan yang tersedia berukuran besar. Jenis ikan yang dipelihara dengan komposisi pemakan plankton dan kotoran ternak yang dominan, diikuti omnivora dan bila diperlukan juga jenis karnivora. Jenis ikan yang dapat dipelihara adalah: karper, nila, gurame, nilem, lele, dan udang galah. 2. MINA-PADI Produktivitas sawah yang diusahakan mina-padi dilaporkan oleh banyak peneliti adalah 3-5 ton/ha padi dan ikan 200- 300 kg/ha tanpa pemberian pakan (Singh dkk. 1980). Pemeliharaan padi adalah pengolahan tanah, penyiangan, pemupukan dan tentunya pengairan. Pemupukan terdiri atas 150 kg/ha NPK dan 75 kg/ha urea, produksi padi berkisar 3,5 - 6,9 ton. Pakan tambahan berupa katul/dedak halus. Untuk pendederan benih kepadatan 25-30 ribu/ha ukuran 1 cm, setelah pemeliharaan 20-30 hari menghasilkan benih ukuran 3-5 cm dengan laju sintasan 30-50 %. Sistem budidaya dilakukan secara polikultur atau monokultur. Memperhatikan umur padi yang pendek, maka waktu pemeliharaan yang tersedia juga pendek, yaitu sekitar 70 hari. Benih ikan ditebar sesudah padi lilir, air mulai dinaikkan. Panen ikan dilakukan Iebih dulu, ketika tanaman padi akan mengalami fase pengisian dan menguning (umur 100 hari). Cara pemanenan dilakukan mengurangi air sehingga tinggal ada di caren dan ikan ditangkap. Penangkapan ikan pada caren menggunakan seser dan Iangsung dipindah ke tempat penampungan. 3. Budidaya Ikan-Padi-Ternak Budidaya terpadu bisa berkembang menjadi Iebih dan dua komoditas, yaitu ikan-babi-ayam dan ikan-padi-ternak. Ikan yang dipelihara di kolam mendapatkan pupuk Iimbah dan ternak babi, ternak babi sendiri mendapatkan pakan dan sisa pakan dan kotoran ayam. Sementara budidaya ikan-padi-ternak adalah kotoran ternak disamping menjadi makanan ikan dan pupuk bagi ikan maupun tanaman padi. 4. IKAN-TANAMAN AIR Tumbuhan yang digunakan yaitu eceng gondok,
kangkung air dan kapu-kapu, sementara ikan
yang digunakan yaitu lele dumbo. Lele dumbo dan tanaman air dapat hidup
bersama-sama dengan sifat saling memberi
manfaat. Limbah air dari pemeliharaan lele dumbo dapat digunakan sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan eceng gondok , kangkung air dan kapu-kapu.