Anda di halaman 1dari 18

Seorang anak laki-laki

dengan keluhan nyeri dan


kelainan bentuk pada
lengan kanan bawah
Anamnesis
Identitas

menanyakan apakah ada keluhan nyeri,lokasi nyeri, durasi

terjadinya nyeri, mulai kapan dirasakan nyeri, faktor pemberat


terjadinya nyeri Apakah ada pembengkakan pada bagian yang
nyeri, bagaimana bentuk pada tangan yang mengalami nyeri?
Apakah ada deformitas?
Menanyakan gejala dan keluhan penyerta.

Menanyakan riwayat penyakit dahulu


Pemeriksaan fisik
1. Look (inspeksi)

2. Feel (palpasi)

3. Move ( pergerakkan)
Pemeriksaan penujang
Pemeriksaan radiologi yaitu dilakukan foto
rontgen (x-ray), minimal harus dilakukan 2
proyeksi yaitu AP dan lateral.
Pemeriksaan radiologis dapat
menggunakan bantuan x-ray image yang
berdasarkan rules oftwo yang meliputi 2
posisi (AP dan LAT), 2 sendi (sendi atas dan
bawah tulang yang patah) dan
2ekstremitas (kanan dan kiri)
Working diagnosis
Fraktur tertutup antebrachii

pemeriksaan sensorik yang dilakukan tidak ada gangguan


karena tangan dapat digerakkan dengan baik.
Pemeriksaan disertakan dengan pemeriksaan
penunjang seperti sinar-X, CT-scan dan MRI untuk
melihat penyebab berlakunya deformitas pada
lengan kanan pasien.
Diferensial diagnosis
Fraktur Colles

Fraktur Colles adalah fraktur yang terjadi pada tulang


radius bagian distal yang berjarak 1,5 inchi dari permukaan
sendi radiocarpal dengan deformitas ke posterior (dorsal)
Fraktur Smith

Smith (orang Dublin, seperti Colles) mendeskribsikan fraktur


yang sama sekitar 20 tahun kemudian. Tetapi, pada cedera
ini fragmen distal bergeser ke anterior (volar), (inilah
mengapa fraktur ini kadang-kadang disebut dengan
kebalikan Colles ). Fraktur ini akibat jatuh pada punggung
tangan.
Fraktur Monteggia
Fraktur ini adalah fraktur sepertiga proksimal ulna yang disertai
dislokasi ke anterior dari kapitulum radius, dan juga lateral serta
ke posterior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap
ulna, misalnya sewakktu melindungi kepala pada pukulan,
sehingga disebut patah tulang tangkis
Fraktur Galeazzi
Fraktur ini merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau sublikasi
sendi radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma
langsung sisi lateral ketika jatuh.
Etiologi
Fraktur dapat disebabkan karena:
1. Trauma
trauma langsung
trauma tidak langsung
2. non trauma
3. Stres
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari

cedera, seperti kecelakan mobil, olah raga atau karena jatuh

Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:

- Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan


tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis Tulang
Patogenesis
Tulang bersifat rapuh namun mempunyai kekuatan
dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Tapi apabila
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang
di serap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang
yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya
kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosteum
dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks dan
jaringan lunak yang membungkus tulang akan rusak.
Manifestasi klinik
gejala-gejala yang timbul akibat fraktur tulang adalah:
Nyeri

Pembengkakan

Kemerahan dan rasa hangat atau panas

Memar

Deformitas

Immobilitas

Gangguan fungsi

Shock hipovolemik

Krepitasi
Penatalaksanaan
Pengananan fraktur terdiri daripada prinsip 4R yaitu:
Recognition (pengenalan)

membuat diagnosis yang benar berdasarkan anamnesis, bila


kejadian dan lokasi cedera dan pertolongan yang didapat seperti
Basic Trauma Life Support atau Advance Trauma Life Support.
Reposition (reposisi, reduksi)
mengembalikan tulang yang patah kearah/alignment yang benar.

pengembalian fragment distal terhadap proksimal

kedudukan dan neurovascular terjamin baik kembali


Retaining (mempertahankan)
tindakan mempertahankan kedudukan hasil reposisi
fiksasi luar dengan menggunakan gips
fiksasi dalam dengan menggunakan implant seperti
kirschner wire, plate dan screw, nail.

Rehabilitation (rehabilitasi)
Upaya mengembalikan fungsi alat atau anggota gerak
penyambungan fraktur butuh waktu yang lama
mengundang beberapa komplikasi seperti
a) disuse atrofi (otot, tulang)
b) perlengkatan, kekakuan (stiffness)
Komplikasi
komplikasi
segera
Komplikasi yang terjadi saat fraktur atau segera setelahnya.
Untuk komplikasi local:
Kulit: berlaku abrasi, laserasi, penetrasi
Pembuluh darah: terobek
System saraf: menganggu sumsum tulang belakang, saraf tepi
motorik dan sensorik organ
Otot: berlaku kecederaan
Untuk komplikasi umum:
Cedera multiple
Syok: berlaku syok hemoragik, syok neurogenik.
komplikasi dini
Komplikasi yang terjadi dalam beberapa hari
setelah kejadian.
Untuk komplikasi local:
Nekrosis kulit, gangrene, sindrom
compartment, thrombosis vena, infeksi sendi,
osteomielitis.
Untuk komplikasi umum:
ARDS (acute respiratory distress syndrome),
emboli paru, tetanus

komplikasi lambat atau kemudian


Komplikasi lama terjadi setelah patah tulang yang lama.
Untuk komplikasi local:
Sendi: berlaku ankilosis fibrosa, ankilosis osal
Tulang:
Gagal taut/taut lama/ salah taut
Distrofi reflex
Gangguan pertumbuhan
Osteomyelitis
Patah tulang kembali
Otot/tendo: penulangan otot, rupture tendon
Saraf: kelumpuhan saraf lambat
Untuk komplikasi umum:
Terjadi batu ginjal (akibat imobilisasi lama di tempat
tidur)
Prognosis
Pada kasus fraktur, prognosisnya bergantung dari tingkat

keparahan serta tatalaksana dari tim medis terhadap pasien


dengan korban fraktur.
Jika penanganan nya cepat, maka prognosisnya akan lebih

baik. Begitu juga sebaliknya.


jika fraktur yang dialami ringan, maka proses penyembuhan

akan berlangsung dengan cepat dengan prognosis yang baik.


Tapi jikalau pada kasus yang berat prognosisnya juga akan

buruk, bahkan jikalau parah, tindakan yang dapat diambil


adalah cacat fisik hingga amputasi.
Selain itu penderita dengan usia yang lebih muda
mempunyai prognosis yang lebih baik dibanding yang usia

Anda mungkin juga menyukai

  • Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    Dokumen21 halaman
    Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    resiseptiani
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen23 halaman
    Ulkus Kornea
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • 18 Reni SP
    18 Reni SP
    Dokumen20 halaman
    18 Reni SP
    teowijaya
    Belum ada peringkat
  • Bintang
    Bintang
    Dokumen18 halaman
    Bintang
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok18 Skenario10 E5
    Blok18 Skenario10 E5
    Dokumen22 halaman
    Blok18 Skenario10 E5
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 6 Fauzan
    Blok 6 Fauzan
    Dokumen15 halaman
    Blok 6 Fauzan
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 6 SP
    Blok 6 SP
    Dokumen11 halaman
    Blok 6 SP
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 20metpen
    Makalah Blok 20metpen
    Dokumen13 halaman
    Makalah Blok 20metpen
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 26 Rio
    PBL Blok 26 Rio
    Dokumen22 halaman
    PBL Blok 26 Rio
    Resti Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Dian Hiv Aids
    Dian Hiv Aids
    Dokumen18 halaman
    Dian Hiv Aids
    resiseptiani
    Belum ada peringkat
  • PBL 11
    PBL 11
    Dokumen10 halaman
    PBL 11
    Christopher Filbert
    Belum ada peringkat
  • Blok 26
    Blok 26
    Dokumen12 halaman
    Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 26
    Blok 26
    Dokumen12 halaman
    Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    resiseptiani
    0% (1)
  • PBL Blok 26
    PBL Blok 26
    Dokumen19 halaman
    PBL Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Fix Trii
    Fix Trii
    Dokumen16 halaman
    Fix Trii
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Gerd - Sken 5
    Gerd - Sken 5
    Dokumen15 halaman
    Gerd - Sken 5
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Cover PBL Blok 10
    Cover PBL Blok 10
    Dokumen2 halaman
    Cover PBL Blok 10
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 11 Hipotiroid
    Blok 11 Hipotiroid
    Dokumen14 halaman
    Blok 11 Hipotiroid
    Micco Joshua Apriano P
    Belum ada peringkat
  • GRACE PPT Blok 9
    GRACE PPT Blok 9
    Dokumen22 halaman
    GRACE PPT Blok 9
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • (Resi) PBL 26 HIV
    (Resi) PBL 26 HIV
    Dokumen22 halaman
    (Resi) PBL 26 HIV
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen11 halaman
    Epi Lepsi
    Timothy Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Dokumen22 halaman
    Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 7
    Makalah Blok 7
    Dokumen13 halaman
    Makalah Blok 7
    poliututu
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid Interna - Sken 13
    Hemoroid Interna - Sken 13
    Dokumen17 halaman
    Hemoroid Interna - Sken 13
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 18 Pertusis
    Blok 18 Pertusis
    Dokumen9 halaman
    Blok 18 Pertusis
    matsuyamateo
    Belum ada peringkat
  • Blok 10
    Blok 10
    Dokumen16 halaman
    Blok 10
    Girt Lamberth Robert Uniplaita
    Belum ada peringkat
  • Ica 1
    Ica 1
    Dokumen17 halaman
    Ica 1
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Dokumen20 halaman
    Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat