2. Feel (palpasi)
3. Move ( pergerakkan)
Pemeriksaan penujang
Pemeriksaan radiologi yaitu dilakukan foto
rontgen (x-ray), minimal harus dilakukan 2
proyeksi yaitu AP dan lateral.
Pemeriksaan radiologis dapat
menggunakan bantuan x-ray image yang
berdasarkan rules oftwo yang meliputi 2
posisi (AP dan LAT), 2 sendi (sendi atas dan
bawah tulang yang patah) dan
2ekstremitas (kanan dan kiri)
Working diagnosis
Fraktur tertutup antebrachii
Pembengkakan
Memar
Deformitas
Immobilitas
Gangguan fungsi
Shock hipovolemik
Krepitasi
Penatalaksanaan
Pengananan fraktur terdiri daripada prinsip 4R yaitu:
Recognition (pengenalan)
Rehabilitation (rehabilitasi)
Upaya mengembalikan fungsi alat atau anggota gerak
penyambungan fraktur butuh waktu yang lama
mengundang beberapa komplikasi seperti
a) disuse atrofi (otot, tulang)
b) perlengkatan, kekakuan (stiffness)
Komplikasi
komplikasi
segera
Komplikasi yang terjadi saat fraktur atau segera setelahnya.
Untuk komplikasi local:
Kulit: berlaku abrasi, laserasi, penetrasi
Pembuluh darah: terobek
System saraf: menganggu sumsum tulang belakang, saraf tepi
motorik dan sensorik organ
Otot: berlaku kecederaan
Untuk komplikasi umum:
Cedera multiple
Syok: berlaku syok hemoragik, syok neurogenik.
komplikasi dini
Komplikasi yang terjadi dalam beberapa hari
setelah kejadian.
Untuk komplikasi local:
Nekrosis kulit, gangrene, sindrom
compartment, thrombosis vena, infeksi sendi,
osteomielitis.
Untuk komplikasi umum:
ARDS (acute respiratory distress syndrome),
emboli paru, tetanus