Anda di halaman 1dari 22

Grace Stefani C

102011149
Struktur histologis bagian-bagian yang
terdapat disini :
Labium oris
Buccal
Dent
Gingivae
Linguae
Palatum molle & durum
Labium oris dapat dibagi dalam 3
area
1. Area Cutanea :struktur kulit tipis
dengan adnexa kulit yang biasa
terdapat
2. Area merah bibir (area
intermedia )
Epitelnya berlapis gepeng tidak
bertanduk
Epitelnya transparan(jernih)
karna mengandung butir-butir
eleidin
Papilla jaringan ikatnya tinggi2
dan mengandung banyak kapiler
3. Area oral mukosa :
Bagian ini mempunyai
struktur histologis yang
sama dgn pipi
Epitelnya berlapis gepeng
tidak bertanduk
Lamina propianya agak
kompak
Pada tumika submukosa
didapati kelenjar labialis
yang bersifat seromukus
Dibawah submukosa didapati
otot lurik (M.orbicularis oris)
Seluruh permukaan dorsal
lidah : papil2 lidah.
Epitelnya berlapis gepeng
bertanduk atau tidak
bertanduk.
Papilla linguae di 2/3 bagian
anterior lidah terdiri dari
papilla filiformis, papilla
fungiformis dan papilla
circumvallata. Papilla filiformis
dan fungiformis mrpkn
projeksi jar.ikat yang ditutup
oleh epitel
Papilla circumvalata Lipatan membrana
(9-12) tersusun dalam mukosa dibagian
sulcus terminalis yang posterolateral lidah
membentuk huruf V membentuk papillae
foliata yang pada
manusia tidak
papilla circumvallata berkembang baik.
letak dibawah
permukaan lidah 1/3 posterior bagian
dikelilingi oleh dorsal lidah bebas
dinding epitel lidah dari papilla lidah.
Disini terdapat
Tonsilla linguae
Papil terbanyak tersebar
diseluruh permukaan
dorsal 2/3 anterior lidah
Epitelnya berlapis gepeng
bertanduk
Bentuknya runcing
Tidak ada taste buds
Modifikasi papilla ini
disebut papilla
cuneiform(papilla conica)
Tersebar diantara papilla
filiformis
Epitelnya berlapis gepeng
tidak/sedikit bertanduk
Permukaannya lebih lebar
dari dasarnya
Ada papilla sekunder
Ada Taste buds
Modifikasi papilae ini
disebut papilla
lentiformis
Taste buds tdp di
dinding sumur
2 atau lebih sumur
paralel
Pada manusia tidak
berkembang baik,
berkembang baik
pada kelinci
Epitelnya berlapis gepeng tak
bertanduk
Bentuk menyerupai papilla
fungiformis
Bagian dasar lebih kecil dari
permukaan bebas
Ada sulcus sircular(cryptus)
Pada sisi lateralnya terdapt
taste buds (tunas kecap)
Ductus ekskretorius kelenjar
serous Von ebner bermuara ke
criptus
Letak dijaringan epitel
Ada taste pore yang
mrpkn canal ke dunia luar
Dengan mikroskop cahaya
dapat dibedakan 3 macam
sel;yaitu
1. sel reseptor (intinya muda)
2. sel sustentacular (intinya tua)
3. sel basal yang kecil2 (stem
cell) tersebar di daerah basal
dan lateral taste buds
Perggantian sel dalam
kuncup kecap + 10 hari
1. Motilitas : mengacu pada kontraksi otot yang
mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.
Otot polos di dinding terus berkontraksi dengan
kekuatan rendah yang dikenal dengan tonus. Tonus
penting untuk mempertahankan agar tekanan pada
isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah
dinding saluran pencernaan melebar secara
permanen setelah mengalami distensi(peregangan).

Di dalam mulut sampai organ faring dan esophagus,


motilitas yang terjadi adalah mengunyah dan
menelan.
o Bolus makanan dalam mulut

o Penghambatan refleks gerakan mengunyah pada otot

o Rahang bawah turun

o Refleks regang otot rahang bawah

o Kontraksi rebound

o Mengangkat rahang bawah

o Pengatupan gigi, bolus melawan dinding mulut

o Menghambat otot rahang bawah rebound lagi


o Bolus didorong ke faring

o Merangsang reseptor tekanan di faring

o Kirim impuls aferen ke pusat menelan di medula

o Secara refleks mengaktifkan otot-otot dalam


proses menelan
Sejumlah getah pencernaan disekresikan kedalam lumen saluran

pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin

Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen

organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim,

garam empedu dan mukus.

Sekresi semua getah penceraan memerlukan energi:

1. transportasi aktif sebagian bagian mentah ke sel.

2. sintesis produk sekretorik oleh retikulus endoplasma.


Saliva terdiri dar 99,5% H20 serta 0,5% protein dan elektrolit.

Protein air liur terpenting, menentukan fungsi saliva sebagai berikut :

1. Air liur memulai pencernaan karbohidrat dimulut melalui kerja amilase liur, suatu

enzim yang memecah polisakarida menjadi disakarida.

2. Air liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel

makanan, sehingga saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena

adanya mukus, yang ketal dan licin.

3. Air liur memiliki efek anti bakteri oleh lisozim, suatu enzim yang menghancurkan

suatu bakteri tertentu.


Proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah
menjadi satuan-satuan lebih kecil yang bisa diserap oleh enzim-enzim
yang diproduksi dalam sistem pencernaan.

Manusia mengkonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya energi :


Karbohidrat.
Polisakarida/disakarida diubah menjadi monosakarida.

Protein.
Melalui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi
konstiituen mereka, yaitu asam amino serta beberapa polipeptida
kecil, keduanya merupakan satuan protein yang diserap.
Lemak.
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam
bentuk trigliserida yaitu lemak netral. Produk akhir
pencernaan lemak adalah monogliserida dengan asam
lemak, yang merupakan satuan lemak yang dapat diserap.

Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis


(penguraian oleh air) enzimatik. Dengan menambahkan
H20 ditempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan
memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-
subunit molekuler kecil didalam molekul nutrient - bebas
Pada mulut tidak terdapat penyerapan makanan, hanya
ada penyerapan obat-obatan, misalnya nitrogliserin.

Melalui proses penyerapan (absorpsi), satuan-satuan


kecil yang dapat diserap, dihasilkan dari proses
pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin dan
elektrolit, dipindahkan dari saluran lumen pencernaan
ke dalam darah atau limfe.
Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari

struktur yang komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih

kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di

dalam sistem pencernaan. Keterkaitan antar organ dan fungsi

merupakan satu kesatuan dalam memproses makanan yang

masuk. Adanya gangguan pada salah satu organ dapat

menimbulkan dampak bagi sistem pencernaan. Misalnya

sariawan, dapat menyebabkan rasa nyeri dan gangguan pada

sistem pencernaan di mulut.

Anda mungkin juga menyukai

  • Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    Dokumen21 halaman
    Blok 6 Plexus Brachialis DKK
    resiseptiani
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen23 halaman
    Ulkus Kornea
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • 18 Reni SP
    18 Reni SP
    Dokumen20 halaman
    18 Reni SP
    teowijaya
    Belum ada peringkat
  • Bintang
    Bintang
    Dokumen18 halaman
    Bintang
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok18 Skenario10 E5
    Blok18 Skenario10 E5
    Dokumen22 halaman
    Blok18 Skenario10 E5
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 6 Fauzan
    Blok 6 Fauzan
    Dokumen15 halaman
    Blok 6 Fauzan
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 6 SP
    Blok 6 SP
    Dokumen11 halaman
    Blok 6 SP
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 20metpen
    Makalah Blok 20metpen
    Dokumen13 halaman
    Makalah Blok 20metpen
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 26 Rio
    PBL Blok 26 Rio
    Dokumen22 halaman
    PBL Blok 26 Rio
    Resti Wulandari
    Belum ada peringkat
  • Dian Hiv Aids
    Dian Hiv Aids
    Dokumen18 halaman
    Dian Hiv Aids
    resiseptiani
    Belum ada peringkat
  • PBL 11
    PBL 11
    Dokumen10 halaman
    PBL 11
    Christopher Filbert
    Belum ada peringkat
  • Blok 26
    Blok 26
    Dokumen12 halaman
    Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 26
    Blok 26
    Dokumen12 halaman
    Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    Dokumen16 halaman
    Laporan Kasus Gizi Buruk FF
    resiseptiani
    0% (1)
  • PBL Blok 26
    PBL Blok 26
    Dokumen19 halaman
    PBL Blok 26
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Fix Trii
    Fix Trii
    Dokumen16 halaman
    Fix Trii
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Gerd - Sken 5
    Gerd - Sken 5
    Dokumen15 halaman
    Gerd - Sken 5
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Cover PBL Blok 10
    Cover PBL Blok 10
    Dokumen2 halaman
    Cover PBL Blok 10
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 11 Hipotiroid
    Blok 11 Hipotiroid
    Dokumen14 halaman
    Blok 11 Hipotiroid
    Micco Joshua Apriano P
    Belum ada peringkat
  • Blok 14
    Blok 14
    Dokumen18 halaman
    Blok 14
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • (Resi) PBL 26 HIV
    (Resi) PBL 26 HIV
    Dokumen22 halaman
    (Resi) PBL 26 HIV
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Dokumen11 halaman
    Epi Lepsi
    Timothy Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Dokumen22 halaman
    Kesulitan Menahan Buang Air Kecil
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 7
    Makalah Blok 7
    Dokumen13 halaman
    Makalah Blok 7
    poliututu
    Belum ada peringkat
  • Hemoroid Interna - Sken 13
    Hemoroid Interna - Sken 13
    Dokumen17 halaman
    Hemoroid Interna - Sken 13
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Blok 18 Pertusis
    Blok 18 Pertusis
    Dokumen9 halaman
    Blok 18 Pertusis
    matsuyamateo
    Belum ada peringkat
  • Blok 10
    Blok 10
    Dokumen16 halaman
    Blok 10
    Girt Lamberth Robert Uniplaita
    Belum ada peringkat
  • Ica 1
    Ica 1
    Dokumen17 halaman
    Ica 1
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat
  • Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Dokumen20 halaman
    Intusepsis Pada Anak - Sken 12
    Resi Septiani
    Belum ada peringkat