Batuk Berdarah pada Seorang

Wanita
Kelompok E5

Inge Praditha (102010234)

Gabby Agustine (102010322)
Yosi Erlin Aprilina (102011078)
Givela Harsono (102011244)
Gian Alodia Risamasu (102011344)
Bob Arvianto (102011365)
Yohana A Inangele (102011380)
Predy J.Samosir (102011405)
 Skenario
Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan batuk darah sejak 4
bulan yang lalu. Pasien telah berobat
sebelumnya, dan telah menjalani pengobatan TB
selama 2 bulan, tapi keluhan batuk darah
tersebut belum berkurang. Selain itu, selama 1
bulan ini, pasien mengeluh sering sakit pada
punggung di sekitar tulang belakangnya. Pasien
pernah menjalani operasi total pengangkatan
payudara 1 tahun yang lalu setelah didiagnosa
terkena kanker payudara.
 Rumusan Masalah
Perempuan 55 tahun, batuk darah,
pernah mengalami pengobatan selama 2
bulan dan telah menjalani operasi total
pengangkatan payudara 1 tahun yang
lalu.
 Analisis Masalah
Komplikasi anamnesis Pemeriksaan:
1. Fisik
2.Penunjang
Prognosis Working
Diagnosis:
Perempuan 55 tahun dengan
keluhan batuk darah, pernah Ca Paru
mengalami pengobatan
selama 2 bulan dan telah
Penatalaksanaan: menjalani operasi total
1. Medikamentosa pengangkatan payudara 1 Differential
tahun yang lalu. Diagnosis
2. non-
medikamentosa

Patogenesis Etiologi
dan Gejala Epidemiolog
Klinis i
 Hipotesis
Wanita 55 tahun tersebut mengalami kanker
paru.
Anatomi Paru
 Anamnesis
Pengobatan terhadap TBC
Batuk ? Sputum ? Konsistensi (lendir, darah,
dll) ? Volume ?
Riwayat penggunaan rokok dan meminum
alkohol
Riwayat kontak dengan penderita Tb lain ?
Kanker payudara yang telah diangkat 1 tahun
yang lalu, beserta hasil dan monitoring dari
kanker tersebut.
 Pemeriksaan
Inspeksi
Penurunan BB
Anoreksia
Kelemahan
Demam
pembengkakan pada wajah dan lengan.
Palpasi: nyeri dada dan nyeri tulang.
Perkusi (massa = pekak)
Auskultasi (obstruksi = wheezing)
 Pemeriksaan

Rontgen:
Nodul paru soliter
Bronkoskopi:
Alat bronkoskop yang dimasukan ke dalam saluran
napas sehingga dapat menilai keadaan saluran
napas,
Pengambilan spesimen
 Pemeriksaan
CT scan: Identifikasi tumor ukuran, lokasi, dan
apakan ada keterlibatan pada kelenjar getah
bening di dada, maupun penyebaran di paru-
paru.
MRI toraks: melihat apakah terjadi metastasis
yang jauh.
Laboratorium serum: pansitopenia karena
adanya keterlibatan sumsung tulang,
ketidakseimbangan elektrolit akibat gangguan
endokrin, dan pengingkatan enzim hati.
 Diagnosis
Penyebab Gejala Klinis Therapy

Kanker paru Rokok, bahan Hemoptisis, nyeri Pembedahan

bangunan, radiasi, dada, anoreksia,
dll
TBC Mycobacterium Hemoptisis, nyeri INH, Rifampisin,
tuberculosis dada, demam, Pirazinamid
anoreksia,
Pneumonia Streptococcus, Nyeri dada, abses, Antibiotika
klebsiella, demam
enterobnacter, dll
 Etiologi
80-90 % insiden kanker paru disebabkan oleh
asap rokok.
Polusi udara, radiasi, radon, dan pajanan
bahan indsutri seperti asbes, arsen, sulfur
dioksida, formaldehid, silika, dan nikel
 Etiologi
Karsinoma paru non-small cell
Adenokarsinoma
Muncul dari sel kelenjar dalam epitek bronkus dan lokasinya sering
perifer, bermetastasis sejak dini, dan merupakan kaknker paru
tersering pada wanita, adenokarsinoma juga tidak berhubungan
dengan pajanan asap rokok.
Karsinoma sel mukosa
Muncul dari epitel sel skuamosa bronkus dan sering berlokasi
sentral, memiliki metastasis yang lambat.
Large cell carcinoma
Muncul dari adenokaarsinoma, maupun skuamosa. Kanker ini
bersifat anaplastik sehingga asal selnya tidak teridentifikasi.
Merupakan tumor agresif yang bermetastasis awal.
 Etiologi
Karsinoma paru small cell
Muncul dari sel neuroendokrin di dalam bronkus,
bersifat sangat agresif dan biasanya sudah
bermetastasis sejak terdiagnosis.
 Epidemiologi
Pembunuh nomor satu pada pria dan wanita
di Amerika Serikat dan di dunia.

Sekitar 172.000 kasus dan 153.000 kematian

dilaporkan di ameriksa serikat pada tahun
1994. Laki-laki > wanita (sekarang seimbang).

Mortalitas pria = 33%; wanita=23%

 Patofisiologi
Metastasis:
Invasi Langsung
Invasi Limfatik
Hematogenous
 Gejala Klinis
Sering terjadi Gejala adanya penyebaran
regional
Perubahan batuk Sindrom vena cava superior
Sindrom Horner
Bronkitis atau pneumonia Obstruksi trakea atau esofagus
yang resisten antibiotik Efusi pleura
berulang Hipoksia dan dispnea yang
Hemoptisis bergubungan dengan penyebaran
limfatik
Nyeri dada Suara serak akibat paralisis nervus
Wheezing laringus rekuren
Sindrom Pancoast (nyeri bahu yang
Penurunan berat badan menyebar ke arah lengan sepanjang
Disfagia nervus ulnaris)
Efusi perikardial dan tamponade
Kelelahan jantung.
 Gejala Klinis
Gejala adanya metastasis atau
sindrom paraneoplastik
Sakit kepala, perubahan status
kesadaran
Nyeri tulang berhubungan dengan
penyebaran ke tulang
Sindrom paraneoplastik lainnya
Rasa tidak nyaman pada perut,
peningkatan kadar tesa fungsi hati
Pansitopenia sekunder akibat
penyebaran ke tulang.10
 Penatalaksanaan
Pembedahan
Kemoterapi
Terapi Radiasi
Terapi lain
Terapi laser melalui bronkoskop dapat bersifat paliatif
terutama pada pasien dengan hemoptisis berat
Modifier respons biologis (antibodi monoklonal
terhadap faktor pertumbuhan, interleukin)
Terapi gen (transfekting dengan p53, terapi
antisense).4
 Prognosis
Tumor terlokalisir = 37%,
Umumnya = 13% [ 5 Tahun] Prognosis terbaik
didapatkan pada pasien dengan kanker paru sel
skuamosa, yang berdiferensiasi baik.
Pasien yang berobat jalan dapat mentolerir terapi
lebih baik dibandingkan dengan mereka yang
menjalankan rawat inap dengan 50% waktu di
luar tempat tidur.
Small cell karsinoma dgn kemoterapi = 15-20%
[harapan hidup 12-16 bulan]
 Kesimpulan
Wanita 55 tahun dengan keluhan batuk darah
dan sakit pada punggung di sekitar tulang
belakangnya menderita Kanker Paru.

Hipotesis Diterima