Program Penanganan dan

Pencegahan HIV dan AIDS

di Puskesmas
Ardianti Matatula (102013083)
Kasus skenario 5
 HIV-AIDS
HIV : Human Immunodeficiency Virus
Pengertian AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

1. Transmisi seksual
Proses 2. Transmisi non seksual
3. Masa prenatal

Tahap awal : Periode jendela (1-3 bulan)

Cara Tahap kedua : Masa laten (5- 10 tahun)
penularan Tahap Ketiga : Gejala AIDS timbul 1 bulan

Gejala utama : Demam, diare kronis, penurunan berat badan

Gejala Gejala minor : Batuk, infeksi mulut dan tenggorokan (candida
albicans), pembengkakan kelenjar getah bening
 Epidemiologi
Faktor pembawa dari penyakit AIDS adalah virus HIV
(Immunodeficiency Virus).
Sejumlah virus yang ada didalam darahnya

Perempuan > laki-laki

Remaja (pergaulan bebas)
Kelompok seksual aktif (20-30 tahun)
Resistensi, imunitas, infektiousness

Lingkungan biologis
Lingkungan sosial
Budaya
keagamaan
 Strategi Promosi Pesehatan Menurut
WHO

Advokasi Dukungan Sosial Pemberdayaan Masyarakat

(Social support) (Empowerment)
Presentasi dan Mensosialisasikan Lembaga Swadaya
seminar tentang program kesehatan Masyarakat (LSM)
usulan program Layanan Komprehensif
(pejabat yang terkait). HIV berkesinambungan
Sowan kepada para (LKB)
pejabat yang relevan
dengan program yang
diusulkan.
Manajemen dan Administrasi
Puskesmas
Masukan Perencanaan Pelaksanaan

Pengawasan
Dampak Keluaran
(controling)
No 5 level prevetion Penjelasan
(Leavell and Clark )
1. Health promotion Pendidikan kesehatan reproduksi tentang HIV-AIDS

Menghindari seks bebas

2. General dan spesific Imunisasi

protection
Peningkatan ketrampilan untuk mencegah ajakan narkotika

Penggunaan kondom

3. Early diagnosis dan Tes PCR

promt treatment
Program VCT

Rapid test

TIPK (test dan konseling HIV atas inisiatif kesehatan) untuk ibu
hamil / Provider Initiated HIV testing and counseling (PITC)

Antiretroviral (ARV)

4. Disability Limitation Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan

5. Rehabilitation Mengembangkan lembaga rehabilitasi, memberikan dukungan moral

 Surveilans
metode untuk mengetahui tingkat masalah melalui pengumpulan data yang sistematis
dan terus menerus terhadap distribusi dan kecenderungan infeksi HIV dan penyakit
terkait lainnya

Tahap persiapan Tahap pengumpulan data Tahap analisis dan

Menetapkan Harus sistematis, terus interpretasi
tujuan menerus, lengkap, tepat
surveilans, wktu, benar serta jujur
defenisi dari
kasus, sumber
data

Tahap evaluasi Diseminasi dan advokasi

Efektifitas sistem, jumlah penyakit Kepada orang-orang yang
yang diamati, dampak deseminasi berkepentingan dan sebagai umpan
dan advokasi, waktu, dana, tenaga baik, untuk advokasi dilakukan kepada
yang diperlukan Bupati/Walikota dan DPRD
 Kerja Sama Pemerintah Puskesm as
Tahap pertama : kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan
Tahap kedua kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah
Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas
sector.

Kerja Sama Lintas Program Kerja Sama Lintas Sectoral

Kerja sama lintas sektor melibatkan

Kerja sama yang dilakukan antara
dinas dan orang-orang di luar sektor
beberapa program dalam bidang yang
kesehatan yang merupakan usaha
sama untuk mencapai tujuan yang sama
bersama mempengaruhi faktor yang
Manajemen Terpadu Balita Sakit,
secara langsung atau tidak langsung
keterpaduan KIA dengan P2M, gizi,
terhadap kesehatan manusia.
promosi kesehatan, pengobatan, UKS,
UKS, keterpaduan sektor kesehatan,
keterpaduan kesehatan lingkungan
agama, Upaya promosi kesehatan:
dengan promosi kesehatan, pengobatan,
keterpaduan sektor kesehatan,
kesehatan gigi, kesehatan reproduksi
pendidikan, agama, pertanian.
remaja dan kesehatan jiwa
 Program Puskesmas untuk HIV-AIDS

( - ) kembali test 3
bulan

Test ELISA/ Westren (+) pemeriksaan ke2

VCT
blot/ Rapid test dan ke 3

Terapi ARV

Cara hidup sehat dan

bagaimana agar tidak
menularkan ke orng
lain
 Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu
merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi
AIDS .
Upaya pencegahan penyakit ini terutama pada level promotif dan
preventif.
Surveilans HIV/AIDS adalah metode untuk mengetahui tingkat
masalah melalui pengumpulan data yang sistematis dan terus menerus
terhadap distribusi dan kecenderungan infeksi HIV dan penyakit
terkait lainnya.
Tujuan surveilans HIV/AIDS adalah untuk memperoleh gambaran
epidemiologi tentang infeksi HIV/AIDS di Indonesia untuk keperluan
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
Diperlukan penanganan secara keseluruhan dalam seluruh lapisan
masyarakat karena HIV AIDS. Dalam hal ini diperlukan kerja sama
berbagai sector terutama dari pendidikan dan agama

Kesimpulan