Purwoceng
KELOMPOK 4
Disusun Oleh :
1. Rizky Awaliyah
(145040101111075)
2. Rowdhatul Umroh
(145040101111095)
3. Tita Eka Mayang Sari
(145040101111101)
4. Fitri Nufita Sari
(145040101111124)
5. Aprinita S. Marpaung
(145040101111126)
6. Despa Siswanti
(145040101111129)
POTENSI & PRODUKSI AKAR
WANGI
Potensi
Akar
Wangi
Indonesia Haiti
Persyaratan Tumbuh
Penyiraman
Pemangkasan
Pemotongan Bonggol
Bonggol dapat dipotong dengan alat pemotong secara
manual dengan golok atau dengan menggunakan mesin
pemotong (perajang).
Pencucian Akar
Bonggol dicuci dengan air mengalir kemudian
dikibaskan/dikeprik agar tanah bisa lepas dari akar. Tiriskan
hingga kering lalu jemur supaya awet.
Penanganan Pasca Panen
Penjemuran Akar
Pengeringan dilakukan di atas lantai penjemur yang
diberi alas tikar, atau bambu anyam dengan ketebalan 20-
30 cm. Penjemuran dilakukan dari pukul 09.0014.00
dengan posisi akar wangi di atas tatakan bambu agar
mudah tiris dan selanjutnya dibolak-balik 23 kali dengan
masa penjemuran sekitar 2 hari lebih sampai benar-benar
kering.
Jika kadar air sudah tinggal 15%, akar wangi siap
diangkat. Bila ingin dijadikan minyak, pengeringan jangan
tertalu lama. Simpan di tempat yang teduh bersuhu
ruangan. Sebelum disuling, akar wangi harus dirajang dulu
supaya akar mudah mengeluarkan minyak.
Penanganan Pasca Panen
Penyimpanan
Jika tidak segera disuling, akar wangi dikemas dalam
karung plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan
dengan cara ditumpuk dalam gudang yang tidak tembus
cahaya matahari, tidak lembab, suhu 20-30oC, dan
letaknya jauh dari ketel suling. Tujuannya adalah untuk
mengurangi penguapan minyak selama penyimpanan.
Perajangan Akar
Dilakukan dengan golok atau dengan mesin khusus
perajang akar, dengan panjang sekitar 10-15 cm. Akar
setelah dirajang harus segera dimasukkan ke dalam ketel
suling untuk menghindari penguapan minyak dari bagian
akar yang dipotong.
Pasca Panen (Pengolahan)
Akar wangi
kering di
rajang terlbih
dahulu
Kemudian Dimasukkan ke
dilakukan dalam ketel
penyaringan suling
untuk
memisahkan air
dan minyak