Anda di halaman 1dari 36

EPIDEMIOLOGI

MALARIA

Oleh :
Achmad Syaifudin, SKM, DAP & E
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
DEFINISI

Malaria adalah suatu penyakit akut maupun


kronis yang disebabkan karena Plasmodium
yang ditandai dengan gejala demam,
menggigil, berkeringat dan sakit kepala yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
betina
HUBUNGAN HOST, AGENT DAN ENVIRONMENT

PENULARAN AKAN TERJADI BILA 3 UNSUR


SALING TERKAIT ATAU BERHUBUNGAN

HOST

AGENT ENVIRONMENT
FAKTOR PENTING

Host / pejamu :
intermediate (manusia, asexual)
definitif (nyamuk, sexual)

Agent (penyebab penyakit)

Environment (lingkungan)
PEJAMU

Makhluk hidup termasuk manusia yang bisa


terinfeksi agent/penyebab penyakit
merupakan tempat berkembang biak agent

Faktor intrinsik yang mempengaruhi kerentanan host


terhadap agent :
Umur
Jenis kelamin
Ras
Riwayat malaria sebelumnya / imunitas
Cara hidup
Status sosial / ekonomi
Status gizi
FAKTOR NYAMUK

Indonesia : 24 spesies anopheles (vektor)


Jawa Tengah : 4 spesies
- Anopheles aconitus
- Anopheles maculatus
- Anopheles balabacensis
- Anopheles sundaicus

Efektifitas vektor dipengaruhi :

Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia


Kesukaan menghisap darah manusia
Frekuensi menghisap darah
Lamanya sporogoni (incubasi extrinsik)
Lamanya hidup nyamuk (longivity)
VECTOR-ANOPHELES
Anopheles mosquitoes
Hasil Spot Survey Entomologi

Kabupaten Species Breeding places


Banyumas An. balabacensis Mata air
An. maculatus Sungai, kolam
An. aconitus Sawah
Wonosobo An. balabacensis Genangan air di kebun salak, duku
An. aconitus Sawah
Purworejo An. balabacensis Mata air
An. maculatus Sungai
An. aconitus Sawah
An. sundaicus Lagoon
Banjarnegara An. balabacensis Mata air
An. aconitus Sawah berteras
Cilacap An. sundaicus Kolam

FAKTOR AGENT (PARASIT)

Semua unsur atau elemen hidup yang bila kontak


dengan manusia yang rentan akan menstimulir
terjadinya penyakit
agent biologis : protozoa (binatang bersel 1)

Hidup dalam tubuh manusia dan dalam tubuh nyamuk

Manusia : tidak kawin/membelah diri (schizogoni)

Nyamuk : kawin (sporogoni)


PENYEBAB MALARIA

Jenis parasit :
Genus : plasmodium, Fam : plasmodiidae,
Ordo : Coccidiidae

1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
Siklus hidup parasit

1. Siklus aseksual dalam tubuh manusia :

Siklus eksoeritrositer
Dihati, P.vivax & P.ovale : bentuk laten (hipnosoit)
kambuh / rekurensi

Siklus eritrositer
- Schisogoni demam
- Gametogoni sumber penularan (carrier)

2. Siklus sexual dalam tubuh nyamuk:


MASA INKUBASI

Spesies Inkubasi Inkubasi


intrinsik ekstrinsik
P. falciparum 9 14 hari 10 12 hari

P. vivax 12 17 hari 8 11 hari

P. malariae 18 40 hari 14 hari

P. ovale 16 18 hari 15 hari


FAKTOR LINGKUNGAN

Lingkungan fisik :

Suhu :
Optimum 20-30 C, makin tinggi suhu masa inkubasi
ekstrinsik (sporogoni) makin pendek
Kelembaban :
Makin rendahumur nyamuk makin pendek, min. 60 %
Hujan :
Memudahkan perkembangan nyamuk
Ketinggian : < 2.000 meter
Angin
Sinar matahari
Arus air
Kadar garam: 12-18
Lingkungan biologik :

Tumbuhan bakau, lumut


Ikan pemakan jentik
Ternak besar

Lingkungan sosial budaya :

Stratifikasi sosial
Kebiasaan masyarakat
Mobilitas penduduk
PEMUTUSAN RANTAI PENULARAN

Pemutusan rantai penularan yang logis :

1. Menyembuhkan orang sakit malaria.

2. Membunuh vektor (nyamuk).

3. Menghilangkan tempat perindukan.


CARA PENULARAN MALARIA

ORANG SAKIT DIGIGIT NYAMUK


MALARIA ANOPHELES BETINA

NYAMUK ANOPHELES
GIGIT
MENGANDUNG PARASIT
ORANG SEHAT
(INFECTIF)
Orang sehat
Nyamuk
menjadi sakit
Anopheles betina

Menggigit
orang sehat

Penderita
Nyamuk infective mengandung
(siap menularkan) gametosid
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP MALARIA

KETURUNAN

PELAYANAN DERAJAD KESAKITAN


KESEHATAN MALARIA DI MASY. LINGKUNGAN

PERILAKU
FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN :

LINGKUNGAN ABIOTIK
SUHU
LINGKUNGAN BIOTIK
KELEMBABAN
JENIS NYAMUK VEKTOR
CAHAYA
KEBERADAAN TERNAK
KECEPATAN ANGIN
JENIS VEGETASI
CURAH HUJAN
(RESTING PLACE)
KETINGGIAN TEMPAT
JENIS PREDATOR
KANDANG TERNAK
(PEMANGSA JENTIK)
LUAS TP PERINDUKAN
JARAK KASUS DENGAN
BREEDING PLACE
DISTRIBUSI PENDERITA
FAKTOR RISIKO PERILAKU :

PENGETAHUAN TENTANG MALARIA


SIKAP TERHADAP MALARIA (TANGGAPAN THD MAL.)
PRAKTEK, KEBIASAAN SEHARI-HARI :
KELUAR RUMAH MALAM HARI
KEBIASAAN MENGGUNAKAN KELAMBU
MEMELIHARA TERNAK DI DALAM RUMAH
KUALITAS RUMAH TIDAK RAPAT NYAMUK
KEDISIPLINAN MINUM OBAT
FAKTOR RISIKO KETURUNAN :

IBU HAMIL YANG POSITIP MALARIA DAPAT


MENURUNKAN KEPADA JANIN MELALUI PLACENTA

FAKTOR RISIKO PELAYANAN KESEHATAN :

CEPATNYA MENDAPATKAN PELAYANAN


KESEHATAN
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP
PENDERITA
MENURUT HUNTER (1960)
PENULARAN MALARIA AKAN TERJADI BILA

1. Ada nyamuk anopheles yang rentan thd parasit


2. Terdapat genangan air yang cocok untuk hidup
anopheles
3. Terdapat gametosit plasmodium (carrier)
4. Anopheles mengisap darah yang mengadung
gametosit
5. Anopheles dapat memproduksi sporozoit dalam
salivary gland
6. Sporozoit di inokulasikan ke manusia hingga terjadi
infeksi
Breeding places Anopheles aconitus
Breeding place Anopheles maculatus
Tempat perindukan nyamuk Anopheles maculatus
di desa Jladri kecamatan Buayan, Kebumen
Breeding place Anopheles sundaicus

Breeding place Anopheles balabacensis


Mata air di 10 m.

Di musim
kemarau banyak
orang keluar Saluran pipa
malam untuk dari mata air
mendapatkan air
minum karena
kelangkaan air
bersih
Pengendalian jentik dengan altosid
di desa Jladri, kecamatan Buayan, kabupaten Pengangkatan lumut
Kebumen di desa Klaces kecamatan Kampunglaut
Kabupaten Cilacap
Penyemprotan rumah dan
penyemprotan tempat perindukan nyamuk (larvaciding)
di desa Klaces kecamatan Kampunglaut Kabupaten Cilacap
Pencegahan gigitan nyamuk
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
MOHON MAAF HAL-HAL YANG KURANG BERKENAN

NKRI

Anda mungkin juga menyukai