Anda di halaman 1dari 7

TRIKURIASIS

Differential Diagnosis 3
etiologi Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar, cacing cambuk)

hospes Manusia
Morfologi & Daur Hidup
Telur dibuahi (pada tinja) yang matang dalam waktu 3-6 minggu pd
lingkungan yg sesuai (lembab&teduh) dan berisi LARVA = infektif
Distribusi geografik

Cacing ini bersifat kosmopolit; terutama ditemukan di daerah panas dan lembab, seperti di
Indonesia.

Epidemiologi

Faktor penting untuk penyebaran penyakit adalah kontaminasi tanah dengan


tinja. Telur tumbuh di tanah liat, lembab dan teduh dengan suhu optimum 300C.
Pemakaian tinja sebagai pupuk kebun merupakan merupkan sumber infeksi. Frekuensi di
Indonesia tinggi. Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia Frekuensinya berkisar 30-
90%.

Diagnosis

Diagnosis dibuat dengan menemukan telur di dalam tinja.


Patologi & gejala klinis
Diare

Cacing Trichuris pada


manusia terutama hidup di sekum
akan tetapi dapat ditemukan di kolon Sindr.
disentri
asendens
Pada infeksi berat,
terutama pada anak, cacing tersebar
di selruh kolon dan rectum. Kadang-
BB
kadang terlihat di mukosa rectum turun
yang mengalami prolapsus akibat
mengejannya penderita pada waktu
defekasi.
Cacing ini memasukan
kepalanya ke dalam mukosa usus. Di Anemia
tempat perletakannya dapat terjadi
perdarahan. Di samping itu cacing ini
juga menghisap darah hospesnya,
sehingga dapat menyebabkan Prolaps
us
anemia.
rectum
P
E
N Albendazol 400 mg (dosis tunggal)
G
O
B
A Mebendazol 100 mg (dua kali sehari selama tiga hari
T berturut-turut)
A
N

P
E Di daerah yang sangat endemik infeksi dapat
N dicegah dengan pengobatan penderita trikuriasis,
C
pembuatan jamban yang baik, pendidikan tentang
E
sanitasi dan kebersihan perorangan, terutama anak.
G
A Mencuci tangan sebelum makan, dan mencuci sayuran
H yang dimakan mentah adalah penting apalagi di negri
A yang memakai tinja sebagai pupuk.
N

Anda mungkin juga menyukai