Anda di halaman 1dari 6

Morologi &

daur hidup
Ascaris
lumbricoides
Necator
americanus
Ancylostoma
duodenale
Trichuris trichiura Strongyloides
stercoralis
Oxyuris
vermicularis
Trichinella
spiralis
ukuran Jantan: 10-30 cm
Betina:22-35cm
100.000-
200.000/hari
P Jantan:0,8cm
P betina:1cm
P Jantan:0,8cm
P betina:1cm
Betina:5cm
Jantan:4cm
3000-10000

Ukuran telur Yg
dibuahi:6045mik
Tak dibuahi: 9040
Ukuran:6040
mikron,
berbentuk bujur
dgn dndg tpis
trdpat 4-8 sel
Larva
rabditiform:250
mikron
Filariform:600
mikron
50-54 mikron, bentuk
tempayan

T dibuahi-
bentuk infektif
3 minggu 3-6 mggu pda tanah
lembab dan teduh

Daur hidup Bentuk infektif -->
tertelan-->
menetes di usus--
>larva menembus
dinding usus halus-
-> pemb darah /
sal limf--
>jantungparu
alveolustrakea
faringreflek
batukesofagus-
usus halus
Telurlarva
rabditiform
larva
filariform
menembus
kulitkapiler
drahjantung
kananparu
bronkus
trakealaring
usus halus
= Larvausus halus
setelah dewasa
kolon terutama
sekum

T telur matang
tertelan
cacing dewasa
2bulan 30-90 hari
bentuk Huruf S Huruf C
memiliki Benda kitin
Jantan:bursa
kapulatriks
Pasang gigi
Jantan:bursa
kapulatriks


Perbedaan
bentuk
Anterior: ;angsing
sprti cambuk
Posterior: lebih
gemuk,betina:tumpul
Jantan:melingkar &
spekulum

T4 hidup
dewasa
Kolon asenden,
sekum



1. Ascaris lumbricoides
Hospes dan nama penyakit manusia. Penyakitnya askariasis. Distribusi geografi:Kosmopolit, pada anak sekolah dasar
Morfologi dan daur hidup :
jantan uk;10-30 cm, betina 22-35 cm.
Stad dewasa hidup dirongga usus muda
C.betina bertelur sbnyk 100.000-200.000/hr
daur hidup
Telur yang dibuahi, besarnya 60x45 mikr dan yang tidak dibuahi 90x40 mikron.
Dilingkungan yg sesuai, telur yg dibuahi berkembang mjadi bentuk infektif 3 mgg
Bentuk infektif => tertelan => menetas di usus halus. Larva menembus dinding usus halus => pembuluh darah atau saluran limfe => jantung => paru.
Larva diparu => alveolus => trakea => faring, menimbulkan rangsangan => batuk => esofagus => usus halus
Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa.
Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur 2 bulan.
Patologi dan gejala klinis
Gejala timbul disebabkan ; cacing dewasa dan larva
Larva: Perdarahan kecil dinding alveolus, batuk, demam dan eosinofilia.
Foto thorak ; infiltrat yg menghilang dlm waktu 3 minggu.
Keadaan ini disebut: sindrom Loeffler.
Gangguan disebabkan cacing dewasa: biasanya ringan, mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi.
Pd infeksi berat; anak => malabsorbsi
Efek serius ; bila cacing ini menggumpal dalam usus => tjd obstruksi usus ( ileus )
Kead ttt; c.dewasa; mengembara ke saluran empedu, apendiks atau bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat shg kadang perlu operatif.
D i a g n o s i s
Cara D/ : Pemeriksaan tinja langsung
Telur dalam tinja memastikan D/ askariasis.
Cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut atau hidung maupun tinja
P e n g o b a t a n
Piperazin dosis tunggal ;
dewasa 3-4 gram
anak 25 mg/kgBB
Pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB
Mebendazol 2x100 mg/hr selama 3 hr atau 500 mg dosis tunggal
Albendazol dosis tunggal 400 mg.
Oksantel-pirantel pamoat ; infeksi campuran A.lumbricoides dan T.trichiura.
Pengobatan masal, syarat ;
- mudah diterima masyarakat
- aturan pakai sederhana
- efek samping minim
- polivalen
- murah
Prognosis
Baik
Sembuh sendiri, 1,5 tahun
Pengobatan, kesembuhan 70 99%.
Epidemiologi
Kurangnya pemakaian jamban mnimbulkan pencemaran tanah dengan tinja di halaman, bawah pohon. Hal ini akan memudahkan terjadi reinfeksi.
Kebiasaan tinja sebagai pupuk
Tanah liat, kelembaban tinggi dan suhu 25
o
C 30
o
C sangat baik utk perkembangan telur menjadi bentuk infektif.
Mencuci tangan, gunting kuku, pemakaian jamban dapat mencegah askariasis.


Trichuris trichiura
Hospes : Manusia. Nama penyakit : trikuriasis. Distribusi geografi: kosmopolit, terutama daerah panas dan lembab, spt di Indonesia. Prevalensi,
1996; Sumsel 60% dr 365 anak SD
Morfologi
Cacing betina : panjang 5 cm, jantan 4 cm
Bagian anterior : langsing seperti cambuk, 3/5 panjang tubuh
Bagian posterior: lebih gemuk, cacing betina tumpul dan jantan melingkar serta terdapat satu spikulum
Dewasa hidup : di kolon asendens dan sekum dgn bgn anterior masuk dedalam mukosa usus.
Cacing betina bertelur 3000-10000 butir/hr.
Telur berukuran 50-54 mikron, bentuk tempayan
Telur dibuahi dikeluarkan bersama tinja.
Telur matang ; 3-6 minggu pada tanah lembab dan teduh
Telur matang ; berisi larva dan merupakan bentuk infektif
Cara infeksi: hospes menelan telur matang
daur hidup
Larva => usus halus, setelah dewasa masuk ke kolon, terutama sekum.
Masa pertumbuhan : telur dewasa bertelur 30 90 hari
Patologi dan gejala klinis; prolapsus mukosa rektum, iritasi, peradangan mukosa usus, perdarahan pada tempat melekat, anemia.
Infeksi berat dan menahun : Diare pd anak, sindrom disentri, anemia, BB menurun
Diagnosis
Menemukan telur dalam tinja
Pengobatan ;
a. Mebendazol 2x100 mg 3 hari atau
dosis tunggal 500 mg.
b. Albendazol dosis tunggal 400mg
c. Oksantel pirantel pamoat dosis
tunggal 10 15 mg/kgBB
Epidemiologi
Penting utk penyebaran penyakit : kontaminasi tanah dengan tinja.
Telur tumbuh ditanah liat, lembab dan teduh dgn suhu 30
o
C
Pemakaian tinja sebagai pupuk merupakan sumber infeksi
Pencegahan : pembuatan jamban, pendidikan, sanitasi, mencuci tangan, mencuci sayuran

Anda mungkin juga menyukai