Anda di halaman 1dari 116

Kejang Demam

Kejang demam
Bangkitan kejang yang terjadi pd usia 6
bulan sd 5 tahun akibat kenaikan tubuh
(>38C ) yang tidak disebabkan proses
intrakranial
1. KD karena kenaikan suhu tubuh, bukan oleh
gangguan elektrolit / metabolik lainnya
2. Bila ada riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya, tidak disebut KD
3. Usia 1-6 bulan masih dapat mengalami KD
jarang
Epidemiologi

KD terjadi 2-5 % anak berumur 8 bulan sd


5 tahun
Klasifikasi :
1. Kejang Demam Sederhana
2. Kejang demam kompleks
Yang mana disebut sebagai kejang
demam?
1. Kejang pada saat anak demam, pada anak yang
pernah kejang tanpa demam
2. Kejang saat anak demam, didahului
gastroenteritis dehidrasi, asidosis, gangguan
elektrolit
3. Kejang pada anak yang mengalami meningitis
disertai demam
4. Kejang pada anak yang mengalami ensefalitis
disertai demam
5. Kejang saat demam setelah imunisasi
Klasifikasi Kejang Demam
1. Kejang demam kompleks
Lama > 15 menit
Fokal/ parsial atau kejang umum didahului
kejang parsial
Multipel (berulang > 1 kali dalam 24 jam)
2. Kejang demam sederhana
Selain kejang demam kompleks
80%
Sebagian besar kejang < 5 menit
Keterangan
1. Kejang Lama : kejang > 15 menit atau
berulang > 2 kali dan diantara bangkitan
kejang anak tidak sadar (8%)
2. Kejang Fokal adalah kejang parsial satu
sisi atau kejang umum yang didahului oleh
kejang parsial
3. Kejang berulang : kejang 2 kali / lebih
dalam 1 hari, diantara bangkitan kejang
anak sadar ( 16% pada KD)
Kasus
B, 10 bulan, 8 kg, KD sederhana atau
Demam tinggi kompleks? Alasannya
mendadak.
1. Kejangnya lama
Lima jam setelah
demam kejang kedua 2. Tidak ada tanda
mata membalik ke atas. meningitis
Lama kejang 20 menit, 3. Ada otitis media
lalu sadar.
Ada otitis media 4. Umur 10 bulan
Tidak ada tanda 5. Kejang parsial
meningitis/ ensefalitis
Kasus
B, 18 bulan, 11 kg, KD sederhana atau
Demam tinggi kompleks? Alasannya
mendadak.
1. Kejangnya lama
Lima jam setelah
demam kejang tonik 2. Kejang berulang
klonik 5 menit, lalu tidak 3. Status konvulsivus
sadar.
10 menit kemudian 4. Umur 10 bulan
kejang lagi 10 menit, 5. Kejang parsial
tetap tidak sadar.
Ada otitis media
Tidak ada tanda
meningitis/ ensefalitis
Kasus
B, 18 bulan, 11 kg, KD sederhana atau
Demam tinggi kompleks? Alasannya
mendadak.
1. Kejangnya lama
Lima jam setelah
demam kejang sisi 2. Kejang berulang
kanan, lalu tonik klonik 5 3. Status konvulsivus
menit, lalu sadar.
Ada otitis media 4. Umur 10 bulan
Tidak ada tanda 5. Kejang parsial
meningitis/ ensefalitis
Kasus

C, 10 bulan, 9,5 kg, Apa perlu pungsi


Demam tinggi 40o
lumbal?
1. Ya, karena sulit
mendadak.
membedakan dengan
Lima jam setelah meningitis
demam kejang umum 2. Ya, karena demamnya
tonik klonik, lama kejang tinggi
20 menit, lalu sadar. 3. Ya, karena kejangnya
Keadaan Umum anak lama
baik 4. 1,2,3 benar
Kaku kuduk tidak ada 5. Tidak perlu karena sudah
jelas kejang demam
Pungsi lumbal
pada kejang demam
Menyingkirkan atau menegakkan diagnosis
meningitis
Umur < 12 bulan dengan KDS, Tidak rutin dilakukan
PL bila KU anak baik
Indikasi PL pada kejang pertama :
Terdapat tanda dan gejala rangsangan meningeal
Terdapat kecurigaan infeksi intrakranial
berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis
Dipertimbangkan pada KD yg sudah mendapat
terapi Antibiotik shg mengaburkan tanda dan gejala
meningitis
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI, 2016
Kasus
B, 20 bulan, 12 kg, Apa perlu EEG?
Demam tinggi 1. Ya, untuk menentukan
mendadak. ada kerusakan otak atau
Lima jam setelah demam tidak
kejang umum. Lama 2. Ya, karena kejang
kejang 10 menit, lalu berulang
sadar. 3. Ya, untuk menentukan
20 menit kemudian prognosis
kejang lagi, umum tonik 4. 1,2,3 benar
klonik, lama 5 ment, 5. Tidak perlu karena
pasca kejang anak sadar kejang hanya sebentar
EEG

EEG tidak diperlukan pada kejang demam


KECUALI Bangkitan kejang bersifat FOKAL
Untuk menentukan adanya fokus kejang di otak yang
membutuhkan evaluasi lebih lanjut

Kesepakatan UKK Neurologi IDAI 2016


Pencitraan (CT scan / MRI)

Tidak rutin dilakukan pada KD sederhana,


kecuali

Bilas terdapat kelainan Neurologi fokal yang menetap


misalnya hemiparese atau ada parese nervus kranialis

Wong.V.HK Journal of Ped, 2002;7:143-151


AAP, Subcommitee on Febrile Seizure.Pediatrr.2011; 127:389-
Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016
Laboratorium lain
Hanya atas indikasi
Demam:
Darah tepi rutin, urine
Dehidrasi
Na, K, Cl, Mg, Ca, P
Glukosa
Kasus
B, 15 bulan, 9 kg, Obat mana yang tidak
demam tinggi dapat digunakan?
mendadak.
Lima jam setelah 1. Diazepam rektal, 5
demam kejang umum 2
menit, kemudian anak
mg
sadar. 2. Diazepam iv, 5 mg
3 jam kemudian kejang 3. Diazepam im, 5 mg
lagi, lalu dibawa ke
rumah sakit. 4. Fenitoin iv 120 mg
Di depan anda ia masih 5. Semua dapat
kejang, klonik. Menurut digunakan
ibu, kejang sudah
berlangsung 15 menit
Mengatasi kejang
Diazepam iv
0,2-0,5 mg/kgBB iv, kecep.2 mg/mnt. Max.10 mg
Diazepam rektal hampir sama baiknya
Diazepam jangan diberikan im
Diazepam rektal
Di rumah boleh 2 kali dengan interval 5 menit,
Dosis Diazepam Rectal : 0,5- 0,75 mg/kg BB atau
*Diazepam rectal 5 mg BB <12 kg
*Diazepam rectal 10 mg BB > 12 kg
Bila 2 kali pemberian masih kejang dianjurkan ke RS
utk mendapatkan diazepam IV (selanjutnya liat skema)
0 10
Prehospital menit
Diazepam per rectal
5 mg supp utk BB < 12 kg
10 mg supp untuk BB 12 kg
Max. 2x jarak 5 menit

Hospital /
10 menit
IGD Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB IV
5(kecepatan 2 mg/mnt, Max.10
mg)
ATAU
MIDAZOLAM 0,2 mg/kgBB IM /
buccal, max,10 mg
Kejang 20 menit
Hospital / Berlanjut
5-10
IGD

Fenitoin 20 mg/kg IV Fenobarbital 20


(diencerkan dalam 50 ml mg/kg,IV
NaCl. 0,9% selama Dengan kecep. 10-20
20 menit / 2mg/kg/mnt) mg/mnt
30 menit
Dosis Max. 1000 mg Dosis max. 1000 mg

Kejang Kejang Catatan :


Catatan : Berlanjut
Berlanjut
Dapat 5-10
Dapat
5-10
ditambahkan ditambahkan
Fenitoin 5- Fenobarbital
Fenobarbital 20 Fenitoin 20 mg/kg IV
10 mg/kg 5-10 mg/kg
mg/kg,IV (diencerkan dalam 50 ml
Dengan kecep. 10-20 NaCl 0,9% selama
mg/mnt 20 menit / 2mg/kg/mnt)
Dosis max. 1000 mg Dosis Max. 1000 mg

Bila kejang berhenti:


Kejang
Pertimbangkan rumatan
Berlanjut
5-10 Fenitoin 5-10 mg/kg dibagi 2 dosis
ATAU
Fenobarbital 3-5 mg/kg/ hari dibagi 2
dosis
ICU Refrakter SE 60 menit

Midazolam Propofol Pentobarbital


Bolus 100-200 mcg/kg Bolus 1 - 2 mg/kg, Bolus 5 - 15 mg/kg,
IV (max.10 mg), dilanjutkan dengan dilanjutkan infus
Dilanjutkan dengan
Infus kontinyu 2 10 Kontinyu :0,5 - 5
infus kontinyu
100 mcg/kg/jam , dapat mg/kg/jam mg/kg/jam
dinaikkan
50 mcg/kg setiap 15
menit (max.2mg/kg/jam)
Diazepam per rectal
Prehospital 5 mg supp utk BB < 12 kg 0 10
10 mg supp untuk BB 12 kg menit
Max. 2x jarak 5 menit

Hospital / IGD Diazepam 0,2 0,5 mg/kgBB IV 10 menit


5(kecepatan 2 mg/mnt, Max.10 mg)
ATAU
MIDAZOLAM 0,2 mg/kgBB IM / buccal, max,10
mg

Kejang
Berlanjut
5-10

20 menit
Fenitoin 20 mg/kg IV Fenobarbital 20 mg/kg,IV
(diencerkan dalam 50 ml NaCl. 0,9% selama Dengan kecep. 10-20 mg/mnt
20 menit / 2mg/kg/mnt) Dosis max. 1000 mg Bila kejang berhenti:
Dosis Max. 1000 mg Pertimbangkan
Catatan : Catatan : rumatan
Dapat Dapat ditambahkan Fenitoin 5-10 mg/kg
Kejang Kejang Fenobarbital 5-10 mg/kg
ditambahkan Berlanjut dibagi 2 dosis
Fenitoin 5-10 Berlanjut
5-10 5-10 ATAU
mg/kg
Fenobarbital 3-5
mg/kg/ hari dibagi 2
Fenitoin 20 mg/kg IV dosis
Fenobarbital 20 mg/kg,IV (diencerkan dalam 50 ml NaCl 0,9% selama
Dengan kecep. 10-20 mg/mnt 20 menit / 2mg/kg/mnt)
Dosis max. 1000 mg Dosis Max. 1000 mg
30 menit
Kejang
Berlanjut

60
ICU Refrakter SE menit

Midazolam Propofol Pentobarbital


Bolus 100-200 mcg/kg IV (max.10 mg), Bolus 1 - 2 mg/kg, dilanjutkan dengan Bolus 5 - 15 mg/kg, dilanjutkan infus
Dilanjutkan dengan infus kontinyu Infus kontinyu 2 10 mg/kg/jam Kontinyu :0,5 - 5 mg/kg/jam
100 mcg/kg/jam , dapat dinaikkan
50 mcg/kg setiap 15 menit (max.2mg/kg/jam)

ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG AKUT & STATUS


EPILEPTIKUS (Tahun 2016)
Keterangan :
Diazepam 0,2-0,5 mg/kg IV (maks.10 mg) kecepatan 2 mg/mnt Obat hanya
diberikan sampai kejang berhenti, tidak perlu dihabiskan
Fenobarbital Bisa diencerkan dengan NaCl 0,9% 1:1 kecepatan 10-20 mg/mnt
Midozolam Buccal : dengan spuit 1 cc dibuang jarum kmd teteskan di buccal kanan
selama 1 menit
Dosis Midazolam buccal: 2,5 mg (Usia 6 - 12 bulan)
5 mg (usia 1 - 5 tahun )
7,5 mg (Usia 5 9 tahun)
10 mg (Usia 10 tahun )
Tapering off Midazolam infus kontinyu : Bila bebas kejang selama 24 jam setelah
pemberian midazolam, maka pemberian midazolam dapat diturunkan secara
bertahap dengan kecepatan :0,1 mg/jam dan dapat dihentikan setelah 48 jam bebas
kejang
Midazolam infus kontinyu seharusnya di ICU, sesuai kondisi RS
Bila pasien terdapat riwayat status epileptikus, namun saat datang dalam
keadaan tidak kejang, maka dapat dberikan fenitoin atau fenobarbital 10 mg/kg IV
bolus, dilanjutkan dengan pemberian rumatan bila diperlukan
Bila Pasien KD Pulang
Apa bekal untuk dirumah ?
Bila penyebab Bakteri, AB diteruskan Oral
Berikan Nasehat bahwa sewaktu waktu KD
bisa berulang
Berikan Terapi Pencegahan untuk
mencegah KD terjadi / mengatasi kejang
dirumah
Terapi Profilaksis Pada KD
1.Tx.Intermitent
2.Tx.Rumatan

Terapi Intermitent (Diberikan saat Panas)


kombinasi Antipiretik & Anti konvulsan.
Antipiretik
Tidak ditemukan bukti dapat mengurangi
terjadinya KD namun menurut UKK
neurologi Anak, tetap diberikan
Paracetamol 10-15 mg/kg/kali 4-6 jam atau
Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, 3-4 kali
Antikonvulsan : Diazepam Oral / rectal
Diazepam Oral 0,3 mg/kg/kali sehari 3 kali
(maks 7,5 mg/ atau
Diazepam rectal 0,5 mg/kg/kali atau
5 mg : untuk BB < 12 kg
10 mg : untuk BB > 12 kg
Bisa menyebabkan Ataxia, iritabilitas dan
sedasi
Tx. Profilaksis Intermiten
Indikasi :(salah satu faktor resiko )

Kelainan neurologis berat; CP


Kejang berulang 4 kali dalam setahun
Kejang pada usia < 6 bulan
Kejang terjadi pada suhu < 39 C
Apabila pada episode KD sebelumnya, suhu
tubuh meningkat dengan cepat
Kasus
B, 10 bulan, 8 kg, Sudah tidak kejang,
Demam tinggi demam turun, anak
mendadak. pulang. Apa perlu
Lima jam setelah pengobatan rumat?
demam kejang sisi kiri, 1. Ya, karena umurnya 10
lalu menjadi umum. bulan
Lama kejang 20 menit, 2. Ya, karena kejangnya
lalu sadar. berulang
Kejang berulang 4 jam 3. Ya, karena kejang lama
kemudian, umum, 4. 1,2,3 benar
selama 10 menit, post
5. Semua salah
ictal tidur
Pengobatan Rumatan
Indikasi
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal
Kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah
kejang, misal: CP, hidrosefalus, hemiparesis

Sebagian besar kejang demam tidak memerlukan obat


rumatan. Edukasi orang tua sangat penting
(Am Acad Pediatr, 1999)
Pengobatan rumat
Teoritis:
Apa dapat menurunkan resiko berulangnya kejang demam?
YA
Apa dapat mencegah perubahan menjadi epilepsi di
kemudian hari? TIDAK
Obat
Asam valproat 15-40 mg/kg/hr dibagi 2 dosis atau
Phenobarbital 3-4 mg/kg/hari 1-2 dosis
(gangguan perilaku dan kesulitan belajar 15-40%
Lama pengobatan 1 tahun tanpa tapering off dan
anak tdk sedang demam
Edukasi
1. KD umumnya prognosis baik
2. Memberitahu cara penanganan kejang di
rumah
3. Memberitahu kemungkinan kejang kembali
4. Pemberian obat rumatan efektif tapi hati2
efek samping
Prognosis = sangat baik
KD berulang/ KD lama dapat menyebabkan Recognition
memory (penting nya terminasi kejang)
Kemungkinan berulangnya KD
Fakttor Risiko:

1. Riwayat KD atau epilepsi dalam keluarga


2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Suhu tubuh < 39C saat kejang
4. Interval waktu yg singkat antara awitan
demam dengan terjadinya kejang
5. Apabila KD pertama merupakan KD komplex
Bila semua faktor (+) 80% berulang
Bila tidak hanya 10-15 % berulang dan paling banyak terjadi
pada tahun pertama
Prognosis
Berapa banyak menjadi epilepsi?
Faktor penentu:
1. Terdpt kelainan neurologis atau gangguan
perkembangan yang jelas sebelum KD pertama
2. Epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
3. Kejang demam kompleks
4. KD simpelx yang berulang 4 episode atau lebih
dalam 1 tahun
Masing2 faktor 4-6 %, kombinasi faktor bisa 10 49 %
Kemungkinan epilepsi tdk dapat dicegah dengan
terapi rumatan.

(Annegers dkk., 1987)


Kesepakatan Neurologi IDAI 2016
Hal2 penting bila anak kejang
1) Tetap tenang dan tidak panik
2) Longgarkan pakaian
3) Bila anak tidak sadar, posisikan miring
4) Jangan memasukan sesuatu kedalam mulut
5) Ukur suhu, observasi, catat bentuk dan lama kejang
6) Berikan diazepam rektal
7) Bawa ke RS bila :
kejang 5 mnt atau
Kejang fokal atau
suhu >40C atau
Tidak berhenti dengan diazepam rektal atau
Setelah kejang anak tidak sada / terdpt kelumpuhan
Vaksinasi ?
Tidak ada Kontra indikasi pada anak KD
KD post vaksinasi Jarang
Post DPT 6-9 kasus / 100.000 anak
Post MMR 25-34 / 100.000
Dianjurkan diberikan Parasetamol +
Diazepam intermiten
TERIMA KASIH
Epilepsi

Hardiono Pusponegoro
Divisi Neurologi
Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM
Epilepsi
Kejang 2 kali atau lebih secara spontan
atau karena penyebab ringan
Klasifikasi
Etiologi
Idiopatik
Simtomatik
Tumor
Vaskular
Gliosis dll.
Bangkitan kejang
Sindrom epilepsi
Apa diagnosisnya?
Sindrom Sturge Weber
Sering
menyebabkan
epilepsi refrakter
Apa diagnosisnya?
Klasifikasi
Etiologi
Bangkitan kejang
Kejang parsial/ fokal
Kejang umum
Tidak dapat diklasifikasi
OLAE, 1980

Sindrom epilepsi
Jenis bangkitan?
Kejang parsial

Parsial sederhana
Parsial kompleks
Parsial menjadi
umum
Jenis bangkitan
Kejang umum
Umum
Absence
Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik-klonik
Atonik/ astatik

Tidak dapat
diklasifikasi
Kejang apa?
1. Parsial
2. Umum
3. Parsial
menjadi
umum
4. Absence
5. Semua
salah
Kejang apa?
1. Parsial
2. Umum
3. Parsial
menjadi
umum
4. Absence
5. Semua
salah
Kejang apa?
1. Parsial
2. Parsial jadi
umum
3. Parsial
kompleks
4. Umum
5. Unclassified
Kejang apa?
1. Tonik-
klonik
2. Absence
3. Mioklonik
4. Atonik
5. Parsial
kompleks
Kejang apa?
1. Tonik-
klonik
2. Absence
3. Mioklonik
4. Atonik
5. Parsial
kompleks
Kejang apa?
1. Tonik
2. Klonik
3. Tonik-
klonik
4. Atonik
5. Mioklonik
Kejang apa?
1. Tonik
2. Klonik
3. Tonik-
klonik
4. Atonik
5. Mioklonik
Kejang apa?

1. Tonik
2. Klonik
3. Tonik-
klonik
4. Atonik
5. Mioklonik
Sindrom Epilepsi
Puluhan macam

Spasme Infantil (Sindrom West)


Sindrom Lennox-Gastaut

Dll.
Spasme Infantil
3 bulan 1 tahun
Sindrom West:
Spasme
Hipsaritmia
Retardasi mental
Supression-burst pattern
Hypsarrhythmia
Sindrom Lennox-Gastaut
> 1 tahun
Semua jenis bangkitan kejang
Atonik
Tonik
Tonik-klonik
Mioklonik
Absence
Pronosis buruk, hampir 100% mengalami
retardasi mental
Sindrom Lennox-Gastaut
Kejang apa?
1. Absence
2. Tonik
3. Klonik
4. Atonik
5. Mioklonik
Sindrom Lennox-Gastaut
Kejang apa?
1. Absence
2. Tonik
3. Klonik
4. Atonik
5. Mioklonik
Pengobatan Epilepsi
Refrakter Bedah

Politerapi Bebas
kejang

Bebas Monoterapi
kejang alternatif

Monoterapi Bebas
pertama kejang
Bagaimana mengobati epilepsi?
Apa benar epilepsi?
Tentukan klasifikasi sindrom dan bangkitan
Tentukan kasus yang dapat diobati sendiri
Monoterapi pertama sangat menentukan
Monoterapi kedua
Politerapi
Bedah
Pengobatan epilepsi
Silahkan obati sendiri
Absence
Tonik-klonik umum
Benign Rolandic Epilepsy
Obati sendiri asal hati2
Parsial kompleks (sering kambuh)
Juvenille Myoclonic Epilepsy
Absence atypical
Epilepsi parsial
Pengobatan epilepsi
Sebaiknya rujuk saja

Spasme Infantil, LGS


Atonik
Tonik sebagai bagian LGS
Kejang > 2 macam
Pernah status epileptikus
Ada gejala regresi atau perkembangan
terlambat
MRI ada kelainan struktural
Obat pertama (atau obat kedua) gagal
Pengobatan epilepsi
Apa kejang I sudah memerlukan obat?

Masih kontroversi?
16-20% berulang dalam 5 tahun
Bila diobati
Risiko berulang berkurang
Risiko menjadi epilepsi intraktabel tidak
berkurang
Pengobatan epilepsi
Apa kejang I sudah memerlukan obat?

Risiko relaps tinggi


Kelainan saraf berat
EEG jelas epileptik
Pencitraan abnormal
Riwayat keluarga epilepsi
Kualitas hidup penting
Sebagian besar kejang I tidak perlu obat
kecuali ada risiko relaps yang tinggi
Pengobatan epilepsi
Apa kejang I sudah memerlukan obat?

Kualitas hidup penting


Apa benar hidup jadi lebih berkualitas bila
diberi obat?
Sebagian besar kejang I tidak perlu obat
kecuali ada risiko relaps yang tinggi
Epilepsi yang ganas selalu berulang,
jarang yang hanya satu kali kejang
Baru 1 kali kejang
Kejang apa?
Perlu pemeriksaan
lanjutan?
Perlu obat?
Kejang 2 kali atau lebih: epilepsi
Kejang 2 kali belum memerlukan obat
Jarak antar serangan > 6 bulan (Saraf
Anak)
belum ada kesepakatan dengan
Perdossi
Pengobatan epilepsi
Obat lini pertama
Asam valproat 10-40 mg/kgBB/hr, 2-3 dosis
Phenobarbital 4-5 mg/kgBB/hr, 2 dosis
Carbamazepine 10-30 mg/kgBB/hr, 2-3
dosis
Phenytoin 5-7 mg/kgBB/hr, 3 dosis
Pengobatan epilepsi
Obat lini kedua
Topiramate (Topamax)
Lamotrigine (Lamictal)
Levetiracetam (Keppra)
Clobazam (Frisium)
Clonazepam (Rivotril)
Nitrazepam (Mogadon)
ACTH, steroid
Kasus
Anak laki, 6 tahun
Sering bengong,
sehari > 10 kali
Pelajaran mundur
Diagnosis?
1. Parsial kompleks
2. Absence
3. Parsial menjadi
umum
4. Serangan atonik
5. Semua salah
Apa gambaran EEG yang terlihat?

Gelombang paku-ombak 3/detik, bilateral, sinkron


Apa obat yang anda pilih?
1. Fenobarbital
2. Carbamazepine
3. Valproate
4. Topiramat
5. Lamotrigine
Absence
6 penelitian RCT
Terapi terbaik: Ethosuccimide, Valproate (80% baik),
LTG
Glauser T, et al. ILAE treatment guidelines.
Epilepsia, 47(7):1094-1120, 2006
Lama pengobatan cukup 18 bulan-2 tahun
Sebagian kambuh sebagai kejang tonik-klonik
umum
Hati2: serangan diperberat oleh carbamazepine,
oxcarbazepine, phenytoin
Ben-Menachem. Epilepsy: from consensus to daily
practice. Acta Neurol Scand 2003: 108 (Suppl. 180):
5-15
Hati-hati, perhatikan EEG nya tidak
sinkron
Atypical absence
Puncak paku ada 2
buah

Kadang perlu
tambahan obat:
topiramate,
lamotrigine
Kasus
Kasus
Kasus
Diagnosis?
1. Parsial
kompleks
2. Absence
3. Parsial menjadi
umum
4. Serangan atonik
5. Tonik-klonik
Kasus
Epilepsi tonik-klonik umum
Obat apa yang anda pilih?
1. Fenobarbital
2. Carbamazepine
3. Valproate
4. Phenytoin
5. Topiramat
Epilepsi tonik-klonik umum
20 RCT
VPA, CBZ, PB, PHT, dan TPM sama
efektif (level C)
Pertimbangan lebih ditekankan pada efek
samping, harga dll.
Glauser T, et al. ILAE treatment guidelines.
Epilepsia, 47(7):1094-1120, 2006
Baru 1 kali kejang
Kejang apa?
Perlu pemeriksaan
lanjutan?
Perlu obat?
Benign Rolandic Epilepsy with
centrotemporal spikes
Anak sedang tidur, tiba2 kejang fokal
dengan suara-suara tenggorok, tidak bisa
bicara. Anak tetap sadar.
Beberapa kasus dilanjutkan dengan kejang
umum
EEG: spike centrotemporal
Terapi:
Jarang memerlukan terapi
CBZ atau VPA
Centrotemporal
spikes
Kasus
Anak remaja,
sering kaget2.

Pilihan obat?
1. Asam valproat
2. Lamotrigine
3. Topiramate
4. Carbamazepin
5. Fenobarbital
Juvenille Myoclonic Epilepsy
Non-RCT: CZP, LTG, LEV, TPM, VPA
sama efektif
Glauser T, et al. ILAE treatment guidelines.
Epilepsia, 47(7):1094-1120, 2006
Hati2:
Pengobatan seumur hidup: perhatikan efek
samping
VPA sangat lazim dipakai
Hati2 tertukar dengan Tourette
Tourette
Tic verbal
Tic motor
Kasus
Obat apa?
1. Asam valproat
2. Lamotrigine
3. Topiramate
4. Carbamazepin
5. Fenobarbital
Epilepsi parsial kompleks
epilepsi parsial
25 RCT
Oxcarbazepine paling efektif
Mungkin efektif: CBZ, PB, PHT, TPM, and
VPA
Glauser T, et al. ILAE treatment guidelines.
Epilepsia, 47(7):1094-1120, 2006
Bebas kejang dengan obat pertama
Glasgow Study

Idiopatik 140 74%

Simtomatik 150 57%

Kriptogenik 235 62%


197 pasien baru IKA-RSCM
2000-2003

No Classification n Monotherapy Polytherapy


Seizures Non Seizures Non
free (%) seizures free (%) seizures
free (%) free (%)

1. Focal idiopathic 50 18 (36) 15 (30) 4 (8) 13 (26)


2. Generalized idiopathic 70 42 (60) 16 (23) 6 (8,5) 6 (8,5)
3. Focal symptomatic 34 6 (18) 10 (29) 3 (9) 15 (44)
4. General symptomatic 43 17 (39) 9 (21) 7 (17) 10 (23)

Mangunatmadja I, Handryastuti S, Erni, Pusponegoro HD, 2003


Topiramate: monoterapi kasus baru

120

100 6
5 17 6 Memburuk
12
80 25 Menetap
19
Persen

Kurang
60
Sedang
90 94 88
40 83 82 Baik
67 70
Bebas kejang
20

0
3 4 8 12 16 20 24
Minggu
22 kasus epilepsi baru
Dosis akhir penilaian 2,75 mg/kgBB/hr
Pusponegoro, et al, 2003
Tips
Carbamazepine
Sering Stevens Johnson
Dosis 10-30 mg/kg

Mulai 5 mg/kg
Sedasi kurang
Risiko alergi berat kurang
Berikan handout alergi
Sediakan kortikosteroid
Naikkan obat bila tidak alergi
setelah 2 minggi
Phenobarbital

Murah, efektif
Efek samping
hiperaktif
4-5 mg/kg
dibagi 2 dosis
Tips
Asam valproate
Dosis 10-40 mg/kg/hari
Jangan puyer krn higroskopis
Sirup lebih murah
Efek samping:
Nafsu makan bertambah
Hepatotoksik pada anak kurang dari 2 tahun
Check SGOT-SGPT
sebelum mulai terapi
1 bulan
3 bulan
Hati2 bila bersama obat anti tuberkulosis atau
kombinasi lamotrigine
Tips
Topiramate
Dosis 3-6 mg/kgBB
Jangan dipuyer
Mulai 1 mg/kgBB, naikkan perlahan-lahan
tiap minggu
Efek samping agak aneh
Kurus, merah, tidak tahan panas
Gangguan kognitif, marah2 (sering tidak
menetap)
Tips
Phenytoin
Range dosis kecil:
5-7 mg/kg/hr
Efek samping akut
sulit dikenal: ataksia
Efek samping
kronik:
Berbulu, kosmetik
buruk
Gusi tebal
Terimakasih

hardiono@anakku.net
Bila monoterapi tidak berhasil
Tambahkan obat kedua
Keberhasilan hanya 13%
Bila berhasil, turunkan dosis obat pertama
perlahan-lahan dalam 1 bulan
Management Paradigm
Newly Diagnosed Epilepsy

47%
Seizure-free
1st Drug

13%
2nd Drug Seizure-free

40%
Difficult-to-treat

Rational Surgical
polytherapy assessment
Brodie MJ and Kwan P, CNS Drugs 2001;15:1-12
Politerapi
Pilih obat yang berbeda mekanismenya
Na Ca GABA Glutamate Carbonic
channel channel poten antagonist anhidrase
blocker blocker tiation inhibitor
PHB

CBZ

PHT

VPA

LTG

TPM
Rational Duotherapy
Mechanistic Approach

40

36% P<0.05
% patients seizure-free

30

20

10

7%
0
Sodium blocker + Other
multiple actions combinations
Kwan P and Brodie MJ, Seizure 2000;9:464-8
Terimakasih
hardiono@anakku.net
www.anakku.net
Terimakasih
hardiono@anakku.net
www.anakku.net
Sindrom Ohtahara
Bayi baru lahir
3 bulan
Gambaran EEG
Supression-
burst
Sering menjadi
spasme infantil
Topiramate sebagai adjunctive pada
epilepsi intraktabel
7 6 6 6 6
6
5
Kasus

4 3 3 3
3 2 2
2 1 1 1
1
0
Bebas Baik Sedang Kurang Menetap Memburuk
serangan

OAE+TPM OAE

Epilepsi intraktabel
20 kasus vs 20 kontrol
Dosis akhir rata2 8.2 mg/kg/hr
P = 0,049 (Kolmogorov Smirnov)
Pusponegoro, et al. 2003
Management Paradigm
Newly Diagnosed Epilepsy

47%
Seizure-free
1st Drug

13%
2nd Drug Seizure-free

40%
Difficult-to-treat

Rational Surgical
polytherapy assessment
Brodie MJ and Kwan P, CNS Drugs 2001;15:1-12

Anda mungkin juga menyukai