Anda di halaman 1dari 27

Penapisan Minyak Atsiri

1
Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dg
minyak esential, minyak eteris karena pd suhu kamar
mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami
penguraian.
Istilah esential atau minyak yg berbau wangi dipakai
karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman
penghasilnya.
Dalam keadaan murni dan segar biasanya minyak
atsiri umumnya tidak berwarna atau kekuning-
kuningan dengan rasa dan bau yang khas.
2
Minyak Atsiri
Dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat
teroksidasi dan membentuk resi serta warnanya
berubah menjadi lebih gelap.
Sumber minyak atsiri dapat diperoleh dari setiap
bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji,
batang, akar, ataupun rimpang.
Selain itu dapat larut baik dalam etanol dan pelarut
organik, namun sukar larut dalam air dan kurang
larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70 %.

3
Minyak Atsiri
Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun
dari unsur C, H, dan O, berupa senyawa alifatis atau
aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester, eter,
aldehid, keton, alkohol dan asam.
Secara kimia minyak atsiri bukan merupakan
senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai
macam komponen yang secara garis besar terdiri dari
kelompok terpenoid dan fenil propan.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada awal
terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman.
4
Minyak Atsiri
Terpenoid berasal dari suatu unit sederhana yang
disebut sebagai isoprena. Sehingga dapat dikatakan
komponen minyak atsiri termasuk senyawa
isoprenoid, karena molekul- molekulnya tersusun
dari unit-unit isopren. Sementara fenil propan terdiri
dari gabungan inti benzen dan propana. Penyusun
minyak atsiri dari kelompok terpenoid dapat berupa
monoterpen dan seskuiterpen yang merupakan
komponen utama minyak atsiri.

5
Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat digunakan sebagai:
1. Menarik serangga (penyerbukan)
2. Untuk kosmetik / parfum
3. Penolak serangga
4. Sebagai bumbu masak
5. Antiseptik (obat)
6. Karminativum

6
Sifat Minyak Atsiri
Adapun sifat-sifat minyak atsiri adalah sebagai berikut:
1. Tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa
2. Bau khas
3. Rasa getir, tajam, menggigit, memberi kesan hangat sampai
panas atau justru dingin bila terasa di kulit
4. Dalam keadaan murni mudah menguap pada suhu kamar
5. Tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak menjadi tengik
6. Tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik oleh oksigen,
matahari atau panas
7. Indeks bias umumnya tinggi dan bersifat optis aktif (memiliki
atom C asimetrik)
8. Kelarutannya sangat kecil di dalam air
9. Mudah larut dalam pelarut organik 7
Keberadaan Minyak Atsiri
Minyak atsiri terkandung dalam bernagai organ, seperti
di dalam rambut kelenjar, dalam sel-sel parenkim, di
dalam saluran minyak, di dlm rongga-rongga skizogen
dan lisigen ataupun terkandung dlm semua jaringan.
Minyak atsiri dpt terbentuk langsung oleh protoplasma
akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel
atau hidrolisis dari glikosida tertentu. Peranan utama
minyak atsiri pada tumbuhan itu sendiri adalah sebagai
pengusir serangga (mencegah bunga dan daun rusak),
serta sebagai pengusir hewan pemakan daun lainnya.
Minyak atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga
guna membantu penyerbukan silang dari bunga
8
Klasifikasi Minyak Atsiri
A. Monoterpen
1. Monoterpen asiklik :
a. Hidrokarbon: mirsen, osimen
b. Aldehid : geranial, neral
c. Alkohol : geraniol, nerol, linalool

9
Klasifikasi Minyak Atsiri
2. Monoterpen monosiklik :
a. Hidrokarbon : - d.limonen - -terpinen
- -terpinen - -felandren
- -terpinen - -felandren
b. Aldehid : felandral, peril aldehid
c. Keton : menton, pulegon, piperiton, karvon
d. Alkohol : mentol, piperitol, karveol, -terpineol
e. Oksida : 1,8-sineol (eugenol), askaridol

10
Klasifikasi Minyak Atsiri
3. Monoterpen Bisiklik
a. Grup tuyan : -tuyen, sabinen, tuyon, sabinol
b. Grup karan : kar-3-en, kar-4-en, karon
c. Grup pinan : -pinen, -pinen, mirtenal, mirtenol
d. Grup kamfan : kamfer, borneol, kamfen
e. Grup fenkhan: fenkhon, -fenkhen
f. Monoterpen tidak beraturan : -tuyaplisin,
nepetalakton

11
Klasifikasi Minyak Atsiri
B. Seskuiterpen
1. Seskuiterpen asiklis : farnesol, nerolidol
2. Seskuiterpen monosiklis : -bisabolen, -
bisabolen, zingiberen, asam absisat
3. Seskuiterpen bisiklis : -kadinen, -selinen,
azulen
4. Seskuiterpen trisiklis : santonin,
aromadendren
12
Biosintesis Komponen Minyak Atsiri
Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah
terpen yang terdiri dari satuan isoprena. Satuan
isoprena yang berperan aktif secara biosintetik
adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat
serta senyawa yang terbentuk dari asam asetat
lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil
pirofosfat adalah prekursor C10 dari terpen dan
berperan penting dalam pembentukan monoterpen
siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari
masing-masing satuan isopentenil.

13
Biosintesis Komponen Minyak Atsiri
Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid
dalam minyak atsiri adalah asam siamat dan asam p-
hidroksi sinamatyang juga dikenal sebagai asam p-
kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari
asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang
akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat yang
dapat dibantu oleh Escherichia coli yang
membutuhkan asam amino aromatik untuk
pertumbuhannnya.

14
Biosintesis Komponen Minyak Atsiri
Asam sikimat selanjutnya akan menghasilkan asam
korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur
asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat
mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga
menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor
fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi
dab dekarboksilasi menghasilkan asam p-
hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin).

15
Metode Isolasi Minyak Atsiri
Metode isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dg cara :
1. Penyulingan (destilasi)
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar
penyulingan adalah cairan dirubah menjadi uap pada
titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan
lagi ke dalam bentuk cairan dengan proses pendinginan
Penyulingan dapat dilakukan dg bebagai cara, yaitu :
a. Penyulingan dengan air
b. Penyulingan dengan air dan uap
c. Penyulingan dengan uap
16
Metode Isolasi Minyak Atsiri
2. Ekstraksi/ penyarian dengan pelarut organik
(mudah menguap) yang sesuai
Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri yg
terdapat dlm simplisia dg pelarut organik yg mudah
menguap yg sesuai. Metode penyarian digunakan
untuk minyak-minyak atsiri yg tdk tahan pemanasan.
Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar
minyak dlm tanaman, selain itu cara ini dianggap
paling efektif karena sifat minyak atsiri yg larut
sempurna di dlm bahan pelarut organik nonpolar.
17
Metode Isolasi Minyak Atsiri
3. Enflurage
Prinsipnya adalah metode perlekatan bau dengan
menggunakan media lilin dan memanfaatkan
aktivitas enzim yg diyakini masih aktif selama sekitar
15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen. Metode
ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang
setelah dipetik enzimnya masih menunjukkan
kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai
beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan
perlakuan khusus secara langsung agar tidak
mengubah aktivitas enzim.
18
Metode Isolasi Minyak Atsiri
4. Penyarian dengan lemak padat
Biasanya untuk memperoleh minyak atsiri dari
bunga:
a. tanpa pemanasan (enfleurage)
b. dengan lemak panas (maserasi)

19
Metode Isolasi Minyak Atsiri
5. Pemerasan
Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah atau
kulit buah dari tanaman yang termasuk keluarga Citrus
karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan (tidak
stabil dan idak tahan pemanasan). Karena tekanan
pada pemerasan, sel-sel yang mengandung minyak
lemak pecah dan minyak atsiri keluar dan mengalir ke
permukaan. Metode ini hanya cocok untuk minyak
atsiri yang rendamannya relatif besar.
6. Penyarian dengan gas CO2
Metode berdasarkan pada kelarutan minyak atsiri yang
baik dalam CO2.
20
Cara Pengujian
Kimia :
a. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam
sulfat pekat coklat hitam
b. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam
encer kuning
c. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan
NaOH 5 % coklat tua
d. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium
iodida 6 % kuning

21
Pengujian Mutu
Setiap minyak atsiri mempunyai sifat khas dari senyawa
kimia yg menyusunnya. Sifat ini dapat berubah karena
proses pengolahan dan penyimpanan perlu
dilakukan.
Pengujian mutu yang dilakukan adalah :
1. Uji organoleptik
2. Uji sifat fisika dan kimia
- warna, kejernihan dan bau - persentase alkohol
- bobot jenis - kadar aldehid dan keton
- putaran optik - kadar fenol - indek bias -
- kadar sineol - bil. Asam - logam berat
- bil. Ester dan bil. Penyabunan
22
Penentuan Minyak Atsiri
a. KLT
b. KGC
c. SM

Pereaksi Warna / Penampak bercak :


- Anisaldehid H2SO4
- Vanilin H2SO4
- H2SO4 pekat
- SbCl3 dalam CHCl3
- Larutan KMnO4 0,2 % dalam air

23
Tanaman Penghasil Minyak Atsiri

a. Minyak kapulaga h. Minyak pala


b. Minyak kenanga i. Minyak lada
c. Minyak kayu manis j. Minyak mawar
d. Minyak ketumbar k. Minyak nilam
e. Minyak sereh l. Minyak cendana
f. Minyak melati m. Minyak akar wangi
g. Minyak lavender n. Minyak jahe

24
Contoh simplisia yang mengandung
minyak atsiri:
Minyak Jahe/ Ginger Oil
Tanaman asal : Zingiber officinale
Famili : Zingiberaceae
Rendeman : 3,5 %
Sumber : rimpang
Komponen Penyusun : oleoresin, zingiberena,
zingiberol, zingerol, zingerona, kamfena, felandren,
sineol, geraniol, borneol, linalool
Kegunaan : bahan pewangi permen, parfum,
korigen odoris, karminativum

25
Contoh simplisia yang mengandung
minyak atsiri:
Lengkuas
Tanaman asal : Languas Galanga (L.)
Famili : Zingiberaceae
Bagian tanaman yang digunakan : Rimpang
Kandungan tanaman : minyak atsiri lebih kurang 1%
mengandung kamfer, sineol, dan asam metilsinamat.
Penggunaan : Karminatif, antifungi, sakit perut, malaria

26
.
Wassalamu alaikum ww

27

Anda mungkin juga menyukai