Anda di halaman 1dari 54

PERATURAN KEPALA BADAN

KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 19 TAHUN 2011
TENTANG
PEDOMAN UMUM
PENYUSUNAN KEBUTUHAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL

KANTOR REGIONAL III


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
POKOK MATERI PEDOMAN UMUM

ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI

Tahapan Analisis Kebutuhan PNS

Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan

TATA CARA PENGHITUNGAN KEBUTUHAN

Analisis Persediaan PNS

Penghitungan Kebutuhan PNS


LATAR BELAKANG

1 2 3
Jumlah, Kualitas,
Perencanaan Komposisi, dan
Kepegawaian Distribusi PNS Penyusunan
Secara Nasional Yang TEPAT Sesuai Kebutuhan Pegawai
(UU No. 5 Tahun dengan Beban Kerja Secara Riil
2014 Pasal 56) dan Tanggung
Jawab pada Satuan
Organisasi Negara
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN

Pasal 56
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban
kerja.

Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan


PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan
prioritas kebutuhan

Berdasarkan penyusunan kebutuhan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri
menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS secara nasional
Penjelasan Pasal 56

Penyusunan kebutuhan PNS merupakan analisis


kebutuhan jumlah, jenis, dan status PNS yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas utama
secara efektif dan efisien untuk mendukung beban
kerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan


PNS ditetapkan sesuai dengan siklus anggaran

Penetapan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan


PNS oleh Menteri dengan memperhatikan
pendapat menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan dan
pertimbangan teknis dari kepala BKN
TUJUAN

Pedoman Umum
Penyusunan
Kebutuhan
Pegawai Negeri Sipil

Pedoman Bagi PPK


Pusat dan Daerah dalam
Pedoman Bagi Menyusun Kebutuhan
Pejabat di Riil PNS di
Lingkungan BKN Lingkungannya
Untuk Menyusun Berdasarkan Beban
Kebutuhan PNS Kerja dan Tanggung
Jawab serta
Secara Nasional
Memperhatikan Profil
Daerah dan Kondisi
Geografis
PENGERTIAN

Analisis Kebutuhan Pegawai adalah


Suatu Metode untuk Mengetahui Jumlah
Pegawai di Suatu Unit Organisasi yang
Dilakukan Secara Sistematis dengan
Menggunakan Metode Analisis Beban
Kerja dan/atau Metode Lainnya serta
Membandingkan Kebutuhan PNS dengan
Persediaan Yang Ada Sehingga Dapat
Diketahui Kebutuhan Riil Pegawai.
KEGUNAAN

Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;


Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
Penyusunan rencana kebutuhan riil pegawai sesuai
beban kerja
Penilaian kinerja dengan metode Sasaran Kerja Pegawai
Program seleksi, rotasi, dan promosi pegawai dari unit
yang kelebihan pegawai ke unit yang kekurangan
pegawai;
Bahan penentuan kebutuhan diklat

Company Logo
METODE ABK

KUESIONER

Daftar pertanyaan terbuka tentang uraian/rincian tugas


Tugas tambahan sesuai renja/renstra

WAWANCARA

Panduan wawancara terbuka tentang uraian / rincian tugas dan


tugas tambahan
Sampel / seluruh pegawai

METODE PENGAMATAN LANGSUNG


Lembar observasi (check list)
Lokasi tempat kerja.
Company Logo
RUANG LINGKUP

JABATAN
STRUKTURAL

JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL
UMUM TERTENTU
MEKANISME PENYUSUNAN KEBUTUHAN PEGAWAI

NAMA JABATAN
TUGAS
INFORMA IKHTISAR
POKOK ANALISIS
SI
DAN JABATAN JABATAN
JABATAN
FUNGSI
URAIAN TUGAS

ANALISIS
BEBAN
KERJA

PETA
KEBUTUHAN
JABATAN
PEGAWAI
KEBUTUHAN

Company Logo
PETA JABATAN

Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat Jabatan


struktural dan fungsional yang tergambar
dalam suatu struktur unit organisasi
dari tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi

Company Logo
KOMPONEN PETA JABATAN

Dalam menyusun Peta Jabatan, dibutuhkan data-data


sebagai berikut:
Struktur Organisasi
Daftar Susunan Jabatan (Struktural & Fungsional)
Bezetting Pegawai (Kekuatan Pegawai Saat Ini)
Kebutuhan Pegawai (Hasil dari Analisis Beban Kerja)
Tugas dan Fungsi Unit Organisasi

Company Logo
CONTOH PETA JABATAN

Struktur Organisasi
Rekapitulasi Lengkap dengan Golru & Pendidikan Beban kerja
Kekuatan Pegawai berdasarkan Tugas
dan Fungsi Unit
Organisasi

Nomenklatur Fungsional Company Logo


beserta Bezetting dan Kebutuhan Pegawai
ANALISIS
KEBUTUHAN
PEGAWAI NEGERI
SIPIL
TAHAPAN ANALISIS KEBUTUHAN PNS

1
Pengumpulan Data dan Informasi

2
Evaluasi Kebutuhan Pegawai

Penyusunan Rencana Realokasi Pegawai


3

Penyusunan Rencana Tambahan Formasi Pegawai Baru


4
Data dan Informasi Yang Dibutuhkan

STRUKTURAL
JFU
JFT
Guru
Tenaga
Kesehatan

1. Jumlah Pegawai
Per Satuan Unit
Instansi Pusat Jumlah Sekolah
dan Daerah.
Dan Rombongan Jumlah PNS
2. Informasi Jabatan
Belajar pada : Pada Sarana
(Uraian dan
Syarat Jabatan). 1. TK Negeri Pelayanan
3. Peta Jabatan. 2. SD Negeri Kesehatan
4. Renstra Instansi 3. SMP Negeri Pemerintah :
5. Profil, Kondisi 4. SMA Negeri 1. RSUD
Geografis, dan
Potensi Daerah 5. SMK Negeri 2. Puskesmas
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN

Penghitungan Kebutuhan PNS

Standar Waktu Faktor


Beban Kemampuan
Kerja Kerja Lain
Rata2
Contoh Beban Kerja

Waktu Waktu Pegawai


Satuan Penyeles Beban
No Uraian Tugas Kerja Yang
Hasil aian kerja
Efektif Dibutuhkan
Menelaah peraturan perundang
1 Kegiatan 120 300 1 0.4
undangan
2 Mempelajari literatur akademis,
pedoman dan prosedur kerja sesuai Kegiatan 120 300 1 0.4
bidang tugas yang ditangani
3 Menyiapkan bahan koordinasi
terhadap pelaksanaan pertimbangan Kegiatan 60 300 1 0.2
naskah
4 Menyiapkan bahan untuk
pemrosesan pertimbangan naskah Kegiatan 60 300 1 0.2
perjanjian dalam kontrak
5 Menyiapkan konsep dan proses surat
pertimbangan naskah perjanjian Kegiatan 60 1500 1 0.04
dalam kontrak
6 Menganalisis dan mengevaluasi hasil
persiapan terhadap pertimbangan Kegiatan 120 300 1 0.4
naskah perjanjian dalam kontrak
7 Melaksanakan tugas lain yang
diberikan atasan sesuai garis Kegiatan 120 6000 4 0.08
kewenangan untuk kelancaran tugas

1,72
Standar Kemampuan Rata-rata

Norma Waktu
Norma waktu adalah standar kemampuan rata-rata pegawai dalam
menyelesaikan tugas yang diukur berdasarkan satuan waktu. Dalam
penghitungannya digunakan rumus:

Orang x Waktu
NORMA WAKTU =
Hasil

Contoh:
Operator Komputer dalam waktu 60 menit dapat menghasilkan beberapa
lembar ketikan, misalnya 6 lembar ketikan.

1 Orang Operator Komputer x 60 menit


NORMA WAKTU =
6 lembar ketikan

Dari contoh tersebut dapat ditetapkan bahwa rata-rata standar kemampuan


seorang Operator Komputer adalah 60 menit menghasilkan 6 lembar ketikan,
atau 1 lembar ketikan diselesaikan dalam waktu 10 menit.
Standar Kemampuan Rata-rata (Lanjutan)

Norma Hasil
Norma hasil adalah standar kemampuan rata-rata pegawai dalam menyelesaikan
tugas yang diukur berdasarkan satu satuan hasil dapat diperoleh dalam waktu berapa
lama. Dalam penghitungannya digunakan rumus:

Hasil
NORMA HASIL =
Orang x Waktu

Contoh:
Penganalisis Formasi Pegawai untuk menghasilkan pertimbangan teknis atas usul
tambahan formasi CPNS dari satu instansi diperlukan waktu berapa lama untuk
menyelesaikannya (misalnya 60 menit)

1 Pertimbangan teknis
NORMA HASIL =
1 Penganalisis Formasi Pegawai x 60 menit

Dari contoh tersebut dapat ditetapkan bahwa rata-rata standar kemampuan seorang
Penganalisis Formasi Pegawai untuk menghasilkan pertimbangan teknis atas usul
tambahan formasi CPNS dari satu instansi diperlukan waktu 60 menit.
Waktu Kerja

Jam Kerja Efektif (JKE) terdiri dari jumlah jam kerja formal
dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak
bekerja seperti melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya.
Dalam menghitung jam kerja efektif digunakan ukuran sebagai
berikut:
a. JKE per hari = 1 hari x 5 jam = 300 mnt
b. JKE per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 mnt
c. JKE per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6.000 mnt
d. JKE per tahun = 240 hari x 5 jam = 1.200 jam = 72.000 mnt
Faktor Lain

APBN/D

Potensi
Daerah

Kondisi Profil Daerah


Geografis
Jumlah
Penduduk
PENDEKATAN ABK
1 HASIL KERJA

Pendekatan ini untuk jabatan yang hasil kerjanya fisik/kebendaan atau non fisik
yang dapat dikuantifikasi.
Informasi yang diperlukan :
Wujud hasil kerja dan satuannya
Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang harus dicapai
Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Pengentri Data Beban Kerja : 200 Data
Hasil Kerja : Data Standar Kemampuan Rata2 : 30 Data/Hari

Beban Kerja 200 Data


Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 30 Data
= 6,67 orang = 7 orang (dibulatkan)
LANJUTAN
2 OBJEK KERJA

Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya tergantung dari jumlah objek
yang harus dilayani.
Informasi yang diperlukan :
Wujud objek kerja dan satuannya
Jumlah beban kerja yang tercermin dari objek kerja yang harus dilayani
Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

Contoh :
Jabatan : Dokter Jumlah Objek Kerja : 80 Pasien
Objek Kerja : Pasien Standar Kemampuan Rata2 : 25 Pasien/Hari

Objek Kerja 80 Pasien


Kebutuhan Pegawai = x 1 orang = x 1 orang
SKR 25 Pasien
= 3,2 orang = 3 orang (dibulatkan)
LANJUTAN

3 PERALATAN KERJA

Pendekatan ini untuk jabatan yang beban kerjanya tergantung pada peralatan
kerjanya. Informasi yang diperlukan :
Jumlah dan satuan alat kerja
Jabatan yang diperlukan dalam pengoperasian alat kerja
Rasio jumlah pegawai per alat kerja

Contoh :
Satuan & jumlah alat kerja : 20 Bis
Jabatan yg diperlukan & rasio : 1 Sopir dan 1 Kernet untuk 1 Bis
1 Montir untuk 5 Bis

20 Bis 20 Bis 20 Bis


K. Peg = x 1 Sopir + x 1 Kernet + x 1 Montir
1 Bis 1 Bis 5 Bis
= 20 Sopir + 20 Kernet + 4 Montir = 44
LANJUTAN

4 TUGAS PER TUGAS

Pendekatan ini dipergunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada


jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam yang artinya hasil kerja dalam
jabatan tersebut banyak jenisnya.
Informasi yang dibutuhkan :
Uraian tugas
Satuan hasil
Waktu penyelesaian rata-rata setiap uraian tugas
Volume/beban kerja dari setiap uraian tugas
Waktu kerja efektif
METODE TUGAS PER TUGAS
1 URAIAN TUGAS
Uraian tugas pokok yang mencerminkan apa yang dikerjakan
(what), bagaimana cara mengerjakan (how) dan mengapa
dikerjakan (why)

2 WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATA

Waktu rata-rata yang di ukur dari satuan waktu yang digunakan


menyelesaikan suatu tugas jabatan yang di pengaruhi beberapa faktor,
antara lain :
Perangkat kerja
Kondisi lingkungan kerja
Prosedur kerja
Kompetensi pemegang jabatan
LANJUTAN

3 WAKTU KERJA EFEKTIF


KEPPRES NO. 68 TAHUN 1995
Hari Kerja/Minggu = 37,5 jam
Satu Minggu = 5 hari
Jadi 1 Hari Jam Kerja = 37,5 jam / 5 hari = 7,5 jam/hari
Allowance (Waktu Boros) = 30 %
Jam Efektif/Hari = 7,5 jam - (7,5 jam x 30 %) = 5,25 jam = 5 jam = 300 menit

Pola 5 Hari Kerja :


Per Hari : 1 x 300 menit = 300 menit
Per Minggu : 5 x 300 menit = 1.500 menit
Per Bulan : 20 x 300 jam = 6.000 menit
Per Tahun : 240 x 300 menit = 72.000 menit
LANJUTAN

4 VOLUME / BEBAN KERJA

Jumlah banyaknya satuan hasil kerja yang harus diselesaikan dalam


waktu kerja efektif harian, mingguan, bulanan, atau tahunan

JUMLAH KEBUTUHAN Waktu Penyelesaian Rata2 x Beban Kerja


=
PER JABATAN Waktu Kerja Efektif
FORMULIR PENGUKURAN BEBAN KERJA PEGAWAI

Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Ikhtisar Jabatan :
Waktu
Waktu Beban/ Pegawai
Hasil Penyele
No Uraian Tugas Kerja Volume Yg Dibu- Ket.
Kerja -saian
Efektif Kerja tuhkan
Rata2
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
PETUNJUK PENGISIAN

URAIAN KETERANGAN
Nama Jabatan Tulislah nama jabatan yang sekarang saudara pangku dengan nama
yg tersebut dalam surat keputusan
Unit Kerja Tulislah unit kerja tempat saudara bekerja
Ikhtisar Jabatan Adalah uraian jabatan dalam bentuk ringkas yang memberikan
gambaran secara umum tentang ruang lingkup atau kompleksitas
jabatan dalam satu kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan
(What), bagaimana cara mengerjakan (How), dan mengapa
dikerjakan (why)
Uraian Tugas Tulislah dengan ringkas , jelas, dan lengkap uraian tugas pokok
saudara secara berurutan dari yang paling berat, kurang berat dan
ringan dalam satu kalimat yang mencerminkan apa yang dikerjakan
(what), bagaimana cara mengerjakan (how) dan mengapa dikerjakan
(why)
Hasil Kerja Tulislah hasil kerja yang saudara peroleh dalam melaksanakan tugas
pada setiap uraian tugas, hasil kerja tersebut diisi dalam bentuk kata,
yaitu rencana, surat, data, berkas, buku, laporan, dll.
PETUNJUK PENGISIAN

URAIAN KETERANGAN
Waktu
Rata-rata yang diukur satuan waktu yang digunakan dalam
Penyelesaian
penyelesaian suatu tugas jabatan
Rata2
Waktu Kerja Waktu yang efektif digunakan untuk bekerja, yaitu 1 hari waktu
Efektif efektif = 300 menit, 1 minggu = 1500 menit, 1 bulan = 6000 menit dan 1
tahun 72000 menit
Beban/Volume Beban/volume kerja yang harus diselesaikan dalam harian, mingguan,
Kerja bulanan, atau tahunan
Pegawai Yang Diisi dengan menggunakan rumus perbandingan antara isi jabatan
Dibutuhkan (IKJ) dengan Waktu Kerja Efektif (WKE) selama satu tahun
CONTOH (1)
Nama Jabatan : Pengolah Data Formasi
Unit Kerja : Sub Dit. Perencanaan Formasi Pegawai
Ikhtisar Jabatan : Menginventarisasi, merekapitulasi, dan membuat konsep
pertimbangan Kepala BKN mengenai alokasi tambahan formasi
Instansi Pusat dan Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku,
untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat
Perencanaan Kepegawaian dan Formasi - BKN

Waktu Volu- Pegawai


Waktu
Hasil Penye- me/ Yg
No Uraian Tugas Kerja Ket
Kerja lesaian Beban Dibutuh-
Efektif
Rata2 Kerja kan
Memeriksa data usulan formasi
yang disampaikan oleh Instansi
Laporan 72.000 600
1 Pusat dan Daerah sudah sesuai 15 menit 0,125
Checklist menit Instansi
dengan format formulir yang
ditentukan agar data akurat
CONTOH (2)

Waktu Volu- Pegawai


Waktu
Hasil Penye- me/ Yg
No Uraian Tugas Kerja Ket
Kerja lesaian Beban Dibutuh-
Efektif
Rata2 Kerja kan
Menginventarisasi data usulan
formasi yang disampaikan oleh
Instansi Pusat dan Daerah
Rekap 72.000 600
2 dengan cara mengelompokkan 30 menit 0,250
Data menit Instansi
sesuai dengan instansi dan
jabatannya agar memudahkan
dalam pencarian data
Mengolah data usulan formasi
Informasi
berdasarkan jenis jabatan 72.000 600
3 per Jenis 45 menit 0,375
untuk membuat bahan menit Instansi
Jabatan
pertimbangan
CONTOH (3)
Waktu Volu- Pegawai
Waktu
Hasil Penye- me/ Yg
No Uraian Tugas Kerja Ket
Kerja lesaian Beban Dibutuh-
Efektif
Rata2 Kerja kan
Memberikan informasi yang
dibutuhkan Penganalisis
Formasi Pegawai berdasarkan
data usul formasi sebagai
72.000 600
4 bahan pembuatan kebijakan Laporan 45 menit 0,375
menit Instansi
formasi dan pertimbangan
alokasi tambahan formasi
pegawai Instansi Pusat dan
Daerah
Membuat konsep
pertimbangan Kepala BKN
mengenai alokasi tambahan
Draft
formasi pegawai Instansi Pusat 3.000 72.000
5 Pertim- 1 0,042
dan Daerah berdasarkan data menit menit
bangan
usul formasi sebagai bahan
pertimbangan teknis Kepala
BKN
CONTOH (4)
Waktu Volu- Pegawai
Waktu
Hasil Penye- me/ Yg
No Uraian Tugas Kerja Ket
Kerja lesaian Beban Dibutuh-
Efektif
Rata2 Kerja kan
Membuat laporan statistik
mingguan mengenai formasi
pegawai Instansi Pusat dan 1.500
6 Laporan 60 menit 1 0,040
Daerah berdasarkan data usul menit
formasi untuk diserahkan
kepada atasan langsung
Memelihara database formasi
pegawai dengan cara
menyimpan, memperbaharui 6.000
7 Kegiatan 30 menit 1 0,005
dan memproteksi data agar menit
tetap akurat dan terjaga
kerahasiaannya
Melaksanakan tugas kedinasan
lain yang diperintahkan oleh
300 3
8 atasan baik lisan maupun Kegiatan 30 menit 0,300
menit Tugas
tertulis untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
Jumlah 1,512
TINGKAT EFISIENSI JABATAN

Tingkat Efisiensi IKJ


=
Jabatan PJ x WKE

Keterangan
IKJ : Isi Kerja Jabatan (Beban Kerja x Norma Waktu)
PJ : Pemegang Jabatan
WKE : Waktu Kerja Efektif

Standar Tingkat Efisiensi Jabatan (TEJ)


A = sangat baik apabila TEJ > 1
B = baik apabila TEJ = 0,90 0,99
C = cukup apabila TEJ = 0,70 0,89
D = sedang apabila TEJ = 0,50 - 0,69
E = kurang apabila TEJ < 0,50
TATA CARA
PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN
PEGAWAI
ANALISIS PERSEDIAAN PNS

1. Data Jumlah Pegawai Yang Dimiliki Oleh Suatu Unit


Organisasi Yang Terkini.
2. Menyusun Perencanaan Persediaan Pegawai Untuk Kurun
Waktu 2 5 Tahun Ke Depan Sesuai Dengan Kebutuhan
dan Perubahan Organisasi Selanjutnya Disampaikan
Kepada Kepala BKN.
3. Perkiraan persediaan pegawai tahun berikutnya dihitung
atas dasar jumlah pegawai yang ada dikurangi dengan
jumlah pegawai yang mencapai BUP dalam tahun
bersangkutan.
4. Pengurangan pegawai di luar BUP seperti mutasi,
berhenti, dan meninggal dunia sulit diramalkan kecuali
direncanakan dengan pasti.
5. Persediaan pegawai disusun dalam daftar susunan
jabatan berdasarkan kualifikasi.
Tahapan Analisis Persediaan Pegawai

Daftar Daftar Perkiraan Perkiraan


Susunan Susunan Perubahan Persediaan
Jabatan Pegawai Komposisi Pegawai

Nama Jabatan Nama Jabatan

Ikhtisar Jabatan Data Pegawai :


Pensiun Persediaan
Nama Pegawai
Syarat Jabatan : Tahun Pengangkatan
Pendidikan Tahun Pensiun Promosi Pegawai
Diklat Pendidikan
Pengalaman Diklat Mutasi
Pengalaman
2-5 Tahun
Keahlian
Keahlian
Keterampilan
Keterampilan
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PNS

Metode Analisis Beban Kerja


Contoh : Uraian Tugas Jabatan Pemroses Naskah Perjanjian
Kerjasama dan Kontrak Pada Sub Bagian Bantuan Hukum
Waktu Waktu Pegawai
Satuan Beban
No Uraian Tugas Penyele Kerja Yang
Hasil kerja
saian Efektif Dibutuhkan

1 Menelaah peraturan perundang undangan Kegiatan 120 300 1 0.4

2 Mempelajari literatur akademis, pedoman dan


Kegiatan 120 300 1 0.4
prosedur kerja sesuai bidang tugas yang ditangani
3 Menyiapkan bahan koordinasi terhadap
Kegiatan 60 300 1 0.2
pelaksanaan pertimbangan naskah
4 Menyiapkan bahan untuk pemrosesan
Kegiatan 60 300 1 0.2
pertimbangan naskah perjanjian dalam kontrak
5 Menyiapkan konsep dan proses surat pertimbangan
Kegiatan 60 1500 1 0.04
naskah perjanjian dalam kontrak
6 Menganalisis dan mengevaluasi hasil persiapan
terhadap pertimbangan naskah perjanjian dalam Kegiatan 120 300 1 0.4
kontrak
7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
Kegiatan 120 6000 4 0.08
sesuai garis kewenangan untuk kelancaran tugas

1,72
CATATAN

Berdasarkan contoh tersebut di atas maka pegawai yang


dibutuhkan untuk jabatan Pemroses Naskah Perjanjian Kerjasama
dan Kontrak adalah sebanyak 1,72 dibulatkan ke atas menjadi 2
(dua) orang pegawai.
Apabila kebutuhan pegawai untuk jabatan tersebut juga dianalisis
berdasarkan sifat pekerjaan yaitu rutin, segera, penting,
dan/atau rahasia serta dilakukan analisis terhadap
peralatan/teknologi yang digunakan, maka kebutuhan pegawai
untuk jabatan tersebut adalah 1 atau 2 orang.
Maksudnya apabila peralatan yang tersedia di unit tersebut
lengkap dengan teknologi yang modern maka pegawai yang
dibutuhkan cukup 1 orang.
Penghitungan Kebutuhan Jabatan Struktural

KEBUTUHAN PEJABAT STRUKTURAL


DILAKUKAN BERDASARKAN JUMLAH
JABATAN STRUKTURAL YANG
TERDAPAT DALAM STRUKTUR
ORGANISASI DAN TATA KERJA YANG
TELAH DITETAPKAN.
Penghitungan Kebutuhan Jabatan Fungsional
Pada Instansi Pusat

Jenis Jabatan Indeks Kebutuhan Pegawai

1. Tidak memberikan pelayanan langsung


pada masyarakat:

a. Eselon IV atau Eselon V teknis paling banyak 2 (dua) orang

b. Eselon III teknis terendah paling banyak 4 (empat) orang

c. Kesekretariatan Eselon IV atau Eselon V paling banyak 3 (tiga) orang

d.Kesekretariatan Eselon III terendah paling banyak 5 (lima) orang

2. Memberikan pelayanan langsung pada


masyarakat yang bersifat teknis paling banyak 5 (lima) orang
administratif

3. Jabatan fungsional tertentu Ditetapkan Instansi Pembina

Kebutuhan jabatan fungsional bagi organisasi yang memiliki


karakteristik pekerjaan yang spesifik ditentukan oleh Instansi
yang bersangkutan.
Penghitungan Kebutuhan Jabatan Fungsional
Pada Instansi Daerah

Jenis Jabatan Indeks Kebutuhan Pegawai

1. Tidak memberikan pelayanan langsung


pada masyarakat:

a. Eselon IV atau Eselon V teknis paling banyak 2 (dua) orang

b. Eselon III teknis terendah paling banyak 5 (lima) orang

c. Kesekretariatan Eselon IV / Eselon V paling banyak 5 (lima) orang

d.Kesekretariatan Eselon III terendah paling banyak 7 (tujuh) orang

2. Memberikan pelayanan langsung pada


masyarakat yang bersifat teknis paling banyak 7 (tujuh) orang
administratif

3. Jabatan fungsional tertentu Ditetapkan Instansi Pembina


Penghitungan Kebutuhan Guru TK, SD, dan BK

GURU TK GURU BK
KG = K + 1 KTK S
KG =
Keterangan :
KG = Kebutuhan Guru 150
K = Jumlah Rombel/Kelas Keterangan :
KTK = Kepala TK KG = Kebutuhan Guru
S = Jumlah siswa
150 = Jumlah siswa wajib
dibimbing
GURU SD

KG = K + 1 KS + 1 GA + 1 GP
Keterangan :
KG = Kebutuhan Guru
K = Jumlah rombel/kelas
KS = Kepala Sekolah
GA = Guru Agama
GP = Guru Penjaskes
Penghitungan Kebutuhan Guru SLB

1) Tuna Netra (A) Keterangan :


KG = K + 1GOM + 1GA + 1GP + 1GK + 1GBPBI KG = Kebutuhan Guru
K = Jumlah kelas
2) Tuna Rungu (B) GOM = Guru Orientasi dan
KG = K + 1 GBikom + 1GBPBI + 1 GA + 1GP + GK Mobilitas
GA = Guru Agama
3) Tunagrahita Ringan (C), Sedang (C1) dan berat GP = Guru Penjasorkes
GK = Guru Ketrampilan
KG = K + 1 GKMD + 1GA + 1 GP + 1 GK + 1 GBM
GBPBI = Guru Bina Persepsi
4) Tunadaksa Ringan (D) dan Tunadaksa Sedang (D1) Bunyi dan Irama
Gbikom = Guru Bina
KG = K + 1GKMD + 1GBG + 1GA + 1 GP + 1GK Komunikasi
5) Tunalaras (E) GKMD = Guru Kemampuan
KG = K + 1GBPS + 1GA + 1 GP + 1GK + 1GKON Merawat Diri
GBM = Guru Bina Mental
GKON = Guru Konseling
6) Tunawicara (Psikologi)
KG = K + 1GBKOM + 1GA + 1GP + 1GK + 1GBPBI GBG = Guru Bina Gerak

7) Tunaganda (G)

KG = K + 1GKMD + 1 GBG + 1GA + 1 GP

8) Autis (M)

KG = K + 1GKMD + 1GA + 1GP + 1GK + 1GKON


Penghitungan Kebutuhan Guru SMP, SMA, dan SMK

Penghitungan kebutuhan Guru SMP, SMA, dan SMK dilakukan


dengan melihat tabel yang dilampirkan.
Seperti contoh :
Standar Maksimal Kebutuhan Formasi Guru SMP Untuk
Semua Tingkat di Kabupaten/Kota.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama/PPKN/Seni
Budaya/Pendidikan Jasmani, Orkes/Ketrampilan Teknologi dan
Komunikasi

NO JUMLAH ROMBEL/KELAS FORMASI GURU


1. 7 19 1
2. 20 31 2
3. 32 43 3
4. 44 55 4
5. 56 67 5
Dst. Dst. Dst.
Penghitungan Kebutuhan PNS Pada RSUD

RS RS Kelas RS Kelas RS Kelas RS


NO JENIS TENAGA
Kelas A B (P) B (NP) C Kelas D

1 Dokter Spesialis 304 102 36 7 -


2 Dokter Umum - 11 11 11 3
3 Dokter Gigi 6 3 3 2 1
4 Keperawatan 1240 464 200 80 16
5 Kefarmasian 24 12 12 3 1
6 Kesehatan Masyarakat 6 3 3 2 1
7 Gizi 24 12 12 3 1
8 Keterapian Fisik 34 15 15 5 1
9 Keteknisan Medis 52 23 23 7 2
10 Non Tenaga Kesehatan : 348 282 282 87 28
- Pengadministrasi
ruang rawat inap
- Pramusaji
- Juru masak
- Juru cuci
- Pemulasaraan
jenazah
- Sopir

Jumlah 2038 927 597 207 54


Penghitungan Kebutuhan PNS Pada RSKD

RS RS RS RS
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas
NO JENIS TENAGA
D

1 Dokter Spesialis 15 10 5 3
2 Dokter Umum 1 2 2 1
3 Dokter Gigi 2 2 1 1
4 Keperawatan 72 56 32 20
5 Kefarmasian 4 2 1 1
6 Kesehatan Masyarakat 2 1 1 1
7 Gizi 8 6 4 2
8 Keterapian Fisik 8 7 4 3
9 Keteknisan Medis 8 7 4 3
10 Non Tenaga Kesehatan 38 25 15 10
Jumlah 158 118 69 45
Penghitungan Kebutuhan PNS Pada PUSKESMAS

Tenaga
Tenaga
No Jenis Puskesmas Non Jumlah
Kesehatan
Kesehatan
Perawatan Daerah Strategis
1 28 9 37

Perawatan Daerah Terpencil


2 19 8 27

Perawatan Daerah
3 29 9 38
Kepulauan

4 Perkotaan 30 10 40
5 Pedesaan 18 5 23
Daerah Terpencil/
6 12 5 17
Tertinggal/Perbatasan

7 Puskesmas Pembantu 8*) 1 9


8 Poliklinik Desa 1 1 2
Keterangan: *) 1 Dokter Gigi melayani 3 Puskesmas Pembantu
HASIL PENGHITUNGAN

Data Kelembagaan Lebih/


Jumlah Persediaan Kebutuhan Kurang
Pegawai (Bezetting) (Pusat,
Daerah,
Guru,
Nakes)

Anda mungkin juga menyukai