Anda di halaman 1dari 14

Gambar-2. Metabolisme bilirubin normal.

CB, bilirubin
terkonjugasi; UCB, bilirubin tak terkonjugasi
Karakteristik bilirubin
Bilirubin tak terkonjugasi Bilirubin terkonjugasi

Bilirubin indirek Bilirubin direk

Larut dalam lemak (bentuk Tidak larut dalam lemak


bebas)

Tidak larut dalam air Larut dalam air

Berikatan dengan albumin


sebagai transpor

Bersifat toksik terhadap otak Tidak bersifat toksik


Diagnosis10
Diagnosis neonatal hiperbilirubinemia dapat
ditegakkan berdasarkan :
anamnesis,
pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium.
Contd..
1. Anamnesis
Riwayat kelahiran sebelumnya dengan ikterus
Golongan darah ibu dan ayah
Riwayat ikterus hemolisis, defesiensi glucose-6-
phosphate-dehydrogenase (G6PD), atau
inkompabilitas faktor Rhesus atau golongan darah
ABO pada kelahiran sebelumnya.
Riwayat anemia, pembesaran hati atau limpa pada
keluarga
Contd..
2. Pemeriksaan fisik
Bayi tampak berwarna kuning.
Berdasarkan Kramer, maka ikterus dibagi mjadi :
ZONA DAERAH IKTERUS Perkiraan kadar
bilirubin

1 Kepala dan leher 5 mg/dL


2 Leher s/d umbilikus 9 mg/dL
3 Umbilikus s/d paha 11,4 mg/dL
4 Lengan dan tungkai 12,4 mg/dL
5 Tangan dan kaki 16 mg/dL
Gambar-3. Penilaian ikterus berdasarkan kramer
Contd..
3. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan bilirubin serum (bilirubin total, bil
direk, bil indirek)
Transcutaneous bilirubinometry
(alat yang menggabungkan algoritma optikal.
Tidak dapat digunakan untuk memantau
perkembangan hasil fototerapi)
Pemeriksaan Pencitraan12
Ultrasonografi
Radionuclide scanning
Contd..
Pemeriksaan lain yang disarankan 11,12 :
Pemeriksaan golongan darah dan Rhesus pada ibu dan bayi
Direct abtiglobulin test pada bayi (direct Coombs test)
Hemoglobin dan hematokrit
Pengukuran end-tidal carbon monoxide (CO) dalam nafas
Morfologi darah tepi
Hitung retikulosit
Bilirubin direk
Fungsi hati
SGOT & SGPT meningkat pada penyakit hepatoseluler
Alkalin fosfatase & kadar gamma-glutamyltransferase (GGT)
meningkat pada penyakit cholestasis
Rasio GGT : SGPT >1 sugestif kuat menandakan adanya obstruksi
bilier tapi tidak membedakan antara cholestasis intra dan
ekstrahepatik.
Contd..
Tes infeksi virus dan atau parasit: tes ini untuk bayi-
bayi dengan hepatosplenomegali, petechiae,
trombositopenia, atau bukti-bukti lain yang
menandakan penyakit hepatoseluler.
Analisa Gas Darah: resiko toksisitas bilirubin
meningkat dalam keadaan asidosis, sebagian pada
asidosis respiratorik.
Tes fungsi thyroid
Penatalaksanaan
Ikterus Fisiologis 12
Bayi sehat, tanpa faktor resiko tidak diterapi. Pada
bayi sehat, aktif, minum kuat, cukup bulan, pada
kadar bilirubin yang tinggi kemungkinan untuk terjadi
kernikterus sangat kecil.
Untuk mengatasi ikterus pada bayi yang sehat, dapat
dilakukan beberapa cara berikut:
Minum ASI dini dan sering
Terapi sinar
Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan
pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat (terutama bila
tampak kuning).
Contd..
Ikterus Patologis
Terapi sinar
Transfusi Tukar (Exchange Transfusion)
Gamma globulin
Protoporphyrin
Clofibrate
Contd..
Terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
dalam menggunakan fototerapi 13 :
Serum bilirubin total
Usia gestasi
Umur neonatus dalam beberapa jam sejak kelahiran
Adanya / tidak adanya faktor resiko, termasuk penyakit
hemolitik isoimun, defisiensi G6PD, asfiksia, letargi,
instabilitas suhu, sepsis, asidosis, dan hipoalbuminemia
Gambar-5. Indikasi fototerapi pada neonatus umur 35
37 minggu
Contd..
Kadar bilirubin yang mendekati kadar kritikal
untuk terjadinya kernikterus
indikasi dilakukannya transfusi tukar yang
boleh dilakukan pada hari pertama dan hari
kedua awal kehidupan ketika kenaikan dapat
diantisipasi.
Transfusi tukar sebaiknya tidak dilakukan pada
hari ke-4 pada bayi cukup bulan dan pada hari
ke-7 untuk bayi prematur karena mekanisme
konjugasi bilirubin pada anak sudah mulai
efektif.4,7,8

Anda mungkin juga menyukai