Anda di halaman 1dari 14

MELAKUKAN PEMANTAUAN GIZI PADA

IBU HAMIL DENGAN KEK (KEKURANGAN


ENERGI KRONIK)
Oleh:
dr. Rossa Indah Rahmawati
Pendamping:
dr. Liliek Ekowati, MM. Kes

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PPSDM KESEHATAN
2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan
Status gizi ibu hamil merupakan salah
perkembangan janin, pertambahan
satu indikator dalam mengukur status
besarnya organ kandungan, serta
gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk
perubahan komposisi dan metabolisme
ibu hamil dari makanan tidak seimbang
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi
dengan kebutuhan tubuh maka akan
tertentu yang diperlukan saat hamil
terjadi defisiensi zat gizi
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna

). Masalah gizi yang sering dihadapi ibu


Menurut survei demografi dan kesehatan hamil yaitu Kekurangan Energi Kronik
Indonesia (SDKI) 2012,dalam (KEK) dan anemia gizi. Menurut Depkes
PRAKARSA Policy Update angka RI tahun 2013, prevalensi ibu hamil KEK
kematian ibu (AKI) sebesar 359 per yaitu 24,2%. Berdasarkan data Dinas
100.000 kelahiran hidup Kesehatan Propinsi Jawa Tenga tahun
2010 terdapat 13,91% ibu hamil KEK
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya
ketidak seimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tubuh tidak tercukupi

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu mendadak pada
masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah
(BBLR).

Berdasarkan data Departemen Kesehatan RI tahun 2013, sekitar 146.000 bayi usia 0
1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0 28 hari) meninggal setiap tahun di Indonesia.
Angka kematian bayi adalah 32 per1000 Kelahiran Hidup, lima puluh empat persen
penyebab kematian bayiadalah latar belakang gizi
Kondisi ibu yang tidak sehat atau Kelebihan jumlah zat gizi
kekurangan asupan zat gizi, tersebut selain untuk menjaga
membuat ibu tidak siap kesehatan ibu juga dimanfaatkan
menghadapi persalinan untuk pertumbuhan janin

Parameter yang digunakan


dalam pengukuran status gizi ibu
hamil dengan menggunakan
metode antropometri adalah
lingkar lengan atas (LILA) dan
berat badan dengan
menggunakan pengukuran body
mass index (BMI).
1. LILA ( lingkar lengan atas)
Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk Mengetahui resiko KEK
mengetahui resiko kekurangan energi protein (Kekurangan Energi Kronis) Meningkatkan perhatian dan
(KEP) wanita usia subur (WUS). WUS, baik ibu hamil maupun kesadaran masyarakat agar
calon ibu, untuk menapis lebih berperan dalam
wanita yang mempunyai resiko pencegahan dan
Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK di melahirkan bayi berat lahir penanggulangan KEK.
Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA rendah (BBLR).
kurang 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA,
artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK,
dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi
lahir rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko Mengembangakan gagasan Meningkatkan peran petugas
kematian, gizi kurang, ganggua pertumbuhan baru dikalangan masyarakat lintas sektoral dalam upaya
dengan tujuan meningkatakan perbaikan gizi WUS yang
dan gangguan perkembangan. kesejahteraan ibu dan anak. menderita KEK.

Beberapa tujuan pengukuran LILA adalah


mencakup masalah WUS baik ibu hamil
maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran
petugas lintas sektoral. Adapun tujuan tersebut
adalah : Mengarahkan pelayanan
kesehatan pada kelompok
sasaran WUS yang menderita
KEK.
2. BMI
Untuk menentukan BB ideal saat
Untuk menentukan BB ideal kehamilan

BB kg

TB (m)2

Gizi kurang

gizi 0.35 adalah Tambahan berat badan kg


per minggunya 350-400 gram diambil
nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg
BAB II
PERMASALAHAN
Berdasarkan survey di Indonesia banyak terjadi kasus KEK
(Kekurangan Energi Kronik) di Jawa Timur mempunyai prevalensi
KEK tertinggi sebesar 21,9%. Kekurangan Energi Kronik banyak
dipengaruhi oleh banyak factor yaitu pendidikan, kemiskinan,
lingkungan yang buruk, kebiasaan makan,dan kondisi kesehatan
yang buruk yang akan mempengaruhi status gizi serta mengganggu
pertumbuhan janin. Oleh karena itu kegiatan posyandu atau ANC
terpadu pada trimester awal kehamilan sangat penting dilakukan
agar terjadi penurunan resiko kematian atau kecacatan pada ibu
atau janin.
BAB III
PERENCANAAN DAN INTERVENSI
Kegiatan ANCT (antenatalcare Terpadu) dilakukan dengan
mengikuti gizi pada ibu dengan KEK selama 20 hari di laksanakan
selasa pada 10 Mei 2017 sampai 30 Mei 2017 dilaksanakan puluk
7.30 sampai selesai bertempat di Poli KIA di Puskesmas Pajarakan
kab. Probolinggo.
BAB IV
PELAKSANAAN

Kegiatan ANCT di Poli KIA di Puskesmas Pajarakan Kab.


Probolinggo dilakukan setiap hari selasa dan rabu secara rutin.
Pada tanggal 30 mei 2017 di dapatkan 1 inbu hamil menderita
KEK (Kekurangan Energi Kronik). Kegiatan ini di ikuti oleh 1
dokter interensip, 3 orang dan dan 1 orang ahli gizi.
Dari hasil kegiatan ANCT pada BMI:
ibu dengan KEK adalah sebagai
berikut: BB (kg) = 41kg = 17,5 (GiziBuruk)

Nama: Ny Sofiati H TB (m) 2 2,3409

BB: 41kg - LILA: 21


Usia : 19 thn - TB : 153 cm BBIH : BBI + (UH x 0,35)

Gol darah : O = 48 + 9,1 = 57,1 (BB seharusnya)

HPHT : 28-12-2016 LILA 21 kurang dari 23,5 (


Beresiko KEK)
HPL 5-10-2017
tgl keluhan TD BB Umur TF Letak D Hasil Lab Nasehat yang

kehamilan U janin j disampaikan

20/3/ Mual,pusin 90/70 41kg 11-12mggu 3 Ball + - HB: 12,4 Makan sedikit tapi

17 g jari Hiv : NR sering

diat Lila 21 Istirahat cukup

as

sim

pisi

10/5/ Tidak ada 100/6 42,7 25-26 mggu 16 kep + Lila 22 Makan makanan

17 keluhan 0 bergizi

30/5/ Tidak ada 110/8 45,4 26-27 mggu 16 kep + Lila 22 Makan makanan yang

17 keluhan 0 Hb: 12,6 bergizi


BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring :
Kegiatan ANCT dilakukan rutin pada hari selasa dan rabu di poli
KIA Puskesmas Pajarakan
Petugas kesehatan hadir tepat waktu sebelum pelayanan dimulai
Evaluasi :
Angka kehadiran pasien pada selasa 30 mei 2017 sebanyak 10 orang
yang memeriksakan kehamilan dan di dapatkan 1 orang yang
menderita KEK (Kekurangan Energi Kronik).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan ANCT dilaksanakan pada hari selasa tanggal 30 mei 2017
di poli KIA Puskesmas Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten
Probolinggo berjalan dengan baik.
Masih di dapatkan ibu dengan KEK di puskesmas pajarakan pada
tanggal 10 mei 2017. Untuk mengurangi terjadinya KEK pada ibu
hamil perlu dilakukan promosi kesehatan yaitu berupa penyuluhan
secara berkala pada ibu hamil atau ibu yang baru pertama kali
hamil tentang definisi KEK sampai akibat yang ditimbulkan untuk
bayi di dalam kandungan.
lampiran

Anda mungkin juga menyukai