Anda di halaman 1dari 30

IMPLEMENTASI PENYUNTIKAN VITAMIN

K1 (PHYTOMENADIONE) DAN MTBS


UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN
IMUNISASI

Direktorat Bina Kesehatan Anak


Kementerian Kesehatan R I
1
STATUS KESEHATAN NEONATAL
TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA

MDG
2015
RPJMN
2014

Indikator Jumlah Kematian


Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 KH 86.000 236 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH 146.000 401 17
3
Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH 193.000 531 22
Angka Kematian Neonatal Bayi dan Balita
di Indonesia

43% kematian balita terjadi pada masa neonatal


56% kematian bayi terjadi pada masa neonatal

Target MDG 2015


AKB 23/1.000

SDKI 2007 4
Penyebab Kematian Neonatal 0-6
Hari

Riskesdas 2007 5
Masalah Prioritas
Variabel Total (%)
BBLR 11,5
Persalinan nakes 79 *)
KN1 (0-7 hr) 70,3 *)
IMD 43,9
ASI eksklusif 32,4 *)
8,5
Belum imunisasi Anak Indonesia
8,6*)
Pengobatan lahir berisiko
65,9 *)
ISPA/demam ~ 20% lahir tidak
Oralit 34,7 *) memperoleh
Air bersih 65,2 *) pelayanan yg
Jamban 71,1 memadai
Hanya ~ 30% ibu
6
berperilaku baik
PENYUNTIKAN VITAMIN K1
(PHYTOMENADIONE) PADA BAYI BARU
LAHIR
Latar Belakang
Kadar vitamin K yang rendah karena
Pembentukan vitamin K masih rendah karena usus
masih steril dan fungsi hati yang belum sempurna
ASI belum banyak, padahal cadangan vit K cepat
mencapai titik terendah usia 48 72 jam

Kadar vitamin K yang rendah, berkurangnya


aktivitas faktor koagulasi yang tergantung vit K
(faktor VI, VII, IX dan IX) Faktor koagulasi yang
bergantung vit K dalam tali pusat 50%
LATAR BELAKANG

BBL : kadar vit K


BBL cenderung def. Vit K (PDVK)
Resiko perdarahan intrakranial
Risiko KIPI

KONIKA XI 93,99, PHTDI 01& Tim HTA DEPKES 2003 :


REKOMENDASI PEMBERIAN VIT K PADA BAYI BARU
LAHIR
- PDVK = Perdarahan akibat defisiensi
vit K

Perdarahan spontan/proses lain krn


kekurangan faktor koagulasi yang tergantung
vit.K (FII, FVII, FIX, FX)
Gejala: pdrhan, pucat & hepatomegali
ringan, tangis melengking
Tmpt pdrhn : umbilikus, membran mukosa,
sal cerna, pungsi vena
Komplikasi tersering :
perdrhn intrakranial (63%)
SEDIAAN VITAMIN K

1. Vit K1 ( phytomenadion)
2. Vit K2 ( menaquinon)
3. Vit K3 ( menadion)

Rekomendasi HTA DEPKES u/ BBL :


Vit K1 (Phytomenadion)
Sediaan di pasaran:
Generik (Phapros): Phytomenadione 10mg/ml
Paten (Combiphar): Neo K/ Phytonadion 2mg/ml
Tabel : Insidens PDVK Lambat Dengan
Vitamin K1 Profilaksis IM vs Oral
Cara Pemberian Jumlah PDVK per 100.000 Insidens
kelahiran lambat/total
kelahiran

IM:
K1 1 mg pada waktu lahir, 0:325.000 0
dosis tunggal

ORAL:
K1 1 mg, 3x, H0, M1, M4-6 1:37.500 2,7
K1 1 mg, 3x, H1, H3, M3-4 1:40.6252,5
K1 2 mg H1, H4 1:20.7504,8
K1 1mg H0,25g/H, selama 3 bulan 1:87.800 1,1
K1 2mg: dosis tunggal di Thailand 4-7:100.000 4-7
Tanpa vitamin K profilaksis di Thailand 35-60:100.000 30-80

(dikutip dari Isarangkura PB, Chuansumrit A. Vitamin K deficiency in infants. Hematology 1999
Educational Program and Scientific Supplement of the IX Congress of the International Society of Haematology, Asian-
Pacific Division. Bangkok, Thailand. 1999)
Rekomendasi Tim Health
Technology Assesment
(Yanmed Depkes)
1. Semua bayi baru lahir harus
mendapat profilaksis vitamin K1
2. Jenis vitamin K yang digunakan
adalah vitamin K1
3. Cara pemberian vitamin K1
adalah secara intramuskular,
dosis tunggal 1 mg
Pelaksanaan
Cara penyuntikan vitamin K1

Gunakan semprit sekali pakai steril 1 mL (semprit


tuberculin).
Jika menggunakan sediaan 10 mg/mL maka masukkan
vitamin K1 ke dalam semprit sebanyak 0,15 mL.
Suntikkan secara intramuskular di paha kiri bayi bagian
anterolateral sepertiga tengah sebanyak 0,1 mL (1 mg
dosis tunggal).
Jika menggunakan sediaan 2 mg/mL maka masukkan
vitamin K1 ke dalam semprit sebanyak 0,75 mL.
Suntikkan secara intramuskular di paha kiri bayi bagian
anterolateral sepertiga tengah sebanyak 0,5 mL (1 mg
dosis tunggal).
Pelaksanaan
Dosis & Waktu
pemberian
Dosis tunggal 1mg/ bayi baru lahir
Disuntikkan segera setelah lahir:

setelah proses IMD dan bayi selesai


menyusu
Interval 1-2 jam sebelum pemberian

imunisasi Hepatitis B.
Pada bayi yang tidak mendapat

suntikan segera setelah lahir, segera


diberikan saat kunjungan neonatus 1
(6-48 jam).
Standar Pelayanan Minimal Program Yankes Neonatal

Saat lahir KN 1 KN 2 KN3


(6-48 jam) (3-7 hari) (8-28 hari)
Petugas: Petugas: Petugas: Petugas:
Standar: APN, Standar: MTBM Standar: Standar: MTBM
Manajemen Asfiksia Konseling MTBM Konseling
Resusitasi perawatan bayi baru Konseling perawatan bayi
Cegah hipotermi lahir, ASI eksklusif perawatan bayi baru lahir, ASI
Inisiasi menyusu Vit K1 & Hep B baru lahir, ASI eksklusif
injeksi (jika belum) eksklusif Penanganan dan
dini
Penanganan rujukan kasus
Pemeriksaan Penanganan dan
rujukan kasus dan rujukan AMP
segera setelah lahir
kasus
Cegah infeksi AMP Keluarga:
AMP
Vit K1 injeksi Keluarga: Buku KIA
Keluarga:
Hep B 0 injeksi Buku KIA Perawatan
Buku KIA neonatus
Penanganan gawat Perawatan neonatus
Perawatan
darurat neonatus
Rujukan kasus
AMP

Keluarga: Bk KIA

16
Pencatatan &
pelaporan:

Buku KIA
Formulir MTBM

Register Kohort Bayi

Pelaporan: LB3
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI
Apa itu MTBS ?
Suatu PENDEKATAN
keterpaduan dalam
tatalaksana balita sakit,
neonatus sehat dan sakit,
di fasilitas kesehatan tingkat
dasar

Bukan program vertikal


TUJUAN MTBS
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
yang terkait dengan penyebab utama
penyakit pada balita, melalui peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat
jalan fasilitas kesehatan dasar (puskesmas,
pustu, polindes).
Memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
kesehatan anak
STRATEGI MTBS
Kombinasi perbaikan tatalaksana kasus
pada balita sakit (kuratif) dengan aspek
gizi, imunisasi dan konseling (promotif dan
preventif).

Penyakit anak dipilih merupakan penyebab


utama kematian dan kesakitan bayi dan
anak balita.
PADA SEBAGIAN BESAR ANAK, DIAGNOSA TUNGGAL
MUNGKIN KURANG TEPAT

Keluhan yang disampaikan Kemungkinan penyebab atau kondisi


yang menyertai

Batuk dan/atau napas cepat 1. Pnemonia


2. Anemia berat
3. Malaria (falciparum)

Letargis atau tidak sadar 1. Malaria serebral


2. Meningitis
3. Dehidrasi berat
4. Pnemonia berat

Ruam campak 1. Pnemonia


2. Diare
3. Infeksi telinga

Bayi muda yang sakit berat 1. Pnemonia


2. Meningitis
3. Sepsis
PELAKSANA MTBS

Tenaga kesehatan di unit rawat jalan tingkat dasar:


puskesmas, pustu & polindes, yaitu:
Perawat & bidan.
Dokter (menerima rujukan).
Bukan untuk rawat inap
Bukan untuk kader.

Pelayanan neonatus sehat dan sakit menggunakan


algoritma MTBM
Bayi sakit diperiksa dengan algoritma MTBS
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR < 2 BULAN
Tanggal kunjungan : _______________
Nama bayi : _____________ L/P Nama orang tua : _____________ Alamat :
____________________
Umur : _________ Berat badan : ________ gram, Panjang badan: ___cm Suhu badan : _____ oC

Formu
Tanyakan: Bayi ibu sakit apa ?_______________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
KLASIFIKASI TINDAKAN /
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT


ATAU INFEKSI BAKTERI

lir
Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semuanya.
Ada riwayat kejang.
Bayi bergerak hanya jika dirangsang.
Hitung napas dalam 1 menit ____ kali / menit.
-Ulangi jika 60 kali / menit, hitung napas kedua
____ kali/ menit. Napas cepat.
-Napas lambat ( 30 kali / menit ).

MTBM
Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
Bayi merintih.
Suhu tubuh 37,5 C
Suhu tubuh < 35,5 C
Mata bernanah : apakah sedikit atau banyak ?
Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut.
Pusar kemerahan atau bernanah.
Ada pustul di kulit.

APAKAH BAYI DIARE ? Ya ____ Tidak ____


Sudah diare selama ____ hari
Keadaan umum bayi :
-Letargis atau tidak sadar.
-Gelisah / rewel.
Mata cekung.
Cubitan kulit perut kembalinya :
-Sangat lambat ( > 2 detik )
-Lambat.

MEMERIKSA IKTERUS.
Bayi kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam )
Kuning ditemukan pada umur 24 jam sampai < 14 hari.
Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih.
Kuning sampai lutut atau siku.
Tinja berwarna pucat
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN /
PENGOBATAN

MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI.
Berat badan menurut umur :
Berat badan menurut umur di bawah garis merah (BGM) ____
Berat badan menurut umur pada pita kuning KMS. ____
Tidak ada masalah berat badan rendah. ____
Ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ? Ya ____ Tidak ____
Apakah bayi diberi ASI ? Ya ____ Tidak ____
Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ____ kali.
Apakah bayi diberi minuman selain ASI ? Ya ____ Tidak ____
- Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ____ kali
- Alat apa yang digunakan ? _________________________
Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut.
Ada celah bibir / langit-langit

JIIKA BAYI : ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8 kali dalam 24 jam, diberi makanan/ minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah
menurut umur DAN tidak ada indikasi di rujuk ke Rumah Sakit.
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENETEKI :
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ?
-Jika TIDAK, minta ibu meneteki bayinya.
-Jika YA, minta ibu untuk menunggu dan memberitahu saudara jika bayi
sudah mau menetek lagi.
Amati pemberian ASI dengan seksama.
Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menetek.
Lihat apakah bayi menetek dengan baik.
Lihat apakah posisi bayi benar.
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik kepala dan tubuh bayi lurus badan bayi menghadap ke dada ibunya badan bayi dekat ke
ibunya.
Posisi tidak benar posisi benar
Lihat apakah perlekatan benar.
Dagu bayi menempel payudara ibu mulut bayi terbuka lebar bibir bawah membuka keluar areola bagian atas tampak lebih banyak.
Tidak melekat sama sekali tidak melekat dengan baik melekat dengan baik
Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dalam dan efektif :
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat hanya terdengar suara menelan.
Tidak mengisap sama sekali tidak mengisap dengan efektif mengisap efektif

MEMERIKSA STATUS PENYUNTIKAN VITAMIN K1 Vit K1 diberikan


hari ini

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini) Imunisasi yang
diberikan hari ini
Hepatitis B 0 ___ Hepatitis B 1 ___ BCG ___ Polio 1 ___

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN LAIN

Nasihati ibu kapan harus kembali segera. Kembali kunjungan ulang : ________ hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU


KEUNTUNGAN MTBS BAGI PROGRAM TERKAIT
Reasons for failure to
immunize
Reason % mother responding
Informational
Lack of comprehension on the need 20
for immunization
Lack of comprehension on the need 13
for subsequent immunizations
Lack of information on the venue 8
and/or schedule of immunization
Afraid of side effects 13

Wrong perception on contraindications 3

Motivational
Postponed the immunization 12
Lack of confidence on the benefit of 4
immunization
Bad rumors on immunization 3
Reasons for incomplete or partial
immunization
Reason % mother responding
Situational
Place of immunization too far 6
Time of immunization inconvenient 4
Vaccinator absent 3
Lack of vaccine 4
Mother too busy 13
Family problem, including illness of 3
mother
The child ill, not presented 30
The child was presented, but not 9
immunized due to illness
Long waiting time 2
Unaffordable cost of immunization 6

Multiple answers were allowed


INTEGRASI PROGRAM KIA &
IMUNISASI
DPT1/HB DPT2/HB DPT3/HB
BCG/ Campak
TT HB Poio2 Poio3 Poio4
Polio1
PROGRAM
IMUNISASI

hamil lahir 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 6 bln 9 bln 12 bln 5 th

Fasilitas kesehatan Rumah Posyandu

Persalinan Kunj neonatal Kunj bayi Kunj bayi Kunj bayi Kunj bayi Kunj balita
ANC
Manaj asfiksis Kunj nifas SDIDTK SDIDTK SDIDTK SDIDTK SDIDTK
Vit K1 inj MTBS Bk KIA Bk KIA Bk KIA Bk KIA Bk KIA
Salep mata
Manaj BBLR
MTBS
PROGRAM
K I A
Saat ini tulangnya sedang tumbuh
Saat ini darahnya sedang
terbentuk
Saat ini kecerdasannya sedang
berkembang

Tidak ada kata nanti untuk mereka


Kebutuhannya adalah saat ini &
tak bisa ditunda

Disadur dari My
name is today
Gabriel Mistral
(Penerima Hadiah Nobel
dari Chile)

Thanks All 30

Anda mungkin juga menyukai