Anda di halaman 1dari 22

Referat

PATOFISIOLOGI NYERI DAN PENILAIAN NYERI

Oleh :
Mona Metalia 1110070100018
Teguh Alinur 1110070100076
Rindy Adelia Ruslinda 1210070100005

Preseptor :
dr. Ade Ariadi, SpAn

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF ANESTESI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2017
DEFINISI NYERI

Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional


yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
kerusakan aktual maupun potensial atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan
menurut International Association for Study
of Pain (IASP).
KLASIFIKASI NYERI

a. Nyeri Akut

b. Nyeri Khronik
FISIOLOGI NYERI

a. Sensitisasi Perifer
b. Sensitisasi Sentral
PATOFISIOLOGI NYERI

a. Proses transduksi

b. Proses transmisi

c. Proses modulasi

d. Persepsi
PENILAIAN DERAJAT NYERI

Penilaian Derajat Nyeri pada Dewasa

Wong-Baker Faces Pain Rating Scale


Verbal Rating Scale (VRS)
Numeric Rating Scale (NRS)
Visual Analog Scale (VAS)
Penilaian Derajat Nyeri pada Anak

QUESTT :
1. Question the children (bertanya pada anak)
2. Use pain rating scale (menggunakan skala nyeri)
3. Evaluate behaviour (evaluasi tingkah laku)
4. Secure parents involvement (mengikut sertakan
orangtua)
5. Take cause of pain into account (mencari
penyebab nyeri)
6. Take action (mengambil tindakan)
Face Pain Rating Scale
Word Grapic Rating Scale
Skala Intensitas Nyeri Numerik
PENATALAKSANAAN NYERI

a. Farmakologi

Analgesik Multimodal

Analgesik Preemptif

Patient Control Analgesic (PCA)

Paracetamol

Ketorolac
b. Non Farmakologi

Ada beberapa metode non-farmakologi yang


digunakan, seperti menggunakan terapi fisik
(dingin, panas) yang dapat mengurangi spasme
otot, akupunktur untuk nyeri kronik (gangguan
muskuloskletal, nyeri kepala), terapi psikologis
(musik, hipnosis, terapi kognitif, terapi tingkah
laku) dan rangsangan elektrik pada sistem saraf
(TENS, Spinal Cord Stimulation, Intracerebral
Stimulation).
KESIMPULAN

Nyeri adalah pengalaman perasaan


emosional yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya kerusakan aktual maupun potensial
atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan menurut International Association
for Study of Pain (IASP).
Pada dasarnya nyeri adalah reaksi fisiologis
karena reaksi protektif untuk menghindari
stimulus yang membahayakan tubuh. Tetapi
bila nyeri tetap berlangsung walaupun stimulus
penyebab sudah tidak ada, berarti telah terjadi
perubahan patofisiologis yang justru merugikan
tubuh.
Sebagai contoh, nyeri karena pembedahan,
masih tetap dirasakan pada masa pasca bedah
ketika pembedahan sudah selesai. Nyeri semacam
ini tidak saja menimbulkan perasaan tidak nyaman,
tetapi juga reaksi stres, yaitu rangkaian reaksi fisik
maupun biologis yang dapat menghambat proses
penyembuhan. Nyeri patologis atau nyeri klinik
inilah yang membutuhkan terapi.
^-^ TERIMA KASIH ^-^

Anda mungkin juga menyukai