Pembimbing :
dr. Yulinar Nuryagus Siringo, M.Sc.,Sp.KJ
6 TSMRS (awal tahun 2011) pada saat suami dan pasien tinggal dengan
mertua (orangtua dari pihak istri) di Jawa. Pasien mulai mengalami perubahan
perilaku. Perubahan perilaku yang dilihat suami seperti ingin lihat bulan terus,
berkata kalau ada orang mengejar-ngejar dia dan melihat ada pocong. Awal
mulanya istri mulai berperilaku aneh, menurut suami sejak istrinya dipaksa
terus oleh ibu mertua (ibu dari pihak istri) memaksa untuk masuk
pengajian/pesantren, tapi istri tidak mau dipaksa-paksa. Sering terjadi
masalah dikeluarga. Seperti ibu mertua (ibu dari pihak istri) sering menghina-
hina suami pasien. Karena pekerjaan suami hanya jualan mie ayam, dengan
penghasilan yang tidak seberapa serta masih menumpang ditempat mertua.
Suami dan pasien menikah tahun 2003 (14 tahun yll) dan memiliki 2 anak
(anak pertama sekarang usia 14 tahun, anak kedua usia sekarang 11,5 tahun,
anak laki-laki kedua-duanya). Masih menumpang mertua, mertua yang laki-
laki (bapak dari pihak istri) hanya berjualan kayu bakar. Suami tidak
membawa istri berobat, karena menurut suami masih bisa ditenangkan dan
hanya muncul kadang-kadang saja perilaku seperti itu.
Riwayat Pskiatri
5 TSMRS (Agustus 2012) Karena tidak tahan mendengar
cemoohan mertua teru-menerus, suami akhirnya pindah (merantau)
ke Palangkaraya. Suami mengajak istri, tapi istri bingung memilih
ikut suami atau orangtua. Tapi akhirnya si istri memutuskan memilih
orangtua, karena ingin mengurus orangtua. Akhirnya suami
berangkat sendiri merantau ke Palangka Raya. Karena kecewa,
menurut keterangan suami, selama 6 bulan, ia tidak ada memberi
kabar ke istri. Tapi suami sesekali ada menelepon adik ipar (adik
dari pihak istri) untuk menanyakan kabar istrinya. Adik ipar
memberi kabar kalau sang istri sering berantem sama ibu
kandungnya sendiri, hampir setiap hari. Kadang-kadang sampai
pukul-pukul pakai kayu. Penyebab mereka bertengkar karena ibu
dari pasien sering melarang mengambil nasi, kalau memasak pasti
ada bertengkar-bertangkar dulu.
Riwayat Pskiatri
4 TSMRS (Maret 2013) Suami mulai ada telponan
dengan istri, memberitahukan kalau ia ingin
menjemput istri untuk bersama tinggal di
Palangkaraya, istri menyetujui. Ketika suami
menjemput istri ke jawa, ternyata istri tidak ada.
Dicari semalaman tidak ketemu, paginya baru
ketemu. Ternyata istrinya jalan dari siang sampai
paginya lagi, kata pasien lupa arah pulang. Pasien
ditemukan di persawahan. Saat ditanya kemana,
jawab istri cari kerja. Dan istri bercerita kalau ia
dikasih uang seperti pengemis lain saat dijalan.
Riwayat Pskiatri
3 hari setelah ditemukan, ibu bersikap kurang percaya kalau dia memiliki
suami, ibu berteriak-teriak berkata saya jangan dibakar. Dan berkata ada
yang mengikuti serta ada yang mau mencelakai. Melihat seperti itu, tetangga dan
teman-teman sang suami menyarankan untuk dibawa ke RS. Tetapi oleh keluarga
ditangani sendiri dulu pakai ramuan-ramuan.
Hari ke 5 sesudah ditemukan, baru dibawa ke RSJ Surakarta, karena istri
masih teriak-teriak seperti 3 hari setelah ditemukan itu. Kali ini saran dari teman-
teman suami dituruti keluarga untuk dibawa ke RS. Di RSJ Surakarta, sang istri
dirawat disana 2 minggu. Ada 3 macam obat yang diberi, yang berwarna
putih-merah-kapsul. Tapi suami lupa nama obatnya. Kemudian dokter
menyarankan agar bisa dirawat jalan, asal kontrol dan minum obat teratur. Tapi
karena suami kerja, jadi suami tidak tau apakah istri minum obat setiap hari atau
tidak. Suami tidak menanyakan ke mertua, karena hubungan suami dengan
mertua tidak baik. Selama pengobatan tahun 2013, istri kadang-kadang bisa
kambuh, seperti berteriak-teriak dan mengatakan ada yang mengikuti, namun
masih bisa ditenangkan lagi.
Riwayat Pskiatri
Sejak tahun 2014 dan 2015 (2 dan 3 TSMRS) Suami
membawa istri untuk pindah dan bekerja di Palangka
Raya saja, istri mau mengikuti suami. Pengobatan di
stop sendiri, dan tidak kontrol ulang lagi oleh suami.
Karena saran dari teman si suami bisa
ketergantungan obat, lalu obat hanya disimpan.
Menurut suami, istri tidak pernah lagi kambuh,
bahkan istri bisa berjualan jamu berhari-hari.
Riwayat Pskiatri
1 TSMRS (Tahun 2016) Menurut suami, istri mulai kambuh lagi. Seperti
berteriak-teriak, bilang kalau ada bisikan-bisikan, tidur tidak nyenyak, makan
tidak mau. Istri dibawa ke RSJ waktu masih di alamat Palangka Raya. Istri tidak
dirawat, hanya berobat jalan. Suami ada membawa obat yang sisa dari RSJ
Surakarta yang sudah tidak pernah diminum lagi, dari RS diberikan obat bulanan
tapi suami lupa nama obatnya. Suami mengatakan kalau selama pengobatan istri
bisa bekerja berjualan jamu.
Suami mengatakan kalau istrinya memang dibawa kontrol untuk mengambil
obat bulanan, tetapi istri kurang teratur minum obat. Suami mengatakan kalau istri
mulai bosan minum obat setiap hari. Sering juga diberi nasehat oleh petugas,
kalau mau istrinya membaik, harus teratur minum obat. Tapi karena tuntutan
ekonomi, suami harus bekerja keliling berjualan mie ayam dari jam 12 siang
sampai jam 9 malam, kadang-kadang baru pulang tengah malam. Sehingga suami
tidak fokus mengontrol istri untuk minum obat setiap hari.
Riwayat Pskiatri
Sekarang (Tahun 2017) Menurut suami, onset kambuh istrinya dari
tahun 2016-2017 sudah 3 ini. 2 kali masih bisa ditenangi suami.
Gejalanya seperti sering berteriak-teriak dan mengatakan ada yang
mengejar-ngejarnya.
1 kali yang sekarang sampai dibawa rawat inap ke RSJ Kalawa
Atei. Suami mengatakan kalau istri mengamuk terjadi karena suami
baru pulang sekitar pukul 02:00 wib, istri seperti curiga ke suami,
kalau suami ada apa-apa diluar. Padahal menurut suami, dia hanya
main-main ketempat temannya. Saat itu istri bangun pagi bersih-
bersih/mengerjakan pekerjaan rumah, istri bilang ke suami kalau mau
pergi ke pasar. Suami mengatakan kalau ia menyuruh istri tidur saja
dulu, nanti jam 6 aja ke pasar kata suami. Tapi istri malah
mengoceh-ngoceh, teriak-teriak terus sampai mukul-mukul suami pakai
tangan dan berkata ada yang mengejar-ngejar.
Riwayat Pskiatri
Suami mengatakan kalau ia meminta bantuan
tetangga untuk menenangkan dan memegang istri, tapi
istri malah merobek baju tetangga. Menurut suami, istri
sudah semingguan tidak minum obat. Biasanya mau minum
sendiri. Istri berkata merasa sembuh setelah di ruqiyah
dijawa 2 minggu yang lalu. Setelah itu, menurut suami,
istrinya jadi tidak mau minum obat.
1 tahun yll, bapak dari suami meninggal akibat gagal
ginjal. Agustus 2017 bapak dari istri meninggal akibat
lepra.
Riwayat Pskiatri
Autoanamnesis dengan suami pasien didapatkan informasi
Alkohol (-)
Merokok (-)
Kopi (+)
Teh (+)
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat pernatal:
Lahir pada tanggal, 3 Januari 1983. Pasien anak pertama
dari 3 bersaudara (saudara kedua sudah meninggal sejak
masih kecil).
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat masa kanak-kanak:
Pasien tinggal dirumah mbah-nya. Juga bersama
ibu dan ayahnya.
Diasuh oleh mbah, orangtua sibuk bekerja.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat masa kanak pertengahan:
TK saat usia 6 tahun
Riwayat pendidikan:
TK : usia 6 tahun
SD : usia tahun, 3x tidak naik kelas
SMP : Selalu naik kelas dan lulus
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat pekerjaan:
Penjual jamu
Riwayat pernikahan:
menikah : lupa tanggalnya, hanya ingat pada tahun
2003.
Dijodohkan orangtua, dan mau sama mau
Memiliki 2 orang anak, laki-laki semua
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat kehidupan beragama:
Islam, jarang kemasjid, jarang sholat.
Pembicaraan
Pembicaraan:
Menggunakan bhs. Indonesia, intonasi cukup, artikulasi
jelas, volume cukup, kecepatan cukup, perbendaharaan
kata baik dan respon cukup.
- Waktu : baik
- Tempat : baik
- Orang : baik
Mood dan afek
Waham kejaran
Aksis IV:
- Masalah pendidikan
- Masalah ekonomi
Aksis V:
Non-Farmakoterapi
Edukasi ada pasien :
- Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya
serenace, dll)
Golongan Diphenyl-butyl-piperidine :Pimozide (Orap)
Anti Psikosis Atipikal dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu :
Golongan Benzamide : Supiride (dogmatil)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek
samping obat (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu
menggangu kualits hidup