Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
Oleh :
Dra. Ida Ayu Ratna Wesnawati, M.M.
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Dwijendra Denpasar
KOMUNIKASI
I. PENDAHULUAN
Komunikasi :
-proses penyampaian informasi, pesan-
pesan, gagasan-gagasan dengan
menggunakan lambang-lambang yang
mengandung arti verbal maupun non verbal
tujuan untuk mencapai saling pengertian /
kesepakatan
(Drs.T.May Ruy,SH,MIR M.Sc).
III. TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunkasi
- mengetahui sesuatu
- memberitahu sesuatu
- - pemahaman bersama
Dasar Proses
Komunikasi
Proses komunikasi mempunyai 2
model :
1) komunikator (sender )
2) Komunikan (receiver),
3) pesan-pesan (messages),
4) saluran (medium/media),
5) pengaruh/akibat (effect) dan umpan
balik (feedback).
VI. PRINSIP DAN KEWAJIBAN (TANGGUNG JAWAB)
DALAM BERKOMUNIKASI
b. peka terhadap kondisi serta situasi yang dialami oleh komunikator. (wajar,
cemas, sedih, gembira, lelah, sakit dsb). Memberikan petunjuk mengenai
saluran yang dikehendaki, misalnya memberi petunjuk sebaiknya
komunikator menggunakan bahasa daerah, bahasa asing tertentu, atau
menggunakan alat peraga seperti, OHP, slide, power point dsb.
Ada dua factor penting yang perlu dimiliki komunikator untuk dapat
melaksanakan komunikasi secara efektif :
Dasar
Komunikasi
efektif
2. Daya tarik komunikator
Memiliki kemampuan untuk mengubah sikap
orang lain melalui mekanisme daya tarik. Daya
tarik ini muncul apabila komunikator mampu
memotivasi komunikan.
4. Alur ( flow )
Keruntutan alur bahasa dan informasi sangat
berarti agar komunikasi efektif.
Contoh : Saat akan minta ijin tidak bekerja, saat
akan pinjam uang.
5. Budaya ( culture )
Aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa
dan informasi , tetapi juga tatakrama dan
etika.
Strategi Membangun Komunikasi
efektif
1. Ketahui mitra bicara ( audiens)
2. Ketahui tujuan.
Misalnya menyampaikan informasi,
membeli, menjual, basa basi, membujuk,
menghibur dsb.
3. Perhatikan konteks
Konteks berarti keadaan atau lingkungan saat
berkomunikasi, sangat berperan dalam
memperjelas informasi yang disampaikan.
Contoh :
Ah . dasar gila ( nada tinggi cacian , nada
datar kekaguman )
Gaya bicara atasan dan bawahan di kantor dan
di mall berbeda .
4. Pelajari kultur
Pelaku komunikasi harus memahami
kultur mitra bicaranya sehingga timbul
saling pengertian dan penyesuaian gaya
komunikasi dapat terjadi.
Contoh : orang Jawa atau Sunda beda
dengan orang Batak.
5. Pahami bahasa
- Gunakanlah kalimat yang sederhana dan
tepat.
- Kalimat panjang dan kompleks seringkali
mengaburkan makna
Efektifitas Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata baik lisan maupun tertulis,
bahasa memegang peranan penting.
Faktor pengetahuan
Makin luas pengetahuan makin banyak
perbendaharaan kata makin lancar
berbicara.
Faktor pengalaman
Makin banyak pengalaman , makin lancar
berbicara dimuka umum.
Faktor Inteligensi
Makin tinggi inteligensinya , makin lancar
berbicara karena kaya akan
perbendaharaan kata.
Faktor kepribadian
Orang yang mempunyai sifat pemalu dan
kurang pergaulan, biasanya kurang lancar
berbicara
Faktor biologis
Kelumpuhan pada organ bicara, karena
kelainan pada rahang, bibir, gigi, bibir
sumbing, lidah tidak aktif, gagap.
X. Macam-macam bicara
Komunikasi dengan cara berbicara
digolongkan menjadi beberapa macam
sbb :
- dari segi jarak ( langsung, tidak
langsung),
- dari segi sarana/media yang digunakan,
- dari segi tujuan( seminar, rapat kerja,
penataran , wawancara
- dari segi kedinasan(komunikasi
membahas soal kedinasan)
6. Berkomunikasi harus
a. Complete, correct and current (Lengkap,tepat
dan kini)
b. Clear, coherent and comprehensible, not
confusing, cursory or cloudy (jelas ,
coherent/logis dan dapat dipahami, tidak
membingungkan , sambil lalu atau kabur)
c. Credible, consistent and considered, not
coy, counterfeit or clichd (credible, konsisten
dan matang, bukan pura-pura atau klise)6.
BERKOMUNIKASI
d. Courteous, constructive and considerate, not
crotchety, crude or cruel (sopan, konstruktif dan
penuh pertimbangan bukan yang aneh, kasar atau
kejam)