Anda di halaman 1dari 113

PENILAIAN MUTU

PELAYANAN LAUNDRY
VERSI AKREDITASI 2012

KARS - IPALARSI,
JAKARTA, 22 Agustus 2016
KARS, 2016
Standar Akreditasi Rumah Sakit v.2012
Jumlah Jumlah
No BAB
Standar EP
1 AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN 23 105
2 HAK PASIEN DAN KELUARGA 30 100
3 ASESMEN PASIEN 44 184
4 PELAYANAN PASIEN 22 74
5 PELAYANAN ANASTESI DAN BEDAH 14 51
6 MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT 21 84
7 PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA 7 28
8 PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN 23 88
9 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 24 83
10 TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN 27 98
11 MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN 27 91
12 KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF 24 99
13 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI 28 109
14 SASARAN KESELAMATAN PASIEN 6 24
15 MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL'S 3 19
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 323 1237
KARS, 2016
PPI
Pencegahan dan pengendalian Infeksi bertujuan
menurunkan setiap resiko infeksi yang dapat
ditransmisikan antara pasien, staff, profesi kesehatan
lainnya

Infeksi Rumah Sakit:


Infeksi yang didapat atau terjadi di rumah sakit
ketika pasien dirawat atau pernah dirawat di rumah
sakit, terjadi setelah 48-72 jam pasien dirawat atau
lebih
KARS, 2016
Fokus Perhatian

1. Program Kepemimpinan dan koordinasi program (Std 1 Std 4)


2. Fokus pada program (Std 5 7.5)
3. Prosedur isolasi (Std 8)
4. Tehnik Pengamanan dan Kebersihan tangan (Std 9)
5. Integrasi program dengan PMKP & SKP ( Std 10)
6. Pendidikan staf ttg Program (std 11)

KARS, 2016
PPI : 24 Standar dan 83 Elemen

Standar Elemen
PPI 1 : Kepemimpinan 3 EP
PPI 2 : Koordinasi 6 EP
PPI 3 : Sumber Daya 4 EP
PPI 4 : Kompetensi staff 3 EP
PPI 5 : Program PPI 7 EP
PPI 5.1 : Program mencakup pasien, keluarga, staff, Mahasiswa, 3 EP
volunter, pengunjung dan individu
PPI 6 : Assesmen Risiko 4 EP
PPI 7 : Implementasi strategi penurunan resiko infeksi 3 EP
PPI 7.1 : Mengurangi resiko infeksi : Kebersihan, sterilisasi dan 4 EP
menajeman laundry
PPI 7.1.1 : Kebijakan dan Prosedur 4 EP
PPI 7 .2 : Pembuangan dan pengelolaan limbah yg baik 3 EP
PPI 7.3 : Kebijakan dan prosedur benda tajam 3 EP

KARS, 2016
PPI 7.4 : Sistem ventilasi( tekanan negatif) 2 EP
PPI 7.5 : Renovasi atau pembangunan fasilitas baru 2 EP
PPI 8 : Prosedur Isolasi 6 EP
PPI 9 : APD dan Kebersihan tangan 5 EP
PPI 10 : Integrasi program dengan peningkatan mutu dan 2 EP
keselamatan pasien
PPI 10.1 : Data surveilans 3 EP
PPI 10.2 : Analisa data 2 EP
PPI 10.3 : Quality improvement 2 EP
PPI 10.4 : Data di bandingkan dengan RS luar yang setara 2 EP
PPI 10.5 : Laporan surveilans di laporkan ke Direktur 3 EP
PPI 10.6 : Laporan surveilans di laporkan ke Kemenkes 2 EP
PPI 11 : Pendidikan dan Saff 5 EP

KARS, 2016
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PPI RS

Dirut RS

KETUA KOMITE

SEKRETARIS
(IPCN)

ANGGOTA
1. Perwakilan SMF

2. . Farmasi

5. Laundry

5. Unit Kesling / K3

7. Logistik

7. Gizi

8. IPSRS

9. Lab

10. RT

11. CSSD
KARS, 2016
TIM PPI RS

KETUA TIM

IPCD IPCN

IPCLN
KARS, 2016
Kebijakan yang berkaitan dengan PCI/ PPI
Struktur organisasi (Komite & Tim PPIRS)
Kebijakan kewaspadaan standar
Kebijakan pengembangan SDM
Kebijakan pengadaan bahan & alat yang melibatkan Tim PPI
Kebijakan penggunaan antibiotik yang rasional
Kebijakan pelaksanaan surveilans
Kebijakan pemeliharaan fisik & sarana RS
Kebijakan kesehatan karyawan
Kebijakan penanganan KLB
Kebijakan penempatan pasien
Kebijakan upaya pencegahan infeksi (ILO, IADP, ISK, Pneumonia, VAP)

KARS, 2016
SPO yang berkaitan dengan PPI
1. SPO Pelaksanaan surveilance Infeksi RS
2. SPO Pencatatan & Pelaporan Surveilance Infeksi RS
3. SPO Kebersihan Tangan
4. SPO Perlindungan minimum bagi semua pasien
5. SPO Penggunaan APD
6. SPO DEKONTAMINASI
7. SPO DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH
8. SPO DEKONTAMINASI ALAT ALAT KESEHATAN
9. SPO DEKONTAMINASI MEJA OPERASI
10.SPO PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK BARANG YANG STERIL

KARS, 2016
11. SPO DESINFEKSI
12. SPO Sterilisasi
14. SPO Pelayanan sterilisasi di luar jam kerja
15. SPO Penerimaan dan Pendistribusian Bahan & Barang yg
disterilkan
16. SPO Penyimpanan alat & Bahan yg disterilkan
17. SPO KEBERSIHAN LAUNDRY
18. SPO PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN
19. SPO TATA CARA PENCATATAN DAN PERMINTAAN LINEN
20. SPO TATA CARA PENYIMPANAN LINEN
21. SPO SIRKULASI LINEN
22. SPO Penatalaksanaan linen kotor di Laundry
23. SPO APD utk petugas linen
24. SPO PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
25. SPO MANAJEMEN TERTUSUK JARUM

KARS, 2016
38. SPO PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
39. SPO PEMBUANGAN SAMPAH TERKONTAMINASI
40. SPO Pembersihan lingkungan
41. SPO PERSYARATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
42. SPO VENTILASI RUANGAN
43. SPO MUTU AIR
44. SPO RENOVASI BANGUNAN
45. SPO pengelolaan linen siap pakai
46. SPO Penatalaksanaan linen kotor di ruangan
47. SPO PENANGANAN PERALATAN PASIEN
48. SPO PENEMPATAN PASIEN
49. SPO PENANGANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR
50. SPO TRANSPORTASI PASIEN INFEKSIUS
51. SPO PEMULANGAN PASIEN
52. SPO PEMULASARAN JENAZAH
53. SPO PEMERIKSAAN POST MORTEM
54. SPO KLB

KARS, 2016
55. SPO Pemantauan Kontak tenaga kesehatan untuk pandemi influenza
56. SPO Kewaspadaan terhadap pasien dengan MRSA
57. SPO Isolasi pasien
58. SPO SOSIALISASI PEGAWAI BARU, MHS,CS
59. SPO ETIKA BATUK
60. SPO PERAWATAN LUKA
61. SPO PEMASANGAN KATETER INTRA VENA
62. SPO Pemasangan kateter vena sentral
63. SPO PEMASANGAN KATETER URINE
64. SPO Pengambilan specimen ILO
65. SPO Pengambilan specimen VAP
66. SPO Pengambilan spesimen kateter urin
67. SPO Pengambilan spesimen kateter intra vena
68. SPO Penggunaan Antimikroba yang rasional
69. SPO Pengadaan bahan dan alat yang melibatkan Tim PPI
70. SPO Tata Tertib Pengunjung

KARS, 2016
PERATURAN TERKAIT LAUNDRY RS

UU No 44 PASAL 40 TAHUN 2009


Tentang Akreditasi Rumah Sakit

Kemenkes 382/ MENKES/ SK/III/2007


Tentang Pedoman dan Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya
KARS, 2016
PERATURAN TERKAIT LAUNDRY RS.....

Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIII/2001

tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya


Pemantauan Lingkungan
Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan
KARS, 2016
PERATURAN TERKAIT LAUNDRY RS.....

Depkes, Cetakan II, 2005


Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan
Kesehatan

Air minum dan Air Bersih

PERMENKES No.416 tahun 1990.

KARS, 2016
LAUNDRY RUMAH SAKIT
Tempat dilaksanakan proses pencucian linen rumah sakit
dalam upaya pencegahan Infeksi , Health Care Associated
Infections (HAIs) di RS melalui pemutusan mata rantai
penularan infeksi
Bertanggung jawab atas penerimaan dan pendistribusian
semua linen yang memerlukan kondisi bersih ,terbebas dari
noda/kotoran dan mikroorganisme penyebab infeksi, kering,
rapih, utuh dan siap pakai .

KARS, 2016
Untuk memberikan kenyamanan dan lingkungan
menyenangkan kepada pasien dan pengunjung RS
dengan menyediakan linen bersih .
Untuk mengontrol Infeksi RS ( 3-4 % dari HAIs
adalah krn kesalahan penanganan linen yang
terinfeksi )
Untuk memasok linen ke unit-2 tepat jumlah dan
tepat waktu.
Untuk meningkatkan citra rumah sakit
KARS, 2016
STANDARD LINEN DI RUMAH SAKIT
1. Standar Desain.
2. Standar Material.

3. Standar Ukuran.

4. Standar Jumlah.

5. Standar Kelayakan.
KARS, 2016
1. STANDARD DESAIN

a. Lebih simple
b. Ergonomis
c. Pemilihan bahan
yang tepat
d. Harga

KARS, 2016
2. STANDARD MATERIAL

a. Cotton 100% : mudah


kusut, warna mudah
pudar, bila terbakar
berabu dan berbau
b. Polyester 100% : tdk
mudah kusut, berdaya
serap rendah, bila
terbakar menyala
c. Campuran Cotton dan
Polyester

KARS, 2016
3. STANDARD UKURAN
a. Seprei flat 160 x 270 cm
b. Seprei karet 90 x 200 x15 cm
c. Sarung bantal 50 x 70 cm
d. Steik laken 70 x160 cm
e. Selimut Lurik 120 x 200 cm
f. Zeil 65 x 110 cm

Ukuran baju :
S, M, L, XL, & XXL

KARS, 2016
4. STANDARD JUMLAH
a. Sesuai standar DEPKES ,
jumlah 5 par.
b. ICU : 6 10 par
c. 1 TT : 3 9 par

Umumnya 4 parstock :
Satu dipergunakan pasien
Satu persediaan di ruang
rawat
Satu dicuci di Laundry a. Rawat Jalan : 2 Par-Stok
RS b. Rawat Inap : 3 Par-Stok
Satu disimpan di Gudang c. Ruang Khusus : 5 Par-Stok
Laundry RS ( IGD/IRD, VK, Perina, OK, ICCU )
KARS, 2016
d. Ruang Baby : 24 Par-Stok
5. STANDARD KELAYAKAN
a. Kualitas Linen
linen OK 120 x cuci
linen Non OK 365 x cuci
a. Kuantitas Linen
b. Pemakaian Life
Time Label
c. Kalibrasi Linen
KARS, 2016
Water Repellent (WR)
1. Teknologi textile untuk
membuat textil jadi seperti
daun talas sehingga air tidak
meresap masuk menembus
textile.

2. Tetapi udara dapat menembus


textile tersebut (pada saat
proses pencucian air dapat
menembus apabila ada
tekanan tertentu, seperti
diperas) KARS, 2016
Soil Release (SR)

1. Teknologi textile
untuk membuat
textil jadi mudah
melepas noda .

2. Noda mudah
hilang saat proses
pencucian
berlangsung. KARS, 2016
Pemilihan Material (kualitas linen)
PENGADAAN LINEN

Harus disesuaikan dengan fungsi, cara perawatan


dan segi penampilan

Ukuran : disesuaikan dengan masing-


masing rumah sakit
Linen sebaiknya diberi logo RS

Mempertimbangkan BOR, kapasitas RS


(kuantitas linen)
KARS, 2016
PERENCANAAN LINEN
Jumlah linen rawat inap yang dibutuhkan :
1. Jumlah bed yang ada 100 bed
2. BOR 70%
3. Par-stock yang digunakan 3 par
4. Diganti 1 hari 1 kali
5. Laundry 1 hari

Jumlah linen yang dibutuhkan :


100 x 70% x 3 x 1 x 1 = 210 par stock
(1 par stock = 1 set)

KARS, 2016
KARS, 2016
FLOW KEGIATAN DI LAUNDRY
(Straight Forward Flow )
KARS, 2016
KARS, 2016
KARS, 2016
Linen bersih

KARS, 2016
Flow chart of hospital laundry system

Collection

use sorting

Cleaning
transfer
process
KARS, 2016
LAUNDRY PROCESS

Finishing
Pengeringan
Pemerasan

Pencucian

Penerimaan
dan Pemilahan

KARS, 2016
Penyetrikaan Pelipatan Penyimpanan Distribusi

KARS, 2016
1. Ruang penerimaan linen

2. Ruang Pemisahan linen

3.Ruang pencucian dan pengeringan

4.Ruang penyeterikaan linen

5. Ruang penyimpanan linen

6. Ruang distribusi linen


KARS, 2016
Penanganan Linen Kotor di RRI
Linen Kotor
Tidak diletakkan di lantai, langsung masukkan ke Trolley
Pisahkan Linen Infeksius dan Linen Non Infeksius
Jangan masukkan sampah/alkes bekas pakai ke linen kotor
Petugas ruang rawat harus menggunakan APD

Trolley Linen Kotor


Dipisahkan dengan Trolley Linen Bersih
Linen nfeksius masukkan kedalam kantong linen infeksius (kuning)
Masukkan Linen kotor kedalam Trolley disertai pengisian Formulir Serah Terima
Linen dan lakukan hitung lidi linen yang masuk trolley

Trolley Linen Kotor


Harus selalu tertutup
Linen kotor diantar setiap hari ke Laundry
Sarung Trolley paling kurang seminggu sekali harus dicuci
KARS, 2016
PENERIMAAN LINEN KOTOR
adalah suatu kegiatan penerimaan
Penerimaan Linen linen kotor dari seluruh satuan kerja
Kotor pengguna linen di RS untuk
dilakukan proses pencucian.

adalah linen yang


sudah dipakai ,
berasal dari satuan
kerja.

adalah linen yang terkontaminasi


Linen Kotor Infeksius dengan darah, cairan tubuh atau
feses
KARS, 2016
PENERIMAAN
LINEN KOTOR
Area Kotor, Area Pencucian

Dari Ruangan :
08.00 11.00

Dari OK / IBS :
08.00 16.00

KARS, 2016
INFEKSI DARI RUMAH SAKIT

APD
PENCEGAHAN
INFEKSI DARI
RUMAH
SAKIT
CUCI
TANGAN
KARS, 2016
ALAT PELINDUNG DIRI
TUTUP EAR
GOGGLES
KEPALA MUFF

SARUNG
MASKER APRON
TANGAN

SEPATU
BOOT
KARS, 2016
PENIMBANGAN
Penyesuaian dosis
chemical

Penyesuaian
kapasitas mesin cuci
KARS, 2016
PENCUCIAN dan PEMERASAN
Pencucian linen kotor adalah kegiatan
menghilangkan noda sehingga
memenuhi persyaratan sehat bebas
mikroorganisme pathogen

PEMBILASAN/PRE WASH MAIN WASH


BLEACHING PEMBILASAN
PENETRALAN PELEMBUTAN
PEMERASAN KARS, 2016
Mesin Cuci Double Door
Ruang Kotor,masuk linen kotor Ruang bersih,keluar linen bersih

KARS, 2016
CHEMICALS LAUNDRY
DISINFECTAN
(CLEANING EMULSIFIER ALKALI
&SANITATION)

L-CHLORO
OXYGEN BLEACH DETERGENT
BLEACH

NEUTRALIZER SOFTENER

KARS, 2016
PARAMETER PENTING
TIME

TEMPERATURE

MECHANICAL ACTION

CHEMICALS KARS, 2016


Hal-hal yang mempengaruhi hasil
pencucian
1. Jenis bahan dan zat warna
2. Jenis kotoran dan derajat kotoran
3. Tipe mesin cuci yang dipakai
4. Mutu air yang akan digunakan, kesadahan air yang
tinggi bisa membuat linen menjadi kekuning-
kuningan , baku mutu air bersih sesuai persyaratan
sanitasi rumah sakit
5. Jenis chemical yang digunakan
6. Energi dan waktu yang diperlukan
KARS, 2016
Tempat Chemical

KARS, 2016
Gudang Chemical

KARS, 2016
Eye Washer

KARS, 2016
SPILL KIT

KARS, 2016
PENGERINGAN
Pengeringan ke mesin pengering dengan
menggunakan trolley bersih
Jangan mengeringkan terlalu kering
Perhatikan linen yang sobek, kancing hilang, tali
putus dll, lakukan perbaikan penjahitan
Pisahkan linen yang perlu dicuci ulang
Debu benang pada mesin sering dibersihkan
Pengeringan Perapihan/Pelicinan

KARS, 2016
PELICINAN dan PELIPATAN
Penyetrikaan adalah kegiatan melicinkan linen yang sudah
dikeringkan sebelum didistribusikan, disimpan atau disterilkan
Hasil baik apabila linen tidak terlalu kering
Mesin Penyeterika
Mesin Penyeterika press

KARS, 2016
PENGEMASAN
Pengemasan alat medis / linen / kasa yang akan
disterilkan adalah kegiatan membungkus alat
medis / linen / kasa dengan menggunakan
pouches maupun linen, untuk mempertahankan
sterilitas alat / linen / kasa , sampai waktu
digunakan
Indikator internal / strip

KARS, 2016
PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian/penyerahan linen bersih adalah penyerahan
linen yang sudah dicuci dan siap pakai ke Satuan Kerja
di RS menggunakan Formulir Serah Terima Linen
Linen bersih adalah linen yang telah melewati proses
pencucian, pengeringan, penyeterikaan dan pelipatan
dan siap untuk didistribusikan, disimpan atau disterilkan.

KARS, 2016
PENYIMPANAN
Suhu :
220C - 270C
Kelembaban :
45% - 75%
Lembar
Pemantauan Suhu -
tiap hari
Rak penyimpanan
harus tertutup
Sistem FIFO
Thermohygrometer
KARS, 2016
INDIKATOR KINERJA LAUNDRY

Bersih Tidak berbau Tidak bernoda

Kering Pengepakan licin Pelipatan rapih

Penampilan Respon time Pemberian


menarik baik informasi cukup

KARS, 2016
PENYEBAB LINEN CEPAT RUSAK

1. Material Linen yang dibeli kurang bagus.


2. Noda yang timbul tidak bisa dihilangkan.
3. Kimia laundry yang digunakan kurang baik.
4. SDM laundry, user dan bgn. pengadaan
kurang mengerti soal linen.
5. Par stock yang kurang
6. Cara penyimpanan
7. Cara pencucian
8. Cara penggunaan KARS, 2016
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

Dilakukan setahun sekali


Di Lab Mikrobiologi
Sampling Linen dari Ruang
Bayi, Ruang Luka Bakar, Ruang
Kemoterapi, Ruang Perawatan

KARS, 2016
LIMBAH Laundry

LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR


Berupa linen yang sudah Ke IPAL
tidak layak pakai Setiap 6 bulan ada
pemeriksaan Limbah cair
Ke Instalasi Sanitasi (dari chemical) ke institusi
Laporan kerusakan linen/ berwenang
linen tidak layak pakai Hasil pemeriksaan dikirim ke
Pemusnahan limbah linen Komite K3 dan Instalasi
dibakar di incinerator Sanitasi
Baku Mutu Limbah sesuai
KARS, 2016
persyaratan Limbah RS
MUTU PELAYANAN
Tiap 3 bulan Supervisi Sterilisasi

Swab Test Tiap 3 bulan

Tiap 3 bulan Stok Opname Linen

Pemantauan limbah cucian Tiap 6 bulan

Tiap akhir tahun Survey Kepuasan Pelanggan


KARS, 2016
MUTU PELAYANAN Laundry
Komite
Mutu
KPPI K3

Laundry

Safety (Patiens& Staff)


KARS, 2016
1. Mesin cuci/Washing
Machine

2. MesinPeras/ Washing
Extractor

3. Mesin Pengering/ Drying


Tumbler
KARS, 2016
4. Mesin penyetrika/
Ftatwork lroner

5. Mesin penyetrika pres/


Presser lroner

6. Mesin jahit / Sewing


Machine
KARS, 2016
1. Alkali Mempunyai peran meningkatkan fungsi atau Peran
deterjen dan emulsifier, serta membuka pori dari linen

2. Detergen = sabun Pencuci Mempunyai peran


menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global

3. Emulsifier Mempunyai peran unruk mengemulsr kotoran


yang ber'bentuk minyak dan lemak

4. Bleach = pemurih Mengangkat kotoran/noda,


mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai desinfektan,
baik pada linen yang berwarna (Ozone) dan yang putih
(Chlorine).

KARS, 2016
4. Sour/penetral Menetralkan sisa dari bahan
kimia pemurih sehingga pH-nya menjadi 7 atau
netral.

5. Softener Melembutkan linen . Digunakan pada


proses akhir pencucian.

6. Starch/kanji Digunakan pada proses akhir


pencucian unruk membuar linen menjadi kaku,
juga sebagai pelindung linen rerhadap noda
sehingga noda tidak sampai ke serat.

KARS, 2016
1. Mesin cuci dengan kapasitas besar (di atas 100 kg) yang
disarankan memiliki 2 (dua) kompartemen (pintu) yang
membedakan antara memasukkan linen kotor inFeksius/non
infeksius dengan hasil pencucian linen bersih. Antara 2
kompartemen dibatasi oleh partisi yang kedap air. Maksud
dari pemisahan tersebut adaiah menghindari kontaminasi
dari linen kotor dengan linen bersih baik dari lantai, alat
maupun udara.

2. Mesin cuci ukuran sedang dan kecil (25-lOO kg) tanpa


penyekat seperti pada point I dapat digunakan dengan
memperhatikan batas ruang kotor dan bersih dengan jelas.
KARS, 2016
3. Pipa pembuangan limbah cair hasil pencucian (pemanasan -
desinfeksi) langsung dialirkan ke dalam sistem pembuangan
yang terpendam dalam tanah menuju IPAL.

4. Peralatan pendukung yang mutlak digunakan untuk membantu


proses pemanasan-desinfeksi :

- Pencatat suhu (termometer) pada mesin cuci.

- Termostaat utk rnembantu meningkatkan suhu pd mesin cuci.

- Glass/kaca untuk melihat level air

5. FIowmeter pada inlet air bersih ke mesin cuci untuk mengukur


jumlah air yang dibutuhkan pada saat penngenceran bahan
kimia terurama pada saat desinfelsi.
KARS, 2016
Untuk mencegah infeksi yang terjadi di dalam
pelaksanaan kerja terhadap tenaga pencuci maka
perlu ada pencegahan dengan :

Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja,


pemeriksaan berkala

Pemberian imunisasi poliomyelitis, tetanus, BCG


dan hepatitis

Pekerja yang memiliki permasalahan dengan kulit


: luka-luka, ruam, kondisi kulit eksfoliatif tidak
boleh melakukan pencucian.
KARS, 2016
Tangani linen yang sudah digunakan dengan hati-
hati dengan menggunakan APD yang sesuai dan
membersihkan tangan secara teratur. Risiko terpajan
atau mengalami ISPA akibat membawa linen yang
sudah digunakan relatif kecil. Namun demikian
membawa linen yang sudah gunakan harus
dilakukan dengan hati-hati. Kehatian-hatian ini
mencakup penggunaan perlengkapan APD yang
sesuai dan membersihkan tangan secara teratur
sesuai dengan pedoman kewaspadaan standar.
KARS, 2016
Semua linen yang sudah digunakan harus
dimasukkan ke dalam kantong atau wadah
yang tidak rusak saat diangkut.

Pengantongan ganda tidak diperlukan


untuk linen yang sudah digunakan.

KARS, 2016
Semua bahan padat pada linen yang kotor harus dihilangkan
dan dibilas dengan air.

Linen kotor tersebut kemudian langsung dimasukkan kedalam


kantong linen di kamar pasien.

Hilangkan bahan padat (misalnya, feses) dari linen yang


sangat kotor (menggunakan APD yang sesuai) dan buang
limbah padat tersebut ke dalam toilet sebelum linen
dimasukkan ke kantong cucian.

KARS, 2016
Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan
hati-hati untuk mencegah kontaminasi permukaan
lingkungan atau orang-orang di sekitarnya.

Jangan memilah linen di tempat perawatan pasien.


Masukkan linen yang terkontaminasi langsung ke
kantong cucian di ruang isolasi dengan
memanipulasi minimal atau mengibas-ibaskan
untuk menghindari kontaminasi udara dan orang.

KARS, 2016
Linen yang sudah digunakan kemudian harus dicuci
sesuai prosedur pencucian biasa.
Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar
dan prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk pencucian dengan air panas, cuci linen
menggunakan detergen/disinfektan dengan air 70
C (160F) selama minimal 25 menit. Pilih bahan kimia
yang cocok untuk pencucian temperatur rendah
dengan konsentrasi yang sesuai bila melakukan
pencucian dengan temperatur rendah <70C
(<160F).
KARS, 2016
Linen

APD Infeksius Kotor


CUCI
TANGAN

Hilangkan
Kantong Kantong
bahan
kuning hitam
padat

Troley
tertutup

KARS, 2016
KARS, 2016
SISTEM KONTRAK
SISTEM SEWA
(OUTSORCING)

SWA KELOLA SISTEM KERJA SAMA

KARS, 2016
Dalam sistem ini, RS memiliki linen tetapi tidak
memiliki laundry. RS menyewa kontraktor yang
tugasnya adalah untuk mengumpulkan linen dan
setelah pencucian memberikan ke rumah sakit.
Beberapa rumah sakit ada juga yang menyediakan
ruang dan fasilitas untuk pencucian laundry .

Kerugian untuk sistem kontrak adalah bahwa hal itu


mungkin lebih mengarah ke pencampuran linen
dan kemungkinan infeksi silang
KARS, 2016
Khusus untuk rumah sakit dengan ukuran
kecil di mana tidak akan ekonomis untuk
memiliki laundry sendiri . Dalam sistem ini,
Kontraktor menyewakan linen dan
mencucinya. Sistem ini disarankan untuk
rumah sakit kecil kurang dari 50 tempat
tidur .

KARS, 2016
Dalam sistem ini, rumah sakit mempunyai laundry sendiri
sehingga mulai dari pengumpulan linen dan pencucian
dilakukan sendiri oleh rumah sakit tersebut.

Ini adalah salah satu metode terbaik untuk rumah sakit dalam
pengelolaan linen.

Jenis ini lebih cocok untuk rumah sakit ukuran yang lebih
besar .

Keuntungan adalah : kerusakan linen berkurang , penurunan


infeksi silang .

KARS, 2016
Beberapa rumah sakit bekerja sama melakukan
pelayanan laundry ke satu unit laundry

Sistem ini cocok untuk rumah sakit kecil

Kerugiannya kemungkinan infeksi silang yang lebih


tinggi, juga jika ada pemogokan dalam satu
laundry , hal itu mempengaruhi fungsi banyak
rumah sakit

KARS, 2016
POINTERS FOR A GOOD LAUNDRY SYSTEM

Careful handling
Correct processing
Proper record maintenance
Speedy operations
Sound policies

KARS, 2016
ADVANTAGES OF IN-HOUSE HOSPITAL
LAUNDRY

Time saving

Readily available

Controllability

KARS, 2016
DIADVANTAGES OF IN-HOUSE
HOSPITAL LAUNDRY

High cost and maintenance


of machineries.
Need for trained staffs.
Adequate space is required.
KARS, 2016
KONTRAK
IPCN/Perawat
SWA KELOLA
PPI
MELAKUKAN SEWA LINEN
PENGAWASAN
KERJA SAMA

KARS, 2016
VENTILASI/EXHAUST FAN DAN PENCAHAYAAN
Ventilasi/exhaust fan dan pencahayaan

dirty linen side clean linen side

MESIN CUCI
SE
TRI
loading unloading KA

DRYING

KARS, 2016
UNIT
UNIT
PELAYANAN
UNIT
PELAYANAN
UNIT
PELAYANAN
PELAYANAN

LAUNDRY

KARS, 2016
Tersedianya Fasilitas sarana dan Prasarana Hand
Hygiene dan APD
Terbentuknya Panitia Implementasi Cuci Tangan
Program
Media Informasi ( Leaflet, poster,Audio Visual)
Hand
Tools audit Hand Hygiene
Hygiene
Penempatan Sarana Hand Hygiene
Edukasi menyeluruh secara bertahap kepada
seluruh Petugas, pasien, Kelg, dan pengunjung
Pencapaian sesuai standar internasional > 85 %

Diperlukan dukungan sangat maksimal pihak manajemen


KARS, 2016
The 5 moments for Hand Hygiene

Sebelum memakai sarung tangan & setelah


melepaskan sarung tangan

KARS, 2016
6 langkah mencuci tangan

TE -
PUNG -
SELA -
CI -
PU
KARS, 2016
PUT 2-92
AUDIT FASILITAS KEBERSIHAN TANGAN

Ruangan : .

No Pernyataan Ya Tidak Ket


1. Tersedia sabun cair di setiap wastafel
2. Tersedia handuk kertas di setiap wastafel
3. Tersedia cairan antibacterial di wastafel ruang tindakan invasif
4. Wastafel bebas dari peralatan yang tidak tepat
5. Fasilitas cuci tangan bersih
6. Ada tempat sampah di bawah wastafel
7. Tersedia handrub di setiap ruang terkait
8. Tersedia poster kebersihan tangan
Total

Skoring : _________ x 100% =


KARS, 2016
Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi yang dilakukan oleh
Rumah Sakit untuk mencegah infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan yang harus di terapkan setiap saat tanpa
memandang pasien terinfeksi atau tidak terinfeksi di semua
fasilitas kesehatan
KARS, 2016
10 Kewaspadaan standar

1. Kebersihan tangan 6. Kesehatan


2. Alat Pelindung Diri karyawan/perlindungan
(APD) petugas kesehatan
3. Peralatan perawatan 7.Penempatan pasien
pasien(non kritikal, semi sesuai sumber transmisi
kritikal dan kritikal ) 8. Hygiene respirasi/Etika
4. Pengendalian batuk
Lingkungan 9. Praktek penyuntikan yang
5. Pemrosesan peralatan aman
pasien dan 10. Praktek lumbal fungsi
penatalaksanaan linen

KARS, 2016
Alur Pemrosesan Alat Infeksius Bekas Pakai
(Desinfeksi,Sterilisasi)

Pre Cleaning (Klorin 0,5%)

Pembersihan ( enzimatik dan deterzen)


(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat tinggi Disinfeksi tingkat rendah


(peralatan kritis) (peralatan non kritikal)
Masuk dalam pembuluh (peralatan semi kritikal)
darah/jaringan tubuh Hanya pada permukaan tubuh
Instrumen bedah, set minor Masuk dalam mucosa yang utuh
untuk pemasangan CVL, tubuh Tensi meter,
IVL dll termometer,inkubator,meja
Endotracheal tube, NGT
pasien dll

KARS, 2016
Pengelolaan Limbah
a. Tempat sampah selalu dlm keadaan tertutup
b. Sampah umum dipisahkan dgn sampah infeksius
c. Tempat sampah umum (domestik/RT) plastik warna
hitam
d. Tempatkan sampah infeksius plastik warna kuning
e. Untuk sampah Radio Aktif plastik warna merah
f. Sampah Sitostatika menggunakan kantong plastik
warna ungu
g. Sampah Farmasi menggunakan kantong warna coklat
KARS, 2016
PEMILAHAN

Limbah non Limbah Limbah Limbah Limbah


Infeksius Infeksius KARS, 2016
Sitostatika Coklat Beracun
Jenis Sampah / Limbah :
Limbah Infeksius
- Set infus habis pakai
- Organ tubuh
- Jaringan
- Darah
- Cairan tubuh
- Spuit habis pakai
- Kain kasa/perban yang kontak dg darah dan cairan tubuh
- Bahan sisa laboratorium
Limbah Non Infeksius
- Limbah domestik / limbah rumah tangga yang tidak terkontaminasi cairan
tubuh
Limbah benda tajam
KARS, 2016
- Scapel, set infus, pecahan kaca, needle
Std Akreditasi terkait LAUNDRY

Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang melibatkan dokter,
perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah
sakit.

EP 6
Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas
rumah sakit

KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI.3.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu
pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan standar
sanitasi dan kebersihan

Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup
untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian
infeksi. KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang
komprehensif untuk mengurangi risiko dari infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan
kesehatan.

EP 2
Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan.
KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI 5.1


Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi.

EP 1
Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi

EP 2
Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi
KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI 7.
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan
risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan
risiko infeksi.
EP 3
Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1
sampai dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan
atau prosedur, edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan
lainnya untuk mendukung penurunan risiko
KARS, 2016
Std..lanjutan
Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry dan linen
yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar
pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan Pedoman
Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi
risiko bagi staf dan pasien. Pedoman manajemen linen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit.
Pengawasan oleh IPCN/ICN & PICKARS,CSSD
2016
Std..lanjutan

Standar PPI 7.2


Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat

EP 1
Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola
untuk meminimalisasi risiko penularan.
EP 2
Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan
KARS, 2016
Std..lanjutan
Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi
lainnya, sabun dan desinfektan tersedia dan digunakan secara
benar bila diperlukan.
EP 1
Rumah sakit mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan
atau masker atau pelindung mata dibutuhkan
EP 2
Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan
secara tepat dan benar
EP 3
Rumah sakit mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur
cuci tangan, disinfeksi tangan KARS,
atau disinfeksi permukaan.
2016
Std..lanjutan

Standar PPI 10.1.


Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan kecenderungan
infeksi terkait pelayanan kesehatan

Standar PPI 10.5.


Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf

KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI 11.


Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan
dan pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga
serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan
mereka dalam pelayanan.

EP 1
Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan
profesional lain, pasien dan keluarga.

KARS, 2016
Std..lanjutan

Standar PPI 11.


EP 2
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.

EP 4
Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan
praktek-praktek program pencegahan dan pengendalian

KARS, 2016
Sumber Acuan :

1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan


Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes RI, 2009.
2. Standar Akreditasi RS, Kerjasama DirektoratJenderal Bina Upaya
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dgn KARS, September
2011.
3. Linen dan Laundry RS dlm Standar Akreditasi versi 2012,
Luwiharsih, KARS, 2015.
4. Pelayanan Linen & Laundry dlm rangka PPI, Debby Daniel ISB
RSUP Fatmawati, 2015.

KARS, 2016
KARS, 2016
Terima kasih

KARS, 2016

Anda mungkin juga menyukai