TAHUN 2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TAHUNAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
UNIT SANITASI LINGKUNGAN RSUD ASY-SYIFA’ SUMBAWA BARAT
TAHUN 2021
Mengetahui,
Kabid Penunjang Medik Kepala Unit Sanitasi Lingkungan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga
laporan tahun 2021, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan tahunan ini memuat laporan pencapaian indikator mutu yang
diukur selama tahun 2021 yang terdiri dari Indikator Mutu Wajib Nasional (IWN),
Indikator Area Klinis (IAK), Indikator Area Manajemen (IAM), Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien (ISKP), Indikator Mutu Prioritas dan Indikator Mutu Unit.
Laporan tahun 2020 juga menggambarkan insiden yang terjadi selama tahun 2020
yang terdiri dari Kejadian Potensi Cidera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KNC),
Kejadian Tidak Cidera (KTC), Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan Sentinel atau
Kasus kematian pasien.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Rumah Sakit dan
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit,
mengoptimalkan sumber daya yang ada, mengupayakan pencapaian target indikator,
meningkatkan kewaspadaan standard untuk menurunkan resiko insiden dan menjadi
acuan perencanaan program maupuan kegiatan selanjutnya untuk mengoptimal
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
BAB I
PENDAHULUAN
Mutu rumah sakit adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia secara wajar, efisien, efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit dan masyarakat konsumen.
Mutu suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang
rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem. Aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/ Patient Safety Incident adalah setiap kejadian
atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi.Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Kondisi Potensial Cidera/ KPC,
Kondisi Nyaris Cidera/ KNC, Kejadian Tidak Cidera/ KTC, Kejadian Tidak Diharapkan/
KTD dan Kejadian Sentinel.
Unit Sanitasi Lingkungan sebagai bagian dari Rumah Sakit memiliki kewajiban
untuk mendukung program peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui indikator –
indikator penilaian yang terukur. Adapaun unit pelayanan Sanitasi Lingkungan teridiri
dari indikator area klinis sebanyak 2 buah indikator, indikator area manajemen terdiri dari
0 indikator, indikator sasaran keselamatan pasien sebanyak 0 indikator, indikator wajib
nasional yang diukur sebanyak 1, indikator mutu unit terdiri dari 1 buah indikator.
Laporan tahunan ini terdiri dari laporan pengukuran indikator mutu dan laporan insiden
keselamatan pasien yang di unit sanitasi lingkungan tahun 2021.
5
BAB II
LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
Hasil kegiatan pemantauan indikator area klinis di unit sanitasi lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa Barat tahun 2021 dipaparkan sebagai berikut.
Adapun penjelasan tiap indikator dapat dilihat pada pemamparan dibawah ini.
1. Baku Mutu Limbah Cair
Baku mutu limbah cair merupakan standar minimal pada limbah cair yang
dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan
diukur dengan indikator :
BOD (Biological Oxygen Demand) : 50 mg/liter
COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
PH : 6-9
Baku mutu limbah cair di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat tahun 2021
tergambar pada grafik dibawah ini:
100%
Persentase
80%
60%
40%
20%
0%
Jan - Mar Apr - Jun Jul - Agst Okt - Des
6
Berdasarkan grafik diatas maka dapat digambarkan bahwa capaian baku mutu
limbah cair RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat pada triwulan pertama adalah 0%,
tidak memenuhi target. Untuk triwulan kedua terjadi peningkatan capaian sebanyak
33,33%, juga masih belum memenuhi target. Pada triwulan ketiga capaian baku
mutu limbah cair kembali mengalami penurunan menjadi 0%. Namun pada triwulan
ke empat terjadi peningkatan capaian menjadi 100% sehingga rata-rata capaian
adalah 33,33% dan masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 100 %.
Adapun analisa PDSA sebagai berikut:
P : Meningkatkan capaian indikator baku mutu limbah cair hingga mencapai
standar 100%.
D : Berkoordinasi dengan atasan langsung terkait penganggaran untuk
kegiatan pengambilan sampel limbah cair dan pengujian kualitas limbah
cair.
S : Adanya komitmen bersama dalam mengupayakan peningkatan capaian
indikator
A : a) Mengajukan permohonan tertulis terkait pelaksanaan pengukuran dan
pengujian kualitas lingkungan terutama limbah cair.
b) Melakukan monitoring dan pemeliharaan mekanikal instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) secara rutin.
c) Melakukan pemantauan rutin sistem aerasi dan kondisi bakteri pengurai
dalam reaktor IPAL.
d) Melakukan pembersihan rutin bak equalisasi dan kolam indikator IPAL.
Denumerator 7857,97 829,87 847,86 893,22 905,14 943,30 1139,15 1181,39 837,27 760,72 6208,09 1037,94
7
100%
Persentase
80%
60%
40%
20%
0%
Jan - Mar Apr - Jun Jul - Agst Okt - Des
Hasil 77% 79% 75% 80% 79% 80% 82% 81% 82% 83% 82% 84%
Numerator 77 79 75 80 79 80 82 81 80 80 82 84
Denumenator 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
84%
82%
Persentase
80%
78%
76%
74%
72%
70%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
81,67% dan begitu pula pada triwulan ke empat meningkat menjadi 83% meskipun
masih dibawah standar atau target yang ditetapkan yaitu 85%.
Adapun analisa PDSA sebagai berikut:
P : Meningkatkan kepatuhan cuci tangan staf khususnya momen 1 (sebelum
kontak dengan pasien) dan momen 5 (setelah kontak dengan lingkungan
luar di sekitar pasien) dengan target kepatuhan Hand Hygiene 85% sesuai
SPO dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan pemantauan atau audit kepatuhan cuci tangan secara
berkala seminggu sekali.
2. Sosialisasi berkelanjutan terkait SPO Hand Hygiene setiap briefing
pagi.
3. Memeriksa ketersediaan bahan habis pakai untuk kegiatan Hand
Hygiene (hand rub dan hand scrub) dan berkoordinasi dengan pihak
terkait
D : 1. Mengamati kepatuhan staf dalam menerapkan 6 langkah cuci
tangan 3 momen.
2. Cek ketersediaan bahan habis pakai untuk kegiatan Hand Hygiene
(hand rub dan hand scrub) dan berkoordinasi dengan pihak terkait,
sehingga tidak ada hambatan dalam implementasi.
S : Pencapaian belum mencapai target, staf sudah hapal 6 langkah cuci tangan
dan 5 moments, tetapi terkadang masih tidak patuh dalam pelaksanaan 3
moments yang dimonitor untuk staf unit sanitasi lingkungan.
A : 1. Melakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang cuci tangan.
2. Melakukan telusur internal tentang kepatuhan cuci tangan.
Tabel 2.4 Jumlah penyelesaian komplain terhadap hasil pekerjaan cleaning service
di unit sanitasi RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Tahun 2021
Bulan JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOP DES
Numerator 36 32 37 29 16 24 47 39 34 35 37 33
Denumenato
49 43 50 37 22 33 56 46 40 44 55 51
r
Grafik 2.4 Jumlah penyelesaian komplain terhadap hasil pekerjaan cleaning service
di unit sanitasi RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Tahun 2021
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
persentase
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
BAB IV
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Kegiatan pelaporan insiden keselamatan pasien tergambar dalam tabel dibawah ini:
JANUARI 0 0 0 0 0
FEBRUARI 0 0 0 0 0
MARET 0 0 0 0 0
APRIL 0 0 0 0 0
MEI 0 0 0 0 0
JUNI 0 0 0 0 0
JULI 0 0 0 0 0
AGUSTUS 0 0 0 0 0
SEPTEMBER 0 0 0 0 0
OKTOBER 0 0 0 0 0
NOVEMBER 0 0 0 0 0
DESEMBER 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0
Keterangan :
KPC : Kejadian Potensi Cidera
KNC : Kejadian Nyaris Cidera
KTC : Kejadian Tidak Cidera
KTD : Kejadian Tidak Diinginkan
Sentinel : Kasus kematian pasien
BAB V
PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai bahan monitoring dan
evaluasi mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Asy-Syifa’ Sumbawa
Barat.
Mengetahui,
Kabid Penunjang Medik Kepala Unit Sanitasi Lingkungan