Anda di halaman 1dari 41

Bleaching, Winterisasi

Deorisasi
KELOMPOK III
M. Sugandi Rahmat Agustriono
M. Reski Tri Lusi Lisa Dila
Novrianda Wahani Sastra
Negara
Bleaching
Proses menghilangkan pigment warna dan berbagai
pengotor

Winterisasi
Proses pemisahan gliserida jenuh yang bertitik cair
tinggi dari trigriserida bertitik cair rendah

Deodorisasi
Proses untuk menghilangkakn bau dan rasa yang tidak
enak dalam minyak
Bleaching
Bleaching
Disebut juga pemucatan
Untuk menghilangkan zat warna, mengurangi
klorofil, sabun dan gum residual, sisa logam,
hasil oksidasi
Secara umum terbagi atas 2 yaitu secara fisika
dan kimia
Juga terbagi atas proses kering dan proses
basah
Bleaching

Secara fisika
menggunakan adsorben
Secara kimia
oksidasi
penambahan dikromat dan asam
pemanasan
reduksi
PEMUCATAN
(BLEACHING)

FISIKA KIMIA

Menggunakan
Adsorben
Menggunakan Pemucatan dengan
Oksidasi Reduksi
Dikromat dan Asam panas

Bleaching Clay Arang Arang Aktif


Bleaching secara Fisika
Menggunakan adsorben
Tidak terjadi reaksi antara absorben dan
minyak
Banyak minyak yang hilang
Macam-macam adsorben
Bleaching Clay (Bleaching earth)
Arang (Bleaching Carbon)
Arang aktif (Activated Carbon)
Bleaching secara Fisika

Minyak dipanaskan pada suhu sekitar


105oC selama 1 jam
Dilakukan penambahan adsorben pada
saat minyak mencapai suhu 70-80oC
(berat absorben -+1-1,5% dari berat
minyak)
Minyak dipisahkan dari absorben
Bleaching Clay
Bleaching Clay
Merupakan sejenis tanah liat dengan kompossi
utama terdiri dari SiO2Al2O2.
Air terikat serta ion kalsium, magnesium oksida
dan besi oksida
Al2+ dapat mengadsorbsi partikel zat warna
Dapat meningkatkan kadar FFA
Arang (bleaching carbon)
Adalah bahan padat berpori dari pembakaran bahan yang
mengandung unsur karbon. Umumnya arang memiliki daya
adsorbsi yang rendah, namun hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan uap atau bahan kimia untuk memperbesar
daya adsorbsi. Proses pengarangan dilakukan pada shu 300 -
500 0C. Pada ruang hampa 600 -700 0C. Selain itu pada proses
pengarangan juga terjadi reaksi eksotermis dan pelepasan gas
CO2.
Arang Aktif (activated carbon)
Aktivasi carbon bertujuan untuk memperbesar luas permukaan
arang dengan membuka pori pori tertutup sehingga
memperbesar kapasitas adsorbsi.
Pemucatan dengan bleaching Pemucatan dengan arang
clay aktif
Kelebihan: Kelebihan:
Dapat diaktivasi dengan Lebih efektif untuk
menyerap warna
asam mineral untuk dibandingkan dengan
mempertinggi daya bleaching clay, sehingga
pemucatnya arang aktif dapat
digunakan dalam jumlah
Kekurangan: kecil
Menimbulkan bau lapuk Kekurangan:
pada minyak Minyak yang tertinggal
Activated clay yang bersifat dalam arang aktif
asam akan menaikkan kadar jumlahnya lebih besar
asam lemak bebas dalam dibandingkan dengan
minyak dan mengurangi minyak yang tertinggal
dalam activated clay
daya tahan kain saring yang
digunakan
Proses pada Bleaching secara Fisika
Adsorbsi
Pada permukaan
Absorbsi
Hingga kedalam
Filtrasi
Penyaringan
Katalisis
Bleaching secara Kimia

Pemucatan dengan oksidasi;


oksidasi ini bertujuan untuk merombak
zat warna yang ada pada minyak tanpa
menghiraukan kualitas minyak yang
dihasilkan, proses pemucatan ini banyak
dikembangkan pada industri sabun.
Bleaching secara Kimia

Pemucatan dengan panas;


Pada suhu yang tinggi zat warna akan
mengalami kerusakan, sehingga warna yang
dihasilkan akan lebih pucat. Proses ini selalu
disertai dengan kondisi hampa udara.
Bleaching secara Kimia

Pemucatan dengan hidrogenasi.


Hidrogenasi bertujuan untuk menjenuhkan
ikatan rangkap yang ada pada minyak tetapi
ikatan rangkap yang ada pada rantai karbon
kerotena akan terisi atom H. Karotena yang
terhidrogenasi warnanya akan bertambah
pucat.
Kelemahan dan kelebihan proses
pemucatan dengan bahan kimia

Kelemahan: Kelebihan:
adanya penggunaan bahan
kemungkinan kimia dapat
terjadinya reaksi menghindari
antara bahan kimia
hilangnya sebagian
dan trigliserida
sehingga minyak dan zat
menurunkan flavor warna dapat
minyak. dihilangkan menjadi
zat tidak berwarna.
Dry Bleaching & Wet Bleaching
Dry Bleaching
Metode bleaching tanpa penambahan
air
Wet Bleaching
Metode bleaching dengan penambahan
air,
penambahan sedikit air akan
memperbesar efisiensi bleaching earth
Dry Wet
Bleaching Bleaching
Biaya investasi Lebih efisensi
lebih murah dalam
penggunaan
Consumsi bleaching earth
energy lebih Mengurangi
kecil kehilangan
minyak dalam
fitrasi
Pengertian Winterisasi

Winterisasi adalah proses pemisahan bagian


gliserida jenuh atau bertitik cair tinggi dari
trigliserida bertitik cair rendah. Winterisasi
merupakan bentuk dari fraksinasi atau
pemindahan materi padat pada suhu yang
diatur. Hal ini termasuk pemindahan jumlah
kecil dari materi terkristalisasi dari minyak
yang dapat dimakan dengan filtrasi untuk
mencegah cairan fraksi mengeruh pada
suhu pendinginan
Tujuan Winterisasi

Proses Winterisasi bertujuan agar pada


saat minyak disimpan pada suhu rendah
tidak mengalami pembekuan
Prinsip Winterisasi
winterisasi merupakan pemisahan
thermomechanical proses dimana komponen
trigliserida dari lemak dan minyak dikristalkan dari
bentuk cairnya.
kristalisasi terbagi dalam 2 tahap:
Nucleation
Berdasarkan komposisi trigliserida pada minyak
yang ingin diwinterisasi
Crystal growth
Berdasarkan temperature kristalisasi, waktu, dan
mechanichal power input/agitation
minyak didinginkan didiamkan

stearin penyaringan

Minyak murni

Blok Diagram Proses Winterisasi


Contoh proses winterisasi yang terjadi pada
pembuatan minyak kedelai

Pembuatan minyak kedelai dilakukan


dalam beberapa tahap. Salah satu proses
pembuatan minyak kedelai yaitu dengan
proses winterisasi yang merupakan salah
satu dari tahap pemurnian. Minyak
kedelai kasar terdiri dari kotoran tidak
terlarut dalam minyak dan yang terlarut
dalam minyak. Kotoran ini harus dibuang
dengan cara pemurnian
Kotoran yang tidak terlarut dalam minyak
dapat dibuang dengan menggunakan filtrasi.
Sedangkan yang terlarut dalam minyak dapat
dibuang dengan beberapa teknik dibawah ini
dimana sering digunakan dalam industri untuk
memproduksi minyak kedelai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Winterisasi merupakan bentuk dari fraksinasi
atau pemindahan materi padat pada suhu
yang diatur.
Minyak didinginkan secara perlahan pada suhu
sekitar 6oC selama 24 jam. Pendinginan
dihentikan dan minyak atau campuran kristal
didiamkan selama 6-8 jam. Kemudian minyak
disaring sehingga akan menghasilkan 75-80%
minyak dan produk stearine yang akan
digunukan untuk shortening pada industri.
Titik cair yang dimiliki minyak kedelai sangat
tinggi, yaitu sekitar -16oC dan biasanya
berbentuk padat (solid) pada ruang yang
mempunyai suhu tinggi
Produk Winterisasi

Setelah mengalami proses winterisasi, diharapkan


produk:
1. Tahan terhadap suhu rendah dalam jangka waktu
yang lama
2. Kandungan asam lemak jenuhnya berkurang
Deodorisasi

Deodorisasi
adalah suatu tahap proses pemurnian minyak
yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan
rasa (flavor) yang tidak enak dalam minyak
Deodorisasi dilakukan dalam alat yang bernama
deodorizer. Pada alat ini minyak diberi perlakuan
vakum dan suhu ditingkatkan disertai pengadukan
dan pengaliran gas.
Kondisi vakum menyebabkan komponen volatil
menguap dan juga berperan mengurangi oksidasi
minyak dan hidrolisis trigliserida
Flavor dalam Minyak terbagi 2 yaiyu ;

1. Flavor Alamiah (natural flavor)


2. Flavor yang Dihasilkan dari Kerusakan
Minyak atau Bahan yang Mengandung
Minyak
Efek Deodorisasi

Diinginkan Tidak diinginkan


Menghilangkakn bau yang tidak Terjadi isomerasi cis trans,
diingikan polimerasi
Menghilangkan FFA dan Hilangknya komponen penting
kontaminan seperti sterol, tocopherols dll
Pigment thermal destruction Bila minyak tidak di lakukan
treatment yang cocok, dapat
membuat warna minyak menjadi
gelap
Parameter dalam deodorisasi
Langkah-langkah Deodorisasi
Deairasi
Minyak yang telah melewati proses bleaching diaerasi
untuk mehindari oksidasi dan polimerasi
Pemanasan
Biasanya dilakukan dalam 2 tahap untuk mehemat
energy
Stripping
Proses penghilangan bau, biasanya menggunakan
nitrogen dan uap, terjadi pada suhu 230-260oC
Cooling
Macam-macam sistem yang digunakan

Deodorisasi sistem batch


Dalam proses ini minyak dipanaskan hingga mencapai suhu
150-250C. Selain uap, untuk memanaskan minyak dan lemak
yang diproses pada suhu 170-190C, dapat pula digunakan
dowtherm vapour yang dapat memanaskan minyak pada
suhu 220-250C. Dowtherm vapour adalah suatu campuran
entecticum. Diphenyl oxide dengan rasio 26,5 73,5%. Titik
cair campuran ini 12 C dan mendidih pada 258 C dalam
tekanan atmosfir.
Tekanan yang umum dipakai dalam deodorisasi adalah 4
mm Hg 6 mm Hg, keadaan ini dapat dipertahankan dengan
suatu sistem, menggunakan 3 tingkatan unit vakum dengan
sistem vakum ini dan suhu proses 215 220 0C, deodorisasi akan
berlangsung selama 4 4,5 jam.
Sistem batch
Cocok untuk skala kecil (<50ton/day),
Semakin lama semakin sedikit dipakai karena biaya operasi besar
(penggunaan steam besar, heat recovery sediikit), dan proses yang lebih
lama
Mudah dalam pengaturan kondisi

Semicontinuous
Prinsipnya seperti batch dengan system otomatis
Deodorisasi sistem continous
Pada sistim ini minyak dialirkan dari bagian atas
ke bagian bawah sehingga suhu pemanasan
minyak makin ke bawah makin tinggi, dengan
demikian pemanasan minyak dapat berjalan
dengan cepat tetapi kurang cukup untuk minyak-
minyak tertentu. Sehingga cara ini hanya
dianjurkan untuk memproses minyak dan lemak
yang bau alaminya masih dikehendaki

Anda mungkin juga menyukai