ANAK DENGAN
GANGGUAN HEMATOLOGI
OLEH :
KADEK AYU ERIKA, S.Kep.,Ns
A. ANEMIA
Defenisi :
Anemia merupakan istilah umum
untuk menguraikan penyakit yang
berkaitan dengan suatu penurunan
kadar hemoglobin kadar sirkulasi.
Anemia dapat timbul sebagai akibat
kehilangan darah, kerusakan eritrosit
yang berlebihan, kekurangan zat
besi yang disebutkan sebagai
beberapa sebab utama saja
Anemia Defisiensi Zat Besi
Defenisi :
Merupakan anemia yang paling umum, zat besi
merupakan unsur yang diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin, karena itu defisiensi
zat besi akan mempengaruhi jumlah hemoglobin
yang dapat diperoleh
Etiologi :
Menurut patogenesisnya anemia defisiensi besi
dibagi menjadi :
1. Masukan kurang : MEP, defisiensi diet relatif yang
disertai pertumbuhan yang cepat
2. Absorbsi kurang : MEP, diare kronik, sindrom
malabsorbsi lainnya
3. Sintesis kurang : tranferin kurang
(hipotransferinemia kongenital)
4. Kebutuhan yang bertambah : infeksi,
pertumbuhan yang cepat
5. Pengeluaran yang bertambah karena
anchylostomiasis, amubiasis yang menahun,
polip, hemolisis intravaskular kronis yang
menyebabkan hemosiderinemia
Patofisiologi :
Anemia defisiensi zat besi paling sering terjadi karena pengenalan
makanan padat yang terlalu dini (sebelum usia 4-6 bulan)
dihentikannya susu formula bayi yang mengandung zat besi atau
ASI sebelum usia 1 tahun, dan minum susu sapi berlebihan tanpa
tambahan makanan padat kaya besi. Bayi yang tidak cukup bulan,
bayi dengan perdarahan perinatal yang berlebihan, atau bayi dari ibu
yang kurang gizi dan kurang zat besi, juga tidak memiliki cadangan
zat besi yang adekuat. Bayi ini berisiko lebih tinggi mengalami
anemia defisiensi zat besi sebelum berusia 6 bulan. Anemia
defisiensi zat besi dapat juga terjadi karena kehilangan darah yang
kronik. Pada bayi, hal ini terjadi karena perdarahan usus kronik
yang disebabkan oleh protein dalam susu sapi yang tidak tahan
panas. Pada anak sembarang umur kehilangan darah sebanyak 1 7
ml dari saluran cerna setiap hari dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi. Pada remaja putri, anemia defisiensi zat besi juga
dapat terjadi karena menstruasi yang berlebihan
Insidens :
1. 3%-24% bayi berusia 6 24 bulan menderita anemia
defisiensi zat besi
2. 29%-68% bayi berusia 6-24 bulan mengalami defisiensi
zat besi
3. Insidensi defisiensi zat besi dan anemia defisiensi zat
besi pada remaja putri adalah 11%-17%
4. Puncak insidens anemia defisiensi zat besi adalah antara
12-18 bulan
Komplikasi :
1. Perkembangan otak buruk
2. Daya konsentrasi menurun
3. Hasil uji perkembangan menurun
4. Kemampuan mengolah informasi yang didengar
menurun
Manifestasi Klinik :
1. Konjunctiva pucat (hemoglobin 6 10 g/dl)
2. Telapak tangan pucat (Hb dibawah 8 g/dl)
3. Iritabilitas dan anorexia (Hb 5 g/dl atau lebih
rendah)
4. Takikardi, murmur sistolik
5. Pika
6. Lethargi, kebutuhan tidur meningkat
7. Kehilangan minat terhadap mainan atau
aktivitas bermain
Uji Laboratorium dan Diagnostik :