Anda di halaman 1dari 12

DISAMPAIKAN BAGI MAHASISWA/I MATA KULIAH

DASAR-DASAR ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


SEMESTER I

Dosen Pengasuh:
LUTFHI N. FAHRI, S.STP, M.Si
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK
Menurut J. Ranjabar faktor penyebab konflik meliputi:

Ada dominasi suatu kelompok lain


Persaingan dalam segala hal
Terdapat potensi konflik yang terpendam
Tipe2 Konflik
1. Konflik Positif
Konflik yang tak mengancam eksistensi sistem politik, yang
biasanya disalurkan lewat mekanisme penyelesaian konflik
yang disepakati bersama dalam konstitusi. Mekanisme yang
dimaksud adalah lembaga-lembaga demokrasi, seperti partai
politik, badan-badan perwakilan rakyat, pengadilan,
Pemerintah, pers dan forum-forum terbuka lainnya. Tuntutan
seperti inilah yang dimaksud dengan konflik yang positif.
2. Konflik Negatif
Penyaluran melalui tindak anarki, kudeta, saparatisme dan
revolusi.
Struktur Konflik
Menurut Conn situasi konflik ada 2 jenis, Pertama,
Konflik Menang-Kalah (Zero-Sum-Conflict) dan konflik
Menang-Menang (Non-Zero-Sum-Conflict). Konflik
Menang-Kalah adalah konflik yang bersifat antagonistik
sehingga tidak mungkin tercapainya suatu kompromi
antara masing-masing pihak yang bersangkutan. Ciri
dari konflik ini adalah tidak mengadakan kerjasama dan
hasil kompensasi akan dinikmati oleh pemenang saja.
Konflik Menang-Menang adalah suatu konflik dimana
pihak-pihak yang terlibat masih mungkin mengadakan
kompromi dan kerjasama sehingga semua pihak akan
mendapatkan konflik tersebut.
Kontinum intensitas konflik.

Konflik Upaya terang-terangan menghancurkan pihak lain


destruktif. Serangan fisik secara agresif
Ancaman dan ultimatum
serangan verbal secara kasar
Terang-terangan mempertanyakan /menentang
orang lain
Tidak ada Ketidakisepakatan atau kesalahpahaman kecil.
Konflik.
Teknik-teknik Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah penggunaan teknik2 resolusi dan stimulasi konflik untuk
mencapai tingkat konflik yang diinginkan

Penyelesaian masalah Pertemuan tatap muka antara pihak-pihak yang


berkonflik utk mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikannya melalui diskusi terbuka

Tujuan yang lebih tinggi Menciptakan tujuan bersama yang tidak akan dapat di
(Superordinate goals) capai tanpa kerja sama setiap pihak yang berkonflik

Penambahan sumber daya Bila konflik disebabkan oleh kelangkaan sumber daya-
misalnya uang, peluang promosi, ruang kantor.
Penambahan sumber daya dapat menciptakan win-win
solution
Penghindaran Menarik diri dari atau menekan/ menghentikan konflik

Penghalusan Memperkecil perbedaan sambil menekankan


kepentingan bersama di antara pihak-pihak yang
terlibat konflik
konflik
Teknik-teknik Manajemen Konflik (2)
Kompromi Setiap pihak yang terlibat konflik menyerahkan/
memberikan sesuatu yang bernilai kpd pihak lain

Mengubah variabel manusia Menggunakan teknik2 perubahan perilaku, seperti


pelatihan hubungan antar manusia. Untuk mengubah
sikap dan perilaku yang menyebabkan terjadinya
konflik
Mengubah variabel struktural Mengubah struktur organisasi formal dan pola2
interaksi antar pihak yang berkonflik melalui
perancangan ulang pekerjaan, mutasi, penciptaan
posisi/ jabatan yang berfungsi koordinatif, dsb.
Perintah berlandaskan Manajemen menggunakan otoritas formalnya untuk
kewenangan menyelesaikan konflik dan mengkomunikasikan
maksudnya kpd pihak2 yang terlibat konflik

konflik
Konflik dan Proses Politik
Istilah konflik dalam ilmu politik sering kali
dikaitkan dengan kekerasan, seperti kerusuhan,
kudeta, terorisme dan revolusi. Konflik
mengandung pengertian benturan, seperti
perbedaan pendapat, persaingan dan
pertentangan antara individu dan individu,
kelompok dan kelompok, individu dan kelompok
dan antara individu atau kelompok dengan
pemerintah.
1. Salah satu dimensi penting proses politik adalah
penyelesaian konflik yang melibatkan Pemerintah
2. Proses penyelesaian konflik politik yang tidak
bersifat kekerasan ada 3 tahap. Adapun ke-3 tahap ini
meliputi Politisasi atau Koalisi, Tahap Pembuatan
Keputusan dan Tahap Pelaksaan dan Integrasi
3. Apabila dalam masyarakat terdapat konflik politik di
antara berbagai pihak, dengan segala motivasi yang
mendorongnya, maka masing-masing pihak akan
berupaya merumuskan dan mengajukan tuntutan
kepada Pemerintah selaku pembuat dan pelaksana
politik
4. Agar tuntutan didengar oleh Pemerintah, para
konstituen akan berusaha mengadakan politisasi,
seperti melalui media massa. Dengan kata lain hal
tersebut akan menjadi tranding topic sehingga
Pemerintah memperhatikan masalah tersebut
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai