Anda di halaman 1dari 16

Microbial electrolysis cells: An emerging

technology for wastewater treatment and


energy recovery. From laboratory to pilot
plant and beyond
Escapa et al. / Renewable and Sustainable Energy Reviews 55 (2016) 942956

Kelompok 2:
Jum Dewi Sartika (P1801216008)
La Ode Kasim (P1801216007)
Aznaeni Duppa (P1801216010)
La Ode Tasrun (P1801216013)
Fajar Septian Anwar (P1801216302)
Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk yang pesat ditambah dengan
pemanfaatan energi masyarakat modern yang tinggi telah
mengubah cara kita mempertimbangkan apa itu yang disebut
limbah. Air limbah dianggap sebagai 'sumber daya salah
tempat' dari produk dan energi berharga yang dapat diperoleh.
Diperkirakan bahwa air limbah domestik misalnya, dapat berisi
7,6 kJ/L atau setara 23 W per kapita.
Pengolahan secara anaerobik merupakan metode pengolahan
limbah cair yang paling sering digunakan saat ini. Namun
selama beberapa dekade terakhir, generasi baru teknologi
berbasis biologi muncul yang dikenal sebagai sistem
bioelectrochemical (BES) yang memiliki potensi besar dalam
pengolahan air limbah dan pemulihan energi, salah satunya
yang dibahas dalam jurnal ini ialah Mircrobial Electrolysis Cell
(MEC).
Apa Itu MEC?
Komponen MEC

Anoda
Katoda
Membran
Substrat
Rangkaian listrik
Mikroba
Anoda
Konduktif, kompatibel, dan stabil
Tahan karat, berbentuk lempengan atau batang
Bakteri hidup di bagian anoda dan mengubah
substrat menjadi CO2, H2O, dan energi
Bakteri ditempatkan di lingkungan tanpa oksigen.
Katoda
Elektron dan Proton bergabung kembali di Katoda
menghasilkan H2
Katalis platinum digunakan
Membran
Proton pindah melewati membran
Proton dan elektron bergabung di sisi sebelah
Rangkaian listrik
Setelah meninggalkan anoda, elektron berpindah
melalui rangkaian listrik
Dibutuhkan tenaga dari luar untuk melakukan
pemindahan ini
Substrat
Substrat menyediakan energi untuk bakteri
Substrat organik-karbohidrat, protein, asam volatil, selulosa, dan
air limbah
Asetat umumnya digunakan sebagai substrat
Substrate type Concentrations Current density

(m A/cm2)

Acetate 1g/L 0.8


Lactate 18mM 0.005
Glucose 6.7Mm 0.7
Sucrose 2674mg/L 0.19
Glucaronic acid 6.7mM 0.18
Phenol 400mg/L 0.1
Sodium fumerate 25mM 2.05
Starch 10g/L 1.3
Cellulosic particles 4g/L 0.02
Xylose 6.7mM 0.74
Domestic wastewater 600mg/L 0.06
Brewery wastewater 2240mg/L 0.2
Bakteri
Axenic bacterial culture
Metal reducing bacteria
Shewanella putrefaciens
Geobacter sulfurreducens
Rhodoferax ferrireducens
Clostridium beijerinckii
Mixed bacterial culture
Desulfuromonas,
Alcaligenes faecalis,
Enterococcus faecium,
Pseudomonas aeruginosa,
Proteobacteria,
Desain MEC
Keberhasilan desain MEC masa depan akan sangat tergantung
pada pemilihan bahan yang cocok untuk elemen aktif (yaitu
anoda, katoda dan membran) dan dapat bekerja dalam kondisi
lingkungan reaktor yang spesifik. Persyaratan minimal adalah
sebagai berikut:
Konduktivitas sedang-tinggi
Stabilitas biologi, fisik, dan kimia
Ekonomis
Luas permukaan dengan spesifikasi tinggi
Jenis MEC
Penelitian Penggunaan MEC

2
Limbah Domestik vs Industri

Ketika MEC diterapkan pada air limbah domestik, mereka


dapat mencapai di atas 75% dalam penghapusan COD dengan
penggunaan energi yang lebih sedikit dibandingan dengan
teknologi konvensional. Namun, hidrogen yang dihasilkan
biasanya rendah.
Air limbah industri biasanya menyajikan konsentrasi organik
lebih tinggi yang biasanya menghasilkan tingkat produksi
hidrogen yang lebih tinggi. Namun, mereka membutuhkan
beberapa jenis pengolahan sebelum dimasukkan ke dalam
MEC.
Pertimbangan Ekonomis dan Lingkungan

Agar MEC dapat diaplikasikan dan berkelanjutan, mereka harus


memenuhi persyaratan berikut:
Kelayakan teknis
Kelayakan ekonomis
Kelayakan lingkungan
Kesimpulan
Saat ini teknologi MEC belum bisa diterapkan secara luas, tapi teknologi
ini memiliki potensi sebagai alternatif pengolahan air limbah di masa
yang akan datang.
Tantangan utama MEC adalah biaya modal yang besar sehingga sulit
dikomersialkan. Selain itu, hidrogen sendiri dapat menjadi hambatan
teknis, jika hidrogen tidak dikelola dengan baik pada sisi katoda, dapat
menimbulkan mikroorganisme yang tidak diinginkan yang mungkin
membatasi kinerja reaktor.
MEC juga dapat menghasilkan gas metana yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber energi selain hidrogen, sehingga menambah nilai jual
MEC sendiri.
Diperlukan beberapa penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
metodologi yang komprehensif terhadap MEC, sehingga komersialisasi
pengembangan MEC bisa dipercepat

Anda mungkin juga menyukai