Anda di halaman 1dari 18

Anggota :

Cecilia Nova Wahyudiana 16330706


Putu Asti Widyanti 16330715
Desy Ananda Sari 16330716
Annisa Fikry 16330717
Siti Lulu 16330718
Mantili 16330719
Ali Maskur 16330736
Definisi Tablet Sublingual

Tablet sublingual yaitu tablet yang disisipkan dibawah lidah biasanya


berbentuk datar, tablet oral yang direncanakan larut dibawah lidah untuk
diabsorpsi melalui mukosa oral. Cara ini berguna untuk penyerapan obat
yang dirusak oleh cairan lambung dan atau sedikit diabsorpsi oleh saluran
pencernaan
Tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah,
sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Beberapa obat
mudah diserap dengan cara ini (seperti Nitrogliserin dan hormone steroid
tertentu) dan mempunyai banyak keuntungan (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 1995:4).
Bentuk Senyawa Zat Aktif

Isosorbid dinitrat ini sebagaimana juga nitrat


lainnya berkhasiat relaksasi otot pembuluh,
bronchia, saluran empedu, lambung-usus dan
kemih. Berkhasiat vasodilatasi berdasarkan
terbentuknya nitrogliserida dan nitrat di sel-sel
dinding pembuluh. Nitrogliserin ini bekerja
merelaksasi sel-sel ototnya, sehingga pembuluh
terutama vena mendilatasi dengan langsung.
Akibatnya tekanan darah turun dengan pesat
dan aliran darah vena yang kembali ke jantung
berkurang. Penggunaan oksigen jantung
menurun dan bebannya dikurangi (Tjay. 2008;
600).
Cara Penyimpanan
Untuk tablet sublingual yang mengandung isosorbid dinitrat
memiliki peraturan tersendiri dalam pengemasannya, yaitu :
a. Semua tablet harus dikemas dalam wadah gelas dengan
tutup logam yang sesuai dan dapat diputar.
b. Tiap wadah tidak boleh berisi lebih dari 100 tablet.
c. Tablet harus disalurkan dalam wadah aslinya dan pada
labelnya ada tanda peringatan untuk mencegah hilangnya
potensi, jagalah tablet ini dalam wadah aslinya dan segera
tutup kembali wadahnya setelah pemakaian.
d. Semua tablet harus disimpan dalam ruangan dengan
temperatur yang diatur antara 59o - 86 oF (Ansel, 1989).
Metode Pembuatan Tablet
Granulasi basah adalah cara pembuatan tablet dengan mencampurkan zat aktif dan eksipien
menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dengan jumlah yang
tepat sehingga diperoleh masa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini bisa dilakukan
apabila zat aktif tahan lembab dan tahan panas dan sifat alirannya buruk.

Granulasi kering adalah proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat
aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan
menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet
yang memenuhi persyaratan.

Kempa langsung adalah proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan
bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu. metode ini
digunakan apabila sifat alirannya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak sempit, zat
aktif tidak tahan pemanasan dan lembab.
Persyaratan Tablet
Keseragaman
Bobot

Keseragaman
Disolusi
Sediaan

Keregasan Waktu Hancur

Kekerasan
Formulasi

Tiap tablet 100 mg mengandung :


R/ Isosorbid dinitrat 5 mg
Amylum Maydis 7,5%
Selulosa 10%
Talk 7,5%
Lactosa ad 100 mg
Formulasi Dibuat
100
tablet

No. Nama Bahan Kegunaan % Lazim % Pakai Per Tablet Per Batch

1. Isosorbid Dinitrat Zat Aktif 5;10 mg 5 mg 5 mg 500 mg

2. Amylum Maydis Zat Penghancur 5-10% 7,5 % 7,5 mg 750 mg

3. Selulosa Zat Pengikat 5-15% 10 % 10 mg 1000 mg

4. Talk Zat pelincir 1-10% 7,5 % 7,5 mg 750 mg

5. Lactosa Zat pengisi ad 100 mg 70 mg 7000 mg

Jumlah 0,1 g 10 g
Penimbangan
Per tablet
Isososobid dinitrate = 5 mg
7,5
Amylum Maydis = x 100 mg = 7,5 mg
100
10
Selulosa = x 100 mg = 10 mg
100
7,5
Talk = x 100 mg = 7,5 mg
100
Laktosa = 100 (5 + 7,5 + 10 + 7,5)
= 100 30
= 70 mg
Penimbangan
Per Batch
Isosorbid dinitrat = 5 mg x 100 = 500 mg = 0,5 g
Amylum Maydis = 7,5 mg x 100 = 750 mg = 0,75 g
Selulosa = 10 mg x 100 = 1000 mg = 1 g
Talk = 7,5 mg x 100 = 750 mg = 0,75 g
Laktosa = 70 mg x 100 = 7000 mg = 7 g
Alat dan Bahan

No. Alat Bahan


1. Disentigrator tester Isosorbid dinitrat
2. Flow tester Selulosa
3. Hardness tester Talcum
4. Moisture balance Laktosa
5. Jangka sorong
6. Tap Density tester
7. Timbangan digital
Prosedur Pembuatan
Metode yang digunakan adalah kempa langsung. Adapun langkah
langkah pembuatan tabletnya sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Sebelum bahan ditimbang maka diayak terlebih dahulu. Bahan yang
telah diayak dan ditimbang; Isosorbit dinitrat 0,5 g, Amylum maydis 0,75
g, selulosa 1 g, talk 0,75 g dan laktosa 7 g
3. Semua bahan baik zat aktif maupun zat tambahan haluskan
4. Bahan-bahan yang telah tercampur homogen dan telah dievaluasi serbuk
5. Masukkan kedalam alat kempa langsung untuk memulai pembuatan
tablet dengan metode kempa langsung
6. Lakukan evaluasi sediaan.
Evaluasi Serbuk dan Tablet
Pengujian Kemampuan Alir
Sebanyak 20 gram serbuk ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam
flow tester untuk diuji laju alirnya. Lalu, tutup hopper dibuka, serbuk
akan turun ke bawah, waktunya dicatat, diameter dan tingginya diukur.
Pengujian Kerapatan curah dan kerapatan mampat
25 gram sampel ditimbang seksama dengan menggunakan timbangan,
lalu sampel yang sudah ditimbang dimasukkan secara hati hati
kedalam alat tapped density, lalu diratakan. Tinggi awal dari sampel
dicatat, kemudia alat tapped density dinyalakan selama 4 menit, tinggi
akhir sampel setelah 4 menit dicatat kembali.
Evaluasi Serbuk dan Tablet
Pengujian Susut Pengeringan
Sejumlah 10 gram zat (bahan) ditimbang, kemudian dimasukkan ke alat moisture balance
yang sebelumnya telah dibersihkan dan ditara dahulu. Bahan yang telah dimasukkan ke alat
diratakan dengan cara digoyang-goyang. Setelah rata, tutup alat dan dicatat bobot awal
dari zat. Lalu tekan Start dan ditunggu selama 10 menit pada suhu 70oC. Dicatat kadar air
yang dihasilkan dan dicatat juga bobot akhir dari zat (bahan) uji.
Pengujian Keseragaman Bobot
Sejumlah 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu ditimbang satu per satu, dihitung
bobot rata-ratanya maka menurut farmakope Indonesia edisi III tidak boleh lebih dari 2
tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari
harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
Jika tidak mecukupi 20 tablet dapat digunakan 10 tablet tidak satu tabletpun yang
bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A dan
tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan dalam kolom B.
Evaluasi Serbuk dan Tablet
Pengujian Keseragaman Ukuran
Tablet sebanyak 20 buah disiapkan. Masing-masing tablet diukur diameter dan
ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran dicatat, lalu
dihitung rata-ratanya. Syarat diameter (FI III) : 1 1/3 3x diameter.
Pengujian Kekerasan
Sejumlah 20 tablet dipilih acak, lalu diuji dengan alat Hardness Tester. Alat
dinyalakan. Satu per satu tablet diletakkan di dalam ruang penjepit (diantara pegas
dan penekan). Tablet dijepit dengan memutar bagian bawahnya hingga lampu stop
menyala. Lalu ditekan tombol hitam dengan panah ke kanan dan diamati. Jarum
penunjuk akan bergerak sesuai tekanan yang diberikan pada tablet. Saat tablet
pecah, jarum akan otomatis berhenti dan menunjukkan angka atau besarnya
tekanan yang dibutuhkan untuk menghancurkan tablet. Kemudian ditekan tombol
panah ke kiri untuk mengembalikan tekanan ke awal. Pengujian dilakukan terhadap
masing-masing tablet.
Evaluasi Serbuk dan Tablet
Pengujian Friabilitas
Di timbang tablet dengan rentang berat 6 6,5 g kemudian tablet yang
sudah di timbang dimasukan kedalam alat friabilator. Tombol On di
tekan, lalu tunggu selama 4 menit. Setelah itu berat akhir di timbang,
lalu dihitung % friabilitasnya.
Syarat : tidak lebih dari 1%.

Anda mungkin juga menyukai