Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH KADAR INHIBITOR

EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN


DAN KONSENTRASI LARUTAN HCL
TERHADAP LAJU KOROSI BAJA ST 37
Oleh :
Muh. Salafudin Bukhori
NIM. K2513043
LATAR BELAKANG
IDENTIFIKASI MASALAH

Baja merupakankan logam yang mempunyai banyak kelebihan, namun baja


juga mempunyai kekurangan yaitu mudah terkontaminasi dengan
lingkungan yang bersifat korosif sehingga menimbulkan korosi.
Kerugian yang ditimbulkan akibat korosi begitu besar, baik kerugian
langsung maupun tidak langsung.
Kerugian akibat korosi dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan,
pemesinan, struktur bangunan, dan terhentinya proses produksi akibat
pergantian peralatan yang rusak, serta dapat menimbulkan jatuhnya korban
jiwa.
Penanggulangan korosi menggunakan inhibitor korosi perlu dilakukan
untuk memperlambat laju korosi.
Perlu dilakukan penelitian mengenai kadar inhibitor korosi, sehingga
didapatkan kadar inhibitor korosi yang paling efisien dalam mengurangi laju
korosi.
PEMBATASAN MASALAH

1. Kadar inhibitor ekstrak kulit buah rambutan yang diberikan


berbeda-beda.
2. Sampel yang digunakan adalah plat baja St. 37. Kemudian
diperhitungkan laju korosinya menggunakan metode weight loss,
dimana akan dihitung berat yang hilang sebelum dan setelah
perendaman pada larutan korosif.
3. Medium larutan yang digunakan untuk menguji material adalah
larutan Asam Klorida (HCl) dengan konsentrasi tertentu.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh kadar inhibitor ekstrak kulit


buah rambutan terhadap laju korosi pada baja St 37?

2. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi larutan HCl


terhadap laju korosi baja St 37?

3. Bagaimana pengaruh kadar inhibitor ekstrak kulit


buah rambutan dan konsentrasi larutan HCl terhadap
laju korosi baja St 37?
KAJIAN TEORI

Schweitzer (2003) mengatakan bahwa corrosion is the destructive attack


of a metal by a chemical or electrochemical reaction (korosi merupakan
suatu serangan yang merusak logam melalui suatu reaksi kimia
atau elektrokimia)

Yusuf (2008) mengatakan bahwa pada umumnya proses korosi


pada logam merupakan reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimia
adalah suatu reaksi yang melibatkan perpindahan. Reaksi ini
meliputi reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.

Zn -> Zn2+ + 2e- (reaksi oksidasi)


2H+ + 2e- -> H2 (reaksi reduksi)
Dariva dan Galio (2014) menyebutkan bahwa inhibitor
merupakan zat atau campuran dalam konsentrasi yang rendah dan
terdapat dalam lingkungan yang ganas untuk melindungi atau
meminimalisir terjadinya korosi.
Kirono dan Amri :
Baja St 37 yang setara dengan AISI 1045 dengan komposisi kimia
0,5% C; 0,8% Mn, dan 0,3% Si, adalah salah satu baja yang
dihasilkan untuk pembuatan berbagai komponen permesinan.
Baja St 37 juga mempunyai kekerasan 170 HB dan kekuatan
tarik 650 800 N/mm2. Secara umum baja St 37 dapat digunakan
langsung tanpa mengalami perlakuan panas, kecuali jika
diperlakukan pemakaian khusus.
Japan Soda Industry Association dalam buku Safe Handling of
Hydrochloric Acid menjelaskan bahwa Hydrochloric acid (HCl)
merupakan cairan yang tidak mudah terbakar, transparan dan
tidak mempunyai banyak warna atau berwarna kuning terang.

Hydrochloric acid secara normal terdiri dari 35% hidrogen klorida


(38% pada kondisi khusus), dan diklasifikasikan menjadi bahan
industri, bahan reaksi, bahan tambahan makanan, dan Japanese
Pharmacopoeia menentukan tingkatan-tingkatannya berdasarkan
kegunaan zat tersebut.
KERANGKA BERPIKIR
HIPOTESIS

Hipotesis I
Terdapat pengaruh kadar inhibitor ekstrak kulit buah rambutan
terhadap laju korosi pada baja St 37.

Hipotesis II
Terdapat pengaruh variasi konsentrasi larutan HCl terhadap laju
korosi baja St 37.

Hipotesis III
Terdapat pengaruh kadar inhibitor ekstrak kulit buah rambutan
dan konsentrasi larutan HCl terhadap laju korosi baja St 37.
METODOLOGI
PENELITIAN
TEMPAT PENELITIAN

UPT Laboratorium Pusat


Terpadu Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Jalan Ir. Sutami 36A


Kentingan, Jebres,
Surakarta.
WAKTU PENELITIAN
D
E
S
A
I
N

P
E
N
E
L
I
T
I
A
N
Teknik Pengumpulan Data

Identifikasi Instrumen
Variabel Penelitian
Metode
Bebas
Pengumpulan
Terikat Timbangan
Data KERN
Kontrol Ketelitian
0,0001 gr
Observasi
TEKNIK
ANALISIS DATA

Uji Anava Dua Arah Tanpa


Interaksi

Uji Efisiensi Inhibitor


Ekstrak Kulit Buah
Rambutan
P
P E
R N
O E
S L
E I
D T
U I
R A
N
TAHAP
PERSIAPAN

A
L
A
T
BAHAN-BAHAN PENELITIAN
TAHAP EKSPERIMEN

Pembuatan Sampel (15 mm x 15 mm x 3 mm)

Penimbangan Awal Pembuatan larutan induk HCl 4,5 N


N = (10 x 37% x berat jenis) x valensi
Berat molekul

N1 x V1 = N2 x V2
Konsentrasi
= 37%

Valensi =
1

Berat jenis
larutan =
1,19 g/ml

Berat
molekul =
36,5 g/mol
PEMBUATAN LARUTAN INDUK EKSTRAK
KULIT BUAH RAMBUTAN 5%

800 gr kulit buah rambutan segar


dikeringkan ditumbuk halus
dicampur dengan 5000 ml metanol
disaring diuapkan

5 gr ekstrak + 100 ml akuades


= 5% ekstrak kulit buah rambutan
TAHAP SELANJUTNYA

Perendaman
200 ml/cm 24 jam
Pembersihan
HCl 1000 ml 1-25 menit
Penimbangan Akhir
PERHITUNGAN LAJU KOROSI


Laju korosi =

Dimana :
K = Konstanta laju korosi
W = Massa yang hilang (gram)
A = Luas permukaan bahan (cm2)
T = Lama waktu korosi berlangsung
(jam)
D = Densitas/rapatan bahan (g/cm3)
KONSTANTA LAJU KOROSI

Anda mungkin juga menyukai