Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH HIV/AIDS

KELOMPOK B RPL POLTEKES MALANG


Human
Immunodeficiency
Virus
LATAR BELAKANG
Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi
yang mengkhawatirkan masyarakat
dunia,karena disamping belum ditemukan
obat dan vaksin pencegahannya, penyakit ini
juga memiliki window periode dan fase
asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif
panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal
tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung
es (iceberg phenomena).
Virus penyebab penyakit yang sangat
ganas

Hanya menyerang manusia

Menyebabkan menurunnya kekebalan


tubuh manusia
Gambar 1. Struktur Virus HIV 5
APAKAH AIDS?

(Didapat)
A - Acquired
Ditularkan dari orang ke orang.

Kekebalan adalah sistem pertahanan


I - Immune tubuh untuk mempertahankan diri dari
serangan infeksi seperti bakteri atau virus.

D - Deficiency Penurunan/kekurangan

Kumpulan tanda & Gejala


S - Syndrome Orang dengan AIDS mengalami
berbagai infeksi oportunistik dan
penyakit lainnya.
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:

Periode AIDS
Jendela HIV +
Tertular

3-6 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


BULAN
Prinsip penularan HIV dikenal dengan
ESSE, yaitu:
Exit : Keluar dari tubuh manusia

Survive : HIV dalam kondisi hidup

Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi)


cukup

Enter : HIV masuk ke tubuh manusia


Bagaimana Virus HIV Menular

Virus HIV dapat ditularkan dari seseorang yang


terinfeksi HIV (pengidap HIV) bila seseorang (yang
masih sehat) terpapar / berhubungan dengan
cairan tubuh pengidap HIV, seperti :

darah,
air mani (pria)
cairan vagina (perempuan)
Dan cairan-cairan bagian dalam lainnya
Heteroseks / Homoseks
12
Jarum Suntik bersama-sama .
PENULARAN DARI IBU KE JANIN ATAU BAYI
MELALUI ASI

Istri
Tertular
HIV !
Virus HIV Juga Bisa Menular
Bila !!!!
Petugas kesehatan merawat penderita dan
terpapar cairan tubuh penderita tanpa
menggunakan alat pelindung diri
Petugas jenazah yang merawat jenazah dan
terpapar cairan tubuh jenazah tanpa
menggunakan alat pelindung diri
HIV TIDAK MENULAR DARI
KONTAK SOSIAL
KONTAK SOSIAL TIDAK AKAN
MENULARKAN HIV
Makan/minum bersama

Berjabat tangan Gigitan nyamuk/serangga

23
MENGAPA Hubungan Sosial Biasa
Tidak Menularkan AIDS ?

HIV cepat mati diluar tubuh


Untuk menularkan perlu kontak
langsung antara cairan vagina, sperma
atau darah seseorang dengan
pasangannya
Apakah Selalu Ada
Gejala Pada Seseorang
yang Tertular HIV ?
Kerenkan

Ngelaba
dulu ach

ORANG YANG TERINFEKSI HIV DAPAT


TERLIHAT SEHAT

ORANG YANG TERINFEKSI HIV BIASANYA


TIDAK TAHU BAHWA DIRINYA SUDAH
TERINFEKSI HIV, SEHINGGA DAPAT
MENYEBARKAN VIRUS INI KEPADA ORANG
LAIN.

TES HIV ADALAH CARA UNTUK


MENGETAHUI APAKAH SESEORANG SUDAH
TERINFEKSI HIV
STADIUM KLINIS 1

Tidak ada gejala

Pembesaran Kelenjar Limfe Menetap


(Persistent Generalized Lymphadenopathy)
STADIUM KLINIS 2

Infeksi saluran napas berulang (sinusitis,


tonsilitis, otitis media, faringitis)
Herpes zoster
Cheilitis angularis
Ulkus oral yang berulang
Papular pruritic eruption
Dermatitis seboroika
Infeksi jamur kuku
Dermatitis seboroika

Gatal
Bersisik
Kemerahan
~ P. ovale
Papular pruritic eruption (PPE)

Lengan, tungkai,
pinggang, bokong
Simetris
Herpes zoster (shingle)
Infeksi jamur kuku (onikomikosis)

1. Subungual distal
2. White superfisial
3. Subungual proksimal
4. Kandida
5. Distrofik total
Disebabkan oleh T. rubrum
STADIUM KLINIS 3

Berat badan menurun >10% dari BB semula


Diare kronis yg tdk diketahui penyebabnya berlangsung > 1 bulan
Demam persisten tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau
konstan > 37,5oC) > 1 bulan
Kandidiasis Oral persisten (thrush)
Oral Hairy Leukoplakia
TB paru
Infeksi bakteri berat (pnemonia, empiema, pyomiositis, infeksi
tulang atau sendi, meningitis atau bakteremia)
Stomatitis ulseratif nekrotizing akut, gingivitis atau periodontitis
Anemi (< 8g/dL), netropeni (< 0,5x109/L) dan/atau trombositopeni
kronis yg tdk dpt diterangkan sebabnya
Kandidiasis Pseudomembran
Oral Hairy Leukoplakia

Tampak sebagai lesi/plaque atau seperti


proyeksi rambut bergelombang pada
bagian lateral lidah yang tidak nyeri &
tidak dapat hilang dgn menggosoknya

Merupakan tanda supresi


imun & prognosis jelek
Stadium Klinis 4

HIV wasting syndrome (BB turun 10% + diare kronik


> 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
Pneumonia Pneumocystis (PCP)
Pneumonia bakteri berat yg berulang
Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial, genital atau anorektal > 1
bulan atau viseral)
Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, paru)
TB ekstra paru
Sarkoma Kaposi
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain)
Toksoplasmosis SSP
Ensefalopati HIV
Kriptokokus ektra pulmoner termasuk meningitis
34
Voluntary Conseling Testing
PRINSIP DASAR
Sukarela / Voluntary
1

Rahasia / konfidential
2
LAYANAN VCT

3
Adanya SYARAT
konseling
sebelum dan
4 TES
sesudah tes DARAH

Adanya persetujuan tertulis (Informed


Consent)
PRINSIP LAYANAN KONSELING DAN
TES HIV

Counselling / Konseling
Consent / Persetujuan
Confidentiality/Kerahasiaan
Conecting / Preventif dan pengobatan
Corection / cek ulang
KONFIDENSIALITAS
Seluruh hasil hanya disampaikan kepada
klien setelah diperiksa

Hasil dapat diperlihatkan pada pihak ketiga


hanya dengan ijin dari klien

Shared confidentiality:
Di tatanan klinik, status HIV pasien dapat
diberitahukan kepada petugas kesehatan
lain demi kepentingan pasien dengan seijin
pasien
Konseling dan Tes HIV sebagai pintu masuk untuk
pencegahan dan pelayanan

Poliklinik
TB Bangsal
IMS Penyakit Dalam
Poli Umum Anak
Datang sendiri Poli Anak Bedah
Poli Kebidanan (PMTCT) Kebidanan
Poli KIA/KB
Poli mata
Penjangkauan Poli Gigi Rutan dan Lapas
Penasun, Waria, Gay, Poli Jiwa
PSK Klinik Rumatan Metadon

Unit Transfusi
Konseling dan Tes atas Inisiatif
Darah
Keluarga Petugas Kesehatan (KTIP) -
Pasangan atau
Anak KTS Pelayanan Swasta
Klinik/ Praktek
swasta

Organisasi kemasyarakatan Pelayanan


Kelompok sebaya, PBR, PKK, Kesehatan
SPSI, Karang Taruna
HIV Perusahaan
Dokumentasi hasil tes
+ Konseling pasca tes
Informasikan pelayanan
yang tersedia
Pengobat
Tradisional
Dukun Pasien ikut dalam Perawatan Kronis HIV
Provider Inisiasi Test
dan Conseling
Pengertian Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi
Petugas Kesehatan (KTIP)

KTIP / PITC
Ditawarkan oleh petugas kesehatan
Sebagai bagian dari standar pelayanan
medis
Dasar membuat keputusan klinis dan/atau
menentukan layanan medis khusus terapi
ARV
Ada gejala yang mengarah ke HIV mis TB,
IMS
Bagan Alur Konseling dan Tes HIV
Membutuhkan Tes atau
dirujuk Konseling
KTIP
Prates
Informasi Atas inisiti
Prates petugas
KTS

Keputusan untuk
Opt in Tidak menjalani tes HIV Tidak
Opt Out
Ya Ya

Pengambilan sampel darah


Tes HIV Lakukan tes cepat HIV sesuai bagan alur
dalam pedoman nasional

Konseling pasca Tes

Terhubung dengan
layanan kesehatan dan
dukungan HIV
Perbandingan KTS dan KTIP
Tolok
KTS KTIP
Perbandingan
o Datang ke klinik khusus o Datang ke klinik karena penyakit
untuk konseling dan testing terkait HIV misalnya pasien
HIV TB/suspek TB
Pasien/Klien o Berharap dapat o Tidak bertujuan tes HIV
pemeriksaan o Tes HIV diprakarsai oleh petugas
o Pada umumnya kesehatan berdasarkan indikasi
asimtomatis
Petugas o Konselor terlatih baik o Petugas kesehatan yang dilatih
kesehatan/ petugas kesehatan maupun untuk memberikan konseling dan
Konselor bukan petugas kesehatan edukasi

Penekanan pada pencegahan Penekanan pada diagnosis HIV


penularan HIV melalui untuk penatalaksanaan yang tepat
Tujuan utama pengkajian faktor risiko, bagi TB-HIV nya dan rujukan ke PDP
Konseling dan tes pengurangan risiko,
HIV perubahan perilaku dan tes
HIV serta peningkatan
kualitas hidup
Perbandingan KTS dan KTIP
Tolok
KTS KTIP
Perbandingan
o Konseling berfokus o Petugas kesehatan
klien memprakarsai tes HIV
o Secara individual kepada pasien yang
o Kedua hasil baik positif terindikasi
maupun negative sama- o Diskusi dibatasi tentang
Pertemuan Pra tes sama pentingnya untuk perlunya menjalani tes HIV
diketahui pasien karena o Perhatian khusus untuk yang
pentingnya upaya hasilnya HIV positif dengan
pencegahan dan fokus pada perawatan medis
peningkatan kualitas dan upaya pencegahan
hidup
o Klien dengan hasil HIV o Perawatan pasien HIV positif
positif dirujuk ke berkoordinasi dengan
Tindak lanjut layanan PDP dan petugas TB dan rujukan ke
dukungan lain yang ada layanan dukungan lain yang
di masyarakat ada di masyarakat
Persamaan KTS dan KTIP

Mengedepankan 5C
informed consent counseling Confidentiality
Mendapat persetujuan Penyampaian dengan Menjaga kerahasiaan
dari klien konseling hasilnya

Menerapkan 2 R
referral recording reporting
Terhubung dengan layanan
Dicatat dan dilaporkan dengan
perawatan, dukungan dan
menjamin kerahasiaan
pengobatan (PDP)
REFERRAL

1. KELOMPOK RESIKO TINGGI


2. IBU HAMIL
3. PENDERITA TB
4. PASANGAN DISKORDAN
5. PENDERITA HEPATITIS

Bila hasil Test Positif /Reaktif segera untuk dapat obat ARV
DIAGNOSIS HIV

Ditemukannya antibodi HIV dalam darah

Jenis tes antibodi HIV


1. Rapid Test
2. ELISA
RAPID TEST
Kelebihan:
Hasilnya cepat
Tidak perlu batch
Tidak perlu alat khusus / petugas
terlatih
Hasil pada hari yg sama

WHO merekomendasi
Rapid Test Antibodi HIV utk menjamin kualitas.
Alur pemeriksaan anti-HIV
untuk diagnosis
A1

A1 positif A1 negatif

A2 Lapor
sebagai
Non-reaktif
A2

A1 pos A2 A1 pos
pos A2 neg

A3 Ulangi A1&A2
A1 pos A1 pos A1 pos A1 neg
A2 pos A2 pos A2 neg A2 neg
A3 neg
pos

Lapor
Lapor sebagai
sebagai Non-reaktif
reaktif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai