PERTEMUAN 8. Penalaran
PERTEMUAN 8. Penalaran
PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir
manusia untuk menghubung-hubungkan
data atau fakta yang ada sehingga
sampai pada suatu simpulan.
1
Proposisi berbentuk kalimat berita
netral.
Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat
harapan, dan kalimat inversi tidak
disebut proposisi.
Contoh proposisi :
1. Ayam adalah burung
2. Indonesia menjadi negara makmur.
2
Proposisi dapat dibedakan berdasarkan
a. Jenis
b. Kriteria
3
2. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi
bagian dari perangkat predikat.
Semua S adalah P
Sebagian S adalah P
4
3. Suatu perangkat yang tercakup dalam
subjek berada diluar perangkat predikat.
Dengan kata lain, antara subjek dan
predikat tidak terdapat relasi.
5
4. Sebagian perangkat yang tercakup dalam
subjek berada di luar perangkat predikat.
Sebagian S tidaklah P
6
Jenis proposisi berdasarkan kriteria:
1. Berdasarkan bentuk : proposisi tunggal
dan proposisi majemuk;
2. Berdasarkan sifatnya : proposisi
kategorial dan proposisi kondisional;
3. Berdasarkan kualitas : proposisi posititif
(afirmatif) dan proposisi negatif;
4. Berdasarkan kuantitas : proposisi umum
(universal) dan proposisi khusus
(partikular).
7
Bentuk-bentuk proposisi
8
Macam Penalaran
1. Penalaran Deduktif
2. Penalaran Induktif
9
Dalam penalaran deduktif terdapat premis.
Yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan.
10
Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.
11
a. Silogisme Kategorial : Silogisme yang
terjadi dari tiga proposisi.
14
b. Silogisme Hipotesis: Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
15
c. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
Contoh entimen:
1) Dia menerima hadiah pertama karena dia telah
menang dalam sayembara itu.
2) Anda telah memenangkan sayembara ini,
karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
17
2.PENALARAN INDUKTIF
Penalaran yang bertolak dari penyataan-
pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum.
18
Contoh generalisasi :
1)Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
19
b) Analogi : Cara penarikan penalaran
dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
20
c. Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh
dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
22
4. My : Manusia bersifat selalu ingin tahu.
Mn : Mahasiswa adalah manusia
K :
E :
23
Ubahlah entimen di bawah ini menjadi silogisme.
24
SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan,
atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
25
b. Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah
premis yang mendukung generalisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi itu
sehingga simpulan yang diambil menjadi
salah.
Contoh :
Setiap orang yang telah mengikuti Penataran
P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
Anak-anak tidak boleh memegang barang
porselen karena barang itu cepat pecah.
26
c. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran
alternatif yang tidak tepat dengan
pemilihan jawaban yang ada.
Contoh
Orang itu membakar rumahnya agar
kejahatan yang dilakukan tidak diketahui
orang lain.
27
d. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan
menilai sesuatu sehingga mengakibatkan
terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia
28
e. Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang
menganalogikan sesuatu dengan yang
lain dengan anggapan persamaan salah
satu segi akan memberikan kepastian
persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi
Amanah tidak dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik.
29
f. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh
sikap menghubungkan sifat seseorang
dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
Program keluarga berencana tidak
dapat berjalan di desa kami karena
petugas penyuluhannya memiliki enam
orang anak.
30
g. Meniru-niru yang sudah ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan
anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan
kalau orang lain melakukan hal itu.
Contoh:
Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat
pemerintah melakukannya.
31
Jenis salah nalar yang manakah soal-soal di bawah
ini.
32