Anda di halaman 1dari 24

PENALARAN

Oleh :
1. Dila Amelia
2. Dwi Amalia
3. Ilwana
4. Permata Regina Sonia
Pengertian Penalaran
• Menurut Para Ahli :
1. Bakry menyatakan bahwa Penalaran atau
Reasoning merupakan suatu konsep yang
paling umum menunjuk pada salah satu
proses pemikiran untuk sampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari
beberapa pernyataan lain yang telah
diketahui.
2. Suria Sumantri mengemukakan secara singkat
bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir
dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa
pengetahuan.
3. Keraf berpendapat bahwa penalaran adalah
suatu proses berpikir dengan menghubung-
hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden,
menuju kepada suatu kesimpulan.
• Berdasarkan Wikipedia
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak
dari pengamatan indera (pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian.
• Berdasarkan Kamus Besar Indonesia
penalaran adalah suatu proses berpikir manusia
untuk menghubungkan fakta-fakta atau data
yang sistematik menuju suatu kesimpulan
berupa pengetahuan
Ciri – Ciri Penalaran
1. Dilakukan dengan sadar
2. Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
Sistematis
3. Terarah, bertujuan
4. Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan,
keputusan atau sikap yang baru
5. Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan
teori yang telah diperoleh
6. Pola pemikiran tertentu
7. Sifat empiris rasional
Metode Dalam Penalaran
1. Metode induktif
Metode induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empirik dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat umum.
Contoh:
Premis 1: Ani bersekolah dengan memakai seragam merah
putih karena masih SD
Premis 2: Anton Bersekolah dengan memaki seragam merah
putih karena dia masih SD.
Kesimpulan: Semua siswa yang masih SD memakai seragam
merah putih saat bersekolah.
2. Metode Deduktif
Metode deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal
pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus.
Contoh:
• Premis 1 : Semua hewan punya mata
Premis 2: Kucing termasuk hewan
Kesimpulan : Kucing punya mata
KONSEP SILOGISME, ENTINEM,
GENERALISASI DAN ANALOGI
A. Silogisme
Silogisme merupakan suatu cara penalaran yang formal.
Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif .Silogisme
adalah jenis penalaran deduktif secara tidaklangsung.
Contoh :
Premis Umum : Semua siswa kelas X sangat rajin.
Premis Khusus : Ara adalah siswa kelas X.
Kesimpulan :  Ara sangat rajin.

Secara singkat silogisme dapat dituliskan


Jika A=B dan B=C maka A=C.
Jenis-jenis silogisme:
 Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya
merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung
silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat
dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi
subjek).
Contoh :
Premis mayor: Semua manusia adalah makhluk berakal
budi.
Premis minor Afdan adalah manusia
Kesimpulan Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi
 Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis
mayornya berupa keputusan hipotesis dan
premis minornya merupakan pernyataan
kategori.
 Contoh :
premis mayor : Jika hari ini tidak hujan, saya
akan ke rumah paman
Premis minor : Hari ini tidak hujan
Kesimpulan : Maka, saya akan kerumah paman
 Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis
mayornya premis alternatif, premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya, dan
kesimpulannya menolak alternatif yang lain.
 Contoh :
Premis mayor : Kakek berada di Bantaeng atau
Makassar
Premis minor : Kakek berada di Bantaeng
Kesimpulan : Jadi, kakek tidak berada di Makassar
 Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang
premis mayornya merupakan disjungtif,
sedangkan premis minornya bersifat kategorik
yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh :
premis 1 : Devan masuk sekolah atau tidak.
Premis 2 : Ternyata devan tidak masuk sekolah
Kesimpulan : Ia tidak masuk sekolah.
B. Entinem

Entinem adalah silogisme yang diperpendek.


Entinem tidak peerlu menyebutkan premis umum,
tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan
premis khusus yang menjadi penyebabnya.
Entinem ini biasanya berkaitan dengan
silogisme. Entinemsendiri merupakan kesimpulan
dari silogisme.
Rumus entinem : C = B, Karena C = A
Contoh :
Premis Umum: Anak yang rajin pasti menjadi
bintang kelas.
Premis Khusus: Andi adalah anak yang rajin.
Kesimpulan: Andi menjadi bintang kelas.
C. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh :
Andika Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah
tampan.
Raffi Ahmad adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan.
Pernyataan “semua bintang film berwajah tampan” hanya
memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan, generalisasi dibedakan
menjadi duayaitu :

1. Generalisasi sempurna: Generalisasi dimana seluruh


fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
2. Generalisasi tidak sempurna: Generalisasi dimana
kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang
diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di
Indonesia senang memakai celana pantaloon.
D. Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang
memiliki sifat yang sama. cara ini berdasarkan
pada sebuah asumsi bahwa jika sudah ada
persamaan dalam berbagai segi, maka nada
persamaan pula dalam bidang yang lain.
 Analogi induktif
Analogi induktif merupakan suatu metode yang
sangat bermanfaat untuk membuat suatu
kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan
pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
barang khusus yang diperbandingkan. Contoh :
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final
karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas
Indonesia akan masuk babak final jika berlatih
setiap hari
 Analogi deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk
menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum
dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila
dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui
atau kita percayai.
Contoh :
Untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan
sinergitas antara kepala negara dengan warga
negaranya.
Terima Kasih
PERTANYAAN
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai