Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH pH TERHADAP ORGANISME

Nurul Qurani (15030244002)


Dwi Rulitasari (15030244004)
Wira Nanda (15030244014)
Nur Fatichah Choiruddiniyah (15030244032)

BIOLOGI 2015
Pendahuluan
Derajat keasaman atau pH Besaran pH berkisar antara
merupakan suatu indeks 0 14, nilai pH <7
kadar ion hidrogen (H+) menunjukkan lingkungan
yang mencirikan yang masam sedangkan
keseimbangan asam dan nilai pH >7 menunjukkan
basa lingkungan yang basa,
untuk pH =7 disebut
sebagai netral (Hardjojo
dan Djokosetiyanto, 2005).
Pengaruh pH Tanah terhadap Tanaman

Empat mekanisme utama pada tanaman dapat tumbuh pada


tanah-tanah yang mengandung tingkat ion toksik dari kondisi ph
yang tinggi atau rendah yang dapat mematikan spesies :
1. Penghindaran (escape) fenologis, apabila strees yang terjadi
bersifat musiman, dapat menyesuaikan siklus hidupnya,
sehingga tumbuh dalam musim yang cocok saja.
2. Ekslusi, dapat mengenal ion yang toksik dan mencegah agar
tidak terambil sehingga tidak mengalami toksisitas.
3. Penanggulangan (ameliorasi), tanaman mungkin mengarbsorbsi
ion, tetapi bertindak demikian untuk meminimalkan
pengaruhnya. Jenisnya meliputi pembentukan kelat (Chelation),
pengenceran, lokalisasi atau bahkan ekskresi.
4. Toleransi, tanaman dapat mengembangkan sistem metabolis yang
dapat berfungsi pada konsentrasi toksik yang potensial, mungkin
dengan molekul enzim.
pH tanah sangat
mempengaruhi pH tinggi mendorong
pH rendah mendorong
kelarutan dan pembentukan
kation logam bebas dan
ketersediaan hara serta kompleks karbonat
protonasi anion
potensi fitotoksisitas atau hidroksil.
dari suatu logam.
Pada tanah gambut yang memiliki kondisi keasaman yang sangat
tinggi berakibat pada toksisitas Al yang tinggi. Tanaman menekan
pengaruh keracunan Al dengan suatu mekanisme, yaitu:
Akar sanggup tumbuh terus dan ujung akar tidak rusak
Mengurangi abrsorbsi Al
Memiliki berbagai cara untuk menetralkan pengaruh toksik Al
setelah diserap tanaman
Sanggup menciptakan keadaan yang kurang asam di daerah
perakaran
Translokasi ion Al ke bagian atas tanaman sedikit, karena sebagian
besar ditoleran di akar, dan
Karena suatu mekanisme tertentu maka ion aluminium tidak
sanggup menghambat serapan Ca, Mg dan K
Pengaruh pH Perairan terhadap Hewan
Akuatik

Organisme akuatik Perubahan pH akan


dapat hidup dalam mengganggu
pH yang ideal bagi
suatu perairan yang kelangsungan hidup
kehidupan organisme
mepunyai nilai pH organisme akuatik
akuatik pada umumnya
dengan kisaran karena menyebabkan
berkisar antara 7 sampai
toleransi antara asam terganggunya
8,5.
lemah sampai basa metabolisme dan
lemah. respirasi
Nilai pH sangat menentukan dominasi fitoplankton.
alga biru lebih menyukai pH netral sampai basa dan respon
pertumbuhan negatif terhadap asam (pH<6).
Chrysophyta umumnya pada kisaran PH 4,5-8,5 dan pada
umumnya diatom pada kisaran pH yang netral akan
mengandung keanekaragaman jenisnya.
toleransi untuk kehidupan ikan terhadap pH bergantung
kepada banyak faktor meliputi suhu, konsentrasi oksigen
terlarut, adanya variasi bermcam-macam anion dan kation,
jenis dan daur hidup biota
Perairan basa (7 9) merupakan perairan yang produktif dan
berperan mendorong proses perubahan bahan organik dalam
air menjadi mineral-mineral yang dapat diassimilasi oleh
fitoplankton
pH air berfluktuasi mengikuti kadar CO2 terlarut dan memiliki pola
hubungan terbalik, semakin tinggi kandungan CO2 perairan, maka pH
akan menurun dan demikian pula sebaliknya. Fluktuasi ini akan
berkurang apabila air mengandung garam CaCO3 (Cholik et al.,
2005). pH air yang tidak optimal akan berpengaruh, meningkatkan
daya racun hasil metabolisme seperti NH3 dan H2S.
Adanya peningakatan daya racun hasil metabolisme tersebut maka
dapat menyebabkan kondisi tubuh ikan terganggu, misalnya:
Ikan mengalami sters
Tidak memiliki nafsu makan
Cara berenangnya tidak stabil, dan gelisah
Tidak mampu berkembang biak atau bertelur.
Pertumbuhan terhambat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai